BABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan

dokumen-dokumen yang mirip
DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. yang dibiayai dari uang publik. Melalui anggaran, akan diketahui

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian adalah dua hal yang tak terpisahkan. Perencanaan melihat ke masa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggabungkan pendekatan top down dengan pendekatan bottom up dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. waktu yang akan datang dapat diukur (Handoko, 1997). berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak

BAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan

BABI PENDAHULUAN. Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sehor

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Scief dan

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. digunakan sebagai acuan dalam pemecahan masalah yang sedang diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk melaksanakan strategi organisasi, oleh sebab itu anggaran harus

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas menjadi hal penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk mengkomunikasikan rencana-rencana manajemen, peranan dalam hal merencanakan pembiayaan dan pendapatan pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Suatu rencana mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang akan dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategis suatu organisasi. Istilah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kesenjangan anggaran dapat ditelusuri dari pengembangan agency theory

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Adanya partisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perusahaan profit oriented maupun non-profit

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

Rina Ismawati B

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah. Adanya sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintah daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang baik karena merupakan proses penentuan kebijakan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pelaksanaan (actuating), dan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

CHRISTINE PRAMITA W.

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan anggaran pendapatan dan belanja tahunan sesuai Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghadapi pergeseran. Salah satu komponen penting

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. direvisi menjadi Undang-Undang No. 32 tahun 2004 serta Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dimasa yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dalam kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penjelasan mengenai konsep budgetary slack dimulai dari pendekatan agency

BAB I PENDAHULUAN. (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan dalam jangka pendek yang dinyatakan dalam unit

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Dalam anggaran haruslah memuat kerangka kerja organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Schief dan

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial sudah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa literatur akuntansi manajemen telah memberi perhatian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1977; Nori, 1996) dalam (Putu Novia, dkk: 2015). Mardiasmo (2002) dalam (Putu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

Kata Kunci :partisipasi penyusunan anggaran, budgetary slack, komitmen organisasi, etika

BAB I PENDAHULUAN. membuka jalan bagi munculnya reformasi total di seluruh aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar dapat bersaing dengan

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan pengendalian perusahaan. Perencanaan berarti melihat ke masa depan dan menentukan tindak.an apa yang sebaiknya diambil untuk merealisasikan tujuan, sedangkan pengendalian berarti melihat ke belakang untuk memberikan penilaian terhadap tindakan yang telah dilakukan dan membandingkan dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. Menurut Anthony dkk., (1998) anggaran adalah suatu rencana rinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang yang menunjukkan sumber dan penggunaan sumber daya organisasi dalam jangka wak.tu tertentu, dari suatu kebijak.an dalam periode tersebut dengan maksud untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Penyusunan anggaran dapat dilakukan secara top-down atau bottom-up. Dengan top-down budgeting, manajemen puncak. menyusun anggar-an untuk bagian yang berada di bawahnya. Sedangkan pada bottom-up budgeting, manajer menengah ke bawah ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Top-down budgeting sering mengalami kegagalan karena kurangnya komitmen para karyawan untuk mencapai target yang ditetapkan oleh manajer puncak. Dengan bottom-up budgeting manajer menengah ke bawah akan lebih termotivasi untuk mencapai target anggaran sebab 1

2 mereka merasa ikut memiliki anggaran perusahaan. Pendekatan ini sering disebut dengan penganggaran partisipasi. Menurut Kennis (1979) dalam Kurnia (2004) partisipasi penganggaran merupakan tingkat keikutsertaan manajer dalam menyusun anggaran dan pengaruh anggaran tersebut terhadap pusat pertanggungjawaban manajer yang bersangkutan. Partisipasi penganggaran dapat diartikan pula sebagai suatu proses mengevaluasi kinerja para individu dan menetapkan penghargaan atas dasar sasaran anggaran yang telah dicapai serta keterlibatan dan pengaruh para individu dalam penyusunan anggaran (Brownell, 1982) dalam Nor (2003). Hampir semua studi mengenai partisipasi dalam proses manajemen menyimpulkan bahwa partisipasi menguntungkan organisasi. Partisipasi telah menunjukkan dampak positif terhadap sikap karyawan, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi, dan meningkatkan kerja sama diantara manajer. Partisipasi bawahan lazim dilakukan dalam penyusunan anggaran. Adanya partisipasi, atasan akan memperoleh informasi mengenai lingkungan yang sedang dan yang akan dihadapi serta mencari solusi dari permasalahan yang muncul. Partisipasi juga meningkatkan kebersamaan, menemukan rasa memiliki, inisiatif untuk menyumbangkan ide, dan keputusan yang dihasilkan dapat diterima. Partisipasi adalah cara efektif untuk menyelaraskan tujuan pusat pertanggung jawaban dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.

3 Penelitian mengenai hubungan partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran telah banyak dilakukan. Namun, basil penelitian-penelitian tersebut memberikan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Young (1985), Luka (1988) dan Yuwono (1999) menemukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap peningkatan senjangan anggaran. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Onsi (1973), Merchant (1985); dan Dunk (1993) menemukan yang sebaliknya, yakni partisipasi anggaran menurunkan senjangan anggaran. Govindarajan (1986) mengungkapkan bahwa untuk menyelesaikan perbedaan hasil penelitian tersebut dapat digunakan pendekatan kontijensi (contigency approach). Pendekatan ini memberikan gagasan bahwa sifat hubungan yang ada dalam partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran mungkin berbeda dari satu situasi dengan situasi lain. Pendekatan kontijensi memungkinkan adanya variabelvariabellain yang dapat bertindak sebagai faktor moderating atau intervening yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Dalam penelitian ini pendekatan kontijensi diadopsi untuk mengevaluasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap senjangan anggaran dengan memasukkan variabel moderating yakni komitmen organisasi. Alasan dipilihnya variabel komitmen organisasi adalah dari asumsi bahwa komitmen organisasi dapat mempengaruhi motivasi individu untuk melakukan sesuatu hal. Menurut Ikhsan dan Ishak (2005) komitmen organisasi merupakan salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka atau tidak suka seorang karyawan terhadap organisasi tempat dia bekerja. Individu berkomitmen tinggi akan berpandangan

4 positif dan berusaha berbuat yang terbaik bagi organisasi. Komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al., 1979) dalam Latuheru (2005). Individu yang memiliki komitmen yang tinggi akan berpandangan positif dan berusaha berbuat yang terbaik bagi organisasi sehingga senjangan anggaran dapat dihindari. Sedangkan individu dengan komitmen yang rendah akan mementingkan dirinya, dan memungkinkan terjadinya senjangan anggaran (Porter et al., 1974) dalam Latuheru (2005). Penelitian yang dilakuk.an Nouri dan Parker (1996), Rahman (2002), Darlis (2002) dan Latuheru (2005) menemukan bahwa tingkat komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan senjangan anggaran. Penelitian mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan senjangan anggaran umumnya dilakukan pada organisasi sektor swasta yang murni berorientasi pada bisnis atau laba (pure profit organization). Penelitian yang dilakukan pada organisasi sektor publik belum banyak dilakukan. Menurut Mia dan Goyal ( 1991) hasil penelitian pada organisasi yang murni mencari laba (pure profit organization) tidak semuanya dapat digeneralisasi dan diperlakukan sama pada organisasi sektor publik. Hal ini disebabkan karena beberapa perbedaan yang mendasar diantara keduanya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba menguji apakah komitmen organisasi yang berfungsi sebagai variabel pemoderasi mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan senjangan anggaran.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran? 2. Apakah interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi berpengaruh terhadap senjangan anggaran? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bukti secara empiris tentang: 1. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap senjangan anggaran. 2. Pengaruh interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Menambah wawasan pemikiran bagi para akademisi mengenai pengaruh yang ditimbulkan oleh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran.

6 2. Memberikan kontribusi dalam penyusunan anggaran dan evaluasi untuk meningkatkan efektivitas anggaran terutama dalam aktivitas perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan bagi perusahaan. 3. Memberi referensi bagi penelitian berikutnya tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran pada organisasi sektor publik.