BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Dengan beragamnya aktivitas yang ada di Ibukota ini tidak heran banyak perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan yang berbentuk manufaktur ataupun perusahaan jasa yang mencari peluang dalam memasarkan produk/jasanya. Salah satu bentuk usaha yang banyak terdapat di jakarta adalah usaha pada bidang perhotelan. Perkembangan bisnis perhotelan di Jakarta sangatlah pesat, baik dari hotel kelas melati sampai hotel berbintang, sehingga dibutuhkan persaingan yang tinggi dalam menjaga kelangsungan hidup hotel itu sendiri. Dengan tingginya tingkat persaingan itu maka menjadi persoalan tersendiri bagi pihak manajemen hotel dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Untuk itu manajer suatu perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaan yang dipimpinnya sebaik mungkin. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah tujuan utama yang hendak dicapai oleh perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajer dalam mengelola perusahaaan yang dipimpinnya tersebut. Ukuran keberhasilan manajer dalam 1
2 memimpin sebuah perusahaan dapat dilihat dari laba yang dihasilkan selama periode tertentu. Manajer juga dituntut untuk dapat melihat kemungkinankemungkinan yang akan terjadi maupun kesempatan-kesempatan atau peluangpeluang yang ada dimasa yang akan datang, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Tugas manajemen adalah merencanakan masa depan perusahaan agar semua kemungkinan, kesempatan, dan peluang yang telah direncanakan dapat tercapai. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan dengan memanfaatkan sumbersumber ekonomi yang dimiliki dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan dari waktu ke waktu. Besar kecilnya laba perusahaan akan menjadi ukuran sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan. Sedang faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat laba adalah harga jual, biaya dan volume penjualan. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan, dan memegang peranan yang sangat penting dalam mengambil keputusan dan perumusan kebijakan perusahaan masa yang akan datang. Pengaruh perubahan salah satu faktor tersebut terhadap laba yang akan dicapai tidak tampak dalam suatu program budget, karena budget biasanya hanya merencanakan laba untuk suatu kapasitas kegiatan tertentu. Penggunanaan budget ini akan bermanfaat bagi manajemen apabila disertai dengan teknik-teknik analisis yang memadai, misalnya dengan analisis break even.
3 Untuk analisis break even, perlu diadakan perhitungan terhadap komponenkomponen biaya tetap, biaya variabel dan harga dari produk tersebut. Analisis break even point adalah suatu kegiatan dimana perusahaan dalam kondisi tidak mendapat laba maupun menderita rugi. Laba merupakan selisih antara penjualan dan biaya-biaya. Dapat dikatakan bahwa analisa break even merupakan suatu cara yang dapat digunakan pimpinan perusahaan untuk mengetahui atau untuk merencanakan pada volume produksi atau volume penjualan berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak memperoleh keuntungan atau tidak menderita kerugian. Dalam mengelola perusahaan sehari-hari manajer sering dihadapkan pada berbagai masalah pengambilan keputusan. Semua bentuk pengambilan keputusan untuk merencanakan operasinya dengan baik atau bahkan tidak meneruskan operasinya. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan tersebut adalah faktor biaya yang selama satu periode kerja adalah tetap jumlahnya, dan tidak mengalami perubahan. Biaya variabel merupakan biaya yang dipengaruhi oleh perubahan volume produksi atau penjualan. Biaya yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen disebut sebagai biaya relevan. Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya yang terjadi dimasa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang sedang dipertimbangkan didalam suatu keputusan.
4 Jadi sangat penting bagi seorang manajer untuk mengetahui break even perusahaan yang dipimpinnya. Dengan mengetahui break even (titik impas) manajer perusahaan juga dapat menargetkan atau merencanakan jumlah penjualan produk agar memperoleh keuntungan tertentu. Selain itu break even juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi dan juga untuk mengetahui mana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh. Mengingat pentingnya break even sebagai salah satu alat bantu dalam perencanaan laba, maka penulis ingin mengkaji lebih jauh lagi dengan mengadakan penelitian dengan judul : Analisis Break Even Point Sebagai alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Kartika Chandra Jakarta. B. Perumusan Masalah Dari uraian diatas, maka penulis membatasi permasalahan pada bagaimana hubungan antara biaya tetap, biaya variabel dan harga serta volume untuk perencanaan laba perusahaan dalam operasional kamar hotel. Maka untuk itu dalam penelitian skripsi ini permasalahan utama yang akan diteliti adalah: 1. Berapa besar volume penjualan Hotel Kartika Chandra Jakarta yang harus dicapai agar perusahaan mencapai tingkat break even poin? 2. Seberapa besar margin of safety bagi Hotel Kartika Chandra Jakarta agar tidak mengalami kerugian?
5 3. Seberapa besar tingkat perencanaan laba bagi Hotel Kartika Chandra agar mendapatkan keuntungan yang maksimal? C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui jumlah volume penjualan Hotel Kartika Chandra Jakarta pada tingkat laba yang direncanakan. b. Untuk mengetahui berapa tingkat margin of safety pada tahun yang dijadikan obyek penelitian. 2. Kegunaan Penelitian Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan Diharapkan dari hasil penelitian ini sedikit banyak bisa memberikan kontribusi pemikiran yang selanjutnya dapat membantu manajemen dalam perencanaan laba dimasa yang akan datang. b. Bagi penulis Sebagai wadah yang tepat dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah, terutama kaitanya dengan break even point. c. Bagi pembaca umumnya Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan referensi terutama dalam bidang perencanaan laba.