BAB I PENDAHULUAN. 4,8 miliar. Masih ada lagi kerugian lain-lain sekitar Rp 3,6 triliun.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tentang genangan atau banjir sudah sangat umum terjadi di kawasan

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

JUDUL TUGAS AKHIR. Analisa Kapasitas Saluran Drainase Sekunder Penanganan. Banjir Pada Komplek Boulevar Hijau, Kelurahan Pejuang,

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. Suatu bencana alam adalah kombinasi dari konsekuensi suatu resiko alami

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan perumahan di perkotaan yang demikian pesatnya,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai,

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP BESARNYA DEBIT(Q) PADA SUATU KAWASAN (STUDI KASUS PASAR FLAMBOYAN)

BAB I PENDAHULUAN. mungkin terdapat kehidupan. Air tidak hanya dibutuhkan untuk kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kawasan yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi

DIV TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. musim hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami banjir.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saluran drainase adalah salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sewon untuk diolah agar memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sebelum

BAB VI ANALISIS KAPASITAS DAN PERENCANAAN SALURAN

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk di Kabupaten Garut telah mencapai 2,4 juta jiwa

Infrastruktur PUPR Mendukung Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di Gorontalo

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KUNCI UNTUK PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN

Pembangunan Infrastruktur Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Aceh

BAB 1 PENDAHULUAN. permintaan akan lahan pemukiman. Berbagai tingkatan profesi dan tingkatan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan dasar yang sampai saat ini belum dapat dipenuhi oleh

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penanganan banjir pada sistem drainase perlu dilakukan dalam beberapa

~JaIcana PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG SUMUR RESAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

BAB I PENDAHULUAN. Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari

MAKALAH REKAYASA DRAINASE DRAINASE PERKOTAAN

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. prioritas utama dalam pemenuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman dan

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di kawasan perumahan Pondok Arum, meskipun berbagai upaya

DRAINASE PERKOTAAN BAB I PENDAHULUAN. Sub Kompetensi

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. terhadap PDB nasional. Hal ini merupakan tantangan berat, mengingat perekonomian

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

KAJIAN SISTEM DRAINASE KOTA BIMA NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum

Bagi masyarakat yang belum menyadari peran dan fungsi Situ, maka ada kecenderungan untuk memperlakukan Situ sebagai daerah belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP DRAINASE DI LAHAN RAWA Oleh: Rusdi HA

0 BAB 1 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. Salah satunya adalah lingkungan yang bersih. Sikap dan perilaku hidup sehat

BAB IV DASAR PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitatif. Suatu saat nanti, air akan menjadi barang yang mahal karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan menyebabkan bertambahnya kebutuhan hidup,

BAB I PENDAHULUAN. (catchment area) yang berperan menyimpan air untuk kelangsungan hidup

BAB 4 PERUMUSAN STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA DEPOK

11/26/2015. Pengendalian Banjir. 1. Fenomena Banjir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODA ANALISIS. desa. Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 hingga 13 desa.

BAB I PENDAHULUAN. Master Plan Study for Hydro Power Development in Indonesia oleh Nippon MW dan potensi baru sebesar MW.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG

Gambar 2.1.Komponen Drainase Sistem Polder yang Ideal

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

: Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar)

KAJIAN PENGENDALIAN BANJIR DI KECAMATAN ILIR TIMUR I PALEMBANG. Zainuddin

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan untuk pemukiman warga Jakarta sudah menjadi padat dan jenuh, sehingga pengembang mulai membangun perumahan-perumahan di areal luar Jakarta. Akhir-akhir ini penataan air menjadi sorotan utama warga yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Seperti kita ketahui banjir sudah merupakan langganan di Jakarta dan sekitarnya, ini karena pengelolahan sistem pembangunan air yang dirasa kurang cukup bagus untuk mengatisipasi musibah banjir. Menurut badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappernas) memperkirakan kerugian akibat bencana banjir, yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) sejak 1 Februari 2007 lalu, mencapai Rp 8 triliun. Dari jumlah Rp 8 triliun tersebut, diperkirakan kerugian dari rumah penduduk yang rusak sebesar Rp 1,7 triliun, dan infrastruktur Rp 600 miliar. Sementara, kerugian dari sektor industri, perbankan serta usaha kecil menengah diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. Berikutnya, kerugian fasilitas sosia, seperti sekolah, rumah ibadah, sarana kesehatan, mencapai Rp 4,8 miliar. Masih ada lagi kerugian lain-lain sekitar Rp 3,6 triliun. Banyak faktor yang menyebabkan musibah tahunan tersebut, disamping memang faktor alam akibat perbuatan manusia yang menyebabkan global warming, sehingga pemukaan air menjadi naik. Pada pembahasan Tugas Akhir ini akan lebih menitik beratkan pada sistem drainase dari perumahan pemukiman, hal ini berkaitan erat dengan sistem pembuangan air limbah rumah tangga, diperlukan perhitungan dan analisa yang I - 1

sedemikian rupa agar desain drainase yang dibangun dapat menampung dan membuang air limbah dan juga debit air dari hujan. Pada pembangunan perumahan oleh PT. SUMMARECON AGUNG Tbk ini dibangun di daerah Bekasi, berlokasi di Desa Harapan Mulya-Bekasi Selatan dimana luas total dari areal perumahan adalah 103 ha. Dengan rencana total rumah sebanyak 2.474 unit. Perumahan ini didesain untuk menampung sekitar 12.370 orang. Dengan kapasitas penghuni perumahan yang direncanakan, dengan asumsi jumlah limbah sebesar 152 lt/hr/orang maka akan didapat total debit air limbah yakni sebesar 152 lt/hr/orang x 5 orang = 760 lt/hr/rumh maka debit limbah 9 blok dalam satu hari adalah 2.472 unit x 670lt/hr/rumah = 1.878.720 lt/hr/lot II, untuk area Lot II ini terdapt 9 blok, yaitu Blok R1, R2, R3, R4, Blok R5, Blok R6, Blok R7, Blok R8 dan Blok R9. Sedangkan data teknis dari perumahan Summarecon Bekasi (Lot II) untuk masing-masing blok adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Teknis Perumahan Summarecon Bekasi (LOT II) I - 2

Dari hasil tinjauan lapangan hasil perencanaan drainase masih terlihat ketidak sempurnaan sistem drainase, dengan berubahnya karasteristik kota, harus diimbangi pula dengan sistem drainase yang memadai dan mampu mengontrol serta mengendalikan aliran air permukaan yang ada. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem drainase yang lebih baik dan lebih komprehensif sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan proses alami yang terjadi seperti banjir atau genangan air, dimana akibat genangan air tersebut dapat menimbulakan kerusakan badan jalan dan untuk itu kami bermaksud melakukan tinjauan ulang perencanaan sistem drainase pemukiman pada lokasi perumahan Summarecon Bekasi Development Lot II sebagai judul Tugas Akhir. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dikemukakan permasalahan yang akan ditinjau, adalah Bagaimana alternatif desain drainase yang dapat menampung air limbah rumah tangga dan juga debit air dari hujan. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah menentukan dimensi saluran drainase air hujan, air buangan maupun air lainnya sehingga dapat mengalirkan debit aliran air maksimum dengan baik tanpa menimbulkan genangan yang berlokasi pada pembangunan perumahan di Summarecon-Bekasi. 1.4. Ruang Lingkup Penulisan Ruang lingkup penulisan pada Tugas Akhir ini adalah : 1. Pengumpulan data untuk meninjau perhitungan konstruksi saluran drainase. I - 3

2. Perhitungan debit banjir rencana wilayah. 3. Perhitungan debit drainase perumahan. 4. Perhitungan dimensi hidrolis saluran drainase Lot II. Batasan masalah penulisan pada Tugas Akhir ini adalah : 1. Perhitungan dimensi hidrolis saluran hanya mencakup area Lot II (Blok R1, R2, R3, R4, R5, R6, R7, R8 dan R9), karena sudah diberi dinding pembatas (Retaingwall) antara Lot II dengan area luar. 2. Danau tidak dihitung dalam pembahasan Tugas Akhir ini. 1.5. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penulis membagi isi tulisan ke dalam beberapa bab yang terdiri dari: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini akan menerangkan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan penulisan serta hal-hal yang berkaitan dengan penulisan laporan. Bab II :Tinjauan Pustaka Bab ini akan membahas secara singkat tentang drainase, mengenai tipe-tipe dan bahan yang akan digunakan dalam perencanaan desain saluran drainase pada penulisan Tugas Akhir ini. Bab III : Metode Analisis Bab ini membahas teori-teori perhitungan perencanaan saluran dalam penulisan Tugas Akhir ini. BAB IV : Perhitungan Saluran Drainase I - 4

Bab ini akan membahas perhitungan perencanaan desain saluran beserta faktorfaktor yang mendukung dalam perencanaan drainase di dalam penulisan Tugas Akhir ini. BAB V PENUTUP Bab terakhir ini berisi tentang simpulan yang didapat dari pembahasan yang telah dilakukan dan saran-saran terhadap semua bahasan yang telah diuraikan dalam penulisan Tugas Akhir ini. I - 5