ANALISIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA JAYAPURA H. DUTA MUSTAJAB.S.Sos.,MM Dosen Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas YAPIS Papua Abstrack: Penelitian ini berjudul AnalisisPengembangan Sumber Daya Aparatur padasekretariat Daerah Kota Jayapura, dengan titik berat masalah pada Bagaimana Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah Daerah, dengan tujuan untuk menganalisis pengembangan sumber daya manusia aparatur pemerintah daerah di Kantor SekretariatDaerah Kota Jayapura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya manusia yang ada di kantor SekretariatDaerah Kota Jayapura pada umumnya berada pada kategori cukup baik, artinya masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, terutama dalam hal pengembangan diri dalam pendidikan dan pelatihan setiap pegawai di Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan programnya. Walaupun harus lebih dioptimalkan kedepannya dengan pemberian Diklat yang sifatnya teknis guna menunjang pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan Mutasi dan Promosi jabatan mempunyai pengaruh terhadap pengembangan karir pegawai. Implikasinya pegawai di lingkungan SekretariatDaerah Kota Jayapura yang menjadi sampel dalam penelitian ini menganggap mutasi dan promosi jabatan memberikan pengaruh negatif terhadap pengembangan karirnya, dikarenakan adanya mutasi yang mengharuskan pegawai untuk ke luar daerah. PENDAHULUAN Organisasi merupakan suatu organisme. Sebagai lembaga atau organisasi, setiap organisasi harus terus menerus bertumbuh baik secara kuantitas maupun kualitas. Kemampuan bertumbuh ini memungkinkannya tangguh bukan saja dalam mempertahankan eksistensinya akan tetapi juga dalam mengembangkan dirinya secara mantap dalam rangka pencapaian tujuan. Salah satu bentuk organisasi formal yakni organisasi perkantoran. Kantor merupakan tempat diselenggarakannya kegiatan registrasi (pencatatan), komputasi (pengolahan), komunikasi dan informasi. Kegiatan tersebut ditujukan untuk menyediakan keterangan atau informasi yang lengkap dan akurat, memberikan pelayanan kepada para pengguna informasi secara optimal. Semua kegiatan bermuara untuk pencapaian tujuan yang tentunya tidak akan terlepas dari adanya dukungan personel kantor. Personel kantor dalam hal ini adalah pegawai Sekretariat Daerah Kota Jayapura, pegawai merupakan faktor sentral yang menggerakkan dinamika organisasi. Sarana dan prasarana yang dimiliki organisasi akan menjadi dinamis apabila dikelola secara baik oleh pegawai yang memiliki kualitas kerja yang tinggi. Secara konkret individu pegawai yang berprestasi akan membawa keuntungan dan kemajuan organisasi, sedangkan pegawai yang tidak berprestasi akan merugikan organisasi. Apabila pegawai parasit sudah cukup dominan, kerugian organisasi akan mendatangkan kehancuran. Oleh karenanya setiap organisasi harus menyadari eksistensinya dimasa depan tergantung pada prestasi pegawai yang dimilikinya. Tanpa adanya dukungan pegawai yang kompetitif, sebuah organisasi akan mengalami kemunduran. Untuk mencapai tujuan organisasi maka salah satu faktor yang sangat penting adalah prestasi kerja pegawai, sebab dapat menjaga kelangsungan hidup suatu organisasi. Prestasi kerja pegawai berkaitan dengan adanya akibat yang dikehendaki, hal ini mengandung maksud bahwa pekerjaan yang dilakukan harus dapat menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki, yaitu hasil optimal yang dapat dicapai. Adapun prestasi kerja pegawai itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pengembangan pegawai. SiswantodalamMangkunegara (2000:195) menyatakan bahwa prestasi kerja pegawai adalah hasil kerja yang telah dicapai seorang tenaga kerja atau pegawai dalam melaksanakan tugas dan 17
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pegawai merupakan salah satu faktor yang menentukan keberadaan organisasi maka perhatian dan pembinaan terhadap pegawai sebagai pekerja atau manusia pribadi adalah penting, sebab kurangnya perhatian dan pembinaan akan menimbulkan akibat yang pada akhirnya dapat mematikan organisasi. Salah satu upaya yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai adalah melalui program pengembangan pegawai. Pengembangan pegawai adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral pegawai sesuai kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan, promosi dan pemindahan pegawai (Hasibuan 2000:69). Upaya ini pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan organisasi. Tingkat efektifitas ini ditentukan oleh kemampuan pegawai yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, kerjasama dalam tim, kemampuan pemecahan masalah dan berbagai kemampuan manajerial lainnya. Dari uraian di atas ditarik kesimpulan bahwa secara teori pengembangan sumber daya manusia pegawai akan berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai. Berdasarkan hasil pengamatan sementara diperoleh informasi bahwa di Sekretariat Daerah Kota Jayapura yang merupakan perangkat daerah mempunyai tugas membantu pejabat pembina dalam rangka kelancaran pelaksanaan manajemen AparatSipil Negara/daerah Kota Jayapura. Dalam rangka pembinaan terhadap pegawai, Sekretariat Daerah Kota Jayapura memberikan keleluasaan pada pegawai untuk mengembangkan potensi dirinya melalui program pengembangan sumber daya manusia pegawai untuk mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi. Pengembangan pegawai yang dilakukan di Sekretariat Daerah Kota Jayapura yaitu dengan memberikan kesempatan pada pegawai untuk mengikuti pengembangan pegawai dengan cara mengirim ke instansi lain dan mendatangkan instruktur dari instansi lain. Pengembangan pegawai mengakibatkan timbulnya perubahan dalam kebiasaan dan cara bekerja pegawai, sikap, memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Prestasi kerja yang meningkat itu berarti bahwa kualitas kerja pegawai mengalami peningkatan dengan kemampuan pegawai yang meningkat diharapkan pegawai dapat menyelesaikan masalah. Pada Sekretariat Daerah Kota Jayapurapara pegawai belum sepenuhnya menyadari arti pentingnya peranan pengembangan pegawai, hal ini dapat dilihat dari kemampuan yang terbatas, posisi atau jabatan yang lebih tinggi meskipun ia telah bekerja selama bertahun-tahun dan masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan pegawai terhadap pekerjaannya karena masih adanya pegawai yang meminta pekerjaaannya diselesaikan pegawai lain yang menjadi tanggung jawabnya serta adanya disorientasi dalam mengikuti program pengembangan pegawai yang diberikan oleh organisasi. Hal ini dapat didukung dengan menurunnya jumlah pegawai yang menerima penghargaan atas prestasinya dan program pengembangan pegawai yang dilakukan oleh pegawai. Pengembangan pegawai merupakan suatu usaha yang penting dalam suatu organisasi sebab dengan pengembangan pegawai itulah organisasi dapat maju dan berkembang. Tujuan pengembangan sumber daya manusia pegawai adalah memperbaiki prestasi kerja pegawai. Dengan pengembangan pegawai diharapkan pegawai dapat memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pegawai serta memperbaiki sikap pegawai itu sendiri terhadap tugas-tugasnya. Pengembangan sumber daya aparatur yang berada di Kota Jayapura secara spesifikasi memang masih jauh dari apa yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dengan pengelolaan sumber daya alam yang tanpa ditunjang dengan kesiapan sumber daya manusia yang mapan, sehingga praktis segala keterbatasan keilmuan juga merupakan salah satu faktor penghambat dalam menata organisasi setiap SKPD yang berada dilingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura Apabila dilihat dari segi biaya, pengembangan pegawai memang membutuhkan biaya yang cukup besar, akan tetapi biaya ini merupakan investasi jangka panjang bagi organisasi dibidang personalia. Pengembangan pegawai memberi tekanan pada peningkatan 18
tugastugasnya secara efektif dan efisien. Pegawai merupakan makhluk dinamis yang memiliki potensi untuk diberi kesempatan berkembang. METODE PENELITIAN Tipe penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang Analisis Pengembangan Sumber Daya Aparatur Pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura.Dasar penelitiannya adalah survey. Yaitu mengadakan penyelidikan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan yang faktual mengenai Pengembangan Sumber Daya Aparatur Pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura. Unit analisa dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura. Populasi menurut Sujono dalam Pabundu (2006:27) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura yang berjumlah 66 orang.sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sujono (2002:65). Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel secara spesifik yakni sebanyak 66 orang berdasarkan jumlah yang ada di lokasi penelitian. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan kuisioner, Setelah data yang diinginkan telah diperoleh maka tahap berikutnya adalah proses pengolahan data. Proses pengolahan data ini merupakan pengolahan data mentah yang dapat langsung dari responden baik itu merupakan observasi, kuesioner dan wawancara, yang kemudian akan dianalisis dan ditarik kesimpulannya. Dalam pengolaan data ini, penulis menggunakan 3 (tiga) tahapan dalam pengumpulan data yaitu Editing, Koding dan Tabulating. HASIL DAN PEMBAHASAN Sekretariat Daerah Kota Jayapura dalam menjalankan tugas-tugasnya berlandaskan pada Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 2 tahun 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2002 tentang Organisasi dan tata kerja Sekretariat Daerah Kota Jayapura selanjutnya diubah dengan Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Sekretariat Daerah Kota Jayapura dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jayapura. Bahwa guna efisiensi dan efektifitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat perlu dilakukan penyesuaian organisasi perangkat daerah pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura telah diadakan perubahan dengan Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 11 Tahun 2012 tentang perubahan atas peraturan daerah Kota Jayapura Nomor 9 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Jayapura dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jayapura. Hingga saat ini struktur organisasi Sekretariat Daerah Kota Jayapura telah mengalami beberapa kali perubahan sesuai dengan tuntutan layanan yang harus diberikan oleh Pemerintah diantaranya dalam ketentuan pada pasal 5 ayat (2) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Daerah dibantu: 1) Asisten Administrasi Pemerintahan Umum; 2) Asisten Administrasi Pembangunan; dan 3) Asisten Administrasi Umum. Ketentuan pada Pasal 6 ayat (1) Susunan Organisasi diubah sebagai berikut : (1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari : 1. Sekretariat Daerah; 2. Asisten Administrasi Pemerintahan Umum membawahi: a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum: 1. Sub Bagian Administrasi Pemerintahan Umum; 2. Sub Bagian Pemerintahan Bawahan; dan 3. Sub bagian Penataan Batas Wilayah Administrasi; b. Bagian Hukum terdiri dari : 1. Sub bagian Penyusunan Produk Hukum Daerah; 2. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia; dan 3. Sub Bagian Administrasi dan Dokumentasi Hukum. 3. Asisten Administrasi Pembangunan, membawahi Bagian Humas dan Protokoler, terdiri dari : a. Sub Bagian Humas; b. Sub Bagian Protokol dan Perjalanan Dinas ; c. Sub Bagian pengolahan Data Elektronik ; dan 19
d. Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga. 4. Asisten Administrasi Umum, membawahi: a. Bagian Organisasi dan Tatalaksana, terdiri dari : 1. Sub Bagian Kelembagaan; 2. Sub Bagian Pengolahan data dan Analisis Jabatan; 3. Sub Bagian Tatalaksana b. Bagian Umum, terdiri dari: 1. Sub Bagian Tata Usaha; 2. Sub Bagian Rumah Tangga. 5. Staf Ahli. 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Dengan pendidikan dan pelatihan diharapkan adanya kesadaran pegawai pada kantor SekretariatDaerah Kota Jayapura untuk mampu mengendalikan diri dan dapat menunjukkan sikap mental dan moral yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif. Penerapan kedisiplinan dapat mengatur keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan, prosedur kerja, dan norma sosial. Sebab apabila tidak maksimalnya pendidikan dan pelatihan setiap pegawai pada kantor SekretariatDaerah Kota Jayapura dapat ditunjang dengan menciptakan iklim kerja yang harmonis. Iklim kerja yang harmonis yang dibentuk dari disiplin individu dan disiplin organisasi (disiplin kerja) akan mempengaruhi penyelesaian tugas sesuai standar kerja yang telah ditetapkan. Semakin kecil varians antara penyelesaian tugas dan standar kerja maka semakin tinggi tingkat kinerja organisasi. Penerapan hasil pendidikan dan pelatihan pegawai pada kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura yang melakukan pekerjaan tanpa disiplin akan berdampak negatif kepada kinerja, antara lain: 1) tidak tercapainya target yang sudah diprogramkan, 2) mengembangnya kasus-kasus negatif yang harus diselesaikan organisasi kantor, 3) merosotnya kinerja mutu hasil pekerjaannya, 4) terjadinya pemborosan dalam pemakaian material dan peralatan milik kantor, dan 5) adanya kecenderungan kerugian secara keseluruhan. Data yang penulis sajikan sebelumnya adalah hasil penelitian lapangan penulis lakukan pada Kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura. Pada bagian pembahasan ini merupakan bagian yang sangat pentingdan tidak terpisahkan dalam penulisan skripsi. Pemecahan masalah seperti yang ditawarkan oleh teori tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini disebabkan teori beranjak dari kerangka konsep yang serba teratur atau ideal, sedangkan kenyataan pada dunia empiric tidak selalu demikian. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani antara dunia konsep dengan dunia empiric melalui penyederhanaan data. Berdasarkan pada hal tersebut diatas, maka untuk melihat hasil penelitian dari indikator-indikator yang telah peneliti tentukan. Pengembangan sumber daya manusia adalah kegiatan manajemen yang ditujukan kepada SDM pegawai agar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap profesionalisme sehingga mampu bekerja secara berdaya guna dan berhasil guna. Indikator variabel pengembangan sumber daya manusia dapat diperoleh sebagai berikut: a. Pendidikan dan pelatihan Pendidikan merupakan suatu kegiatan manusia secara teratur dan terencana untuk pola kehidupan kearah yang lebih baik. Pendidikan merupakan solusi yang terbaik untuk membangun pondasi kualitas pegawai/ karyawan dalam suatu organisasi. Tanpa adanya pendidikan, maka kualitas dari setiap anggota organisasi tidak akan pernah meningkat. Demikian halnya dengan kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura, pengembangan sumber daya manusia lewat pendidikan dan pelatihan semakin ditingkatkan agar setiap aparatur dapat professional dalam setiap bidang tugasnya. Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan pada kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura perlu disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada instansi tersebut. Namun dari hasil olah data didapat hasil bahwa pada umumnya responden menjawab pengembangan sumber daya manusia pegawai melalui pendidikan dan pelatihan kurang sesuai dengan kebutuhan. Walaupun ada juga responden yang mengatakan bahwa diklat yang diikuti pegawai adalah sesuai dengan kebutuhan. Perlu diketahui juga, jika pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan tidak sesuai dengan kebutuhan, maka pengembangan itu tidak akan bermanfaat bagi pegawai. Artinya pendidikan dan pelatihan yang diikuti tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan pegawai dari 20
instansi tersebut. Dan ketidaksesuaian itu tidak akan menunjang pelaksanaan tugas dari setiap pegawai sehingga terkesan akan menimbulkan pemborosan anggaran di Sekretariat Daerah Kota Jayapura. Berkenan dengan hal tersebut maka perhatian pimpinan sangat dibutuhkan khususnya pada kebijakan-kebijakan yang diambil untuk pengembangan pegawai. b. Promosi Promosi memberikan peranan penting bagi setiap aparatur, bahkan menjadi idaman yang selalu dinantikan oleh pegawai karena dengan adanya promosi berarti adanya kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan dan kecakapan pegawai untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi. Promosi merupakan usaha pengembangan pegawai dari segi karier, karena dengan meningkatnya karier seorang pegawai maka akan membangkitkan semangat kerja pada pegawai yang bersangkutan dan membangkitkan kemauan untuk lebih maju, dengan menunjukkan prestasi yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Demikian juga pengembangan pegawai lewat promosi pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura sangat diharapkan oleh setiap pegawai. Namun dari hasil olah data didapat hanya sebagian pegawai saja yang mendapat kesempatan untuk dipromosikan tanpa melihat kemampuan dari masing-masing pegawai sehingga terkesan banyak terjadi praktek kolusi dalam penempatan jabatan pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura. c. Mutasi Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan, tempat, pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertical (promosi/demosi) didalam satu organisasi. Pada dasarnya mutasi termasuk dalam fungsi pengembangan pegawai, karena tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam instansi tersebut Demikian juga pengembangan pegawai lewat mutasi pada kantorsekretariat Daerah Kota Jayapura sangat diharapkan oleh setiap pegawai. Namun dari hasil olah data didapat hanya sebagian pegawai saja yang mendapat kesempatan dimutasikan pada bidang atau unit lainnya. Dalam pengembangan sumber daya manusia melalui mutasi biasanya terjadi bukan dikarenakan demi kepentingan organisasi melainkan karena adanya unsur kesalahan maupun ketidaksukaan dari pimpinan sehingga mutasi dilakukan lebih condong untuk memberikan hukuman bagi pegawai itu sendiri. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan sangat penting untuk diterapkan dan dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi kerja para pegawai yang berada di kantorsekretariat Daerah Kota Jayapura. Dengan diterapkan pendidikan dan pelatihan, maka para pegawai dapat memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai pelayan publik dan lebih bertanggung jawab dengan tugastugas yang diberikan. 2. Pengembanganpegawaimelaluipromosidilakuk andalamupayapeningkatanpegawaidalammelak sanakantugaspokokdanfungsinyaantaralain adalah kedisiplinan, kemampuan sumber daya manusia, serta pengalaman. Untuk menunjang prestasi kerja pegawai, fungsi pengembangan karier melalui promosibagi aparatur menjadi tolok ukur dalam meningkatkan prestasi kerja para pegawai, akan tetapi yang saat ini terjadi adalah pengembangan pegawai melalui promosi lebih condong karena adanya hubungan keluarga, suku maupun kerabat sehingga secara praktis pengembangan pegawai dilingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura melalui promosi tidak berjalan secara maksimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini akan menimbulkan ketidak nyamanan dalam melaksanakan tugas yang diembankan kepada para pegawai. 3. Pengembangan pegawai melalui mutasi di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura dilakukan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja pegawai, menciptakan keseimbangan antara pegawai dengan komposisi pekerjaan atau jabatan dan memperluas serta menambah pengetahuan pegawai, masih berlaku di kalangan pegawai tersebut mutasi bukan dikarenakan untuk peningkatan produktivitas kerja pegawai akan tetapi dikarenakan faktor ketidaksukaan sehingga terkesan mutasi yang terjadi sebagai hukuman bagi pegawai tersebut. Disarankan untuk Sekretaris Daerah Kota Jayapura kiranya perlu memperhatikan pengembangan sumber daya manusia para bawahannya, agar dalam pelaksanaan tugas setiap pegawai dapat berjalan secara maksimal tanpa memandang asal usul maupun sumber dari para pegawai. Dalam upaya pengembangan pegawai, 21
hendaknya semua pegawai diberikan kesempatan dan peluang yang sama dalam upaya peningkatan kemampuan dan kariernya, baik dalam bentuk kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, promosi jabatan ataupun mutasi pada bagian atau unit lainya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya bukan karena adanya faktor kekerabatan sehingga pengembangan pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini akan menimbulkan persaingan yang positif dan sehat di kalangan pegawai itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu SP, 2000.Manajemen Sumber Daya Manuasia, STIE YKPN Yogyakarta Irawan,Prasetya.2000.Manajemen Sumber Daya Manuasia, STIA LAN Press. Jakarta Katz M. L. and Rosen H. S. 2002.Performance Management Hospitals. Mc.Graw Hill Companies. Mangkunegara, A. P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Penerbit Remaja Rosda karya - Bandung.. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Penerbit Refika Aditama - Bandung. Moekijat., 2001. Dasar-Dasar Motivasi, Pioner Jaya, Bandung. Moenir.2007. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta. Mulyadi., 2001. Balanced Score Card. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Pabundu, Tika, 2006, Budaya Organisasi dan peningkatan kinerja, Cetakan pertama, PT Bumi Aksara, Jakarta. Saydam, G., 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Jembatan, Jakarta. Siagian Sondang, P., 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Soeprihanto J., 2000. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta - Bandung. Wibowo. 2005. Manajemen Perubahan. Penerbit PT Raja Grafindo PersadaJakarta. Winardi, 2001. Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta. Yudhoyono, B. 2001. Otonomi Daerah ; Desentralisasi dan Pengembangan SDM Aparatur PEMDA dan Anggota DPRD. Sinar Harapan Jakarta. 22