ANALISIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA JAYAPURA

dokumen-dokumen yang mirip
Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

URAIAN TUGAS JABATAN PADA ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan organisasi/perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

Hubungan Pengembangan Karir Dan Pemberian Insentif Terhadap Loyalitas Kinerja Guru

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

III. METODE PENELITIAN. hubungan. Penelitian asosiatif atau penghubung menurut Sugiyono yaitu,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

BAB II LANDASAN TEORI

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dessler (2000)

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 20 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan bersama. Setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia, karena sumber daya

PEMERINTAH KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 21 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak dan perubahan lingkungan strategi dalam menghadapi globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2006 /Kpts.70 Huk /06/ 200 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu tinggi, dan sarana prasarana transportasi yang lebih

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA

ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas Galuh ABSTRAK. Kata Kunci : Pelaksanaan, Pemungutan Retribusi, Bahan Beton Jalan

Transkripsi:

ANALISIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA JAYAPURA H. DUTA MUSTAJAB.S.Sos.,MM Dosen Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas YAPIS Papua Abstrack: Penelitian ini berjudul AnalisisPengembangan Sumber Daya Aparatur padasekretariat Daerah Kota Jayapura, dengan titik berat masalah pada Bagaimana Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah Daerah, dengan tujuan untuk menganalisis pengembangan sumber daya manusia aparatur pemerintah daerah di Kantor SekretariatDaerah Kota Jayapura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya manusia yang ada di kantor SekretariatDaerah Kota Jayapura pada umumnya berada pada kategori cukup baik, artinya masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, terutama dalam hal pengembangan diri dalam pendidikan dan pelatihan setiap pegawai di Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan programnya. Walaupun harus lebih dioptimalkan kedepannya dengan pemberian Diklat yang sifatnya teknis guna menunjang pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan Mutasi dan Promosi jabatan mempunyai pengaruh terhadap pengembangan karir pegawai. Implikasinya pegawai di lingkungan SekretariatDaerah Kota Jayapura yang menjadi sampel dalam penelitian ini menganggap mutasi dan promosi jabatan memberikan pengaruh negatif terhadap pengembangan karirnya, dikarenakan adanya mutasi yang mengharuskan pegawai untuk ke luar daerah. PENDAHULUAN Organisasi merupakan suatu organisme. Sebagai lembaga atau organisasi, setiap organisasi harus terus menerus bertumbuh baik secara kuantitas maupun kualitas. Kemampuan bertumbuh ini memungkinkannya tangguh bukan saja dalam mempertahankan eksistensinya akan tetapi juga dalam mengembangkan dirinya secara mantap dalam rangka pencapaian tujuan. Salah satu bentuk organisasi formal yakni organisasi perkantoran. Kantor merupakan tempat diselenggarakannya kegiatan registrasi (pencatatan), komputasi (pengolahan), komunikasi dan informasi. Kegiatan tersebut ditujukan untuk menyediakan keterangan atau informasi yang lengkap dan akurat, memberikan pelayanan kepada para pengguna informasi secara optimal. Semua kegiatan bermuara untuk pencapaian tujuan yang tentunya tidak akan terlepas dari adanya dukungan personel kantor. Personel kantor dalam hal ini adalah pegawai Sekretariat Daerah Kota Jayapura, pegawai merupakan faktor sentral yang menggerakkan dinamika organisasi. Sarana dan prasarana yang dimiliki organisasi akan menjadi dinamis apabila dikelola secara baik oleh pegawai yang memiliki kualitas kerja yang tinggi. Secara konkret individu pegawai yang berprestasi akan membawa keuntungan dan kemajuan organisasi, sedangkan pegawai yang tidak berprestasi akan merugikan organisasi. Apabila pegawai parasit sudah cukup dominan, kerugian organisasi akan mendatangkan kehancuran. Oleh karenanya setiap organisasi harus menyadari eksistensinya dimasa depan tergantung pada prestasi pegawai yang dimilikinya. Tanpa adanya dukungan pegawai yang kompetitif, sebuah organisasi akan mengalami kemunduran. Untuk mencapai tujuan organisasi maka salah satu faktor yang sangat penting adalah prestasi kerja pegawai, sebab dapat menjaga kelangsungan hidup suatu organisasi. Prestasi kerja pegawai berkaitan dengan adanya akibat yang dikehendaki, hal ini mengandung maksud bahwa pekerjaan yang dilakukan harus dapat menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki, yaitu hasil optimal yang dapat dicapai. Adapun prestasi kerja pegawai itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pengembangan pegawai. SiswantodalamMangkunegara (2000:195) menyatakan bahwa prestasi kerja pegawai adalah hasil kerja yang telah dicapai seorang tenaga kerja atau pegawai dalam melaksanakan tugas dan 17

pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pegawai merupakan salah satu faktor yang menentukan keberadaan organisasi maka perhatian dan pembinaan terhadap pegawai sebagai pekerja atau manusia pribadi adalah penting, sebab kurangnya perhatian dan pembinaan akan menimbulkan akibat yang pada akhirnya dapat mematikan organisasi. Salah satu upaya yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai adalah melalui program pengembangan pegawai. Pengembangan pegawai adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral pegawai sesuai kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan, promosi dan pemindahan pegawai (Hasibuan 2000:69). Upaya ini pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan organisasi. Tingkat efektifitas ini ditentukan oleh kemampuan pegawai yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, kerjasama dalam tim, kemampuan pemecahan masalah dan berbagai kemampuan manajerial lainnya. Dari uraian di atas ditarik kesimpulan bahwa secara teori pengembangan sumber daya manusia pegawai akan berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai. Berdasarkan hasil pengamatan sementara diperoleh informasi bahwa di Sekretariat Daerah Kota Jayapura yang merupakan perangkat daerah mempunyai tugas membantu pejabat pembina dalam rangka kelancaran pelaksanaan manajemen AparatSipil Negara/daerah Kota Jayapura. Dalam rangka pembinaan terhadap pegawai, Sekretariat Daerah Kota Jayapura memberikan keleluasaan pada pegawai untuk mengembangkan potensi dirinya melalui program pengembangan sumber daya manusia pegawai untuk mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi. Pengembangan pegawai yang dilakukan di Sekretariat Daerah Kota Jayapura yaitu dengan memberikan kesempatan pada pegawai untuk mengikuti pengembangan pegawai dengan cara mengirim ke instansi lain dan mendatangkan instruktur dari instansi lain. Pengembangan pegawai mengakibatkan timbulnya perubahan dalam kebiasaan dan cara bekerja pegawai, sikap, memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Prestasi kerja yang meningkat itu berarti bahwa kualitas kerja pegawai mengalami peningkatan dengan kemampuan pegawai yang meningkat diharapkan pegawai dapat menyelesaikan masalah. Pada Sekretariat Daerah Kota Jayapurapara pegawai belum sepenuhnya menyadari arti pentingnya peranan pengembangan pegawai, hal ini dapat dilihat dari kemampuan yang terbatas, posisi atau jabatan yang lebih tinggi meskipun ia telah bekerja selama bertahun-tahun dan masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan pegawai terhadap pekerjaannya karena masih adanya pegawai yang meminta pekerjaaannya diselesaikan pegawai lain yang menjadi tanggung jawabnya serta adanya disorientasi dalam mengikuti program pengembangan pegawai yang diberikan oleh organisasi. Hal ini dapat didukung dengan menurunnya jumlah pegawai yang menerima penghargaan atas prestasinya dan program pengembangan pegawai yang dilakukan oleh pegawai. Pengembangan pegawai merupakan suatu usaha yang penting dalam suatu organisasi sebab dengan pengembangan pegawai itulah organisasi dapat maju dan berkembang. Tujuan pengembangan sumber daya manusia pegawai adalah memperbaiki prestasi kerja pegawai. Dengan pengembangan pegawai diharapkan pegawai dapat memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pegawai serta memperbaiki sikap pegawai itu sendiri terhadap tugas-tugasnya. Pengembangan sumber daya aparatur yang berada di Kota Jayapura secara spesifikasi memang masih jauh dari apa yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dengan pengelolaan sumber daya alam yang tanpa ditunjang dengan kesiapan sumber daya manusia yang mapan, sehingga praktis segala keterbatasan keilmuan juga merupakan salah satu faktor penghambat dalam menata organisasi setiap SKPD yang berada dilingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura Apabila dilihat dari segi biaya, pengembangan pegawai memang membutuhkan biaya yang cukup besar, akan tetapi biaya ini merupakan investasi jangka panjang bagi organisasi dibidang personalia. Pengembangan pegawai memberi tekanan pada peningkatan 18

tugastugasnya secara efektif dan efisien. Pegawai merupakan makhluk dinamis yang memiliki potensi untuk diberi kesempatan berkembang. METODE PENELITIAN Tipe penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang Analisis Pengembangan Sumber Daya Aparatur Pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura.Dasar penelitiannya adalah survey. Yaitu mengadakan penyelidikan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan yang faktual mengenai Pengembangan Sumber Daya Aparatur Pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura. Unit analisa dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura. Populasi menurut Sujono dalam Pabundu (2006:27) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura yang berjumlah 66 orang.sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sujono (2002:65). Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel secara spesifik yakni sebanyak 66 orang berdasarkan jumlah yang ada di lokasi penelitian. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan kuisioner, Setelah data yang diinginkan telah diperoleh maka tahap berikutnya adalah proses pengolahan data. Proses pengolahan data ini merupakan pengolahan data mentah yang dapat langsung dari responden baik itu merupakan observasi, kuesioner dan wawancara, yang kemudian akan dianalisis dan ditarik kesimpulannya. Dalam pengolaan data ini, penulis menggunakan 3 (tiga) tahapan dalam pengumpulan data yaitu Editing, Koding dan Tabulating. HASIL DAN PEMBAHASAN Sekretariat Daerah Kota Jayapura dalam menjalankan tugas-tugasnya berlandaskan pada Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 2 tahun 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2002 tentang Organisasi dan tata kerja Sekretariat Daerah Kota Jayapura selanjutnya diubah dengan Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Sekretariat Daerah Kota Jayapura dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jayapura. Bahwa guna efisiensi dan efektifitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat perlu dilakukan penyesuaian organisasi perangkat daerah pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura telah diadakan perubahan dengan Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 11 Tahun 2012 tentang perubahan atas peraturan daerah Kota Jayapura Nomor 9 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Jayapura dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jayapura. Hingga saat ini struktur organisasi Sekretariat Daerah Kota Jayapura telah mengalami beberapa kali perubahan sesuai dengan tuntutan layanan yang harus diberikan oleh Pemerintah diantaranya dalam ketentuan pada pasal 5 ayat (2) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Daerah dibantu: 1) Asisten Administrasi Pemerintahan Umum; 2) Asisten Administrasi Pembangunan; dan 3) Asisten Administrasi Umum. Ketentuan pada Pasal 6 ayat (1) Susunan Organisasi diubah sebagai berikut : (1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari : 1. Sekretariat Daerah; 2. Asisten Administrasi Pemerintahan Umum membawahi: a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum: 1. Sub Bagian Administrasi Pemerintahan Umum; 2. Sub Bagian Pemerintahan Bawahan; dan 3. Sub bagian Penataan Batas Wilayah Administrasi; b. Bagian Hukum terdiri dari : 1. Sub bagian Penyusunan Produk Hukum Daerah; 2. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia; dan 3. Sub Bagian Administrasi dan Dokumentasi Hukum. 3. Asisten Administrasi Pembangunan, membawahi Bagian Humas dan Protokoler, terdiri dari : a. Sub Bagian Humas; b. Sub Bagian Protokol dan Perjalanan Dinas ; c. Sub Bagian pengolahan Data Elektronik ; dan 19

d. Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga. 4. Asisten Administrasi Umum, membawahi: a. Bagian Organisasi dan Tatalaksana, terdiri dari : 1. Sub Bagian Kelembagaan; 2. Sub Bagian Pengolahan data dan Analisis Jabatan; 3. Sub Bagian Tatalaksana b. Bagian Umum, terdiri dari: 1. Sub Bagian Tata Usaha; 2. Sub Bagian Rumah Tangga. 5. Staf Ahli. 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Dengan pendidikan dan pelatihan diharapkan adanya kesadaran pegawai pada kantor SekretariatDaerah Kota Jayapura untuk mampu mengendalikan diri dan dapat menunjukkan sikap mental dan moral yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif. Penerapan kedisiplinan dapat mengatur keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan, prosedur kerja, dan norma sosial. Sebab apabila tidak maksimalnya pendidikan dan pelatihan setiap pegawai pada kantor SekretariatDaerah Kota Jayapura dapat ditunjang dengan menciptakan iklim kerja yang harmonis. Iklim kerja yang harmonis yang dibentuk dari disiplin individu dan disiplin organisasi (disiplin kerja) akan mempengaruhi penyelesaian tugas sesuai standar kerja yang telah ditetapkan. Semakin kecil varians antara penyelesaian tugas dan standar kerja maka semakin tinggi tingkat kinerja organisasi. Penerapan hasil pendidikan dan pelatihan pegawai pada kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura yang melakukan pekerjaan tanpa disiplin akan berdampak negatif kepada kinerja, antara lain: 1) tidak tercapainya target yang sudah diprogramkan, 2) mengembangnya kasus-kasus negatif yang harus diselesaikan organisasi kantor, 3) merosotnya kinerja mutu hasil pekerjaannya, 4) terjadinya pemborosan dalam pemakaian material dan peralatan milik kantor, dan 5) adanya kecenderungan kerugian secara keseluruhan. Data yang penulis sajikan sebelumnya adalah hasil penelitian lapangan penulis lakukan pada Kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura. Pada bagian pembahasan ini merupakan bagian yang sangat pentingdan tidak terpisahkan dalam penulisan skripsi. Pemecahan masalah seperti yang ditawarkan oleh teori tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini disebabkan teori beranjak dari kerangka konsep yang serba teratur atau ideal, sedangkan kenyataan pada dunia empiric tidak selalu demikian. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani antara dunia konsep dengan dunia empiric melalui penyederhanaan data. Berdasarkan pada hal tersebut diatas, maka untuk melihat hasil penelitian dari indikator-indikator yang telah peneliti tentukan. Pengembangan sumber daya manusia adalah kegiatan manajemen yang ditujukan kepada SDM pegawai agar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap profesionalisme sehingga mampu bekerja secara berdaya guna dan berhasil guna. Indikator variabel pengembangan sumber daya manusia dapat diperoleh sebagai berikut: a. Pendidikan dan pelatihan Pendidikan merupakan suatu kegiatan manusia secara teratur dan terencana untuk pola kehidupan kearah yang lebih baik. Pendidikan merupakan solusi yang terbaik untuk membangun pondasi kualitas pegawai/ karyawan dalam suatu organisasi. Tanpa adanya pendidikan, maka kualitas dari setiap anggota organisasi tidak akan pernah meningkat. Demikian halnya dengan kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura, pengembangan sumber daya manusia lewat pendidikan dan pelatihan semakin ditingkatkan agar setiap aparatur dapat professional dalam setiap bidang tugasnya. Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan pada kantor Sekretariat Daerah Kota Jayapura perlu disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada instansi tersebut. Namun dari hasil olah data didapat hasil bahwa pada umumnya responden menjawab pengembangan sumber daya manusia pegawai melalui pendidikan dan pelatihan kurang sesuai dengan kebutuhan. Walaupun ada juga responden yang mengatakan bahwa diklat yang diikuti pegawai adalah sesuai dengan kebutuhan. Perlu diketahui juga, jika pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan tidak sesuai dengan kebutuhan, maka pengembangan itu tidak akan bermanfaat bagi pegawai. Artinya pendidikan dan pelatihan yang diikuti tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan pegawai dari 20

instansi tersebut. Dan ketidaksesuaian itu tidak akan menunjang pelaksanaan tugas dari setiap pegawai sehingga terkesan akan menimbulkan pemborosan anggaran di Sekretariat Daerah Kota Jayapura. Berkenan dengan hal tersebut maka perhatian pimpinan sangat dibutuhkan khususnya pada kebijakan-kebijakan yang diambil untuk pengembangan pegawai. b. Promosi Promosi memberikan peranan penting bagi setiap aparatur, bahkan menjadi idaman yang selalu dinantikan oleh pegawai karena dengan adanya promosi berarti adanya kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan dan kecakapan pegawai untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi. Promosi merupakan usaha pengembangan pegawai dari segi karier, karena dengan meningkatnya karier seorang pegawai maka akan membangkitkan semangat kerja pada pegawai yang bersangkutan dan membangkitkan kemauan untuk lebih maju, dengan menunjukkan prestasi yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Demikian juga pengembangan pegawai lewat promosi pada Sekretariat Daerah Kota Jayapura sangat diharapkan oleh setiap pegawai. Namun dari hasil olah data didapat hanya sebagian pegawai saja yang mendapat kesempatan untuk dipromosikan tanpa melihat kemampuan dari masing-masing pegawai sehingga terkesan banyak terjadi praktek kolusi dalam penempatan jabatan pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura. c. Mutasi Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan, tempat, pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertical (promosi/demosi) didalam satu organisasi. Pada dasarnya mutasi termasuk dalam fungsi pengembangan pegawai, karena tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam instansi tersebut Demikian juga pengembangan pegawai lewat mutasi pada kantorsekretariat Daerah Kota Jayapura sangat diharapkan oleh setiap pegawai. Namun dari hasil olah data didapat hanya sebagian pegawai saja yang mendapat kesempatan dimutasikan pada bidang atau unit lainnya. Dalam pengembangan sumber daya manusia melalui mutasi biasanya terjadi bukan dikarenakan demi kepentingan organisasi melainkan karena adanya unsur kesalahan maupun ketidaksukaan dari pimpinan sehingga mutasi dilakukan lebih condong untuk memberikan hukuman bagi pegawai itu sendiri. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan sangat penting untuk diterapkan dan dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi kerja para pegawai yang berada di kantorsekretariat Daerah Kota Jayapura. Dengan diterapkan pendidikan dan pelatihan, maka para pegawai dapat memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai pelayan publik dan lebih bertanggung jawab dengan tugastugas yang diberikan. 2. Pengembanganpegawaimelaluipromosidilakuk andalamupayapeningkatanpegawaidalammelak sanakantugaspokokdanfungsinyaantaralain adalah kedisiplinan, kemampuan sumber daya manusia, serta pengalaman. Untuk menunjang prestasi kerja pegawai, fungsi pengembangan karier melalui promosibagi aparatur menjadi tolok ukur dalam meningkatkan prestasi kerja para pegawai, akan tetapi yang saat ini terjadi adalah pengembangan pegawai melalui promosi lebih condong karena adanya hubungan keluarga, suku maupun kerabat sehingga secara praktis pengembangan pegawai dilingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura melalui promosi tidak berjalan secara maksimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini akan menimbulkan ketidak nyamanan dalam melaksanakan tugas yang diembankan kepada para pegawai. 3. Pengembangan pegawai melalui mutasi di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura dilakukan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja pegawai, menciptakan keseimbangan antara pegawai dengan komposisi pekerjaan atau jabatan dan memperluas serta menambah pengetahuan pegawai, masih berlaku di kalangan pegawai tersebut mutasi bukan dikarenakan untuk peningkatan produktivitas kerja pegawai akan tetapi dikarenakan faktor ketidaksukaan sehingga terkesan mutasi yang terjadi sebagai hukuman bagi pegawai tersebut. Disarankan untuk Sekretaris Daerah Kota Jayapura kiranya perlu memperhatikan pengembangan sumber daya manusia para bawahannya, agar dalam pelaksanaan tugas setiap pegawai dapat berjalan secara maksimal tanpa memandang asal usul maupun sumber dari para pegawai. Dalam upaya pengembangan pegawai, 21

hendaknya semua pegawai diberikan kesempatan dan peluang yang sama dalam upaya peningkatan kemampuan dan kariernya, baik dalam bentuk kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, promosi jabatan ataupun mutasi pada bagian atau unit lainya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya bukan karena adanya faktor kekerabatan sehingga pengembangan pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Jayapura dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini akan menimbulkan persaingan yang positif dan sehat di kalangan pegawai itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu SP, 2000.Manajemen Sumber Daya Manuasia, STIE YKPN Yogyakarta Irawan,Prasetya.2000.Manajemen Sumber Daya Manuasia, STIA LAN Press. Jakarta Katz M. L. and Rosen H. S. 2002.Performance Management Hospitals. Mc.Graw Hill Companies. Mangkunegara, A. P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Penerbit Remaja Rosda karya - Bandung.. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Penerbit Refika Aditama - Bandung. Moekijat., 2001. Dasar-Dasar Motivasi, Pioner Jaya, Bandung. Moenir.2007. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta. Mulyadi., 2001. Balanced Score Card. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Pabundu, Tika, 2006, Budaya Organisasi dan peningkatan kinerja, Cetakan pertama, PT Bumi Aksara, Jakarta. Saydam, G., 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Jembatan, Jakarta. Siagian Sondang, P., 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Soeprihanto J., 2000. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta - Bandung. Wibowo. 2005. Manajemen Perubahan. Penerbit PT Raja Grafindo PersadaJakarta. Winardi, 2001. Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta. Yudhoyono, B. 2001. Otonomi Daerah ; Desentralisasi dan Pengembangan SDM Aparatur PEMDA dan Anggota DPRD. Sinar Harapan Jakarta. 22