20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitan the post test only control group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah. C. Subjek Penelitian 1. Populasi Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aedes aegypti L. instar III yang diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah. Subjek penelitian memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III 2) Larva bergerak aktif b. Kriteria Eksklusi 1) Larva yang berubah menjadi pupa 2) Larva yang cacat atau mati saat dipindahkan ke gelas plastik
21 2. Sampel a. Teknik Sampling Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik incidental sampling. b. Besar Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 850 ekor Aedes aegypti L. yang terdiri dari 150 ekor untuk uji pendahuluan dan 700 ekor untuk uji penelitian. Pada uji pendahuluan, sampel dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari ekor sampel. Pada uji penelitian, sampel dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 6 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari ekor sampel. Dilakukan ulangan sebanyak 4 kali pada uji penelitian.
22 D. Rancangan Penelitian Larva Aedes aegypti L. instar III Incidental sampling U l a n g a n 4 k a l i 1 Kontrol aquades 100 ml 2 Konsentrasi granul ekstrak bawang daun 1.400 mg/100 ml 3 Konsentrasi granul ekstrak bawang daun 1.700 mg/100 ml 4 Konsentrasi granul ekstrak bawang daun 2.000 mg/100 ml 5 Konsentrasi granul ekstrak bawang daun 2.300 mg/100 ml Perlakuan selama 24 jam 6 Konsentrasi granul ekstrak bawang daun 2.600 mg/100 ml 7 Konsentrasi granul ekstrak bawang daun 2.900 mg/100 ml Jumlah yang mati dihitung Uji ANOVA dan LSD Analisis Probit Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
23 E. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : konsentrasi granul ekstrak bawang daun (Allium Fistulosum L.) per 100 ml air 2. Variabel terikat : jumlah Aedes aegypti L. yang mati 3. Variabel luar : a. Terkendali 1) Umur 2) Kepadatan 3) Tempat hidup/habitat 4) Volume air 5) Kualitas air 6) Waktu pemaparan b. Tidak terkendali 1) Kesehatan 2) Suhu dan kelembaban ruangan F. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel bebas Granul yang digunakan mengandung ekstrak bawang daun dan filler amilum. Konsentrasi granul ekstrak bawang daun (Allium fistulosum L.) yang akan dipakai pada masing-masing kelompok perlakuan pada uji penelitian ditentukan berdasarkan uji pendahuluan. Berdasarkan hasil uji pendahuluan maka ditetapkan konsentrasi granul ekstrak bawang daun
24 untuk uji penelitian yaitu 1.400, 1.700, 2.000, 2.300, 2.600, dan 2.900 mg/100 ml air. Skala variabel bebas termasuk skala rasio. 2. Variabel terikat Jumlah Aedes aegypti L. yang mati adalah banyaknya Aedes aegypti L. instar III yang mati dalam 24 jam setelah diberi perlakuan. Larva dianggap mati bila tidak ada tanda-tanda kehidupan, misalnya: a. Larva diberi rangsangan gerakan air tidak ada respon gerakan b. Larva disentuh dengan lidi tidak ada respon gerakan Larva dianggap hidup apabila: a. Larva aktif bergerak b. Larva diberi rangsangan gerakan air ada respon gerakan c. Larva disentuh dengan lidi ada respon gerakan Skala variabel terikat termasuk skala rasio. 3. Variabel luar a. Terkendali 1) Umur Adalah umur sejak telur menetas hingga menjadi nyamuk dewasa. Variabel ini dikendalikan dengan menyamakan umur yaitu instar III akhir.
2) Kepadatan Adalah banyaknya tiap satuan volume media air yang digunakan. Variabel ini dikendalikan dengan menyamakan jumlah yaitu tiap 100 ml air. 3) Tempat hidup/habitat Dikendalikan dengan menyamakan wadah tempat Aedes aegypti L. yaitu menggunakan gelas plastik berukuran 0 ml. 4) Volume air Dikendalikan dengan menyamakan volume air masing-masing kelompok perlakuan yaitu 100 ml. 5) Kualitas air Dikendalikan dengan mengambil air dari sumber air yang sama yaitu akuades. 6) Waktu pemaparan Dikendalikan dengan menyamakan waktu pemaparan yaitu 24 jam. b. Tidak terkendali 1) Kesehatan Kesehatan masing-masing tidak dapat disamakan. 2) Suhu dan kelembaban ruangan Suhu dan kelembaban ruangan tidak dapat diatur.
26 G. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat a. Gelas plastik ukuran 0 ml b. Gelas ukur 100 ml c. Lidi d. Sendok e. Timbangan analitik digital Precisa 2. Bahan a. Larva Aedes aegypti L. instar III b. Granul ekstrak bawang daun (Allium fistulosum L.) c. Akuades H. Cara Kerja 1. Tahap Persiapan a. Pembuatan ekstrak bawang daun Ekstrak bawang daun dibuat di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gajah Mada (LPPT UGM). Metode pengekstrakkan yang digunakan adalah maserasi. Pertama-tama bawang daun dicuci terlebih dahulu dengan air mengalir, kemudian dipotong-potong 1 cm. Selanjutnya dikeringkan di dalam almari pengering dengan suhu 45 0 C selama 48 jam. Setelah itu diserbuk menggunakan mesin penyerbuk dengan diameter lubang saringan 1 mm. Daun bawang yang sudah diserbuk kemudian ditambah etanol
27 70% lalu diaduk selama 30 menit dan didiamkan 24 jam, kemudian disaring (diulangi 2 kali). Filtrat diuapkan dengan vacuum rotary evaporator pemanas waterbath dengan suhu 70 0 C. Kemudian ekstrak kental dituang dalam cawan porselin, setelah itu dipanaskan dengan waterbath suhu 70 0 C sambil terus diaduk. Setelah itu ektrak bawang daun ditimbang dan dikemas. b. Pembuatan granul Ekstrak bawang daun yang masih berbentuk gel kemudian diproses menjadi bentuk granul di Laboratorium Biofarmasetika, Bagian Farmasetika, Fakultas Farmasi Universtas Gajah Mada (UGM). Pembuatan granul dengan menggunakan amilum dan laktosa sebagai filler. Perbandingan antara jumlah ekstrak dan amilum laktosa yaitu sebesar 1 : 5. Jumlah total granul yang dibuat yaitu 200 gram, sehingga ekstrak yang dibutuhkan untuk pembuatan granul ini sebesar 40 gram, sedangkan amilum dan laktosa masing-masing 80 gram. Pertama-tama amilum dan laktosa dicampurkan hingga homogen. Kemudian ekstrak ditambahkan dengan campuran amilum dan laktosa tersebut. Setelah itu ditambahkan musilago amili kurang lebih 10% dari total formula lalu dicampur hingga homogen. Setelah itu diayak dengan ayakan 12 mesh lalu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 50 0 C selama 48 jam. Kemudian setelah granul kering diayak dengan ayakan 14 mesh.
28 c. Penyediaan Aedes aegypti L. instar III Larva Aedes aegypti L. instar III diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah. 2. Tahap Uji Pendahuluan a. Pada uji pendahuluan dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 5 kelompok perlakuan. Pada kelompok perlakuan diberi granul ekstrak bawang daun dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi granul ekstrak bawang daun (Allium fistulosum L.) ditentukan terlebih dahulu. Konsentrasi granul ekstrak bawang daun yang akan digunakan mengacu pada penelitian Agnetha (2008). Pada penelitian Agnetha (2008) konsentrasi yang digunakan yaitu 100, 150, 200, 0, 300, dan 350 mg/100 ml. Ekstrak yang digunakan pada penelitian Agnetha (2008) tersebut merupakan ekstrak murni, sedangkan ekstrak yang digunakan pada penelitian ini merupakan ekstrak dalam bentuk granul di mana perbandingan antara ekstrak murni dengan amilum dan laktosa yaitu 1 : 5. Oleh karena itu konsentrasi untuk uji pendahuluan ditetapkan berdasarkan perbandingan tersebut yaitu 600, 900, 1.200, 1.500, dan 1.800 mg/100 ml air. b. Granul ekstrak bawang daun diambil dengan sendok kemudian ditimbang sesuai dengan berat yang dibutuhkan lalu dimasukkan ke dalam gelas plastik ukuran 0 ml.
29 c. Air sebanyak 100 ml ditambahkan dengan menggunakan gelas ukur ke dalam wadah. d. Dua puluh lima ekor Aedes aegypti L. instar III dimasukkan pada masing-masing wadah. e. Jumlah yang mati dihitung setelah 24 jam perlakuan. 3. Tahap Uji Penelitian a. Pada uji pendahuluan dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 6 kelompok perlakuan. Pada kelompok perlakuan diberi granul ekstrak bawang daun dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi granul ekstrak bawang daun (Allium fistulosum L.) yang digunakan pada uji penelitian yaitu 1.400, 1.700, 2.000, 2.300, 2.600, 2.900 mg/100 ml. b. Granul ekstrak bawang daun diambil dengan sendok kemudian ditimbang sesuai dengan berat yang dibutuhkan lalu dimasukkan ke dalam gelas plastik ukuran 0 ml. c. Air sebanyak 100 ml dimasukkan dengan menggunakan gelas ukur ke dalam wadah. d. Dua puluh lima ekor Aedes aegypti L. instar III dimasukkan pada masing-masing wadah. e. Setiap kelompok perlakuan dilakukan 4 kali pengulangan yang diperoleh melalui rumus Federer: (t-1)(r-1) (6-1)(r-1)
30 5r r Keterangan : t r : jumlah perlakuan : jumlah ulangan 15 : konstanta f. Jumlah yang mati dihitung setelah 24 jam perlakuan. I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Varians (Analysis of Variance/ANOVA) Uji ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah Aedes aegypti L. yang mati pada berbagai tingkat konsentrasi granul ekstrak bawang daun (Allium fistulosum L.). Analisis ini dapat digunakan jika syarat-syarat terpenuhi, yaitu sebaran data harus normal, varians data homogen, dan lebih dari dua kelompok. Sebaran data normal (p > 0,05) dapat dilihat dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dan Saphiro-Wilk. Varians data homogen (p > 0,05) dapat diuji melalui Levene s Test. Jika syarat terpenuhi dilanjutkan dengan LSD Post Hoc Test. Jika sebaran data tidak normal atau varians data tidak sama maka digunakan uji alternatif yaitu uji non parametrik Kruskal-Wallis, yang kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (Dahlan, 2008).
31 2. Least Significance Difference (LSD) Uji ini digunakan untuk mengetahui pasangan nilai mean yang perbedaannya signifikan (Dahlan, 2008). 3. Analisis Probit Uji ini digunakan untuk mengetahui daya bunuh granul ekstrak bawang daun (Allium fistulosum L.) terhadap Aedes aegypti L. yang dinyatakan dengan Lethal Concentration (LC) yaitu Lethal Concentration 50% (LC 50 ) dan Lethal Concentration 99% (LC 99 ) (Dahlan, 2008).