BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan setiap pertemuan diadakan tes formatif (post-tes). Rincian penelitian ini dapat dilihat dalam diagram berikut. SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS Reflective 1 Siklus 1 Observation and Act 1 PLAN 1 Reflective 2 PLAN 2 Siklus 2 Observation and Act 2 dst Gambar 1. Siklus penelitian tindakan kelas dari Stephen Kemmis dan Robin McTaggart (dalam Syamsuddin, 2006: 203)
Menurut pendapat Kusumah, dkk. (2009: 26) bahwa terdapat empat langkah utama dalam PTK yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam PTK siklus selalu berulang. Setelah siklus I selesai, kemungkinan guru menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, sehingga dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti siklus pertama. B. Langkah-langkah Tindakan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri atas dua siklus di mana masing-masing siklus teridi dari dua kali pertemuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kegiatan pembelajarannya sebagai berikut. SIKLUS I PERTEMUAN 1 a. Perencanaan (planning) 1. Mengidentifikasi masalah. 2. Menganalisis dan merumuskan masalah. 3. Merancang pembelajaran dengan metode demonstrasi dan menyusun perangkat pembelajaran dengan materi pokok Memahami arti dan ciri-ciri pantun 4. Mendiskusikan penerapan metode pembelajaran demonstrasi. 5. Menyiapkan instrumen (pedoman observasi, tes awal dan akhir). 6. Menyusun kelompok belajar siswa. b. Tindakan (action) 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan. 2. Menerapkan metode pembelajaran demonstrasi yang diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa lalu.
3. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan Lembar Tugas Siswa (LTS) yang isinya berupa pantun jenaka yang masih acak, setiap kelompok diminta untuk menyusun pantun tersebut. 4. Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi untuk menyusun pantun dengan benar, yaitu antara isi dan sampiran. 5. Setelah selesai melakukan diskusi dan mengisi LTS, semua anggota kelompok dipersilahkan untuk membacakan pantun secara bersahu-sahutan (berbalas pantun) 6. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana. 7. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 8. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan. c. Pengamatan (observasion) 1. Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala sekolah untuk rencana observasi. 2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode pembelajaran demonstrasi yang dilakukan teman sejawat. 3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan demonstrasi dalam pembelajaran membaca pantun. 4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran. 5. Perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
d. Refleksi (reflection) 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan metode demonstrasi dengan kerja kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. 3. Melakukan refleksi terhadap metode pembelajaran demonstrasi. 4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam membaca pantun. 5. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan keterampilan membaca siswa. PERTEMUAN 2 a. Perencanaan (planning) 1. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. 2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. 3. Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi siklus I pertemuan 1 dengan materi pokok. 4. Mendiskusikan penerapan metode pembelajaran demonstrasi. 5. Menyiapkan instrumen (pedoman observasi, tes awal dan akhir). b. Tindakan (action) 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan. 2. Menerapkan metode pembelajaran demonstrasi yang diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa lalu.
3. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan Lembar Tugas Siswa (LTS) yang isinya berupa pantun nasihat yang masih acak, setiap kelompok diminta untuk menyusun pantun tersebut. 4. Guru memberikan penjelasan tentang pengertian serta fungsi dari pantun nasihat. 5. Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi untuk menyusun pantun dengan benar, yaitu antara isi dan sampiran. 6. Setelah selesai melakukan diskusi dan mengisi LTS, semua anggota kelompok dipersilahkan untuk membacakan pantun secara bersahu-sahutan (berbalas pantun) 7. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana. 8. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 9. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan. c. Pengamatan (observasion) 1. Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala sekolah untuk rencana observasi. 2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode pembelajaran demonstrasi yang dilakukan teman sejawat. 3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan demonstrasi dalam pembelajaran membaca pantun.
4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran. 5. Perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. e. Refleksi (reflection) 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan metode demonstrasi dengan kerja kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. 3. Melakukan refleksi terhadap metode pembelajaran demonstrasi. 4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam membaca pantun. 5. Melakukan refleksi terhadap keterampilan membaca siswa. SIKLUS II Pertemuan 1 a. Perencanaan (planning) 1. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. 2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. 3. Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi siklus I dengan materi. b. Tindakan (action) 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan.
2. Menerapkan metode pembelajaran demonstrasi yang diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa lalu. 3. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan Lembar Tugas Siswa (LTS) yang isinya berupa pantun agama yang masih acak, setiap kelompok diminta untuk menyusun pantun tersebut. 4. Guru memberikan penjelasan tentang pengertian serta fungsi dari pantun agama. 5. Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi untuk menyusun pantun dengan benar, yaitu antara isi dan sampiran. 6. Setelah selesai melakukan diskusi dan mengisi LTS, semua anggota kelompok dipersilahkan untuk membacakan pantun secara bersahusahutan (berbalas pantun) 7. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana. 8. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 9. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan. c. Pengamatan (observasion) 1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode pembelajaran demonstrasi yang dilakukan teman sejawat. 2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan demonstrasi dalam pembelajaran membaca pantun.
3. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran. 4. Perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. d. Refleksi (reflection) 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan metode demonstrasi dengan kerja kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. 3. Melakukan refleksi terhadap metode pembelajaran demonstrasi. 4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam membaca pantun. 5. Melakukan refleksi terhadap keterampilan membaca siswa. Pertemuan 2 a. Perencanaan (planning) 1. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. 2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.
3. Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi siklus I dengan materi. b. Tindakan (action) 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan. 2. Menerapkan metode pembelajaran demonstrasi yang diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa lalu. 3. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan Lembar Tugas Siswa (LTS) yang isinya berupa pantun agama yang masih acak, setiap kelompok diminta untuk menyusun pantun tersebut. 4. Guru mengingkatkan lagi jenis pantun dan hal-hal yang membedakannya. 5. Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi untuk menyusun pantun dengan benar, yaitu antara isi dan sampiran lalu menggolongkannya sesuai dengan jenis pantun. 6. Setelah selesai melakukan diskusi dan mengisi LTS, semua anggota kelompok dipersilahkan untuk membacakan pantun secara bersahusahutan (berbalas pantun) 7. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana. 8. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 9. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan. c. Pengamatan (observasion)
1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode pembelajaran demonstrasi yang dilakukan teman sejawat. 2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan demonstrasi dalam pembelajaran membaca pantun. 3. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran. d. Refleksi (reflection) 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan metode demonstrasi dengan kerja kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. 3. Melakukan refleksi terhadap metode pembelajaran demonstrasi. 4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam membaca pantun. 5. Melakukan refleksi terhadap keterampilan membaca siswa Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II, hasil yang diharapkan adalah: 1. Siswa memiliki kemampuan dan kreativitas serta selalu aktif terlibat dalam proses pembelajaran membacapantun. 2. Guru memiliki kemampuan merancang dan menerapkan metode demonstrasi dengan kerja kelompok khusus pada pembelajaran membaca pantun.
3. Terjadi peningkatan keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. C. Setting Penelitian 1. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Canti Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 16 siswa perempuan dan 12 siswa lakilaki. Objek penelitian adalah keterampilan membaca pantun melalui penerapan metode demonstrasi. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SD Negeri 1 Canti Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini memerlukan waktu empat bulan dimulai dari penyusunan proposal hingga penyusunan laporan penelitian yaitu dari bulan November 2011 hingga bulan Januari 2012. D. Instrumen Pengumpulan Data Untuk lebih menjamin keakuratan data penelitian dilakukan perekaman data yaitu didapat dari hasil belajar siswa dan hasil observasi keterampilan siswa serta kinerja guru. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan sesuai permasalahan yang ada dalam bentuk laporan hasil penelitian. Rancangan metode pembelajaran demonstrasi dilakukan oleh
peneliti dan pelaksanaan observasi dilakukan oleh teman sejawat. Untuk mengetahui perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru digunakan lembar observasi kinerja guru dan keterampilan belajar siswa serta instrumen berupa tes (post-tes) hasil belajar siswa. Selama mengadakan pengamatan digunakan beberapa perlengkapan instrumen yaitu: 1. Lembar observasi keterampilan siswa untuk mengumpulkan data tentang peningkatan keterampilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Lembar observasi dibuat oleh peneliti dengan mencantumkan indikator dan kriteria keberhasilan.. 2. Lembar observasi kinerja guru yang digunakan untuk memantau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Lembar observasi ini juga untuk melihat penguasaan guru terhadap penerapan metode demonstrasi yang akan dijadikan bahan refleksi di akhir pembelajaran. Lembar observasi keterampilan dibuat oleh peneliti dengan mencantumkan indikator dan kriteria keberhasilan. 3. Tes hasil belajar disusun berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran khusus. Perangkat tes tersebut dilaksanakan setelah selesai kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya. Jenis dan metode pengumpulan Data No Jenis Data Instrumen 1 2 3 Keterampilan siswa selama kegiatan pembelajaran Kinerja guru selama kegiatan pembelajaran Hasil belajar siswa Lembar observasi Lembar observasi Soal Tes (Formatif) E. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keberhasilan metode pembelajaran demonstrasi dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi memiliki kriteria penilaian yang akan dianalisis dan dipersentasekan baik keterampilan siswa maupun kinerja guru. Persesntase keterampilan memiliki kriteria keberhasilan dapat terlihat pada tabel berikut. Kriteria keberhasilan keterampilan belajar siswa dan guru dalam % Tingkat Keberhasilan Arti (Adaptasi: Aqib dkk, 2009: 41) > 81% sangat baik 71-80% baik 61-70% cukup 51-60% kurang < 50% sangat kurang Untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil tes belajar siswa pada post-tes. Dari data hasil tes belajar dianalisis berdasarkan nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan kelas berdasarkan KKM dengan rumus Xr = n Xr = Nilai rata-rata x = Jumlah nilai yang diperoleh n = Jumlah siswa yang mengikuti tes (sumber: Arikunto, 2006: 205) Untuk menentukan nilai masing-masing kelompok digunakan model penyekoran pantun sebagai berikut. Model penyekoran pantun
Unsur Mekanik yang dinilai Tingkatan skala 1. Ketepatan memparafrasekan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2. Lafal dan intonasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3. Kenyaringan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4. Kelancaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Skor Maksimal 40 Jumlah Skor Perolehan... Adopsi dari Nurgiyantoro, 1987: 280 F. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan keterampilan dan hasil belajar keterampilan membaca pantun siswa pada setiap siklusnya. Untuk peningkatan keterampilan siswa didapat dari persentase hasil observasi terfokus, peneliti menargetkan keterampilan siswa berhasil jika telah mendapatkan predikat sangat tinggi atau > 81% dari kriteria keberhasilan yang digunakan berdasarkan pendapat dari Aqip (2009: 41). Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari ketercapaian KKM peningkatan rata-rata nilai siswa secara klasikal di setiap siklusnya. Peneliti menargetkan dalam penelitian dinyatakan berhasil apabila >75% dari total jumlah siswa telah lulus KKM. Hal ini sesuai dengan rentang ketuntasan seperti yang diungkapkan Arikunto (2006: 250) bahwa tingkat penguasaan yang dicapai jika menggunakan prinsip belajar tuntas yaitu sekurangkurangnya menguasai >75%, atau jika < 75% maka tergolong belum tuntas.