BAB I PENDAHULUAN. Islam dalam Kurun Modern, (Jakarta: LP3ES, t.th.), h Karel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah Sekolah Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS PREFERENSI MAHASANTRI/WATI TERHADAP PROGRAM PEMBINAAN UPT. MA HAD AL-JAMI AH IAIN ANTASARI BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. keliru dan bahkan kurang memperhatikan. Orang Islam itu sendiri tidak. sesamanya karena mengukiti hawa nafsu belaka.

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Pondok Pesantren bertugas untuk mencetak manusia yang benarbenar

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

KUESIONER Kepada Yth. Alumni Mahasantri/wati Program Pembinaan UPT. Ma had Al-Jami ah IAIN Antasari Banjarmasin di Tempat.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

Ma'had al Jamiáh dan Pembinaan Karakter Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. dicermati mulai dari tanda-tanda eksplisit untuk melakukan investasi (ajakan

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. kyai memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan di Martapura

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

PEDOMAN OBSERVASI. 1. Mengamati lingkungan sekitar Ma had Al-Jami ah 1, 2 dan 4 IAIN Antasari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pengetahuan, kemampuan akhlak, juga seluruh pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. lebih tersendiri yang coba ditawarkan oleh Bank Syariah. 1. Adapun akad yang digunakan dalam produk penghimpunan dana adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang

POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan yaitu melalui bauran pemasaran ( marketing mix). Bauran pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dalam melayani kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

Idiologi Pendidikan, Pustaka Rizki Putra, Semarang, Cet Pertama. 2007, hal. 11.

SARAS MURSITO B

BAB VI PENUTUP. implikasi teoritik, dan keterbatasan studi sebagai berikut: 1. Model integrasi Ma had Sunan Ampel Al-Aly ke dalam sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga keuangan yang menjalankan usahanya berdasarkan

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syariah yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, hingga Januari 2015

I. PENDAHULUAN. pesantren terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, sehingga hal yang tidak dapat ditinggalkan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pemerintah pusat melalui keputusan Menteri Agama RI tanggal 20

PERLUKAH PERGURUAN TINGGI PASCA PESANTREN. Disusun oleh : Azwan Lutfi Pembina Ponpes As ad Jambi

BAB I PENDAHULUAN. orang selalu mengaitkannya dengan uang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin merupakan

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa sebagai pendatang di tengah-tengah kehidupan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih optimal, berdaya guna,

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BILINGUAL BOARDING SCHOOL DALAM MODEL PENDIDIKAN TURKI DI SMA NEGERI BANUA KALIMANTAN SELATAN OLEH JIABUS SARURY

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk-produk yang unggul, maka mutu

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengalami perkembangan. Perkembangan ini diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN ALIRSYAD DITINJAU DARI ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan di lahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. didik ke arah kedewasaan, kemandirian dan bertanggung jawab. Untuk. hal itu terjadi walaupun memakan waktu lama.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akar pendidikan Islam Indonesia tidak lepas dari pendidikan pesantren. Sebagi ahli bahkan menyebutkan pendidikan pesantren sebagai model pendidikan Islam yang asli dan murni (indigenous) Indonesia meski yang lain berpandangan bahwa lembaga pendidikan pesantren berakar dari sistem pendidikan di India atau Bagdad. 1 Lembaga ini berfungsi sebagai sarana mendalami agama Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian atau disebut tafaqquh fi al-din. Menurut Abdurrahman Wahid, sebagaimana dikutip HusnulYaqin, pesantren memiliki kultur yang unik dengan tiga elemen utama sebagai subkultur, yakni pola kepemimpinan yang berada di luar kepemimpinan pemerintahan desa; literature universalnya yang terus terpelihara selama berabad-abad; dan 1 Karel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah Sekolah Pendidikan Islam dalam Kurun Modern, (Jakarta: LP3ES, t.th.), h. 20-23.

2 sistem nilainya yang terpisah dari sistem nilai yang diikuti oleh masyarakat luas. 2 Selain yang disebutkan di atas, pesantren juga memiliki ciri khas lain bila dibandingkan dengan sistem pendidikan non pesantren. Lembaga pendidikan Islam dapat disebut pesantren apabila memiliki tiga unsur, yakni kyai sebagai pemimpin, masjid sebagai pusat ibadah dan asrama sebagai tempat tinggal santri. Dalam perkembangan kekinian, sistem berasrama (boarding school) yang dimiliki pesantren banyak diadopsi oleh lembaga-lembaga pendidikan umum termasuk perguruan tinggi. IAIN Antasari sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam juga mengadopsi pola pesantren dalam pembinaan mahasiswa baru dengan memasukkan mereka pada program pendidikan berasrama yang disebut dengan Ma had al-jami ah. Ma had sendiri berarti lembaga pendidikan atau institut. 3 Sementara itu, al-jami ah berarti perguruan tinggi. 4 Dalam bahasa pesantren, Ma had diartikan sebagai lembaga pendidikan yang mengkaji 2 Husnul Yaqin, Sistem Pendidikan Pesantren di Kalimantan Selatan, (Banjarmasin: Antasari Press, 2009), h. 1-2. 3 Atabik Ali dan A. Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab- Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif, t.th.), h. 1770. 4 Ibid, h. 646.

3 dan mendalami kajian keislaman dimana santri (sebutan untuk murid) nya tinggal di asrama dengan dipimpin oleh seorang kiyai. Ma had al-jami ah, dengan ini dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan pesantren untuk kalangan perguruan tinggi yang santrinya adalah mahasiswa. Ma had al-jami ah IAIN Antasari Banjarmasin adalah pondok pesantren mahasiswa yang berupaya merealisasikan visi dan misi IAIN Antasari, khususnya dalam mencetak intelek yang ulama dan ulama yang intelek yang mempunyai kedalaman ilmu agama, kekuatan moral dan spiritual, sehingga dapat dan mampu menjawab tantangan zaman. Fungsi pendirian Ma hadal-jami ah ini adalah sebagai sarana tempat tinggal dan wahana pembinaan mahasantri/wati IAIN Antasari Banjarmasin dalam bidang pengembangan, peningkatan dan pelestarian semangat keberagamaan dan keilmuan. 5 Ma had al-jami ah merupakan sebuah unit pelaksana terknis yang dimaksudkan untuk menunjang program institut dalam rangka membentuk mahasiswa/i yang memiliki kepribadian yang islami dan ilmiah. Unit ini merupakan unit 5 BukuPedoman Penyelenggaraan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ma had al-jami ah, (Banjarmasin: IAIN Antasari, 2013), h. 3.

4 yang terintegrasi dalam struktur dan tatakelola IAIN Antasari yang bertugas memberikan layanan hunian bagima hasiswa dalam upaya mendorong serta menumbuhkembangkan iklim berprestasi, berilmu dan bertakwa serta berjiwa kebersamaan yang tinggi. Dalam perkembangannya, secara struktural kelembagaan, sejak tahun 2013 Ma had al-jami ah berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT). Sejak saat itu hingga kini, Ma had al-jami ah menerapkan program pemondokan yang beragam yaitu pada Tahun Akademik 2013/2014, Ma had al- Jami ah melakukan program pemondokan selama 1 [satu] tahun bagi mahasiswa/i baru; pada Tahun Akademik 2014/2015, program tersebut dilakukan dalam tiga tahap masing-masing tahap selama 3 [tiga] bulan- dengan sasaran seluruh mahasiswa/i baru; dan pada Tahun Akademik 2015/2016 sekarang, program pemondokan Ma had al-jami ah dilaksanakan dalam 2 [dua] tahap masing-masing dilaksanakan selama 1 [satu] semester. Meskipun program pemondokan Ma had al-jami ah berubah-ubah dalam setiap Tahun Akademik baru, akan tetapi program pembinaan yang dilakukan tetap mengacu pada visi misi yang sama sejak menjadi Unit Pelaksana Teknis pada tahun

5 2013 tersebut. Ada 3 [tiga] Program pembinaan yang dilakukan oleh Ma had al-jami ah, yaitu 1) Ta lim al-qur an;2) pembinaan ibadah dan akhlak; dan 3) pengembangan keterampilan keagamaan dan bahasa. Ketiga program tersebut wajib diikuti oleh seluruh mahasantri/wati yang tinggal di Ma had al-jami ah. Mahasiswa/i yang menjadi sasaran program pembinaan Ma had al-jami ah tentulah memiliki kesan yang beragam saat mengikuti ketiga program pembinaan tersebut. Intensitas pelaksanaan program, tenaga pengajar/pendidik yang berbeda serta metode yang berlainan tentunya juga menumbuhkan kesan tersendiri dari para peserta program atau mahasantri/wati. Dari latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai program pembinaan yang dilaksanakan di Ma had al- Jami ah IAIN Antasari dengan judul Analisis Preferensi Mahasantri/Wati Terhadap Program Pembinaan UPT. Ma had al-jami ah IAIN Antasari Banjarmasin

6 B. Definisi Operasional Untuk memudahkan pemahaman sekaligus menghindari kesalahpahaman dan meluasnya pembahasan, maka penulis akan membatasi pembahasan sesuai dengan definisi-definisi berikut: Preferensi secara bahasa berasal dari kata prefer yang berarti yang lebih disukai. Kata tersebut juga telah diadopsi dalam bahasa Indonesia baku sebagai kata preferensi yang berarti hak istimewa; pengutamaan atau yang lebih disukai. 6 Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah dari tiga program Ma had al-jami ah yang diikutioleh para mahasantri/wati, program mana yang lebih mereka sukai serta apa yang menjadi alasan mereka untuk menyukai program tersebut. Apakah alasan intensitas pelaksanaannya, pembinanya atau menariktidaknya program tersebut. Mahasantri/wati yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i IAIN Antasari Banjarmasin yang pernah mengikuti program pembinaan UPT. Ma had al-jami ah Tahun Akademik 2013/2014. Alasan penting mengapa memilih mahasantri/wati pada tahun akademik tersebut adalah karena 6 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 1212.

7 Pada Tahun Akademik tersebut, program pembinaan yang diilakukan oleh UPT. Ma had al-jami ah adalah selama 1 [satu] tahun, sehingga data dan informasi yang ingin diketahui mengenai kegiatan dan pembinaan di ma had dapat diperoleh secara maksimal. Program Pembinaan UPT. Ma had al-jami ah IAIN Antasari Banjarmasin yang meliputi Ta lim al-qur an; Pembinaan Ibadah dan Akhlak; dan Keterampilan Keagamaan dan Bahasa. Ketiga program tersebut merupakan program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang tinggal di Ma had al- Jami ah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan judul dan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Program manakah yang paling disukai oleh mahasantri/wati IAIN Antasari Banjarmasin dari ketiga program pembinaan di Ma had al-jami ah yang meliputi Ta lim al-qur an; Pembinaan Ibadah dan Akhlak; dan Keterampilan Keagamaan dan Bahasa?

8 2. Apaalasan mahasantri/wati lebih menyukai program tersebut dibanding program lainnya? 3. Apa manfaat ketiga program tersebut dalam kehidupan sehari-hari mahasantri/wati setelah mereka keluar dari Ma had al-jami ah? D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan penulis teliti, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui program pembinaan yang lebih disukai oleh mahasantri/wati dari tiga program pembinaan di Ma had al-jami ah yang meliputi Ta lim al-qur an; Pembinaan Ibadah dan Akhlak; dan Keterampilan Keagamaan dan Bahasa. 2. Untuk mengetahui alasan mahasantri/wati lebih menyukai program tersebut dibanding program lainnya. 3. Untuk mengetahui manfaat ketiga program tersebut dalam kehidupan sehari-harimahasantri/wati setelah mereka keluar dari Ma had al-jami ah.

9 Dari hasil penelitian ini nantinya, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dan memiliki kepentingan dengan masalah yang diteliti yaitu: 1. Bahan masukan dan informasi, secara khusus, bagi pengelola Ma had al-jami ah untuk dapat mengembangkan program-program pembinaan yang berorientasi pada kebutuhan, keinginan dan pengembangan bakat mahasantri/wati. Secaraumum, penelitian ini menjadi pertimbangan tertentu bagi pengambil kebijakan untuk tetap melanjutkan program pembinaan yang yang diminati oleh mahasantri/wati. 2. Bahan informasi bagi siapa pun yang ingin mengadakan penelitian lanjutan tentang permasalahan yang sama namun dari sisi pandang yang berbeda; dan bahan kepustakaan bagi IAIN Antasari Banjarmasin. E. Kajian Pustaka Ada dua klasifikasi yang digunakan untuk melihat hasil kajian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini, yakni penelitian yang terkait dengan Ma had al-jami ah IAIN Antasari secara umum dan penelitian tentang preferensi secara khusus

10 baik terkait dengan lembaga pendidikan atau penelitian yang umum. Penelitian yang berkenaan dengan Ma had al-jami ah adalah sebagai berikut: 1. Skripsi yang dilakukanoleh Siti Hamsaniah berkenaan dengan pengembangan pengajaran kosa kata/mufradat dengan menggunakan lagu terhadap mahasiswabaru di asrama I Ma had al-jami ah. Skripsi tersebut ditulis dalam bahasa Arab dengan judul TanmiyahTa lim al-mufradat bi IstikhdamThariq al-nazm li Thalabat al-judad bi Ma had al- Jami ah li al-nisa al-awwaljami ahantasari al-islamiyyah al-hukumiyyah Banjarmasin. Sedang penelitian berkaitan dengan preferensi sejauh ini hanya ditemukan terkait dengan penelitian di luar kajian tentang Ma had al-jami ah. Di antara penelitian tersebut adalah: 1. Skripsi yang dilakukan oleh Surahmi NIM. 1001160244 dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Nasabah terhadap Tabungan Pendidikan pada BTN Syariah dan BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin. Hasil penelitian didapat bahwa variabel yang memengaruhi preferensi nasabah yang terdiri dari variabel

11 pilihan produk (x1), ketertarikan nasabah (x2) dan pelayanan bank(x3) secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan pendidikan pada BTN Syariah dan BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin. 7 2. Skripsi yang dilakukan oleh Maya Madanty NIM. 0901150105 dengan judul Analisis Faktor yang Memengaruhi Preferensi Nasabah terhadap Produk Asuransi Takaful Umum Banjarmasin. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi preferensi nasabah yang terdiri dari faktor agama (x1), kebutuhan (x2), pengetahuan (x3) dan layanan (x4) terhadap produk Asuransi Takaful Abror. Hasil penelitian didapat bahwa semua variabel tersebut berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap preferensi 7 Surahmi, Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Preferensi Nasabah terhadap Tabungan Pendidikan pada BTN Syariah dan BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin. (Skripsi, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Antasari Banjarmasin, 2015)

12 nasabah untuk menjadi nasabah pada Asuransi Takaful Banjarmasin. 8 3. Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Rezky Okvianto NIM 1001160260 dengan judul Preferensi Pengusaha UMKM di Kota Banjarbaru dalam Memilih Bank. Penelelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi pengusaha UMKM di Kota Banjarbaru dalam memilih bank dan faktor apa saja yang melatarbelakangi pemilihan bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi preferensi pengusaha UMKM di Kota Banjarbaru dalam memilih bank diantaranya adalah bunga yang rendah, pelayanan yang baik, dan lokasi bank yang strategis. 9 4. Skripsi yang ditulis oleh Siti Fatimah NIM. 0901160179 dengan judul Preferensi Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin terhadap Tabungan Bank Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor manakah yang menjadi pilihan mahasiswa untuk memilih menabung 8 Maya Madanty, Analisis Faktor yang Memengaruhi Preferensi Nasabah terhadap Produk Asuransi Takaful Umum Banjarmasin. (Skripsi, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Antasari Banjarmasin, 2013) 9 Muhammad Rezky Okvianto, Preferensi Pengusaha UMKM di Kota Banjarbaru dalam Memilih Bank. Skripsi, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Antasari Banjarmasin, 2015)

13 di bank syariah yang terdiri dari pilihan produk (x1), bauran pelayanan (x2), suasana kantor (x3) terhadap tabungan bank syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji f ketiga variabel tersebut berpengaruh secara simultan terhadap preferensi mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dalam menabung di Bank Syariah. 10 Dengan demikian, sejauh penelusuran tim peneliti terhadap hasil-hasil penelitian dan karya tulis yang telah dihasilkan, belum ditemukan penelitian yang secara khusus membahas preferensi mahasantri/wati Ma had al-jami ah terhadap program pembinaan yang telah dilakukan. F. Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab dan masing-masing memiliki sub bab terkait dengan uraian bahasan. Berikut adalah sistematika bahasan penelitian: 10 Siti Fatimah,Preferensi Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin terhadap Tabungan Bank Syariah. (Skripsi, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Antasari Banjarmasin, 2014)

14 Bab I pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan. Bab II merupakan landasan teori yang terdiri dari makna preferensi, faktor penentu preferensi, dan teori tentang pengajaran serta metode pembelajaran. Bab III, berisikan metode penelitian yang terdiri dari jenis dan lokasi penelitian, objek penelitian, subjek penelitian, populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data instrument penelitian, serta teknik pengolahan data dan analisis data. Bab IV, merupakan laporan hasil penelitian yang berisikan laporan lokasi penelitian dan program pembinaan di Ma had al-jami ah IAIN Antasari Banjarmasin, serta penyajian data dan analisis data tentang preferensi mahasantri/wati terhadap program pembinaan Ma had al-jami ah IAIN Antasari Banjarmasin. Bab V, merupakan bab penutup yang terdiri dari simpulan dari penelitian dan saran-saran untuk pihak-pihak yang terkait.