BAB I PENDAHULUAN. juga sastra merupakan ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta. Disebutkan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran,

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/23/2014 nts/epk/ti-uajm 2

UNDANG-UNDANG HAK CIPTA

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pada uraian dari Bab I (satu) sampai Bab IV (empat) skripsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemberdayaan ekonomi di negaranya masing-masing.

Hak Cipta Program Komputer

Rudy Susatyo. Yogyakarta, 8 Agustus Oleh

Dr. Tb. Maulana Kusuma Web: Gunadarma University

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015

UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. (Intelectual Property Rights Law)

: /2 /0 04

Diperiksa oleh: Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerja Sama Tanggal:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam

UPAYA PERPUSTAKAAN DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI HAK CIPTA DIGITAL

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat agar tercipta keadilan demikian halnya di Indonesia yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber dari kekayaan intelektual yang dapat dan perlu dilindungi oleh

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA DAN PROGRAM KOMPUTER Pengertian Hak Cipta dan Dasar Hukumnya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA. Oleh. Dewi Wahyu Wardani

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. satu kondisi yang tidak mengenal lagi batas-batas wilayah. Aspek ekonomi

Buku Panduan Permohonan Hak Cipta bagi Sivitas Akademika IPB

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan keikutsertaan Indonesia dalam perjanjian multilateral WTO,

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Contoh Pedoman Etika Periklanan Manca Negara. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. suku, ras, agama dan kebudayaan. Kemajemukan yang lahir ini justru. para generasi penerus sebagai asset bangsa.

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

PR Ketiga Kelas X.4 Tgl 06 Agustus 2010 Mengenai UU Hak Cipta Posted by malikzeith - 16 Aug :28

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Intellectual Property Rights (IPR) diartikan sebagai Hak Milik

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif di Indonesia. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah

NI MATUZAHROH, S.PSI, M.SI BAHAN DISKUSI WORKSHOP SENTRA HKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK SENTRA HKI-UMM

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAB I PENDAHULUAN. erat hubungannya. Seiring dengan berkembangnya teknologi para

TATA CARA PENDAFTARAN HAK CIPTA ONLINE (VIA SENTRA HKI STKIP PGRI BANGKALAN) By: Dian Eka Indriani

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah uang setiap waktu yang ditentukan. Maka dari itu, HKI akan mendorong

DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL MANUAL BOOK APLIKASI E-HAKCIPTA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (ASEAN Economic Community) juga sudah di depan mata. Sorotan

BAB I PENDAHULUAN. Hak Cipta (UUHC) memberikan perlindungan hukum yang lebih baik bagi

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

PENINGKATAN PROFESIONALISME KARYA CIPTA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN HAKI

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum 1. antar warga negara, yakni antara individu satu dengan individu yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. intelektual yang bersifat digital adalah software atau piranti lunak, karya cipta

DAFTAR PUSTAKA. Afrillyanna Purba, S.H., M.H., Perlindungan Hukum Seni Batik Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Belanda dengan adanya Auteurswet 1912, Staatsblad Nomor 600 Tahun

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

Ketentuan dan Praktik Royalti dalam Hak Kekayaan Intelektual DWI ANITA DARUHERDANI, SH., LL.M. SEKRETARIS JENDERAL ASOSIASI KONSULTAN HKI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

HaKI (IPR) Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights)

BAB I PENDAHULUAN. Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA, FILM DAN SISTEM ELEKTRONIK WEBSITE Pengertian dan Dasar Hukum Hak Cipta

Pengertian Hak Cipta HAK CIPTA. Pencipta dan kepemilikan hak cipta. Konsepsi Kepemilikan Hak Cipta 2/19/2014

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA

Problematika Hukum Penggunaan Logo Makara Universitas Indonesia

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial (zoonpoliticon).

BAB II PENGATURAN HAK CIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN geografis, dan perlindungan varietas tanaman.

MEMAHAMI KONSEP KEINDAHAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 318 K/Pdt/2010 tertanggal 26 Juli

ETIKA PROFESI DAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL MPB12103-MPB13102

PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya dalam bidang harta kekayaan menjadi pendorong tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu cara bagi pelaku usaha untuk dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjanjian internasional tentang aspek-aspek perdagangan dari HKI

BAB I PENDAHULUAN. Praktik Kerja Lapangan untuk selanjutnya disingkat PKL, adalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keanekaragaman dalam hal seni maupun budaya. Hal ini sejalan

I. PENDAHULUAN. Mahasiswa memiliki potensi yang harus dikembangkan. Salah satu sistem

3/21/2012 copyright 3

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sesuatu dari hasil daya pikir dan kemampuannya. Setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan masyarakat yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial

MODEL PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA MOTIF BATIK JEMBER SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL TRADISIONAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari tidak lepas dari

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

I. PENDAHULUAN. Hak kekayaan intelektual merupakan suatu hak milik hasil pemikiran yang bersifat

Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Selain itu, Indonesia juga meratifikasi Berne Convention for the

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana tidak setiap usaha baik dalam skala kecil, menengah, meupun

Panduan Pendaftaran Perlindungan HKI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba dan. mendatang. Menurut Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), waralaba adalah

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni merupakan hasil karya cipta yang perlindungan kekayaan intelektualnya melalui hak cipta. Sejak Peraturan tentang Hak Cipta berlaku pada tahun 1912 hingga mengalami 3 kali pergantian dan 2 kali pengubahan dalam sejarah perkembangan regulasinya, kesenian selalu dikategorikan dalam kekayaan intelektual berupa hak cipta. Dalam Undang Undang Hak Cipta terbaru Nomor 28 Tahun 2014 (UUHC 2014) sekalipun, seni seperti halnya ilmu pengetahuan dan juga sastra merupakan ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta. Disebutkan dalam Pasal 1 angka 3 UUHC 2014 bahwa ciptaan adalah setiap hasil karya di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata. Ruang lingkup kesenian yang dilindungi hak cipta yang diatur di dalam UUHC 2014 adalah fotografi, kaligrafi, kolase, lukisan, gambar, karya arsitektur, patung, seni motif, seni pahat, seni batik, atau kerya seni lainnya meliputi seni rupa, seni terapan. Pada dasarnya kesemua ciptaan seni tersebut dapat dilakukan pencatatan terhadapnya. Namun, terdapat pengecualian terhadap karya seni yang tidak diperbolehkan dilakukan pencatatan terhadapnya, yaitu logo. Dalam Pasal 65 UUHC 2014 dijelaskan bahwa pencatatan ciptaan tidak dapat dilakukan terhadap seni lukis yang berupa logo atau tanda pembeda yang digunakan sebagai merek dalam perdagangan barang/jasa atau digunakan sebagai lambang

2 organisasi, badan usaha, atau badan hukum. 1 Padahal sebelumnya, di dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta (UUHC 2002), gambar logo termasuk salah satu jenis ciptaan yang dapat dilakukan pendaftaran terhadapnya. Penelitian ini akan memfokuskan bahasannya pada logo perguruan tinggi, dimana didalam logo perguruan tinggi terdapat makna-makna luhur yang melambangkan perguruan tinggi tersebut. Sebelum UUHC 2014 diundangkan, logo perguruan tinggi merupakan salah satu seni gambar yang mendapatkan perlindungan hak cipta dan merek sekaligus. Begitu pula pendaftaran logo perguruan tinggi sebalumnya bisa dilakukan melalui hak cipta maupun merek. Pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) misalnya, keduanya telah mendaftarkan hak cipta dan hak merek atas logonya melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di Daerah Istimewa Yogyakarta. 2 Saat ini, dengan dilarangnya pencatatan logo perguruan tinggi oleh hak cipta, apakah akan berpengaruh pada perlindungan hak cipta terhadap gambar logo tersebut. Ataukah dengan larangan pencatatan ini maka perlindungan kekayaan intelektual yang bisa melindungi logo hanyalah melalui hak merek. Padahal, dalam hak merek tidak diatur perlindungan hak moral sebagaimana hak cipta mengaturnya. Apalagi merek hanya berfungsi untuk melindungi tanda yang merupakan identitas pembeda dalam perdagangan. Sebagaimana tertuang dalam 1 Vide Pasal 65 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta 2 http://www.asean-tmview.org/tmview/basicsearch.html, diakses pada 16 Maret 2016

3 Undang-Undang Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek (UU Merek) dalam Pasal 1 angka 1 nya menyebutkan bahwa merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Berbeda dengan mekanisme hak moral dalam hak cipta yang melindungi baik integriti maupun paterniti suatu ciptaan. Dalam hal logo perguruan tinggi yang awalnya bisa dicatatkan hak cipta, sekarang tidak lagi adakejelasan pencatatan hak moralnya lewat uraian ciptaan. Penelitian ini akan membahas konsekuensi apa yang mungkin timbul dari larangan pencatatan hak cipta terhadap gambar logo pada UUHC 2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merumuskan masalah-masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Apa konsekuensi larangan pencatatan ciptaan gambar logo pada UUHC 2014 terhadap perlindungan hak cipta gambar logo? 2. Bagaimana kedudukan hak moral di dalam gambar logo perguruan tinggi (Studi Logo UGM dan UII)? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah suatu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara teoritis maupun praktek untuk mendalami segala aspekaspek yang tertuang di dalam suatu cabang pengetahuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

4 1. Tujuan Subjektif Tujuan subjektif dari penelitian ini adalah untuk mencari data yang akurat yang berhubungan dengan objek penelitian, dalam rangka memenuhi penulisan hukum sebagai tugas akhir memperoleh gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 2. Tujuan Objektif Adapun yang menjadi tujuan dari dilaksanakannya penelitian dengan judul Konsekuensi Larangan Pencatatan Ciptaan Gambar Logo terhadap Perlindungan Hak Moral Pencipta Logo Universitas (Studi Logo Universitas Gadjah Mada dan Universitas Islam Indonesia), yaitu untuk menemukan konsekuensi hukum yang terjadi dari ditiadakannya pencatatan hak cipta gambar logo pada UUHC 2014 serta bagaimana dampak yang ditimbulkannya terhadap perlindungan hak moral logo perguruan tinggi. Sehingga nantinya dapat ditemukan kejelasan hukum atas kedudukan hak moral di dalam gambar logo perguruan tinggi, khususnya UGM dan UII. D. Keaslian Penelitian Setelah melakukan penelusuran perpustakaan, peneliti belum menemukan penelitian lain dengan permasalahan hak moral pencipta logo perguruan tinggi berdasarkan UUHC 2014. Adapun beberapa penelitian yang membahas hak moral tidak merujuk pada larangan pencatatan gambar logo di dalam UUHC 2014. Peneliti juga menemukan beberapa penelitian terkait hak cipta, namun tidak menjadikan UUHC 2014 sebagai acuan. Hal ini disebabkan UUHC 2014 baru diundangkan pada akhir tahun 2014, hanya berkisar satu tahun dari dibuatnya

5 penelitian ini. Sehingga penulis yakin bahwa penelitian Konsekuensi Larangan Pencatatan Ciptaan Gambar Logo terhadap Perlindungan Hak Moral Pencipta Logo Universitas (Studi Logo Universitas Gadjah Mada dan Universitas Islam Indonesia), ini adalah asli dan tidak plagiasi. Adapun beberapa penelitian yang memiliki keterkaitan, yaitu: 1. Pada tahun 2010 V. Henry Soelistyo Budi menyusun disertasi dengan judul Perlindungan Hak Moral Menurut Hukum Hak Cipta di Indonesia (Kajian Mengenai Konsepsi Perlindungan, Pengaturan dan Pengelolaan Hak Cipta. Selain membahas sejarah perlindungan hak moral dalam perkembangan regulasi hak cipta, disertasi ini mengupas seputar perlindungan hak moral pada beberapa jenis ciptaan yang bisa dicatatkan karya ciptanya menurut UUHC 2002. 3 Kemudian disertasi ini dibukukan oleh V. Henry Soelistyo Budi dengan judul Hak Cipta Tanpa Hak Moral. 4 Namun dalam disertasinya, karya cipta berupa gambar logo tidak menjadi fokus pembahasan V. Henry Soelistyo Budi. Selain itu dasar analisis yuridis yang digunakan berbeda dengan penulis, dimana V. Henry Soelistyo Budi masih menggunakan UUHC 2002. 2. Pada tahun 2012 Hendi Kusuma Atmaja membuat tesis mengenai perlindungan hukum atas hak ekonomi dan hak moral terhadap karya fotografi menurut UUHC 2002. Penelitian Hendi Kusuma Atmaja ini membahas mengenai bentuk perlindungan terhadap karya fotografi dengan menggunakan studi sebuah website, 3 Henry Soelistyo Budi, 2010, Perlindungan Hak Moral Menurut Hukum Hak Cipta di Indonesia (Kajian Mengenai Konsepsi Perlindungan, Pengaturan dan Pengelolaan Hak Cipta), Disertasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 4 V. Henry Soelistyo Budi, 2011, Hak Cipta Tanpa Hak Moral, Rajawali Press.

6 dimana penyedia website tersebutlah yang secara pro-aktif membuat mekanisme untuk melindungi karya fotografi di dalamnya. Perbedaan penelitian hendi kusuma atmaja dengan penelitian ini terletak pada Undang-Undang Hak Cipta yang dijadikan payung hukum masih menggunakan UUHC 2002. Meskipun sama-sama membahas perlindungan hak moral di dalam hak cipta, namun karena rujukan yuridisnya berbeda, maka penelitian ini berbeda. Selain itu, Hendi juga memfokuskan bahasan pada fotografi, berbeda dengan penelitian ini yang membahas mengenai logo. 5 3. Pada tahun 2005, Handi Nugraha menulis tesis dengan judul Tinjauan Perlindungan Hak Moral dalam Undang-Undang Hak Cipta. Penelitian Handi Nugraha ini mendasarkan konsepsi hak moral dengan UUHC 2002, berbeda dengan penulis yang menggunakan dasar hukum UUHC 2014. Selain itu, penulis mengambil isue hak moral secara spesifik dalam jenis hak cipta logo perguruan tinggi, berbeda dengan tesis Handi Nugraha yang lebih umum pembahasannya. 6 E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum, khususnya hukum hak kekayaan intelektual, hak cipta. Manfaat dimaksut berupa diperolehnya gambaran secara nyata mengenai konsekuensi larangan 5 Hendi Kusuma Atmaja, 2012, Perlindungan Hukum Atas Hak Ekonomi Dan Hak Moral Terhadap Karya Fotografi Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 6 Handi Nugraha, 2005, Tinjauan Perlindungan Hak Moral dalam Undang-Undanh Hak Cipta, Tesis, Universitas Indonesia, Depok.

7 pencatatan hak cipta gambar logo terhadap perlindungan hak moral pencipta logo perguruan tinggi. 2. Bagi Masyarakat Luas Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pencipta logo dalam mendaftarkan ciptaannya melalui kekayaan intelektual jenis hak merek dengan mengetahui konsekuensi hukum hak ciptanya. Terkhusus, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan pertimbangan perguruan tinggi dalam mendaftarakan logonya melalui kekayaan intelektual jenis hak merek dengan mengetahui konsekuensi hukum yang ditimbulkannya.