BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dias Susilowati, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kemajuan suatu bangsa

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Dalam hal. ini subjek pembelajaran adalah peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mampu melahirkan siswa yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. 2

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diharapkan siswa akan mendapatkan hasil yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan cara perbaikan proses pembelajaran. mencapai tujuan tersebut, tidak selalu cocok pada semua siswa.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB I PENDAHULUAN. dari zaman dahulu hingga sekarang, manusia akan selalu berhubungan dengan matematika.

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan. mudah dari berbagai sumber.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. keliru, karena untuk mencapai suatu pola pikir yang baik membutuhkan proses

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya. maupun aspek penalarannya, mempunyai peranan penting dalam upaya

Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **)

BAB I PENDAHULUAN. semua orang berkepentingan dengan pendidikan. Orang yang ingin memperbaiki

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia pendidikan. Salah satu ilmu. batas tertentu perlu menguasai matematika.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran.

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak prose. kemampuan bidang lain, suatu transfer belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki multi peran sehingga menciptakan kondisi belajar mengajar yang

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Progam Studi PGSD

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. yang menyulitkan untuk mencapai tujuan tertentu.menurut Polya sebagaimana

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Kecerdasan Numerik terhadap Hasil Belajar Matematika. Siswa Kelas VIII MTsN Jambewangi Selopuro Blitar Tahun Ajaran

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB II KAJIAN TEORI. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif dan menetap sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB II KAJIAN TEORI. ilmu baru ataupun untuk memperoleh pengalaman baru. Menurut Slameto,

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dalam kehidupan Manusia. Sebagaimana dalam firman Allah SWT

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. siswa mampu menyelesaikan semua persoalan-persoalan yang terdapat dalam

BAB II KAJIAN TEORI. berikut adalah pendapat para ahli tentang istilah tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang

Ilham Ilahi 1. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

Rina Yulianti, Eko Setyadi Kurniawan, Sriyono

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menerima pembuktian secara induktif, didefenisikan ke unsur-unsur yang didefenisikan, ke aksioma atau postulat dan

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN QSH DAN MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS TUTOR SEBAYA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII-G SMPN 1 SEMANDING KAB. TUBAN

BAB II KAJIAN TEORI. kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

BAB II KAJIAN TEORI. method, or series of activities to designed a particular educational goal. Jadi, dengan

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI UNTUK SISWA KELAS VIII B SMPN 2 KECAMATAN

Kata Kunci: student facilitator and explaining, hasil belajar PKn

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika adalah suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis,

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat memperngaruhi siswa mencapai tujuan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THREE STAY ONE STRAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya di dalam belajar.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB I PENDAHULUAN. terwujud apabila strategi-strategi belajar yang digunakan mampu menimbulkan

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

Penerapan Metode Pemecahan Masalah Model Polya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika. Toheri,Nia Yuniawati

Yarsi Efendi, Ramses Firdaus, Styvany. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Koresponden :

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan sebagai istilah-istilah teknis yang kegiatan-kegiatannya lebur dalam

BAB II LANDASAN TEORI. satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku maupun kecakapan. 1 Belajar juga dapat dikatakan sebagai aktifitas yang sengaja dilakukan agar terjadi perubahan kemampuan diri. Melalui proses belajar, anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu menjadi mampu melakukan sesuatu. 2 Salah satu indikasi seseorang telah belajar atau belum adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang tersebut yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3 Perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seseorang setelah belajar itulah yang disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar merupakan tujuan dari pelaksanaan pembelajaran itu sendiri. Jika siswa memperoleh hasil belajar sesuai yang diharapkan, maka pelaksanaan pembelajaran dianggap berhasil. Secara psikologi, hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif. 4 Semua faktor tersebut 1 Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2001. Hlm. 102 2 Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum dan Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta. 2012. Hlm. 124 3 Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta. 2011. hlm.1 4 Ngalim Purwanto. Op. Cit. Hlm. 107 1

2 berpengaruh pada proses belajar-mengajar maupun hasilnya. Dalam hal ini hasil belajar yang akan diteliti adalah dari segi kognitifnya saja. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Syafnimar sebagai guru matematika kelas VIII SMP Negeri 03 Pekanbaru, diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang nilai matematikanya dibawah KKM. Adapun hasil belajar matematika disekolah tersebut masih rendah yakni tampak dari gejala-gejala berikut ini : 1. 20 orang siswa tidak bisa menjawab soal ulangan matematika padahal materi dari soal itu telah diajarkan. 2. Siswa kebanyakan tidak dapat mengerjakan soal di depan kelas 3. Siswa kebanyakan tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari 4. 20 orang siswa masih mendapatkan hasil belajar matematika yang rendah. Dari gejala-gejala yang ada, dapat terlihat bahwa masalah yang ada pada siswa di SMP N 03 Pekanbaru adalah siswa tidak bisa mengerjakan dengan baik pada soal-soal yang diberikan, sehingga hasil belajar yang diperoleh masih tergolong rendah. Slameto mengatakan bahwa salah satu

3 yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yaitu metode pembelajaran. 5 Oleh karena itu ada suatu metode pembelajaran yang dapat memberikan perubahan cara belajar pada siswa, yaitupembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif ini diharapkan dapat meningkatkan sikap positif dalam matematika. Pembelajaran kooperatif juga bermanfaat bagi siswa yang heterogen(kemampuan, jenis kelamin, suku/ras). 6 Dalam pembelajaran kooperatif banyak cara yang dilakukan. Salah satunya yaitu pembelajaran kooperatif Student Facilitator and Explaining dengan sistem jawab berantai. Model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat bekerja sama dengan baik. Dan untuk menjawab soalnya, digunakan sistem jawab berantai, dimana soal yang diberikan dijawab secara berantai atau secara bergiliran di dalam kelompoknya, sehingga siswa bisa lebih aktif dan dapat bekerja sama dengan teman sekelompoknya untuk menjawab soal yang diberikan, bukan hanya menunggu dari guru saja. Berkaitan dengan masalah tersebut, maka diadakan penelitian eksperimen. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh model pembelajaran Student Facilitor and Explaining dengan sistem jawab berantai terhadap 5 Slameto. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta : Jakarta. 2010. Hlm. 56 6 Erman Suherman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : Universitas Penddikan Indonesia. 2003. Hlm 259

4 hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika SMP Negeri 03 Pekanbaru. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis melakukan penelitian dengan judul : ''Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Dengan Sistem Jawab Berantai Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 03 Pekanbaru''. B. Penegasan Istilah Supaya tidak ada salah penafsiran, maka penulis memberi penjelasan dan penegasan secara singkat terhadap istilah- istilah yang berkaitan dengan judul ini. Adapun istilah yang perlu penjelasan sebagai berikut : 1. Student facilitator and Explaining Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa atau peserta didik mempresentasikan ide atau pendapat pada peserta lainnya. 7 2. Sistem jawab berantai Sistem jawab berantai adalah sistem pembelajaran yang menggunakan lembar kerja atau tes yang diberikan pada siswa dengan cara menjawab soal secara berantai. 7 Febriyani Putri,(Penggunaan Model pembelajaran Student Facilitator and Expalining dengan sistem jawab berantai terhadap keaktifan siswa di kelas VIII SMPN 13 Padang tahun pelajaran 2010/2011)

5 3. Hasil belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. 8 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: a. Hasil belajar matematika siswa masih rendah. b. Metode yang digunakan masih kurang efektif. 2. Batasan Masalah Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam, maka penelitian ini lebih difokuskan pada pengaruh penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining dengan sistem jawab berantai terhadap hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 03 Pekanbaru. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusannya adalah Apakah ada pengaruh model pembelajaran student facilitator and explaining dengan sistem jawab berantai terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika SMP Negeri 03 Pekanbaru?. 8 Agus Suprijono. Cooperatif Learning teori dan aplikasi PAIKEM. 2009. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Hlm.5

6 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining dengan sistem jawab berantai terhadap hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 03 Pekanbaru. E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat berupa : 1. Bagi sekolah Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan. 2. Bagi guru Bagi guru hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai alternatif metode untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi siswa Membuat siswa lebih aktif, karena mendapat pengalaman belajar yang bervariasi sehingga berdampak baik dalam hasil belajar. 4. Bagi penulis Merupakan tambahan pengalaman bagi penulis dalam mengatasi masalah dalam pembelajaran matematika. Dan juga sebagai syarat dalam menyelesaikan perkulihan di UIN SUSKA RIAU.