PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG OBJEK WISATA KEBUN TEH PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) VI DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KEBERADAAN OBJEK WISATA PANTAI CAROLINE DAERAH BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG JURNAL

PERCEPTION OF PUBLIC ABOUT ATTRACTIONS LAKE OF GREEN IN BUKIT BUAL VILLAGE KOTO VII DISTRIK SIJUNJUNG REGION

Public Perception In Maintenance Attractions Bung Hatta Forest Park in the Village Indarung Lubuk Kilangan District of the city of Padang

DAYA TARIK OBJEK WISATA GOA CIGAK DI KAMPUNG SURAU NAGARI GUNUNG SELASIH KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

PERSEPSI MASYARAKAT DESA PEMEKARAN DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN LIRIK KABUPATEN INDRAGIRI HULU ARTIKEL

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN AGRO WISATA KEBUN TEH DI KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

Studi Objek Wisata Alam Air Terjun Telun Berasap Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA HOT WATER BOOM DI JORONG PINANG AWAN NAGARI PAUH DUO NAN BATIGO KABUPATEN SOLOK SELATAN ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PUNCAK LAWANG DI KENAGARIAN LAWANG KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT. Oleh:

2016 KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

TINJAUAN KUALITAS FASILITAS WISATA DI PANTAI GANDORIAH KOTA PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

STUDI TENTANG KESULITAN BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI I SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

BAB I PENDAHULUAN. maka peluang untuk menenangkan fikiran dengan berwisata menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANORAMA TERTINGGAL DI KABUPATEN TANAH DATAR

PERSEBARAN DAN POTENSI OBJEK WISATA DI KOTA MEDAN. Oleh : Mbina Pinem dan Imelda Natalia Abstrak

PERSEPSI PENGUNJUNG TENTANG FASILITAS WISATA DI OBJEK WISATA LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SITHY FATIMAH

PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG OBJEK WISATA BUDAYA MUSEUM ADITYAWARMAN KOTA PADANG

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG

STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Kawasan Situ Cileunca sebagai Kawasan Wisata

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI PANTAI BEROK KELURAHAN TELUK KABUNG TENGAH KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG ABSTRACT

Oleh HY. Agus Murdiyastomo.

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Seribu Rumah Gadang Bagi Masyarakat Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan ARTIKEL

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

THE IMPLEMENTATION OF SAPTA PESONA RIMBO PANTI TOURIST AREA IN KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN. By : Eli Minta* Bakaruddin**Ade Irma Suryani**

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. Deskripsi

Public Perception In Management of Green Open Space (RTH) Imam Bonjol By Padang City Parks Department

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

POTENSI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I. Pendahuluan. terhadap perekonomian suatu daerah. Berkembangnya sektor pariwisata disuatu daerah akan

KOMPETENSI SOSIAL GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PASAMAN BARAT. Aida Fitri 1

Strategy of Tourism Object Air Manis Beach in Distric Air Manis Subdistric South Padang in Padang City. by: ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

KEBERADAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SIJUNJUNG DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI SIMPANG TANAH BADANTUANG JORONG GANTING NAGARI SIJUNJUNG

TIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

TRANSPORTASI OJEK DI DAERAH AIE DINGIN KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

Oleh : Slamet Heri Winarno

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA BUMI SAKTI ALAM KERINCI KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan industri manufaktur dan kegiatan ekonomi lainnya yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

DESKRIPSI OBJEK WISATA KELAPA RAPET KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh PRANANDA SEPRIANSYAH

PENERAPAN SAPTA PESONA DI OBJEK WISATA BENTENG FORT DE KOCK BUKITTINGGI

TINJAUAN OBJEK WISATA AIR TERJUN TUJUH TINGKAT DI JORONG BANCAH NAGARI SIBAKUR KECAMATAN TANJUNG GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG

Strategi Pengembangan Pariwisata (Wisata Pantai Balekambang) Guna Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Malang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

MAILISA ISVANANDA, 2015 POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

PENGARUH PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP PENURUNAN PENGANGGURAN DI KABUPATEN KERINCI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi reliefnya secara umum berupa dataran rendah yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

III. METODE PENELITIAN. penelitian di lapangan. Oleh karena itu untuk mempermudah peneliti maka tipe

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE ALVINITA HAMEL MARTHA OGOTAN FEMMY TULUSAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

By : Mega Permata Sari*, Yeni Erita, M.Pd** dan Azhari Syarief, M.Si**

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI ABRASI PANTAI MAPADEGAT DI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

Transkripsi:

0 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG OBJEK WISATA KEBUN TEH PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) VI DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 (Strata I) JUWITA MELATI SARI Br. DAMANIK NIM. 09030138 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Ridwan Ahmad Yuherman, SP, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013

1 PUBLIC PERCEPTION OF TEA GARDENS ATTRACTION DANAU KEMBAR SOLOK REGENCY Oleh : Juwita Melati Sari Br. Damanik*Ridwan Ahmad**Yuherman** *Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat ** Staf pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Tourism developmen would be supported by all levels, be it the government, private sector and comunities. The results of field observation by the author, yet all walks of life to support the implementation of tourism activities in solok regency, pablic perception of tea gardens attraction Twins Lake in Solok regency This study aimed to obtain information, analyze: public perceptions of the Tea Garden Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar Solok regency views of : 1) the perception of security, 2) perception of order, 3) perception of cleanliness, 4) perception of coolness, 5) perception of beauty, 6) perception of hospitality and 7) perception of memories. This research is a descriptive qualitative study, carried out at Tea Gardens attraction in Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar of Gunung Talang Solok regency. Research informants taken snowball sampling, such as the people who were around attractions, including the Department of Tourism Solok district, villages guardian, trustee ellipse, visitors and people who live around objects Tea Garden Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar Solok regency. Research results showed both the public perception of the safety of the object Tourism Garden Tea Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar Solok regency, further public has a poor perception of the order, the public has a good perception of the cleanliness. Sapta charm furthermore, people have a very good perception about the security. Furthermore people have a very good, society has a pretty good perception of the object Tourism hospitality at and community have a very good perception of object memories in Tea Garden Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar Solok regency. Key Words: perception, public, tea garden 1

2 PENDAHULUAN Provinsi Sumatera Barat yang kaya akan keindahan alam telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) Indonesia. Bentangan alam Sumatera Barat yang bergelombang, dihiasi bukit dan lembah. Serta pepohonan hijau memiliki potensi lebih untuk menunjang pariwisata yang tak kalah memikat. Objek wisata alam di Kabupaten Solok berjumlah 67 buah, objek wisata sejarah dan wisata budaya berjumlah 57 buah yang tersebar di 14 Kecamatan. Pengembangan objek wisata, menggunakan pendekatan 3 kawasan, yaitu kawasan Danau Singkarak, Kawasan Danau Kembar dan Kawasan Ibukota Kabupaten. Kawasan Danau Kembar terdapat: Danau Kembar Resort, Panorama Danau Kembar Simpang Tanjung Nan IV, Panorama Danau Kembar, Panorama Danau Kembar, Dermaga Danau Diatas, Taluak Indah danau Talang, Wisata Agro Kebun Markisah di Kecamatan Danau Kembar. Selanjutnya Danau Kembar Resort, Pantai Usak, Goa Air Dingin, Goa Bukit Boleng Sei Nanam, Panorama Bukit Cambai di Kecamatan Lembah Gumanti. Di kawasan ini juga terdapat Air Hangat, Pamancuang, dan Gunung Intan Surian, Panorama Batu Salimpai, Pincuran 7 Surian, Panorama Bukit Naris di Kecamatan Pantai Cermin (Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, 2012). Pengembangan kepariwisataan tentu harus didukung oleh segenap lapisan, baik itu pemerintah, kalangan swasta maupun masyarakat. Hasil observasi yang penulis lakukan di lapangan, belum semua lapisan masyarakat mendukung pelaksanaan kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Solok, khususnya di Objek Wisata Kebun Teh Danau Kembar. Hal ini terlihat dari berbagai perilaku negatif masyarakat yang terlihat di sekitar objek wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar, salah satunya terjadi pada bulan April 2012, dimana terjadi pembunuhan di objek wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar (Republika.co.id, April 2012). Kejadian seperti ini membuat stigma negatif terhadap objek wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar. Sebelum kejadian tersebut, objek wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar juga sudah di anggap sebagai daerah tujuan wisata yang kurang aman karena sering terjadinya pemerasan terhadap pengunjung. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yaitu berusaha mengungkapkan bagaimana persepsi masyarakat tentang

3 Objek Wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar Kabupaten Solok. Penelitian ini dilakukan di Objek Wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar Kabupaten Solok Informan penelitian ini diambil secara snow ball sampling yaitu bola salju, pengambilan subjek penelitian dilakukan secara langsung dan menanyakan kepada subjek secara bergulir. Subjek penelitian adalah: (1) sudah lama dan telah lama menyatu dengan kegiatan yang menjadi sasaran perhatian penelitian, (2) terlibat secara aktif pada lingkungan kegiatan yang menjadi sasaran perhatian penelitian, (3) mempunyai kesempatan untuk dimintai informasi, (4) dapat dipercayai untuk memberikan informasi apa adanya. Informan kunci diambil dari masyarakat yang berada di sekitar objek wisata, yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, wali nagari, wali jorong yang berjumlah 14 orang, sementara pengunjung dan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar objek Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar Kabupaten Solok sebagai informan berjumlah 12 orang. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling, yaitu penunjukan informan sebagai sampel penelitian yang berjumlah 14 orang. Analisa data Kualitatif Dalam penelitian ini data dianalisis dengan metode yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992), dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Analisa data Deskriptif Analisa data deskriptif dilakukan dengan formula persentase dengan rumus: P = f X 100% n (Sudjana dan Ibrahim 2006: 129) Untuk menghitung skor total persepsi masyarakat digunakan rumus: Skor total = (Ax5) + (Bx4) (Cx3) + (Dx2) + (Ex1) HASIL DAN PEMBAHASAN baik tentang keamanan pada objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Solok. Keamanan pada objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar belum begitu baik karena sering terjadi tindak kejahatan di sekitar objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar. Hal ini sesuai dengan pendapat Rakhmat (2007: 51) meyatakan persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

4 diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. kurang baik tentang ketertiban objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Kabupaten Solok. Ketertiban pada objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar belum baik, karena belum tersedia sarana parkir dan sarana pendukung lain pada objek wisata. baik tentang kebersihan pada objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Kabupaten Solok. sangat baik tentang kesejukan objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Kabupaten Solok. Objek wisata memiliki hawa yang sejuk memiliki hawa yang sejuk karena berada pada daerah yang bersuhu rata-rata 20 C-27 C dan pemandangan yang hijau. sangat baik tentang keindahan objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Kabupaten Solok. Keindahan objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar telah diketahui oleh calon wisatawan atau wisatawan yang telah pernah berkunjung sebelumnya. Masyarakat memiliki persepsi yang cukup baik tentang keramahtamahan pada objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Solok, keramahtamahan masyarakat di objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar cukup baik, walau masih ada yang kurang ramah, tetapi wisawatan yang datang juga banyak yang tidak ramah terhadap masyarakat yang ada di sekitar objek wisata kebun teh PTP Nusantara VI Danau Kembar. Masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang kenangan pada objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok, objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar dapat menimbulkan kenangan bagi pengunjung yang datang melalui keindahan pemandangan, kesejukan alam dan keramahtamahan penduduk. Menurut Deparpostel dalam Linda (1995) Keamanan dimaksudkan agar para wisatawan dapat melaksanakan suasana aman dimanapun berada dalam perjalanan wisatanya. Ketertiban dimaksudkan agar para wisatawan dapat merasakan suasana tertib dalam kehidupan masyarakat serta adanya kepastian pelayanan yang adil dan tertib di manapun ia berada. Kebersihan,

5 agar para wisatawan dapat menikmati suasana yang bersih, baik dalam arti hygiene dan sanitasi dimanapun ia berada, lebih-lebih pada objek wisata alam dan penginapan serta tempat-tempat perbelanjaan. Kesejukan yaitu suasana yang sejuk dan tenang karena adanya penanaman pohon pelindung, penataan lingkungan yang asri dan bersih. Keindahan adalah suasana yang indah dapat memberikan kenikmatan dari hasil karya manusia, pelayanan masyarakat dan keadaan alamnya. Keramahtamahan yaitu memberikan kesan bahwa wisatawan dapat diterima dengan senang hati dan tidak adanya sikap yang menunjukkan kurang hormat atau memusuhi atau sejenisnya. Kenangan yaitu dapat memberikan kenangan yang mengesankan wisatawan di tempat-tempat yang dikunjunginya seperti akomodasi yang bersih, nyaman dan pelayanan yang ramah, pertunjukan seni budaya yang tinggi nilainya. kenangan yang baik bagi objek wisata. KESIMPULAN DAN SARAN Pertama, bahwa masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang keamanan pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Solok. masyarakat memiliki persepsi yang kurang baik tentang ketertiban pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas, masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang kebersihan pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar, masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang kesejukan objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar, masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang keindahan objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar, masyarakat memiliki persepsi yang cukup baik tentang keramahtamahan pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Solok dan masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang kenangan pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Kabupaten Solok. Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan: masyarakat dan pengelola wisata kebun teh Perseroan Terbatas Nusantara VI untuk meningkatkan keamanan, ketertiban, kebersihan, keramahtamahan dan kenangan sehingga pengunjung merasa nyaman untuk

6 berkunjung, memelihara lingkungan di sekitar objek wisata sehingga kesejukan alam tetap terjaga, untuk menjaga keindahan, meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pariwisata pada objek wisata kebun teh PTP Nusantara VI Danau Kembar sehingga pengunjung merasa nyaman berada daerah tersebut dan menjaga dan memelihara fasilitas pariwisata yang terdapat pada objek wisata kebun teh PTP Nusantara VI Danau Kembar. DAFTAR PUSTAKA Bakaruddin. 2011. Perkembangan dan Permasalahan Kepariwisataan. Padang: UNP Press C. Yosevita Th. Latupapua dengan judul Persepsi Masyarakat terhadap Potensi objek daya tarik wisata Pantai di kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Solok. Renstra Kab. Solok., 2012 Florida, Linda (1995). Partisipasi Masyarakat dalam Menjaga Kelestarian Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kecamatan kayu Aro Kabupaten Kerinci (Skripsi). Padang: FIS UNP Mainizar. 1994. Partisipasi Masyarakat dalam Memelihara Sapta Pesona Objek Wisata Pagaruyung di Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar (skripsi). Padang: FIS UNP Matthew B. Milles & Huberman. 1992. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara Moleong, J. Lexi. (2002). Tahap-tahap Penelitian, Edisi Revisi. Remaja Rosda Karya, Bandung Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya Salahudin Nasution dengan judul Persepsi wisatawan manca Negara terhadap kualitas ojek wisata dan daya tarik wisata (ODTW) Sumatera Utara. Skripsi Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Soekadijo, 1997: Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Syaukani HR, (2003). Pesona Pariwisata Indonesia. Jakarta. Nuansa Madani. Thoha, Miftah. 2011. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Yoeti, A. Oka ( 1996 ). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. http://safira-fitriani.blogspot.com/ Manusia dan tanggungjawab, diakses tanggal 15 Februari 2013 (http://alfinnitihardjo.ohlog.com/pengertian tindakan diakses tanggal 15 Februari 2013.