BAB 1 PENDAHULUAN. Sanusi dalam Mulyasa (2008:3) perubahan itu mencakup perkembangan masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan siswa perlu ditingkatkan. Dalam kamus umum

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sebuah harapan, keinginan, tuntutan dan pandangan bersama. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satu aspek yang akan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan tentang Perhatian Orang Tua

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi,

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan mempelajari (Agus Suprijono, 2013:13). Supaya siswa lebih. memahami apa yang dijelaskan guru mereka harus belajar.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh pernyataan Spears (dalam Suprijono 2010: 2), Learning is to

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), secara mendasar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. merasa, atau tindakan dapat dianggap sebagai pendidikan. Pendidikan biasanya

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, dan salah satu upaya peningkatannya yaitu melalui

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sasaran yang sangat penting untuk. mencapai pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan pembangunan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa melakukan perubahan ke arah kebaikan berdasarkan segala pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses perubahan didalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh peserta didik. Menurut pendapat Nurkencana (1986:92) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

NIM /2007 : K

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Pendidik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menuntut. meningkatkan minat belajar siswa yaitu SMK Bina Wisata Lembang.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan hal paling penting dalam diri manusia untuk menjadikan kita individu yang patuh dan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sebagai salah satu wadah para akademis, perguruan tinggi memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan sedang dihadapkan masalah yakni diguncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Menurut Prof. Sanusi dalam Mulyasa (2008:3) perubahan itu mencakup perkembangan masyarakat informasi, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang sangat dahsyat. Bangsa kita sedang dihadapkan pada fenomena yang sangat dramatis, yaitu rendahnya daya saing sehingga pendidikan belum mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pemerintah telah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan agar mutu pendidikan meningkat, karena dengan mutu pendidikan yang baik maka akan menciptakan mutu sumber daya manusia yang baik. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan belajar. Menurut H.C. Witheringtong (dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2010:4) dalam Educational Psychology menjelaskan bahwa Belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian suatu pengertian.

2 Sedangkan menurut Harold Spears (dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2010:4) learning is to observe, to read, to imitate, to try something them selves to listen, to follow direction. Purwanto (1987:72) belajar merupakan tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. Proses pendidikan dapat dilihat dari keseluruhan aspek input, proses dan output. Pendidikan adalah keseluruhan yang terintegrasi dari setiap aspek pendidikan, mulai dari input yang diproses atau ditransformasi oleh komponen-komponen pendidikan yang berhubungan satu sama lain yang sesuai dengan fungsinya masingmasing berjalan seiring seirama dalam mencapai tujuan pendidikan (output pendidikan), yaitu manusia terdidik yang mempunyai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini. Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka siswa harus memiliki strategi dan prestasi belajar yang baik. Strategi yang dimaksudkan adalah cara-cara belajar yang dilakukan siswa agar prestasi yang diperoleh dapat sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, guru perlu mengadakan evaluasi hasil

3 belajar. Menurut Abin Syamsuddin (2004:166) bahwa salah satu tugas pokok dari setiap guru ialah mengevaluasi taraf keberhasilan rencana dan pelaksana kegiatan belajar mengajar. Menurut Eveline Siregar (2010:142) bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses menentukan nilai prestasi belajar pembelajaran dengan menggunakan patokan-patokan tertentu agar mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Selain itu, Muhibbin Syah (1995:141) mengemukakan bahwa evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assesement yang menurut Tardif (dalam Syah, 1995:141) berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Dengan evaluasi hasil belajar itulah dapat dilihat prestasi belajar siswa yang dicapai selama mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. Nilai tersebut diperoleh setelah proses belajar mengajar berlangsung selama satu semester dan dicantumkan secara tertulis dalam buku laporan nilai yang berisi hasil penilaian dengan menggunakan angka yang dilihat pada sisi kognitif dengan melihat kemampuan siswa dalam penguasaan pengetahuan pada materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budi pekerti siswa saat di sekolah. Hasil pra penelitian di lapangan ditemukan bahwa prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa kelas X tahun ajaran 2011/2012 program keahlian

4 administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Cianjur masih rendah. Prestasi belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran produktif berdasarkan nilai tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 1. 1 Nilai UAS Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2011/2012 Semester Ganjil No Standar Kompetensi KKM Rata-Rata Nilai UAS AP 1 AP 2 AP 3 AP 4 Rata-rata 1 Menyelenggarakan Prinsip- Prinsip Administrasi Perkantoran 75 68.21 67.82 68.82 67.51 68.09 2 Mengaplikasikan Keterampilan 74.68 75 Dasar Komunikasi 72.53 71.71 70.30 72.31 3 K3LH 75 66.50 66.61 69.71 66.00 67.21 4 Melakukan Prosedur Administrasi 75 71.84 68.76 71.63 70.57 70.70 5 Menggunakan Peralatan Kantor 75 67.95 68.39 69.32 68.54 68.55 Sumber: SMK Negeri 1 Cianjur (data diolah) Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif untuk rata-rata kelas banyak yang belum mencapai kkm (kriteria kelulusan minimal) yaitu 75. Misalnya rata-rata untuk kompetensi MPPAP yaitu jika ditotalkan empat kelas maka rata-rata hanya 68,09 sedangkan K3LH hanya mencapai 67,21 dan peralatan kantor hanya mencapai 68,55 untuk rata-rata semua kelas. Nilai rata-rata yang lebih baik ditunjukan oleh kompetensi dasar komunikasi yang rata-rata mencapai 72,31 dan prosedur administrasi mencapai rata-rata 70,70. Melihat rata-rata yang rendah tersebut, maka banyak siswa yang perlu melaksanakan remedial. Di bawah ini adalah jumlah siswa yang mengikuti remedial.

5 Tabel 1. 2 Jumlah Siswa Remedial UAS Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2011/2012 Semester Ganjil No. Kelas Jumlah Siswa yang Remedial Jumlah KKM Siswa Dasar Prosedur Peralatan MPPAP K3LH Komunikasi Administrasi Kantor 1 X AP 1 38 18 24 29 20 25 2 X AP 2 38 16 22 23 20 23 75 3 X AP 3 38 18 20 20 18 28 4 X AP 4 37 23 28 30 21 28 Total 149 75 94 102 79 104 Sumber : SMK Negeri 1 Cianjur (data diolah) Berdasarkan data tabel di atas terungkap bahwa siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar KKM sangat banyak. Apabila diperhatikan hampir ada dalam satu kelas siswanya menjadi peserta remedial. Melihat fenomena di atas dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Cianjur dapat disimpulkan cukup rendah. Hal ini tentu harus ada solusinya karena akan berpengaruh terhadap pembelajaran di sekolah dan menghambat mutu pendidikan sekolah. Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal tidaklah mudah, karena harus didukung oleh seluruh potensi yang ada, baik pemerintah, masyarakat, dan lingkungan pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini faktor siswa memegang peranan penting mengingat siswa menjadi objek dari proses pendidikan itu sendiri, sehingga untuk mencapai prestasi belajar yang optimal dibutuhkan berbagai kemampuan.

6 Lili Dianah (2011:6) belajar adalah suatu proses yang didalamnya terdiri dari berbagai prosedur dalam membentuk sistem belajar itu sendiri, yakni salah satunya adalah disiplin belajar. Belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian, Winkel dalam Lili Dianah (2011:6), menyiratkan bahwa hasil belajar itu sangat erat dengan usaha pembiasaan, sedangkan pembiasaan itu sendiri berhasil atau tidaknya tergantung pada kemampuan untuk menciptakan atau memegang teguh kedisiplinan. Jadi faktor kedisiplinan sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Kedisiplinan siswa bisa dilihat salah satunya dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh siswa di sekolah. Berikut tabel pelanggaran yang dilakukan biasanya dilakukan oleh siswa : Perilaku disiplin sangat diperlukan untuk membina peserta didik agar menjadi pribadi yang lebih baik. Disiplin seringkali dipersamakan dengan kepatuhan terhadap aturan. Dalam kontek ini Andi Rasdiyanah dalam Lili Dianah (2011:6)) menyatakan bahwa kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk pada keputusan perintah atau peraturan yang berlaku. Syaiful Bahri (2002:13), menyatakan bahwa dalam belajar disiplin sangat diperlukan. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyianyiakan waktu berlalu tanpa ada manfaat yang bisa kita ambil. Orang-orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan perbuatan. Semua jadwal pelajaran yang telah disusun mereka taati dengan ikhlas. Meciptakan kedisiplinan siswa bertujuan untuk mendidik

7 siswa agar sanggup memerintahkan diri sendiri. Mereka dilatih untuk dapat menguasai kemampuan juga melatih siswa agar ia dapat mengatur dirinya sendiri, sehingga para siswa dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada pada dirinya sendiri. Menanamkan kedisiplinan siswa merupakan tugas tenaga pengajar (guru). Untuk menanamkan kedisiplinan siswa harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, maka kita dapat mendisiplinkan orang lain sehingga akan tercipta ketenangan dan ketentraman. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Cianjur. 1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah Fokus kajian dalam penelitian kali ini adalah masalah prestasi siswa yang masih kurang maksimal pada SMK Negeri 1 Cianjur. Hal tersebut dirasa penting untuk dikaji dan dianalisis apa penyebabnya sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap siswa dalam rangka mengurangi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa. Menurut Slameto banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, diantaranya intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, disiplin, dan sebagainya. Berdasarkan sekian banyak faktor yang mempengaruhi

8 prestasi belajar, salah satu faktor dalam diri siswa yaitu disiplin belajar sebagai faktor yang menentukkan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Disiplin adalah suatu bentuk tingkah laku di mana seseorang menaati suatu peratutran dan kebiasaan-kebiasaan sesuai dengan waktu dan tempatnya. Dan ini hanya dapat dicapai dengan latihan dan percobaan-percobaan yang berulang-ulang disertai dengan kesungguhan pribadi siswa itu sendiri. Jadi disiplin belajar adalah suatu perbuatan dan kegiatan belajar yang dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam suatu pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut : Disiplin belajar siswa dalam mata pelajaran produktif rendah dan hal ini menyebabkan prestasi belajar siswa rendah dilihat dari data hasil belajar siswa. Kondisi ini harus segera ditanggulangi agar tidak menghambat pada pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah tersebut diuraikan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat disiplin belajar siswa kelas X dalam mata pelajaran produktif program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Cianjur? 2. Bagaimana tingkat prestasi belajar siswa kelas X dalam mata pelajaran produktif program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Cianjur?

9 3. Seberapa besar pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa kelas X program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Cianjur? 1.3 Maksud dan Tujuan Masalah Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data, megolah, manganalisa dan kemudian menarik kesimpulan yang didasarkan atas analisa data-data, teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang sesuai dibidangnya. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain untuk : 1. Memberikan gambaran bagaimana tingkat disiplin belajar siswa kelas X terhadap mata pelajaran produktif program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Cianjur. 2. Memberikan gambaran bagaimana tingkat prestasi belajar siswa kelas X terhadap mata pelajaran produktif program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Cianjur. 3. Memberikan gambaran bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa kelas X program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Cianjur. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Jika tujuan dari penellitian di atas tercapai maka penelitian ini akan menghasilkan dua macam kegunaan yaitu kegunaan teoritik dan kegunaan praktis.

10 1.4.1 Kegunaan Secara Teoritik Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap Ilmu Pendidikan khususnya mengenai disiplin belajar dan prestasi belajar. 1.4.2 Kegunaan Secara Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Guru SMK khususnya guru yang mengajar mata pelajaran produktif untuk meningkatkan kualitas belajar, pengembangan sikap, dan keterampilan sosial, kemasyarakatan, serta kemandirian dan motivasi belajar siswa, sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas pendidikan.