I. PENDAHULUAN. mejalani kehidupan dengan baik tanpa adanya komunikasi. Menurut Carl I.Hovland,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sesuai dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 30 ayat (3) yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) adalah merupakan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. angkatan bersenjata untuk menjaga keamanan dan kedaulatannya 1. Karena itu

BAB I PENGANTAR. samapta dalam rangka proses regenerasi kepemimpinan di tubuh TNI AD.

KASUS ETIKA PROFESI LAPAS CEBONGAN SERDA Ucok Tigor Simbolon, Cs.

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM DISIPLIN MILITER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi

Sambutan Presiden RI pd Farewell Presiden dg Perwira dan Prajurit TNI,di Magelang, tgl. 17 Okt 2014 Jumat, 17 Oktober 2014

Pancasila sebagai Sistem Etika-1

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui, saaat ini pendidikan tertinggi yaitu ada di

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 127, 2004 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439)

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) dan Polri (Polisi Republik Indonesia) sebagai intinya (Sumarsono,

ANATOMI KEAMANAN NASIONAL

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara hukum tersebut terbaca dalam Penjelasan Undang-Undang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

BAB V PENUTUP. saja yang melanggar pasal tersebut haruslah dihukum. Anggota militer. mempermudah tahanan meloloskan diri sepatutnya diterapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bertujuan mewujudkan tata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budi Setiawan Marlianto, 2013

PEMECATAN PRAJURIT TNI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah tiang penyangga

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. perdamaian regional dan internasional (UU Nomor 34 Tahun 2004).

BAB I PENGANTAR. strategis guna menghadapi tantangan tugas ke depan. Sistem pertahanan negara

I. PENDAHULUAN. Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan salah satu satuan pertahanan yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun udara. Dalam melaksanakan tugasnya TNI dibagi menjadi tiga satuan

TNI Miliki Kewajiban Lakukan Kudeta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK HORMAT PRAJURIT TNI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

BAB 6 PENUTUP. hingga masa transisi demokrasi. Beberapa ahli, misalnya Samuel Decalo, Eric. politik, yang akarnya adalah kekuatan politik militer.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA BESERTA PENJELASANNYA

NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

SUATU TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN PASAL 45A UU NO 5 TH 2004 TERHADAP TERDAKWA SEORANG PRAJURIT TNI. Sugeng Sutrisno *

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat sebagai TNI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beberapa kali sampai akhirnya melembaga menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tantangan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah. dengan menggali segenap potensi yang terdapat di wilayah Indonesia, baik darat,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA PUSANEV_BPHN. ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan modus-modus kejahatan.

PENDIDIKAN SPESIALISASI PENERANGAN ANGKATAN DARAT

Amanat Presiden RI pada Peringatan HUT TNI Ke-64, Senin, 05 Oktober 2009

Assalamu alaikum Warrahmatullah Wa Barakatuh

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DENGAN PELAKU ANGGOTA TNI (Studi di Wilayah KODAM IV DIPONEGORO)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai dasar negara dan hubungannya dalam Pasal UUD 45. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

2. Dilukiskan dengan gambar simbol merak dan dibuat berbentuk segi empat berukuran 90 x 60 cm

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sistem peradilan hukum di Indonesia dibedakan menjadi empat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1997 TENTANG HUKUM DISIPLIN PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Geopolitik

BAB II TINDAK PIDANA DESERSI YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI. mengenai fungsi, tugas dan tanggungjawab mereka sebagai anggota TNI yang

BAB I PENGANTAR. Republik Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan Orde Baru

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human resource quality), agar memiliki

Modul ke: GEOPOLITIK. 10Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi keberlangsungan dan keutuhan Negara Kesatuan

PLEASE BE PATIENT!!!

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sosial. Didalamnya sekaligus terkandung makna tugas-pekerjaan yang harus

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG HUKUM DISIPLIN PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 74, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3703)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang luasnya sebesar ,32 km²

BUPATI BURU. Assalamu alaikum wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara keluarga besar Tentara Nasional Indonesia yang berbahagia,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prajurit TNI adalah warga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mutlak yang diperlukan oleh manusia, manusia tidak akan bisa mejalani kehidupan dengan baik tanpa adanya komunikasi. Menurut Carl I.Hovland, komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. Komunikasi dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan manusia, terlebih dalam pembentukan karakter di dunia militer. Pembentukan karakter di dunia militer yang bersifat komando atau komunikasi satu arah sangat memerlukan proses komunikasi yang cukup baik agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik untuk membentuk suatu kesamaan persepsi. Sehingga tujuan bersama dapat dicapai dalam proses komunikasi tersebut. Peran, fungsi dan tugas TNI (Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut) diatur berdasar UU 34/2004 tentang TNI, peran dan fungsi TNI diatur dalam Bab IV

2 pasal 5 dan 6. Kemudian tugas diatur dalam pasal 7, pasal 8, pasal 9 dan pasal 10. Seperti yang terdapat dalam pasal 7 ayat 1 kutipan UU 34/2004 tentang TNI. Bab IV tentang peran, fungsi dan tugas menyebutkan bahwa Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Setiap anggota TNI juga di ikat dalam sebuah peraturan yang harus dipatuhi, peraturan tersebut adalah sumpah prajurit, delapan wajib TNI, dan Sapta Marga. Melihat tugas dan tanggung jawab TNI maka bangsa ini membutuhkan anggota TNI yang memiliki karakter yang kuat sehingga dapat menjalankan peran, fungsi dan tugas nya dengan baik sebagai tameng terdepan negara dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Karakter yang kuat tersebut tentunya tidak muncul begitu saja setelah terdaftar sebagai anggota TNI, pembentukan karakter anggota TNI yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan merupakan salah satu kunci bagi pembentukan karakter anggota TNI. Pentingnya upaya pembentukan karakter yang berkesinambungan adalah untuk menjaga agar tidak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh anggota TNI. Sebagai contoh, kasus yang terjadi salah satunya adalah kasus tertembaknya anggota TNI di Batam saat penggerebekan gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) di perumahan Cipta Asri, Batam,

3 Kepulauan Riau, Minggu 21 September 2014 dan kasus Serangan ke Lapas 2 Cebongan Sleman pada tanggal 23 Maret 2013 oleh oknum anggota TNI Angkatan Darat dalam hal ini adalah dari Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosuro yang mengakibatkan terbunuhnya 4 tahanan preman. Beberapa pelanggaran yang dicontohkan tersebut hanya sebagai gambaran bahwa pendidikan karakter yang dilakukan oleh TNI pada masa pendidikan masih harus terus dilakukan sampai saat prajurit TNI bertugas. Berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh anggota TNI tentunya berkaitan dengan karakter setiap individu yang ada didalam tubuh TNI. Baik atau buruknya sebuah institusi bersumber pada bagian terkecil dari sebuah institusi yaitu individu atau lebih tepatnya karakter setiap individu yang tergabung dalam institusi tersebut. Berkaitan dengan pembentukan karakter kita dapat mengacu kepada Character Building atau membangun karakter. Dalam konteks pendidikan (Modul Diklat LAN RI) pengertian membangun karakter adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai nilai Pancasila. Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi fokus peneliti dalam penelitian ini adalah komunikasi dalam pembentukan karakter yang dilakukan oleh Perwira TNI

4 AD terhadap Prajurit TNI AD guna melahirkan Prajurit yang kokoh dan berkarakter sebagai garda terdepan bangsa. Berdasarkan hal hal yang telah dijabarkan sebelumnya, maka peneliti menganggap penelitian tentang Analisis Komunikasi Perwira TNI AD dalam Upaya Pembentukan Karakter Prajurit (Studi Pada Perwira TNI AD di Batalyon Infanteri 143) penting untuk dilakukan karena TNI memiliki peranan yang kuat dalam pertahanan kedaulatan negara dan penting untuk kajian ilmu komunikasi agar mengetahui komunikasi yang efektif dalam dunia militer. B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, penelitian ini berfokus pada komunikasi yang dilakukan Perwira TNI AD dalam pembentukan karakter Prajurit (Bintara). Dengan batasan, masa tugas tidak lebih dari lima tahun terhitung dari kelulusan Perwira dari pendidikan nya masing masing. Batasan masa tugas tidak lebih dari lima tahun dikarenakan perwira yang memiliki masa tugas dalam rentang waktu tersebut cenderung terlibat langsung dalam pembentukan karakter prajurit di lapangan, sedangkan perwira dengan masa tugas di atas lima tahun cenderung memiliki peran dalam segi birokrasi dan pengambilan keputusan.

5 2. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka rumusan masalah yang dibuat oleh peneliti adalah Bagaimana komunikasi yang dilakukan Perwira TNI AD terhadap Prajurit TNI AD di Batalyon Infanteri 143 dalam upaya pembentukan karakter? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah hal pokok yang harus dirumuskan agar penelitian memiliki fokus yang baik dan dapat memberikan arahan tentang kegiatan di lapangan agar tidak keluar dari tujuan awal, berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu : Menganalisa bagaimana komunikasi yang dilakukan Perwira TNI AD terhadap Prajurit (Bintara) TNI AD dalam pembentukan karakter dengan analisa yang dilakukan langsung dilapangan. D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan kajian ilmu sosial, menambah pengetahuan, dan dapat bermanfaat bagi bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

6 2. Secara praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang komunikasi dalam pembentukan karakter di dunia militer dan diharapkan dapat menjadi masukan dalam hal pemebentukan karakter prajurit