BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan akan papan. Papan atau rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang mendesak. Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Maslow mengemukakan teori hierarki kebutuhan manusia yang terbagi dalam lima kategori, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ego, dan kebutuhan aktualisasi diri. Secara alami manusia ingin memastikan lingkungan hidup mereka aman, nyaman, dan dapat memberikan jaminan perlindungan yang menjadi hak setiap orang. Atas dasar kebutuhan tersebut maka manusia mencari cara agar dapat menghilangkan rasa takut, kekhawatiran, dan rasa tidak aman mereka. Sebagian orang menilai hunian yang ditawarkan komunitas berpagar (gated communities) merupakan jawaban atas keinginan mereka. Para pengembang (developer) melihat gated communities sebagai suatu strategi pemasaran yang dapat menarik calon penghuni dengan memberikan rasa aman dan juga identitas. Perumahan yang dibangun oleh pihak pengembang tersebut berada di kawasan yang banyak dipilih oleh masyarakat berpenghasilan menengah. Masyarakat golongan ini dengan kemampuan ekonomi yang lebih tinggi cenderung memilih hunian yang berada pada kawasan pinggir kota dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan. Selain itu, pembelian rumah yang dapat dilakukan secara tunai maupun angsur memberikan peluang yang lebih besar kepada masyarakat untuk membeli rumah (Surya, 2006). Faktor kelengkapan fasilitas sosial dan fasilitas umum dapat menjadi alasan pemilihan rumah tinggal. Dengan berbagai fasilitas yang tersedia di dalam perumahan, maka masyarakat akan semakin tertarik dengan perumahan yang ditawarkan oleh pengembang. Namun hal ini tentunya menyebabkan harga jual perumahan meningkat. Setiap individu akan menilai dari berbagai faktor yang 1
2 menjadi pertimbangan mereka dalam memutuskan pembelian suatu hunian. Nilai dari faktor-faktor tersebut berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya. Dalam pasal 2 UU No. 1 Tahun 2011 disebutkan bahwa perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan dengan azas kesejahteraan, keadilan dan pemerataan, kenasionalan, keefisienan dan kemanfaatan, keterjangkauan dan kemudahan, kemandirian dan kebersamaan, kemitraan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, kesehatan, kelestarian dan keberlanjutan, serta keselamatan, keamanan, ketertiban, dan keteraturan. Fungsi perumahan tidak hanya sebagai tempat tinggal yang memberikan perlindungan dari cuaca, namun fungsi tersebut telah semakin berkembang dan dapat menjadi tempat rekreasi keluarga (Sianturi, 2006). Perumahan diharapkan dapat memberikan rumah dengan suasana yang nyaman serta lingkungan yang sehat dan aman. Hingga saat ini masyarakat masih cenderung memilih hunian yang horizontal daripada vertikal. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya minat masyarakat terhadap hunian di apartemen ataupun hunian vertikal lainnya. Banyaknya komplekkomplek perumahan yang dibangun menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang memilih hunian yang memberikan keamanan yang ditawarkan dari gated community (komunitas bergerbang). Hunian yang dapat memberikan keamanan, kenyamanan serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat modern saat ini. Perumahan Cemara Asri merupakan salah satu perumahan yang ada di Kabupaten Deli Serdang, tepatnya berada di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan. Pemilihan perumahan ini sebagai studi kasus didasarkan pada lokasi perumahan ini yang berada di pinggiran Kota Medan dan merupakan salah satu gated community dengan fasilitas yang sangat baik. Banyaknya peminat terhadap perumahan ini dapat dilihat dari fakta bahwa seluruh unit yang berjumlah sekitar 5000-an telah habis terjual. Walau perumahan ini terletak di pinggir kota dan cukup jauh dari pusat kota, terminal, pusat perbelanjaan maupun tempat rekreasi, hal ini tidak mengurangi minat masyarakat
3 untuk membeli properti tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jarak bukanlah masalah bagi penghuninya. Berbagai penelitian serupa yang telah dilakukan cenderung memilih studi kasus pada perumahan nasional yang lebih ditujukan pada kalangan menengah ke bawah. Oleh karena itu, penelitian pada perumahan yang merupakan gated community yang didominasi masyarakat kalangan menengah ke atas menarik untuk diteliti. Penelitian ini hanyalah bersifat komprehensif dan representatif sehingga hanya merupakan suatu studi kasus. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana preferensi penghuni dalam memilih dan menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya? b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu rumah tinggal? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui dan mengidentifikasi preferensi penghuni dalam memilih dan menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya. b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu rumah tinggal. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Pemerintah Memberikan informasi berupa penilaian dan preferensi masyarakat terhadap hasil pembangunan. Selain itu, informasi tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pengembangan kebijakannya serta pengawasan dalam pengembangan dan pelaksanaan pembangunan.
4 b. Institusi pendidikan Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah referensi serta masukan yang bermanfaat bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian serupa. c. Pengembang (developer) Dengan mengetahui preferensi dan pertimbangan-pertimbangan penghuni perumahan dalam menetapkan keputusan untuk membeli unit hunian yang ditawarkan, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembangunan yang sesuai dengan keinginan penghuninya. d. Penghuni perumahan Penilaian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan hasil pembangunan perumahan yang lebih sesuai dengan preferensi masyarakat sebagai calon penghuni sehingga kebutuhan penghuni dapat terpenuhi. 1.5 Ruang Lingkup 1.5.1 Ruang Lingkup Materi Secara umum, materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah perumahan dan permukiman dengan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan penghuninya. Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang tergolong mendesak dan tidak dapat ditangguhkan, sebagaimana yang dikemukakan Maslow dalam hierarki kebutuhan yang meliputi: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi diri. 1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah Dalam penelitian ini, wilayah penelitian adalah Perumahan Cemara Asri yang terletak di Kelurahan Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
5 1.6 Kerangka Berpikir LATAR BELAKANG Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan akan papan. Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Manusia ingin memastikan lingkungan hidup mereka aman, nyaman dan dapat memberikan jaminan perlindungan. TUJUAN Mengetahui dan mengidentifikasi preferensi serta faktorfaktor yang mempengaruhi penghuni dalam memilih dan menentukan rumah tinggal. PERUMUSAN MASALAH Bagaimana preferensi penghuni dalam memilih dan menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu perumahan. SASARAN Mengetahui pertimbangan-pertimbangan calon penghuni dalam menetapkan keputusan untuk membeli hunian rumah tinggal. LANDASAN TEORI Teori perumahan dan permukiman. Faktor penentu pemilihan rumah tinggal. Persepsi dan motivasi masyarakat dalam memilih hunian. METODOLOGI PENELITIAN Metode deskriptif kualitatif. Teknik sampling: probability sampling. Pengumpulan data: observasi, wawancara, dan kuesioner. DESKRIPSI Kondisi perumahan. Karakteristik penghuni. Sosial-ekonomi penghuni. PREFERENSI Analisis preferensi penghuni dalam memilih dan menentukan hunian rumah tinggal. STATISTIK Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menghuni suatu perumahan. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Gambar 1.1. Kerangka berpikir