Pengaruh Model Discovery learning Dengan Media Teka-Teki Silang Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Koloid

dokumen-dokumen yang mirip
Efektivitas Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Sistem Koloid dengan Menggunakan Model Pembelajaran Partner Switch

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa Pendidikan Kimia, FKIP UNS, Surakarta, Indonesia 2 Dosen Pendidikan Kimia, FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Jurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN:

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

*Keperluan korespondensi, HP: ,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas dan keberhasilan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Hal mendasar yang perlu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT MELALUI PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR DAN PENILAIAN PORTOFOLIO

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia 2

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA SOFTWARE PREZI

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Media Animasi pada Materi Koloid di Kelas XI IPA3 SMAN 1 Unggul Darul Imarah Aceh Besar

BAB I PENDAHULUAN. Matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS)

ABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran, examples non examples, hasil belajar, geografi

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH ABSTRAK

Keperluan korespondensi, telp: , ABSTRAK

*Keperluan Korespondensi, tel/fax: (0271) /648939, ABSTRAK

PENERAPAN METODE DRILLS BERBASIS MULTIMEDIA UNTUKMENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMPN 2 BANDA ACEH

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Penerapan Model-Eliciting Activities (MEAs) pada Materi Peluang di Kelas X SMA Negeri 1 Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia. *Keperluan Korespondensi, telp: ,

I. PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat hubungan yang erat antara

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

I.PENDAHULUAN. rendahnya rata-rata prestasi belajar. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan

PENDIDIKAN KIMIA (Kode : A-04)

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

Serambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 2016 ISSN :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Tutik Daryati 22. Kata kunci : Diskusi, TTS, Hasil Belajar, Ikatan Kimia. Guru SMA Negeri 4 Jember

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

*Keperluan korespondensi, telp: ,

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DISERTAI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI TERMOKIMIA

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA

Keperluan korespondensi, HP : ,

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Desain Didaktis Pembelajaran Hidrolisis Didasarkan Hasil Refleksi Diri Guru Melalui Lesson Analysis

* Keperluan korespondensi:

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN

57126, Indonesia. *Keperluan Korespondensi, telp: ,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Surakarta, Indonesia. *Keperluan korespondensi, telp/fax: (0271) , ABSTRAK

Transkripsi:

JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 JEK Pengaruh Model Discovery learning Dengan Media Teka-Teki Silang Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Koloid Muhammad Zulfajri 1 * dan Rizki Amelia 1 1 Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh, 23245, Aceh-Indonesia. *Email Korespondensi: muhammad.zulfajri@serambimekkah.ac.id Abstrak: Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Model Discovery Learning dengan Media Teka-Teki Silang pada Materi Sistem Koloid. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa, mengetahui aktivitas dan respon siswa terhadap penerapan model Discovery Learning dengan media teka-teki silang. Subjek pada penelitian ini adalah Siswa MAN Indrapuri kelas XI IPA-1 yang berjumlah 24 orang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada materi sistem koloid dilakukan pre-test diawal pembelajaran dan diakhir pembelajaran dilakukan post-test. Pembelajaran ini juga menggunakan lembar kerja siswa (LKS) berupa teka-teki silang. Observasi terhadap keaktifan siswa melalui lembar observasi aktivitas siswa dan respon siswa diperoleh melalui angket. Berdasarkan hasil penelitian, ketuntasan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan media teka-teki silang pada materi Sistem Koloid yaitu sebesar 91,67% dimana siswa telah mencapai ketuntasan individu dengan sangat baik dibandingkan dengan hasil sebelum proses pembelajaran dimulai yaitu 20,83%, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model Discovery Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa juga meningkat dari sebesar 8,82% dari pertemuan pertama yaitu dari 77,94% menjadi 86,76%, secara umum siswa telah mengikuti prosedur pembelajaran dengan baik. Respon siswa kelas XI IPA-1 secara keseluruhan dikategorikan baik, tanggapan positif siswa sebesar 95,83%. Respon positif yang diberikan siswa menunjukkan bahwa model Discovery Learning dengan media teka-teki silang sangat disukai oleh siswa dan layak digunakan dalam proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Discovery Learning, Media Teka-Teki Silang, Sistem Koloid, Hasil Belajar PENDAHULUAN Fenomena pendidikan di Indonesia sekarang cenderung hanya menuntaskan materi kurikulum. Siswa juga hanya cenderung mengejar nilai ketuntasan belajar saja. Sekolah kurang mementingkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri, sehingga mutu pendidikan menjauh dari apa yang diharapkan. Di lain pihak, kurikulum yang terus berganti yang tidak disertai dengan sarana dan prasarana yang memadai membawa dampak psikologi guru dan siswa. Kurikulum seharusnya menyesuaikan kondisi setiap komponen yang terlibat dalam suatu sekolah, dan tetap mengacu pada kondisi sekolah, kemampuan guru, potensi siswa, sarana dan prasarana, dan juga letak geografis sekolah tersebut. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas dalam proses pembelajaran di dalam kelas. 12 ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek

Kualitas pendidikan khususnya di Provinsi Aceh masih belum memuaskan. Salah satu penyebab rendahnya mutu saat ini berkaitan dengan strategi yang dilaksanakan. Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Indrapuri kebanyakan guru masih menerapkan pengajaran konvensional; yaitu pembelajaran berpusat pada guru. Siswa kurang aktif, hanya mengikuti apa yang di perintahkan guru saja, dan siswa hanya menjadi penerima informasi. Selain itu identifikasi masalah yang terjadi di kelas yaitu siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, siswa sering mengobrol saat guru menjelaskan materi pembelajaran, kurangnya literatur yang mendukung proses pembelajaran, dan siswa juga kurang aktif dalam tanya jawab. Adanya masalah tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang berminat dalam proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan observasi yang dilakukan di MAN Indrapuri, guru bidang studi kimia yang mengajar dikelas XI masih di dominasi dengan metode ceramah dan jarang menggunakan model dan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Metode yang digunakan lebih banyak melakukan pengajaran yang berpusat pada guru. Siswa dianggap sebagai penerima pengetahuan pasif, sehingga yang terbentuk pada diri siswa adalah pengetahuan kognitif yang kedalamannya masih diragukan, hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai rata rata harian siswa tahun pelajaran 2014/2015 pada materi sistem koloid yaitu 68, nilai tersebut dibawah KKM. Nilai KKM di sekolah MAN indrapuri tahun pelajaran 2014/2015 yaitu 70. Berdasarkan kondisi di atas, guru sebagai tenaga pendidik perlu menciptakan suatu inovasi yang kreatif dalam pembelajaran. Kreativitas guru dapat menjadi entry point dalam upaya meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa (Hosnan, 2014:337). Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam meninggalkan gagasan, ide, rutinitas dan beralih untuk memunculkan gagasan, ide dan hal baru yang menarik. Seorang guru yang selama ini menjalankan proses pembelajaran tanpa menuntut siswa untuk belajar menemukan permasalahan dan mengorganisasikan sendiri pengetahuannya, perlu beralih ke suatu model pembelajaran yang kreatif seperti model pembelajaran penemuan yang dikombinasikan dengan suatu media. Salah satu model pembelajaran penemuan yang dimaksud yaitu Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning dalam penerapannya dapat dikembangkan dengan pemanfaatan berbagai media, diantaranya yaitu dengan menggunakan teka teki silang (TTS). Davis et al (2009) menyimpulkan bahwa permainan yang digunakan sebagai media pembelajaran secara langsung dapat merangsang minat siswa dan dapat menjadi ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 13

teknik memotivasi yang bagus. Dalam penelitian ini, pengaruh model discovery learning dengan media Teka-Teki Silang terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi Sistem Koloid dilakukan. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada kelas XI semester genap dengan jumlah 24 orang siswa di Madrasah Aliyah Negeri Indrapuri, Aceh Besar. Penelitian ini dilakukan selama 2 kali pertemuan. Pada prinsipnya kegiatan dalam pertemuan pertama adalah mencari dan menemukan sendiri dari suatu permasalahan. Selanjutnya pertemuan kedua yaitu mengisi teka-teki silang. Indikator dari penilaian adalah apabila terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar kimia dari pertemuan pertama pertama ke pertemuan kedua. Bahan ajar serta soal evaluasi yang digunakan mengacu kepada kurikulum 2013 (Sudarmo, 2013) dan diambil juga dari buku referensi lain (Purba, 2007 dan Winarti, 2006). Perlakuan dianggap berhasil apabila nilai KKM setiap siswa mencapai 70 dan ketuntasan secara klasikal harus mencapai minimal 85% dari siswa yang mengikuti pembelajaran. Untuk melihat tanggapan siswa terhadap penggunaan model Discovery Learning dengan media teka teki silang maka digunakan angket. Kahibah (2006:97) menyatakan bahwa respon siswa dikatakan positif jika 70% jawaban siswa terhadap pertanyaan untuk setiap aspek direspon pada setiap komponen pembelajaran. Adapun pendeskripsian data observasi skor keaktifan siswa dan kemampuan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung adalah penilaian aspek afektif. Menurut Syah (2004:148), Perhitungan tingkat perkembangan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan rumus seperti sebagai berikut: Nilai = skor skortotal 100 % dengan kategori/kriteria penilaian sebagai berikut : 80 % sd 100 % = Sangat baik 60 % sd 69 % = Cukup 70 % sd 79 % = Baik 59 % = Kurang Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka metode pengolahan data untuk menghitung persentase frekuensi skor siswa berdasarkan tes awal dan tes akhir menggunakan rumus dibawah ini dengan keterangan P = angka persentase yang dicari, f = frekuensi yang sedang dicari, dan N = jumlah keseluruhan sampel yang diteliti. P = N f x 100% ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 14

HASIL DAN PEMBAHASAN Tes Awal dan Tes Akhir Tes awal dilakukan selama 15 menit pada awal pembelajaran pada pertemuan pertama dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal sebelum menggunakan model pembelajaran discovery learning. Tes awal menggunakan soal evaluasi yang telah di susun secara kolaboratif dengan guru di sekolah tersebut. Tes awal yang dilaksanakan pada pertemuan pertama diikuti oleh 24 siswa. Dari hasil tes awal menunjukkan bahwa nilai rata-rata jawaban yang benar yaitu 20,83%. Nilai rata-rata dari seluruh siswa tidak mencapai nilai KKM disebabkan belum dijelaskan materi sistem koloid dalam proses pembelajaran, namun sudah diberikan tugas sebelumnya untuk mempelajari tentang materi sistem koloid. Pada pertemuan kedua, siswa hanya mengerjakan LKS berupa soal teka-teki silang yang berhubungan dengan materi sistem koloid. Adapun hasil yang di peroleh siswa menunjukkan semua kelompok dapat menjawab dengan benar. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1. 1.G 2B 3K 4E L E K T R O F O R E 5S I 6S 7G M L O I U 8A 9S A P U W 10G M S 11B U S A L 12S A N T A N P U S 13E S S E N U 14D I A L I 15S I S 16O N 17B U S A 18K O 19A G 20U L 2A 22S I 23A N I O N E I A S I T J R P E R 24A E R O S O L U T U W A P 25K A N J I T N Gambar 1. LKS teka-teki silang Siswa pada kelompok 2 ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 15

Sebelum proses belajar mengajar berakhir, guru memberikan evaluasi berupa soal-soal kepada siswa yang berhubungan dengan materi yang telah diajarkan oleh guru sebanyak 10 item yang bertujuan untuk melihat kemampuan akhir siswa setelah diterapkan model pembelajaran Discovery learning. Adapun nilai hasil evaluasi pada pertemuan kedua diperoleh nilai hasil ketuntasan siswa sebesar 91,67%. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih meningkat dibandingkan jumlah nilai siswa saat pre-test (Tabel 1). Jumlah siswa yang tidak tuntas berdasarkan nilai ketuntasan minimum yaitu sebanyak 2 siswa. No % Tuntas Pre-test % Tuntas Post-test 1 20,83% 91,67% Tabel 1. Nilai pre-test dan post-test Hasil observasi pengamat pada pertemuan pertama menunjukkan bahwa penyampaian apersepsi, motivasi, dan tanggapan sudah baik, ditunjukkan dengan presentase ketuntasan siswa rata-rata 77,94%. Hasil observasi pada pertemuan kedua meningkat dari pertemuan pertama sebesar 8,82% yaitu dari 77,94% menjadi 86,76%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa makin senang dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning dengan media teka teki silang (Lihat tabel 2). Pertemuan % Observasi Siswa Selisih 1 77,94% 8,82% 2 86,76% Tabel 2. Persentase hasil pengamatan kegiatan siswa Analisis Hasil Belajar Pada umumnya, terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar dibandingkan dengan tes awal. Pada proses pembelajaran pertemuan kedua dikatakan hampir semuanya berhasil yaitu 22 siswa yang tuntas dan hanya terdapat 2 siswa yang tidak tuntas dari seluruh siswa dengan ketuntasan klasikal 70%. Dengan demikian, secara keseluruhan diketahui bahwa pencapaian kualitas belajar siswa pada materi sistem koloid dengan menggunakan model Discovery learning dengan media teka teki silang mampu meningkatkan hasil belajar dan siswa memahami serta menguasai materi tersebut dengan sangat baik. ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 16

Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Model Pembelajaran dengan Media Teka- Teki Silang Berdasarkan angket yang telah diisi oleh siswa maka diperoleh tanggapan siswa terhadap penggunaan model discovery learning ini. Hasil angket diperoleh data bahwa 95,83% siswa menanggapi positif (Tabel 3). Pada saat kegiatan diskusi dilaksanakan semua siswa berperan aktif dan setiap anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh skor yang baik sehingga siswa mau berusaha disetiap langkah pembelajaran. Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab terhadap kesuksesan kelompoknya dalam memperoleh skor yang baik sehingga siswa mau berusaha disetiap langkah pembelajaran. No Pertanyaan % Jawaban 1 Apakah anda merasa senang dengan suasana pembelajaran kimia di kelas? Ya Tidak 2 Apakah anda menyukai cara mengajar yang digunakan guru dalam menyampaikan pada materi sistem koloid 3 Apakah anda menyenangi proses belajar mengajar dengan model pembelajaran Discovery Learning? 4 Apakah dengan menggunakan media teka-teki silang (TTS) pada materi koloid akan menyenangkan anda dan lebih mudah dipahami? 91,7% 8,3% 5 Apakah dengan menggunakan media teka-teki silang (TTS) anda mengalami 95,8% 4,2% kesulitan dalam memahami materi sistem koloid? 6 Apakah model pembelajaran Discovery learning dengan media teka teki silangperlu diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan materi kimia yang lain? 7 Apakah dengan menggunakan model pembelajarandiscovery learning dengan media teka teki silang menjadikan anda lebih aktif dalam diskusi kelompok? 8 Apakah anda termotivasi dan lebih aktif belajar dengan menggunakan media teka-teki silang? 9 Apakah dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning membuat anda senang dalamberdiskusikelompok untuk menyelesaikan masalah dengan saling membagi hasil temuan? 4,2% 95,8 % 91,7% 8,3% 10 Apakah anda merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKS dengan menggunakan media teka-teki silang? 100 % 0 % Tanggapan Positif siswa 95,83% Tanggapan Negatif siswa 4,17% Tabel 3. Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan TGT berdasarkan angket yang dibagikan ke siswa. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan dengan menggunakan model Discovery Learning pada materi Sistem Koloid yaitu sebesar 91,67% yang menunjukkan bahwa telah mencapai ketuntasan secara individu dengan sangat baik dilihat dari hasil belajar siswa dengan menggunakan model Discovery Learning dengan media teka-teki silang. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dengan media teka-teki silang yaitu sebesar 77,94% pada pertemuan pertama dan pada pertemuan kedua sebesar 86,76%. Dan Respon siswa pada penerapan ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 17

pembelajaran Discovery Learning dengan media teka-teki silang secara keseluruhan sangat baik dengan tanggapan positif siswa sebesar 95,83%. Dengan demikian model pembelajaran ini sangat cocok digunakan dalam proses belajar mengajar pada materi sistem koloid. DAFTAR PUSTAKA Davis, et al. 2009. The Journal of Effective Taeching. 9(3), 4-10 Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor. Ghalia Indonesia Khabibah, Siti. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Dengan Soal Terbuka Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Surabaya. UNS Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung. Rosda Karya. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta :Gelora Ksara Pratama Winarti, W. dkk. 2006. Kimia untuk SMA/MA XI, Bab 10 Koloid (188-203). Surakarta: Mefi Caraka. ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 18