BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB I PENDAHULUAN. masa sebelumnya. Menurut Sadono Sukiro (1996: 33), pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam waktu jangka pendek biasanya sulit untuk menambah hasil

BAB I PENDAHULUAN. dunia terutama negara sedang berkembang. Masalah kemiskinan harus dihadapi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, INFLASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA SURAKARTA TAHUN

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan kedalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Unit-unit

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi akan diterima di masa yang akan datang, dan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. fakta bahwa pertanian padi merupakan penghidupan bagi sebagian besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi pemerintah atau government expenditure adalah. anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya negara berkembang di dunia mengalami keadaan

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

PENGARUH REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) TERHADAPPERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang muncul dinegara yang sedang berkembang adalah. bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI JAWA TENGAH PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

Berikut sebuah penelitian:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA SURAKARTA TAHUN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang menjadi sumber daya potensial di wilayah tersebut. Pemerintah daerah dan masyarakat membentuk suatu pola kemitraan yang dapat menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang kegiatan perekonomian. Pembangunan daerah yang baik terjadi apabila terjadi pola kemitraan yang baik antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pembangunan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini kita melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada perubahan atau perkembangan itu sendiri (Boediono, 1992). 1

2 Disamping itu pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses yang nyata dari dampak suatu kebijakan pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan laju pertumbuhan yang terbentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini sangat perlu untuk mengetahui keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan berguna untuk menentukan arus pembangunan dimasa yang akan datang. Laju pertumbuhan ekonomi daerah dapat ditunjukan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Indikator yang seringkali digunakan dalam melihat sumber daya yang dimiliki oleh suatu daerah adalah aspek ekonomi dan ketenaga kerjaan sebagai penopang kekuatan dan kelemahannya. Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur sebuah keberhasilan pembangunan suatu nnegara (Todaro, 2005). Oleh karena itu identifikasi berbagai macam faktor yang mempengaruhi termasuk investasi, tenaga kerja, inflasi, dan pengeluaran pemerintah menjadi menarik untuk dikaji lebih dalam. Investasi diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanampenanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian, sehingga investasi disebut juga dengan penanaman modal (Sukirno, 2010). Menurut

3 Teori Harod dan Domar peranan investasi dalam pertumbuhan ekonomi memiliki watak ganda, pertama investasi menciptakan pendapatan dan kedua investasi memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1994). Menurut Todaro (2000) pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan Angkatan Kerja (AK) secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Tenaga kerja yang juga termasuk dalam variabel pendukung terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur juga menentukan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Angkatan kerja atau tenaga kerja yang besar akan terbentuk dari jumlah penduduk yang besar. Pertumbuhan penduduk dikhawatirkan dengan banyaknya penduduk maka akan bisa menimbulkan efek yang buruk terhadap pertumbuhan ekonomi. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan beberapa faktor antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang (Nopirin, 2000). Inflasi merupakan indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus. Inflasi merupakan masalah yang dihadapi oleh seluruh Negara di dunia, termasuk negara maju sekalipun.

4 Pertumbuhan PDRB, sebagai tolak ukur pertumbuhan suatu ekonomi regional juga tidak bisa lepas dari peran pengeluaran pemerintah di sektor layanan publik. Menurut Barro kontribusi pengeluaran produktif akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya untuk pengeluaran yang tidak produktif akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi (dalam Purbadharmaja, 2006). Pengeluaran pemerintah pada penjelasan kalimat sebelumnya bahwa pemerintah harus benar-benar memanfaatkan anggaran/dana guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah. Pengeluaran pemerintah daerah diukur dari total belanja rutin dan belanja pembangunan yang dialokasikan dengan dalam anggaran daerah. Semakin besar pengeluaran pemerintah daerah yang produktif maka semakin memperbesar tingkat perekonomian suatu daerah (Wibisono, 2005). Tabel 1.1 Data PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas dasar Harga Konstan 2000 Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2013 Tahun PDRB atas dasar harga berlaku PDRB ata dasar harga konstan 2000 2009 686.847.557,72 320.861.168,91 2010 778.564.243,69 342.280.764,89 2011 884.502.645,60 366.983.277,46 2012 1.001.200.744,82 393.662.847,40 2013 1.136.326.868,44 419.428.445,69 Sumber : BPS Jawa Timur

5 Tabel 1.1 menunjukkan pergerakan nilai PDRB di Jawa Timur dan Laju pertumbuhan ekonominya. Nilai PDRB dari tahun 2009-2013 berdasarkan harga berlaku dan harga konstan mengalami kenaikan. PDRB berdasarkan harga berlaku tahun 2009 sebesar 686.847.557,72 juta rupiah menjadi sebesar 1.136.326.868,44 juta rupiah pada tahun 2013 hampir mencapai dua kali lipat dari tahun 2009. PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2009 sebesar 320.861.168,91 juta rupiah menjadi sebesar 419.428.445,69 juta rupiah pada tahun 2013. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi digambarkan pada Tabel 1.2 berikut ini. Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2013 Tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi 2009 8.34 2010 8.45 2011 8.73 2012 8.98 2013 8.87 Sumber : BPS Jawa Timur Berbeda dengan jumlah PDRB yang selalu mengalami kenaikan, laju pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Tengah seperti yang terlihat pada Gambar 1.2 mengalami pergerakan yang fluktuatif. Pada tahun 2009 sampai

6 2012 yang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya berbeda dengan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun terakhir yang mengalami penurunan. Berdasarkan uraian diatas, maka ada keinginan untuk melakukan pengkajian seberapa besar pengaruh investasi, tenaga kerja, inflasi, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini akan mengambil perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor investasi, tenaga kerja, inflasi, dan pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. 2. Faktor mana yang paling berpengaruh investasi, tenaga kerja, inflasi, dan pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis kemampuan pengarug dari variabel investasi, tenaga kerja, inflasi, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. 2. Menganalisi faktor mana yang paling berpengaruh investasi, tenaga kerja, inflasi, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

7 D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat yaitu : 1. Bagi pemerintah daerah dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan acuan dalam pengambilan kebijakan sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. 2. Bagi pemerintah pusat dapat menjadi sumber informasi dalam memantau pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. 3. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. E. Metode Penelitian A. Model dan Alat Analisis Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik, yaitu studi untuk menjelaskan gambaran setiap variable yang diteliti baik menurut definisi atau perkembangannya. Model yang digunakan akan diestimasikan dengan alat analisis Partial Adjustment Model (PAM). Jenis penelitian ini adalah studi korelasional, di mana suatu penelitian yang juga dapat menjelaskan keterkaitan hubungan antar variable. Maksudnya penelitian ini ingin melihat hubungan antara variable variable bebas dengan variable tidak bebas serta mencoba menjelaskan seberapa besar dan seberapa signifikan masing masing variable bebas tersebut mempunyai hubungan dengan variable tidak bebas.

8 Dalam penelitian ini,metode analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana, yaitu dengan mengukur besarnya variable bebas (dependen) dan variable tidak bebas (independen) dengan menggunakan variable independen lebih dari satu.variable independen dalam penelitian ini meliputi Investasi, Tenaga Kerja, Inflasi, dan Pengeluaran Pemerintah. Sedangkan, yang menjadi variable dependennya adalah Pertumbuhan Ekonomi. Model ekonometrika jangka pendek yang digunakan adalah sebagai berikut : Log(PP) t = + + + + + λlog(pe) t-1 + Keterangan : PE = Pertumbuhan Ekonomi = Konstanta = Koefisien regresi tingkat investasi = Koefisien regresi tenaga kerja = Koefisien regresi tingkat inflasi = Koefisien regresi pengeluaran pemerintah = Tingkat Investasi = Tenaga Kerja = Tingkat Inflasi = Pengeluaran Pemerintah = Variabel Penggangu

9 B. Uji Asumsi Klasik Dalam suatu penelitian dengan menggunakan alat analisis regresi perlu dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil analisis regresi menunjukkan hubungan yang valid. Dengan asumsi klasik akan diketahui distribusi normal maupun tidak normal, tidak terjadi gejala multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokerelasi. Berikut pemaparannya: 1. Uji Multikolineraitas Multikolonearitas merupakan keadaan dimana terjadi hubungan yang saling berkaitan antar variabel independen. Dengan kata lain adanya hubungan antara satu atau lebih variabel penjelas dengan variabel penjelas lainnya (Gujarati, 1997).Multikolonearitas diduga dapat terjadi apabila nilai t hitung tidak signifikan, nilai F tinggi, dan nilai R2 tinggi. 2. Uji Normalitas Residual Karena model regresi yang baik memiliki nilai residual yang terdistribusi normal, maka uji normalitas merupakan pengujian untuk menghitung nilai residual terdistribusi normal atau tidak. 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana pada model regresi terdapat terjadi ketidaksamaan varian dalam error term pada variabel independen (Soemodiharjo, 1999).

10 4. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu keadaan di mana kesalahan pengganggu dari periode saat ini, korelasi kesalahan pengganggu ini saling berhubungan satu sama lain. Adanya autokorelasi bertentangan dengan asumsi dasar regresi linear berganda yang menyatakan tidak adanya korelasi antar anggota sampel.akibat dari adanya autokorelasi ini adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variable dependen pada variable independen tertentu. 5. Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey Reset) Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk asumsi (CLRM) tentang linearitas model, sehingga sering disebut uji linearitas model. Pada penelitian ini digunakan uji Ramsey-Reset yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum. F. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini tersusun sistematika penulisan sebaga berikut : BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode analisis data, dan sistematika penulisan.

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini membahas tentang Investasi, Tenaga Kerja, Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, Hubungan anatara Pertumbuhan Ekonomi dengan Investasi Tenaga Kerja, Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, hasil penelitian terdahulu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang objek lokasi penelitian, populasi, dan sampel, hipotesis, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, identifikasi variabel, identifikasi operasional variabel, pengukuran operasional variabel, dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang gamabaran umum objekpenelitian, data yang diperoleh, analisis data, hasil analisis data dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari pemecahan masalah yang diajukan serta saran-saran yang perlu disampaikan. DAFTAR PUSTAKA