BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.

BAB III. pemahaman yang mendalam mengenai kondisi psychological well being pada istri

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut Moleong

BAB III METODE PENELITIAN. psikologis remaja yang mengalami hamil di luar nikah. Menurut Creswell

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODEDAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

PROSES WAWANCARA. Penjelasan Materi 15/04/2016

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Karena metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bagaimana peran ganda single parent dalam memberikan pola asuh. Agar

DASAR-DASAR ANALISIS dan INTERPRETASI

BAB 3 METODE PENELITIAN. kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis untuk memahami usaha Perpustakaan

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KUALITATIF

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. komunitas, atau bahkan suatu bangsa (Poerwandari 2011). tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Gambaran Perilaku Aborsi Pranikah Dewasa Awal. Metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. angka atau kuantitas. Oleh karena itu, dengan mengacu kepada ciri-ciri tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah eksplorasi kematangan sosial anak peserta

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini akan menjelaskan tentang metode penelitian kualitatif. atau sudut melalui sudut pandang subyek penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan fenomena sosial yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan mana yang sesuai dengan masalh penelitian dan paling baik untuk menjawab masalh tersebut Creswell (1994) mengatakan bahwa sifat masalah hanyalah salah satu kriteria pemilihan selain pandangan peneliti terhadap dunia (worldview), pelatihan atau pengalaman peneilit, atribut atribut psikologis peneliti, dan audience penelitian. Namun demikian, sifat masalah tetap menjadi faktor yang penting. Untuk penelitian kuantitatif masalah muncul dari literatur, variabel variabelnya diketahui dan terdapt teori teori yang yang perlu diuji dan diverifikasi. Untuk penelitian kualitatif, masalah perli digali karena terdapat sedikit informasi tentang topik tersebut. Dalam banyak penelitian kualitatif, landasan teori tidak mengarah penelitian karena tidak mencukupi, tidak lengkap atau hilang. Patton (dalam Poerwandari, 2009) mengatakan bahwa pendekatan metode metode kuantitatif dan metode metode kualitatif terletak pada keluasan (breath) dan kedalaman (depth) cakupan. Penelitian kuantitatif 1

menuntut digunakannya pendekatan yang terstandarisasi, sehingga pengalaman pengalaman manusia dibatasi pada kategori kategori tertentu. Sebaliknya penelitian kualitatif, memungkinkan peneliti untuk mempelajari isu isu tertentu secara mendalam dan mendetail karena pengumpulan data tidak dibatasi pada kategori kategori tertentu. Penelitian ini ditekankan pada masalah gambaran psychological well being Internal Auditor yang dianggap berkaitan langsung bagaimana dunia dan kehidupan dipersepsikan. Peneliti akan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, baik dalam hal pengambilan data, pengolahan data serta penginterprestasiannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dengan pendekatan ini dapat dipahami suatu gejala sebagaimana subjek mengalaminya. 3.2 Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian Jenis penelitian pada dasarnya merupakan sebuah sumber penelitian dalam setiap pelaksanaan riset. Sehingga dalam penelitian ini yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, metode kualitatif sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis maupun lisan dari orang orang dan perilaku yang diamati. Metode kualitatif memungkinkan peneliti memahami masyarakat atau individu secara personal dan memandang mereka sebagaimana mereka sendiri mengungkapkan pandangan dunianya. Karena dalam penelitian ini peneliti 2

ingin mengetahui bagaimana kesejahteraan psikologis pada profesi internal auditor. Pada dasarnya landasan teoritis dari penelitian kualitatif itu bertumpu secara mendasar pada fenomenologi. Fenomenologi diartikan sebagai: 1) pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenologikal; 2) suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang. Fenomenologi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman pengalaman subjektif manusia dan interpretasi interpretasi dunia. Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang orang yang berada dalam situasi tertentu. 3.3 Data dan Sumber Data 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: a. Wawancara. Ada beberapa model wawancara menurut Patton (dalam Poerwandari, 1993:73) antara lain: 1. Wawancara konvensional yang informal. Proses wawancara didasarkan sepenuhnya pada berkembangnya pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah. Tipe wawancara demikian umumnya dilakukan peneliti yang melakukan observasi partisipatif. 3

2. Wawancara dengan pedoman umum. Proses wawancara ini dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan tersebut telah ditanyakan atau dibahas. 3. Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka. Wawancara ini menggunakan pedoman yang ditulis secara rinci, lengkap dengan set pertanyaan dan penjabarannya dalam kalimat. Penelitian ini menggunakan jenis wawancara dengan pedoman umum. Isu-isu yang bersifat umum ditetapkan untuk menjaga perkembangan pembicaraan dalam wawancara tetap dalam fokus penelitian. Selain itu, tema pertanyaan yang akan dijawab subjek adalah tema yang masih bisa berkembang dalam pelaksanaan wawancara nantinya. Setiap subjek bisa memiliki gambaran psychological well being yang berbeda beda, sehingga pengembangan pertanyaan wawancara yang menyesuaikan dengan kehidupan subjek sangat diperlukan. Jadi, pedoman umum untuk pertanyaan awal wawancara akan dibuat sama, sedangkan perkembangan berikutnya akan menyesuaikan dengan kekhasan di lapangan pada masing-masing subjek 4

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini ditujukan kepada subjek penelitian yakni profesi internal auditor. b. Observasi, yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Dalam observasi, peranan peneliti adalah berperanserta secara lengkap, yakni dimana peneliti dalam penelitian ini menjadi anggota penuh dari lingkungan yang sedang diamati. Dalam penelitian ini, peneliti menemui profesi internal auditor yang menjadi subjek penelitian secara insidental dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang memungkinkan baik bagi peneliti maupun subjek untuk mengadakan proses tanya jawab dengan nyaman. c. Dokumentasi (alat perekam) yaitu metode pengumpulan data dan pencatatan terhadap buku, berkas atau dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang akan di bahas. 2. Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Untuk itu, sumber data utama yang digunakan adalah berasal dari kata kata atau tindakan yang muncul dari subjek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai informan. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua: 5

a. Data Primer adalah data yang didapat secara langsung dari subjek dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara dengan subjek sendiri dan melalui test. Data primer yang dibutuhkan penelitian ini adalah data tentang gambaran psychological well baing. b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber sumber berupa jurnal dan penelitian sebelumnya berkaitan dengan psychological well being. Data sekunder tersebut meliputi teori dan konsep yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber utamanya. 3.4 Subjek Penelitian Penelitian kualitatif memiliki pedoman bagaimana memilih subjek yang tepat sesuai dengan masalah masalah penelitian, karena penelitian kualitatif memiliki dasar filosofis yang berbeda, tidak menekankan pada upaya generalisasi (jumlah) melalui perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan konteks subjek penelitian secara mendalam (Poerwandari, 2009). 3.5 Karakteristik Subjek Karakteristik subjek dalam penelitian ini akan ditentukan sebagai berikut: 1. Subjek penelitian adalah laki-laki atau perempuan yang berprofesi sebagai Internal Auditor. Alasan peneliti memilih Internal Auditor adalah untuk mengetahui gambaran psychological well being. 2. Usia subjek rentang usia 25 40 tahun dengan pertimbangan bahwa pada usia tersebut sudah memiliki pengalaman kerja lebih lama. 6

3. Pengalaman kerja subjek antara 5 10 tahun bekerja sebagai Internal Auditor dengan pertimbangan bahwa pola psychological well being sudah terbentuk. 4. Pendidikan subjek minimal Sarjana. Hal ini didasari harapan bahwa dengan latar belakang pendidikan ini subjek mampu memahami pernyataan yang diajukan oleh peneliti. 3.6 Metode Pemilihan Subjek Dalam penelitian kualitatif, subjek umumnya diperoleh dengan purposif dimana sampel tidak diambil secara acak tetapi mengikuti kriteria tertentu sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Poerwandari, 1998). Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001), mengemukakan sepuluh macam metode pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif. Berdasarkan permasalahan tujuan dari penelitian ini, maka pengambilan sampel yang digunakan adalah berdasarkan teori atau berdasarkan konstruk operasional (theory-based/operational construct sampling). Sampel dipilih dengan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya, atau sesuai tujuan peneliti. Hal ini dilakuakan agar sampel sungguh sungguh mewakili (bersifat representatif terhadap) fenomena yang dipelajari. 3.7 Jumlah Subjek Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 3 (tiga) orang terdiri dari 2 orang laki laki dan 1 0rang wanita dewasa yang sudah bekerja antara 5 7

10 tahun dan bekerja pada perusahaan yang sama dengan latar belakang pekerjaan sebagai Internal Auditor. Sebab yang diutamakan adalah perolehan informasi yang rinci dan mendalam serta pemahaman akan sudut pandang dan konteks subjek penelitian terhadap masalah penelitian. 3.8 Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan penelitian Dalam pengambilan data pada wawancara dan observasi diperlukan alat bantu untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data, yaitu : a. Pedoman wawancara Pedoman berisi pertanyaan pertanyaan yang dikembangkan sesuai dengan tujuan penelitian berdasarkan teori teori yang berkaitan dengan masalah, sehingga wawancara tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Peneliti akan memakai pedoman wawancara umum, yang mencantumkan isu dan fenomena yang harus diungkap. Pedoman tersebut digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek aspek yang harus dibahas, sekaligus sebagai pengecek apakah aspek aspek relevan yang dieksplorasi lebih lanjut dalam penelitian tersebut. b. Alat perekam Alat perekam bisa menjadi alat bantu efektif karena dapat merekam semua isi pembicaraan. Dengan begitu diharapkan proses wawancara dapat berjalan lancar dan peneliti berkosentrasi penuh pada isi wawancara. Alat perekam ini baru akan digunakan setelah peneliti 8

mendapatkan izin dari subjek karena dalam hal ini menyangkut etika dalam penelitian. c. Buku Catatan Digunakan untuk mencatat hal hal yang terjadi pada subjek wawancara berlangsung. Yang perlu diperhatikan dalam mencatat jangan sampai subjek merasa terganggu atau hilang konsentrasi. d. Informed Concent Merupakan lembar persetujuan yang diberikan sebelum diadakannya penelitian dan ditanda tangani oleh subjek yang merupakan tanda kesediaan dari subjek untuk berpartisipasi dalam penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Setelah tahap persiapan penelitian dilakukan, maka peneliti memasuki tahap pelaksanaan penelitian. a) Mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara. Sebelum wawancara dilakukan, peneliti mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat yang sebelumnya telah disepakati bersama dengan responden. Konfirmasi ulang ini dilakukan beberapa jam sebelum jadwal wawancara yang disepakati dengan tujuan untuk memastikan responden dalam keadaan sehat dan tidak berhalangan dalam melakukan wawancara. b) Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang 9

telah disusun. Saat wawancara berlangsung, peneliti juga melakukan observasi terhadap responden. c) Memindahkan rekaman hasil wawancara ke dalam bentuk transkrip verbatim. Setelah hasil wawancara diperoleh, peneliti memindahkan hasil wawancara ke dalam verbatim tertulis. Pada tahap ini, peneliti melakukan koding dengan membubuhkan kode kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memberikan gambaran tentang topik yang diteliti (Poerwandari, 2007). d) Melakukan analisa data. Hasil verbatim kemudian ditranskrip dan digunakan dalam menganalisa dan menginterpretasi data sesuai dengan pertanyaan penelitian. e) Menarik kesimpulan, membuat diskusi dan saran. Setelah analisa data selesai, peneliti menarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan. Kemudian peneliti menuliskan diskusi terhadap kesimpulan dan seluruh hasil penelitian. Dengan memperhatikan hasil penelitian, kesimpulan data dan diskusi yang telah dilakukan, peneliti mengajukan saran bagi penelitian selanjutnya. 10

3. Tahap Pencatatan Data Semua data yang diperoleh pada saat wawancara direkam dengan alat perekam dengan persetujuan subjek penelitian sebelumnya. Data hasil rekaman ini kemudian ditranskripsikan secara verbatim untuk dianalisa. Transkrip adalah salinan hasil wawancara dalam pita suara dipindahkan ke dalam bentuk ketikan di atas kertas. 4. Teknik dan Prosedur Pengolahan Data Data penelitian kualitatif tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berupa narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis ataupun bentuk bentuk non angka lainnya. Walaupun penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan absolut, tidak berarti penelitian kualitatif tidak memiliki pedoman pedoman atau saran saran tentang prosedur yang harus dijalani berkenaan dengan analisis dan interpretasi data (Poerwandari, 2007). Menurut Poerwandari (2007) proses analisa data pada penelitian kualitatif meliputi: a) Organisasi data secara rapi, sistematis, dan selengkap mungkin untuk memperoleh kualitas data yang baik, mendokumentasikan analisa yang dilakukan, serta menyimpan data dan analisa yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian. b) Koding dan analisis, dilakukan dengan menyusun transkrip verbatim atau catatan lapangan sehingga ada kolom kosong yang 11

cukup besar di sebelah kanan dan kiri transkrip untuk tempat kode kode atau catatan tertentu, kemudian secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada baris baris transkrip, lalu memberikan nama untuk masing masing berkas dengan kode tertentu. c) Pengujian terhadap dugaan, berkaitan erat dengan upaya mencari penjelasan yang berbeda mengenai data yang sama. Peneliti harus mengikutsertakan berbagai perspektif untuk memungkinkan keluasan analitis serta memeriksa bias bias yang mungkin tidak disadari. d) Strategi analisa. Proses analisa dapat melibatkan konsep konsep yang muncul dari jawaban atau kata kata subjek maupun konsep yang dipilih atau dikembangkan peneliti untuk menjelaskan fenomena yang dianalisa. e) Interpretasi, yaitu upaya untuk memahami data secara lebih ekstensif dan mendalam. Peneliti memiliki perspektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui perspektif tersebut. Peneliti beranjak melampaui apa yang secara langsung dikatakan partisipan untuk mengembangkan struktur struktur dan hubungan hubungan bermakna yang tidak segera tertampilkan dalam teks (data mentah atau transkrip wawancara). 12