6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi.

dokumen-dokumen yang mirip
BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

01/04/2011 AL A F L ISO IS L L DAN DA ULT UL ISO IS L P L A P DA A DA VUL V K UL A K NIK A 3

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

APLIK I AN LAN AN EKAP

II. VOLKANISME DAN BENTUKLAHAN BENTUKAN VOLKANIK

II. TINJAUAN PUSTAKA

AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar

Definisi Vulkanisme. Vulkanisme

1 AL A LUVI A FAN A S A l l uvi v a i l fan:

Vulkanisme. Yuli Ifana Sari

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3. linier. effusif. sentral. areal. eksplosif

FAKTOR PEMBENTUK TANAH

Tipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) Sifat Gunungapi Tipe Strato

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

Beda antara lava dan lahar

BAB 2: GEOGRAFI LITHOSFER

geografi Kelas X LITOSFER II KTSP & K-13 H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme b. Gejala Vulkanisme

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (VULKANIK)

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

STANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. daratan. Salah satu kenampakan alam yang meliputi wilayah perairan ialah sungai.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II TATANAN GEOLOGI

APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH. Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Potensi bencana alam yang tinggi pada dasarnya tidak lebih dari sekedar

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

Oleh : Imron Bashori*, Prakosa Rachwibowo*, Dian Agus Widiarso (corresponding

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I BENTUK MUKA BUMI

Fisika Gunung Api JENIS SKALA DAN FREKUENSI LETUSAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)

GEOMORFOLOGI BALI DAN NUSA TENGGARA

PREDIKSI KAPASITAS TAMPUNG SEDIMEN KALI GENDOL TERHADAP MATERIAL ERUPSI GUNUNG MERAPI 2006

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

ANALISIS DAERAH BAHAYA DAN PENUTUP LAHAN WILAYAH GUNUNGAPI SLAMET

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempengan dunia yaitu Eurasia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

LINGKUP VULKANOLOGI TIPE ERUPSI DAN TIPE GUNUNGAPI LINGKUP VULKANOLOGI

APLIKA ANALIS IS L A L NSEKA KES E E S S E UAI UAI LAH AN UNTUK UNT TANAM AN P AN ADI

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

Grup Perbukitan (H), dan Pergunungan (M)

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN EVALUASI AWAL BENCANA TANAH LONGSOR DESA BANARAN, KECAMATAN PULUNG, KABUPATEN PONOROGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus

HIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sungai

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Luas DAS Cileungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KLASIFIKASI BENTUKLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

ANALISIS DISTRIBUSI FASIES GUNUNG MERAPI DI KECAMATAN SELO UNTUK IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA ERUPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

SISTEM INFORMASI BENCANA GUNUNG API (STUDI KASUS GUNUNG API SALAK JAWA BARAT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan hubungan dengan kelingkungan (Versatappen, 1983 dalam Suwarno 2009).

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA INFILTRASI

ANALISA BENTANG ALAM

Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi geografis Indonesia terletak pada busur vulkanik Circum Pacific and

SISTEM MITIGASI BENCANA ALAM GUNUNG API GUNTUR MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenuh air atau bidang luncur. (Paimin, dkk. 2009) Sutikno, dkk. (2002) dalam Rudiyanto (2010) mengatakan bahwa

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

PERUBAHAN MORFOLOGI SUNGAI CODE AKIBAT ALIRAN LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI TAHUN Dian Eva Solikha

GEOMORFOLOGI LERENG BARATDAYA GUNUNGAPI MERAPI KAITANNYA DENGAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN KEBENCANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

ACARA IV POLA PENGALIRAN

6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara

3.2.3 Satuan lava basalt Gambar 3-2 Singkapan Lava Basalt di RCH-9

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

PROPOSAL KARYA ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi?

BAB II TATANAN GEOLOGI REGIONAL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekologi bentanglahan

Jenis Bahaya Geologi

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH ANALISIS LANDSCAPE

KARAKTERISTIK DAERAH POTENSI BENCANA ALAM GUNUNG API PULAU TERNATE MALUKU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring

Gunungapi (Volcano)* Pokok Bahasan. Pendahuluan

Transkripsi:

BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK 1.Dike Terbentuk oleh magma yang menerobos strata batuan sedimen dengan bentuk dinding-dinding magma yang membeku di bawah kulit bumi, kemudian muncul di permukaan bumi karena erosi batuan di sekitarnya. 2.vulkanik neck Lava yang membeku dan mengeras di dalam saluran ke luar Dapat terdorong ke luar karena tekanan yang kuat dari bawah Muncul sedikit demi sedikit makin tinggi di atas kepundan Disebut spine karena bentuknya yang lancip mirip duri 3.kepundan Cekungan/lubang dengan dinding-dinding curam di puncak kerucut vulkan. Kepundan sering disebut juga sebagai kawah, merupakan titik pusat terjadinya erupsi pada gunungapi. 4.kaki gunung api Bagian paling bawah dari tubuh gunungapi strato ditandai oleh relief bergelombang, berombak, hingga berbukit dengan kelas kemiringan lereng miring, agak curam, hingga curam. 5.dataran aluvial Dataran yang terbentuk dari material hasil aktivitas gunungapi yang terangkut oleh tenaga aliran air/sungai. Wilayahnya terletak di sekitar kaki gunungapi ditandai oleh relief datar hingga berombak lemah dengan kelas kemiringan datar hingga landai. 6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi. 7.padang lahar Hampir sama dengan padang lava tetapi material hasil erupsi yang diendapkan merupakan material lahar yang terdiri dari campuran bahan kasar dan halus. Biasanya terdapat pada lereng bawah gunungapi hingga kaki gunungapi 8.dataran antar gunung api Merupakan dataran yang terletak diantara dua atau lebih gunungapi.

9.sumbat gunung api Bentuklahan ini sering disebut juga sebagai kubah lava Terbentuk karena keluarnya magma hingga mencapai kepundan Karena sifatnya yang asam magma tidak segera mengalir ke lereng gunungapi tetapi membeku di kepundan dan membentuk sumbat gunungapi. 10.boka Boka merupakan bentuklahan karena aktivitas keluarnya magma ke permukaan bumi tetapi tidak membentuk kepundan. Contoh Gunung Tidar, Gunung Batok 11.kerucut parasitar Merupakan kerucut anakan yang terbentuk bukan pada kepundan utama tetapi pada lereng gunungapi. Pembentukannya disebabkan oleh keluarnya magma melalui saluran yang bercabang tidak melalui saluran utama

Bentuk Lahan Vulkanik Bentuk Lahan Asal Vulkanis Bentuk lahan vulkanis adalah bentuk lahan hasil kegiatan gunung berapi baik yang tersusun dari bahan gunung api yang sudah keluar ke permukaan bumi (ekstrusi) maupun yang membeku dalam permukaan bumi (instrusi). Bentuk lahan vulkanis secara sederhana terbagi atas dia yaitu : a. Bentuk-bentuk eksplosif (krater letusan, ash dan cinder cone) b. Bentuk-bentuk effusif (aliran lava/lidah lava, bocca, plateau lava, aliran lahar dan lainnya) yang membentuk bentangan tertentu dengan distribusi di sekitar kepundan, lereng bahkan kadang sampai kaki lereng. Struktur vulkanik yang besar biasanya ditandai oleh erupsi yang eksplosif dan effusif, yang dalam hal ini terbentuk volkanostrato. Erupsi yang besar mungkin sekali akan merusak dan membentuk kaldera yang besar. B. Vulkanisme Vulkanisme adalah semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi yang menghasilkan bentuklahan yang cenderung positif. Proses geomorfologi yang terjadi pada tubuh gunungapi memberikan karakteristik lahan yang berbeda baik dalam bentuk relief morfologi, tipe batuan, tanah, kondisi hidrologi, vegetasi dan penggunaan lahan. Verstappen (1964) dan Widiyanto (1999) membagi tubuh gunungapi secara umum menjadi 9 satuan bentuklahan dan menjelaskan karakteristiknya sebagai berikut : 1. Kawah merupakan cekungan pada puncak atau bagian lereng gunungapi yang merupakan tempat keluarnya magma ke permukaan. Neck akan menghubungkan kawah dengan dapur magma yang terdapat di dalam bumi. Bentuk cekung pada kawah menyebabkan air hujan dapat tertampung dalam kawah sehingga akan terbentuk danau kawah. 2. Kaldera merupakan kawah yang besar. Kaldera terbentuk dari kawah yang runtuh akibat erupsi gas yang kuat. Pada saat erupsi gas, material di dalam kawah tersebut tersembur keluar sehingga bagian dalam kawah menjadi kosong. Kekosongan material dalam kawah ini mengakibatkan dinding kawah menjadi labil. Akibat goncangan dan gaya berat maka dinding kawah akan runtuh sehingga terbentuk kaldera. 3. Kerucut gunungapi merupakan bagian tubuh gunungapi paling atas yang langsung mendapat material dari kawah saat terjadi erupsi. Gerakan material pada kerucut gunungapi adalah gerakan gravitatif, yaitu gerakan yang dipengaruhi oleh tenaga gravitasi bumi. Kerucut gunungapi memiliki lereng yang sangat curam dan terdapat lembah-lembah dalam. Material endapannya merupakan campuran bahan erupsi yang masih sangat kasar hingga kasar, Kerucut gunungapi didominasi oleh aktifitas pengangkutan dan longsor lahan.

4. Lereng gunungapi merupakan satuan bentuklahan yang terdapat di bawah kerucut gunungapi, dengan proses dominan berupa pengangkutan material secara gravitatif dan oleh tenaga air. Lereng terbentuk dari hasil endapan material erupsi yang berlangsung secara bertahap. Kemiringan lereng di satuan bentuklahan ini bervariasi dari curam sampai agak curam dengan aktifitas longsor lahan dan pengangkutan oleh air. Ciri lain yang umum adalah telah digunakannya untuk lahan pertanian, permukiman, peternakan, perkebunan dan pariwisata. Biasanya lereng gunungapi ini memiliki bentuk yang belum teratur dengan lembah-lembah yang dalam. 5. Kaki gunungapi dicirikan oleh lereng yang agak curam sampai agak landai. Kaki gunungapi didominasi oleh pengendapan materi gunungapi misalnya yang melalui lembahlembah sungai. Materi yang diendapkan antara lain lumpur, endapan lava dan materi piroklastik. Proses pengangkutan mulai berkurang yang disebabkan oleh kemiringan lereng yang mulai berkurang. Proses gravitatif yang terjadi juga mulai lemah. 6. Dataran kaki gunungapi merupakan satuan bentuklahan yang lebih datar dan terbentuk dari pengendapan material oleh proses fluvial. Proses sedimentasi pada lembah sungai mulai aktif karena adanya penurunan kemiringan lereng yang memungkinkan terjadinya pengendapan yang cukup besar. Kemiringan lerengnya bervariasi dari agak landai sampai landai. Pemanfaatan lahan untuk pertanian mulai berkembang. Material permukaan didominasi oleh kerikil hingga pasir kasar. Proses erosi pada unit ini mulai lebih kecil dari pengendapannya. Secara umum proses erosi yang tampak adalah dari erosi lembar sampai erosi alur. 7. Dataran fluvio gunungapi merupakan satuan bentuklahan dengan topografi datar dan terbentuk oleh pengendapan dari proses fluvial. Proses pengendapan yang terjadi lebih intensif serta material utamanya berupa pasir sedang hingga halus pada bagian atasnya. Di sini pemanfaatan lahan untuk pertanian dan permukiman lebih berkembang. 8. Medan lava dan medan lahar. Medan lava terbentuk oleh adnya aliran lava melalu lembah-lembah dan hasil erupsi gunungapi. Karakeristik satuan bentuklahan ini berupa daerah yang bergelombang tak teratur. Medan lava akan terbentuk bila terjadi curahan lava pada volume yang sangat besar yang umumnya berupa lava basalt. Medan lava ini diyakini berhubungan erat dengan adanya erupsi melalui rekahan, baik yang muncul di sekitar kawah maupun kerucut gunungapi. Berdasarkan klasifikasi dari Escher (Bammelen, 1949) terdapat tujuh tipe gunugapi berdasarkan pada tekanan gas, derajat, kecairaan lava, dan kedalaman dapur magma, yaitu : tipe hawai, stromboli, volcano, merapi, pelle, vincent, dan tipe plinian. TIPE GUNUNGAPI 1.Menurut tipe erupsi: - Icelandic - Hawaiian - Strombolian - Vulcanian - Vesuvian - Plinian - Pelean 2.Menurut tipe lavanya:

- Gunungapi dengan basis - Gunungapi dengan lava menengah - Gunungapi dengan lava asam TIPE GUNUNGAPI BASALTIK 1.Lava shield 2.Lava dome 3.Lava cone 4.Lava mound 5.Lava disc GUNUNGAPI LAVA ASAM 1.Cumulo-dome = mamelon 2.Tholoid 3.Plug dome