KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TERTIBKAN RUMPON ILEGAL

dokumen-dokumen yang mirip
WARTA. Peng wasan. Edisi IX/ Berita Utama. KKP Pulangkan 228 ABK Asal Vietnam. humas psdkp.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Peng wasan WARTA. KKP Perkuat Lembaga Pengawasan di Daerah Rawan Illegal Fishing. Edisi X/ Berita Utama. humas psdkp.

WARTA. Peng wasan. Edisi VII/ Berita Utama PPNS PERIKANAN LELANG BENDA SITAAN SENILAI 21 humas psdkp

WARTA. Peng wasan. Edisi VIII/ Berita Utama Ditjen. PSDKP Gelar Operasi Bersama Dengan humas psdkp

RETREAT ISU STRATEGIS DAN KEGIATAN PRIORITAS PENGAWASAN. Kepala Subbagian Perencanaan dan Penganggaran Ditjen PSDKP

MAKSUD DAN TUJUAN DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PERAN SERTA POKMASWAS DALAM MEMBANTU KEGIATAN PENGAWASAN

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

KKP-KEMHAN SEPAKAT TINGKATKAN KERJASAMA BERANTAS ILLEGAL FISHING

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

PELAKSANAAN TINDAKAN KHUSUS TERHADAP KAPAL PERIKANAN BERBENDERA ASING DALAM PASAL 69 AYAT (4) UU NO. 45 TAHUN 2009

DRAFT MARET POS POKMASWAS Page 1 of 20

Peng wasan WARTA PEMERINTAH RI TANGKAP DAN KANDASKAN FV VIKING BURONAN INTERPOL NORWEGIA. Edisi III / Berita Utama

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Bandung, 4-7 Maret 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2018

BAB I PENDAHULUAN. Pukat merupakan semacam jaring yang besar dan panjang untuk. menangkap ikan yang dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN ARAHAN UMUM MKP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

JAKARTA (4/3/2015)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/KEPMEN-KP/SJ/2017 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. fenomena penangkapan ikan tidak sesuai ketentuan (illegal fishing), yaitu

BAB III TINDAK PIDANA PENCURIAN IKAN (ILLEGAL FISHING) SEBAGAI TINDAK PIDANA INTERNASIONAL DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUNLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2007 TENTANG SURAT LAIK OPERASI KAPAL PERIKANAN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMASANGAN DAN PEMANFAATAN RUMPON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. dijaga keamanan dan dimanfaatkan untuk kemakmuran Indonesia. Wilayah negara

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN TANGKAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA DI BIDANG PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan...

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2016 T E N T A N G TATA CARA PERIZINAN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran 1 Perhitungan analisis usaha pada unit perikanan tonda dengan rumpon di PPP Pondokdadap

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 39/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

GERAKAN NASIONAL SEKTOR KELAUTAN PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA ARAHAN UMUM MKP

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan

BERITA NEGARA. No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Tahun Penggunaan Petunjuk Teknis.

MONITORING DAN EVALUASI ATAS GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN

PENGUATAN KELEMBAGAAN NATIONAL WORKING GROUP REBYC-II CTI INDONESIA

MATRIK CAPAIAN PROGRAM LEGISLASI KKP TAHUN 2017 (Caturwulan Pertama 2017) RENCANA PENYAMPAIAN. Januari. Mei. Januari

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

2 Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3647); 3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lemb

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

luas. Secara geografis Indonesia memiliki km 2 daratan dan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

Peranan PPNS Perikanan Dalam Penanganan Tindak Pidana Perikanan

BAB IV. A. Pengaturan Penggunaan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan. VMS/(Vessel Monitoring System) dihubungkan dengan Undang-

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN ALAT PENANGKAPAN IKAN PUKAT HELA DI WILAYAH PERAIRAN KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 05/MEN/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/KEPMEN-KP/2017

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS. Oleh : DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN Padang, 26 Oktober 2010

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 81 TAHUN 2017 T E N T A N G PENGGUNAAN ALAT DAN BAHAN PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN DANAU SINGKARAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Peraturan Pres

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas terdiri dari

WUJUDKAN KEDAULATAN NEGARA KKP PERKUAT ARMADA KAPAL PENGAWAS

PUSANEV_BPHN. Prof. Dr. Suhaidi,SH,MH

ANALISIS PERATURAN DAERAH

MAKALAH PENYULUHAN PERIKANAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PELARANGAN ALAT TANGKAP CANTRANG DI JUWANA, PATI

LAPORAN AKHIR RIA Seri: PERMENKP NO. 57 Tahun 2014 BALITBANG-KP, KKP

PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT

GUBERNUR LAMPUNG GUBERNUR LAMPUNG,

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN USAHA PERIKANAN

MEMPERKUAT MEKANISME KOORDINASI DALAM PENANGANAN ABK DAN KAPAL IKAN ASING

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SERTIFIKASI HASIL TANGKAPAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nom

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARAH Direktur Jenderal PSDKP

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. 1. Mengenai Perkembangan Penegakan Hukum Terhadap Kapal. Fishing (IUUF) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia.

Transkripsi:

WARTA Peng wasan Edisi VI / 2016 Berita Utama KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TERTIBKAN RUMPON ILEGAL @humaspsdkp humas psdkp humasdjpsdkp@kkp.go.id

7 LENSA KEGIATAN 1 2 3 4 5 66 Keterangan: 1. Penertiban Empat Rumpon di perairan NTT (20-22/6) 2. Pembukaan Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Megamendung (20/6) 3 & 4. Pelatihan Teknis HENRIKHAN Kapal Ikan Ilegal, Batam (1-3/6). 5 & 6. Arahan MKP Kepada Jajaran PSDKP pada Kegiatan Retreat Evaluasi Program Prioritas KKP, Jakarta (28/6).

2 Warta Pengawasan SDKP Edisi VI- Tahun 2016 Berita Utama KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TERTIBKAN RUMPON ILEGAL Kapal Pengawas Perikanan (KP) Orca 004 yang baru diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada bulan April 2016 berhasil menertibkan empat rumpon ilegal di perairan Nusa Tenggara Timur dalam pengawasan yang digelar selama tiga hari tanggal 20-22 Juni 2016. Keempat rumpon tersebut diambil dari lokasi dan dibawa ke Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tenau, Kupang. Operasi pengawasan rumpon tersebut merupakan respon atas laporan nelayan Kupang kepada Menteri Kelautan dan Perikanan saat kunjungan kerja di Kupang pada tanggal 12 Juni 2016. Rumpon yang berhasil ditertibkan dalam operasi tersebut berada di sekitar perairan selatan Pulau Timor, perairan Pulau Sabudan, dan perairan Laut Sawu. Nakhoda KP. Orca 004 Eko Priyono menyampaikan bahwa data lokasi rumpon-rumpon yang berhasil diamankan tersebut diperoleh dari nelayan. Kami telusuri koordinatkoordinat dari nelayan tersebut dan berhasil diamankan empat rumpon Pada kesempatan lain, Kepala Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jakarta yang wilayah kerjanya mencakup perairan NTT mengatakan, operasi penertiban rumpon merupakan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, salah satunya adalah dukungan informasi dari para nelayan. Untuk itu operasi penertiban rumpon tersebut juga melibatkan berbagai pihak yaitu Satker PSDKP Kupang, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan tujuh orang wakil nelayan. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Nomor 26/ PERMEN-KP/2014 tentang Rumpon, disebutkan bahwa rumpon adalah alat bantu pengumpul ikan yang menggunakan berbagai bentuk dan jenis pengikat/atraktor dari benda padat, berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul, yang dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasi penangkapan ikan. Untuk mengendalikan pemasangan rumpon tersebut maka dalam Peraturan Menteri juga mengatur bahwa setiap orang yang melakukan pemasangan rumpon di WPP-NRI wajib memiliki Surat Ijin Pemasangan Rumpon (SIPR). (hms)

Warta Pengawasan SDKP Edisi VI- Tahun 2016 3 Ditjen.PSDKP Terus Sosialisasikan PERMEN tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan Direktorat Jenderal PSDKP terus sosialiasikan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan serta konsultasi publik terkait rancangan Permen KP tentang Surat Laik Operasi (SLO) kepada seluruh stakeholder pada tanggal 3 Juni 2016 dan 24 Juni 2016. Kegiatan yang dilaksanakan di pelabuhan perikanan milik Kabupaten Probolinggo dan Balai desa Juana Kabupaten Pati Jawa Tengah ini merupakan dukungan kegiatan KKP untuk menginformasikan peraturan-peraturan terbaru agar pada pelaksanaannya stakeholder dapat menjalankan aktivitasnya sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Sekretaris Direktorat Jenderal PSDKP Waluyo Sejati Abutohir dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan masukan dari seluruh stakeholder yang berkepentingan terhadap implementasi Permen KP Nomor 42/PERMEN-KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan serta meminta masukan atau tanggapan penyempurnaan Rancangan Permen tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/PERMEN- KP/2014 tentang Surat Laik Operasi Kapal Perikanan sebelum Rancangan Permen ditetapkan. Lanjutnya, sosialisasi ini juga dapat dijadikan sebagai wadah atau sarana pemahaman tentang Permen KP tersebut agar pada pelaksanaanya stakeholder atau pihak yang berkepentingan tidak salah untuk menafsirkan peraturan tersebut serta dapat memahami maksud dan tujuan dibentuknya peraturan tersebut, tutup waluyo. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh stakeholder dibidang kelautan dan perikanan yang meliputi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Kota, TNI AL, Polri, Dinas Perhubungan, Pemilik kapal perikanan, pengusaha Penangkapan Ikan, pengusaha pengolahan Ikan, POKMASWAS dan organisasi masyarakat perikanan. Sosialiasi serupa juga telah dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Benoa Bali, Belawan. Kedepannya KKP melalui Ditjen.PSDKP akan terus mensosialisasikan Peraturan Menteri tersebut di beberapa lokasi pelabuhan perikanan di Indonesia. (hms)

6 Warta Pengawasan SDKP Edisi VI- Tahun 2016 Perkuat Pengawasan Dengan Diklat Calon PPNS Perikanan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) melalui Direktorat Penanganan Pelanggaran mengadakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan Tahun 2016 yang diselenggarakan di Pusdikreskrim Polri, Megamendung, Cipayung Bogor. Diklat ini dibuka oleh Kepala Pusdikreskrim Polri, Kombes Pol. Alex Sampe, yang dihadiri perwakilan Direktorat Jenderal PSDKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau. Dalam sambutan pembukaan Alex mengatakan peran penting PPNS Perikanan dalam mengawal kebijakan Pemerintah untuk memberantas illegal fishing khususnya yang dilakukan oleh kapal-kapal perikanan asing. Oleh karena itu para PPNS Perikanan yang nantinya dikukukan oleh Menteri Hukum dan HAM diharapkan dapat melakukan tugas pengawasan dan penegakan hukum perikanan secara lebih terarah, dilandasi jiwa dan semangat profesionalisme yang tinggi serta dikerjakan secara sinergi khususnya antar penyidik Polri dengan PPNS Perikanan. Pembentukan PPNS Perikanan ini diikuti oleh peserta sebanyak 26 orang, yang berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kabupaten/Kota menggunakan pola 400 JP, dengan materi pembelajaran mengenai peraturan perundangundangan yang terkait, teknik dan taktik penyidikan serta manajemen penyidikan. Disamping itu sejumlah keterampilan lapangan lainnya juga akan ada dalam praktek lapangan. PSDKP Tanjung Pinang Gagalkan Perdagangan Telur Penyu Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Satker PSDKP) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau berhasil menggagalkan upaya penjualan telur penyu sebanyak 1.150 butir. Kepala Satker PSDKP Tanjung Pinang mengatakan operasi tangkap tangan tersebut dilakukan pada tanggal 2 Juni 2016 oleh Pengawas Perikanan yang didukung oleh Stasiun Karantina Ikan Tanjung Pinang. Sebelumnya, Satker PSDKP Tanjung Pinang memperoleh informasi dari masyarakat bahwa terdapat indikasi adanya perdagangan telur penyu yang dibawa oleh salah satu penumpang kapal perintis dari Anambas ke Tanjung Pinang. Atas dasar informasi tersebut, Pengawas Perikanan kemudian melakukan pemeriksaan di pelabuhan Sri Bintan Pura saat kapal bersandar. Namun, pemeriksaan tersebut tidak menemukan barang bukti telur penyu. Tim kemudian melakukan penelusuran di beberapa lokasi di sekitar pelabuhan dengan melakukan penyamaran sebagai pembeli dan akhirnya ditemukan di sebuah rumah di kawasan Kota Tanjung Pinang dan ditemukan adanya barang bukti 1.150 telur penyu. Selanjutnya terduga pelaku tersebut diamankan oleh petugas ke Satker PSDKP Tanjung Pinang. Untuk dugaan pelanggarannya, akan dilakukan pendalaman terkait dengan Undang-Undang 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, tutup Herno. (SBO/PSDKP)

Warta Pengawasan SDKP Edisi VI- Tahun 2016 5 PSDKP "Asah" Awak Kapal Pengawas Melalui Penyegaran Teknis HENRIKHAN Illegal Fishing. Batam Ditjen. PSDKP melalui Direktorat Pengoperasian Kapal Pengawas mengadakan kegiatan Penyegaran Teknis Penghentian, Pemeriksaan, Penahanan (HENRIKHAN) kapal ikan ilegal wilayah barat tanggal 1 3 Juni 2016 di Batam,Kep. Riau. Kegiatan yang bertemakan Awak Kapal Pengawas Perikanan Bisa Perangi Penangkapan Ikan Ilegal ini dibuka oleh Pelaksana Teknis (Plt.) Direktur Jenderal PSDKP, Sjarief Widjaja, dihadiri oleh mantan Dirjen PSDKP, Busran Kadri, serta Direktur Pengoperasian Kapal Pengawas, Goenaryo dan Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan, Tyas Budiman. kegiatan ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di lingkup Ditjen PSDKP dan diikuti oleh peserta sebanyak 46 orang, terdiri dari nakhoda kapal pengawas, perwira kapal pengawas dan pengawas perikanan dari UPT PSDKP Batam. Selain itu dalam rangkaian acara Henrikhan, diserahkan juga secara simbolis penghargaan kepada perwakilan dari armada Kapal Pengawas yang berprestasi dalam penangkapan Kapal Ikan yang melakukan tindakan Awak kapal pengawas adalah ujung tombak dalam mekanisme pelaksaaan tugas pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan (SDKP), ungkap Plt. Dirjen dalam sambutannya. Lebih lanjut Plt. Dirjen mengatakan pentingnya kegiatan ini sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas SDM pengawasan SDKP dan dalam menjalankan tugas pengawasan dapat terlaksana secara lebih terarah, dilandasi jiwa dan semangat profesionalisme yang tinggi. Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang petunjuk teknis henrikhan bagi awak kapal pengawas dalam mendukung optimalisasi operasional kapal dan meningkatkan kreatifitas, inofatif dalam memeriksa, membawa dan menahan kapal illegal oleh kapal pengawas secara efektif dan efisien. (hms) 13 Kapal Ilegal Ditangkap Selama Juni 2016 Jakarta. Selama bulan Juni 2016 sudah ada 15 Kapal Illegal yang ditangkap oleh KKP. Melalui armada Kapal Pengawas Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan berhasil menangkap para pelaku yang diduga melakukan tindakan illegal fishing. Diawali dengan 7 (tujuh) kapal ilegal berbendera Vietnam beserta 55 (lima puluh lima) Anak Buah Kapal (ABK) berkebangsaan Vietnam ke Satuan Kerja PSDKP Natuna, Kepulauan Riau pada tanggal 10 Juni 2016. Setelah itu Kapal Pengawas (KP) Perikanan kembali menangkap 8 (delapan) kapal perikanan asing (KIA) dan Indonesi (KII) yang melakukan illegal fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) pada tanggal 15,16 dan 17 Juni 2016. Kedelapan kapal tersebut terdiri dari 4 (empat) KIA berbendera Vietnam, 2 (dua) KIA berbendera Filipina dan 2 (dua) kapal berbendera Indonesia. Penangkapan ini merupakan salah satu wujud nyata KKP dalam menegakkan kedaulatan laut Indonesia demi terwujudnya laut Indonesia yang bebas dari tindakan IUU Fishing.

4 Warta Pengawasan SDKP Edisi VI- Tahun 2016 Tertibkan Alat Tangkap Terlarang, PSDKP Jakarta Sita 15 Unit Mini Trawl Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jakarta menyita sebanyak lima belas alat tangkap terlarang trawl yang digunakan oleh nelayan di sekitar perairan Laut Jawa. Kegiatan penyitaan alat tangkap mini trawl tersebut dilakukan dalam kegiatan pengawasan yang dilakukan Pangkalan PSDKP Jakarta pada tanggal 1 s.d 5 Juni 2016 menggunakan Kapal Pengawas (KP) Napoleon 006. Dalam kegiatan pengawasan tersebut telah dilakukan pemeriksaan terhadap 23 kapal ikan Indonesia berukuran rata-rata 5 GT dan didapati sebanyak 15 kapal menggunakan alat tangkap terlarang dan merusak sumber daya kelautan dan perikanan mini trawl. Alat tangkap trawl merupakan salah satu jenis alat tangkap yang dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/ Permen-KP/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Untuk memberikan pemahaman kepada para nelayan yang masih menggunakan alat tangkap tersebut, pihak Pengawas memberikan peringatan kepada pelaku dan menyita alat tangkap, sehingga nelayan tidak kembali menggunakannya, serta disarankan untuk mengganti alat tangkap yang ramah lingkungan. Tim Terpadu Tertibkan Alat Tangkap Trawl Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Belawan bersamasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, Pangkalatan TNI Angkatan Laut (Lantamal) Belawan, dan Direktorat Polisi Perairan Polda Sumatera Utara menggelar operasi gabungan untuk menekan kegiatan illegal fishing di perairan Sumatera Utara pada tanggal 15-19 Juni 2016. Operasi gabungan tersebut difokuskan untuk melakukan pembinaan terhadap nelayan yang menggunakan alat tangkap dilarang. Kepala Stasiun PSDKP Belawan dalam keterangannya menyampaikan operasi gabungan tersebut ditekankan di wilayahwilayah yang diduga sebagai daerah penangkapan alat tangkap terlarang, trawl, seperti perairan Langkat, peraian sekitar Batubara, dan perairan Serdang Bedagai. Operasi pengawasan melibatkan 5 armada speed boat dari Stasiun PSDKP Belawan, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, Lantamal Belawan, dan dua speedboat dari Direktorat Polisi Perairan Polda Sumut.