BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: serta juga berpedoman pada teori hukum yang ada.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia. Aturan agama Islam diberikan oleh Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. yang terkena PHK (pengangguran) dan naiknya harga - harga kebutuhan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum yang berintikan

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dan saling tolong menolong anatara individu satu dengan individu. lainnya, sebagai makhluk sosial, manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Desa Minggir Kecamatan Winongan. 1. Letak Geografis Desa Minggir Kecamatan Winongan

BAB I PENDAHULUAN. program tersebut adalah PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri adalah. pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. saling menghidupkan dengan nilai-nilai moral dan etika. 1

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. fenomena ketidak percayaan di antara manusia, khususnya di zaman sekarang ini.

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Simultan Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP)

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB III TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian masyarakat berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27).

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit pasca krisis moneter 1997-

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak itu hingga sekarang perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah

BAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian MDGs (Millennium Development

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang senantiasa. melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan yang sedang giat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. 1 Zainul Arifin, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah non bank yang banyak ditemui di masyarakat. BMT dalam

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB II LANDASAN TEORI

1 Ahmad Faisol Amir, wawancara (Banjarsari, 17 Januari 2014)

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup yang lainnya,

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Optimalisasi Unit Pengelola Keuangan dalam Perguliran Dana sebagai Modal Usaha

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah sebagai mahluk sosial, sehingga di dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain, sehingga masing-masing manusia saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling menolong, tukar menukar kebutuhan dan keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing baik dengan jalan jual-beli, sewa-menyewa, pinjam meminjam, bercocok tanam atau urusanurusan yang lain, baik dalam kepentingan sendiri maupun dalam kemaslahatan umum. 1 Seperti yang terjadi pada zaman sekarang ini, peran manusia sebagai mahluk sosial untuk saling membantu sangatlah dibutuhkan, 1 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002), h. 17. 1

2 terutama di dalam masalah ekonomi, karena sejak jatuhnya perekonomian bangsa kita akibat dari krisis ekonomi, kehidupan masyarakat kita serba susah dan serba kekurangan di dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya sehari-hari, semua ini juga disebabkan akibat dampak dari krisis ekonomi yang berkepanjangan yang membuat naiknya semua harga-harga kebutuhan pokok masyarakat yang terlalu tinggi, sehingga di dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinyapun, kadang-kadang tidak dapat dicukupkan dengan harta benda yang telah dimilikinya, dan biasanya bagi seorang yang merasa kebutuhan harta bendanya tidak tercukupi, sedangkan kebutuhannya telah mendesak maka untuk mengatasi hal ini kadang seseorang sering berhubungan kepada orang lain baik hutang itu berupa uang atau berupa barang yang akan dibayar gantinya pada waktu yang lain, sesuai dengan ketentuan yang menjadi persetujuan dua pihak yang bersangkutan. Melihat keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekarang ini sebagaimana yang dijelaskan di atas, peran pemerintah sangat diharapkan masyarakat dalam membantu memulihkan stabilitas dalam bidang ekonomi dan swadaya masyarakat yang lain, maka untuk mengatasi hal ini pemerintah telah mencanangkan sebuah program guna membantu memulihkan, dan mengembangkan kesejahteraan masyarakat, yang mana dalam pelaksanaannya pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2008. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan

3 kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran krisis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek merupakan subyek upaya penanggulangan kemiskinan, yang mana dalam pelaksanaannya telah di mulai dan digerakkan di tingkat-tingkat kecamatan yang disebut dengan Program Pengembangan Kecamtan (PPK), yang di dalam pengelolaannya dijalankan oleh sebuah institusi lokal di tingkat kecamatan yang disebut juga dengan nama Unit Pengelola Kegiatan (UPK). 2 Menurut Pedoman Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Pedesaan, kegiatan yang terdapat pada program PNPM Mandiri Pedesaan terdiri dari Kegiatan Pembangunan Sarana Fisik Desa, Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (UEP), dan Kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP). Program PNPM Mandiri Pedesaan dibiayai oleh dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) yang diperoleh dari pusat sebesar 80% dan dari APBD sebesar 20%. Sebesar 25% dari dana BLM digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan SPP PNPM. SPP PNPM merupakan kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang memiliki kegiatan simpan pinjam atau kegiatan usaha ekonomi. Adapun bentuk kegiatan SPP PNPM adalah 2 Departemen Dalam Negeri, Tim Koordinasi Program Pengembangan Kecamatan, (Jakarta: p.t, 2005), h. 1

4 memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal kerja bagi kelompok kaum perempuan yang mempunyai pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman. Ajaran syari at Islam secara implisit telah menggariskan penyelesaian terhadap semua masalah kehidupan, dalam bidang hukum syariah juga mengatur dalam berbagai hukum yang diantaranya adalah hukum muamalah. Untuk memenuhi kebutuhan yang mendadak Islam dengan hukum muamalahnya memperbolehkan hutang-piutang atau pinjam-meminjam dengan konsekuensi wajib mengembalikan. Utangpiutang adalah merupakan hal yang kadang-kadang diperlukan dalam hidup sehari-hari, maka Islam memberikan peraturan-peraturan tentang masalah ini, Islam menggembirakan orang yang mampu agar mau memberikan pertolongan kepada saudara-saudaranya yang memerlukan. 3 Sebagaimana firman Allah SAW: Artinya: Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan kamu tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan. (Al-Maidah ayat: 2). 4 Dengan menitikberatkan pada memberi pertolongan itu dapat difahamkan bahwa hutang-piutang menurut ajaran Islam tidak dibenarkan 3 Ahmad Azhar Basyir M.A,Hukum Islam Tentang Riba, Utang-Piutang dan Gadai, (Cet. II; Bandung: PT. Al-Ma arif, 1983), h. 35 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahannya, Yayasan Penyelenggaraan Penterjemah A-Qur an, (Semarang: CV Toha Putra, 1989), h. 142

5 bersifat memberatkan atau menarik manfaat dari pihak yang berhutang karena kaidah hukum Islam menetapkan setiap pinjaman yang memungut tambahan adalah riba, bahkan dalam ajaran Islam berkecenderungan untuk memberi kelonggaran-kelonggaran apabila yang berhutang benarbenar tidak mampu. Manusia pada satu waktu tertentu pasti akan mengalami kondisi pasang surut perekonomian. Untuk menjembatani hal ini maka syari at Islam memberikan aturan yang amat simpatik bagi keduanya dalam soal hutang-piutang, hal ini dapat dilihat dalam surat al-baqarah ayat 282: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar-benar. (al-baqarah ayat: 282). 5 Kalu pinjam uang, orang yang berfikir sehat pada umumnya akan meminjam untuk tujuan tertentu yang bernilai produktif, atau usaha yang untuk membayar bunga agar tingkat bunga itu lebih rendah dari tingkat laba yang dicapai dalam usaha yang direncanakan lebih dahulu. 6 Seperti yang telah ada pada masyarakat di desa Minggir. Desa Minggir kecamatan Winongan kabupaten Pasuruan merupakan salah satu 5 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, h. 188 6 Syafruddin Prawiranegara, Ekonomi dan Keuangan Makna Ekonomi Islam, (Jakarta: CV. Masagung, 1988), h. 314

6 desa yang mendapatkan proyek program tersebut. Desa di wilayah Pasuruan bagian selatan ini mendapatkan proyek tersebut sejak tahun 2008. Kondisi desa Minggir kecamatan Winongan kabupaten Pasuruan ini kebanyakan masyarakatnya bekerja sebagai petani dan banyaknya masyarakat yang masih pengangguran, maka keberadaan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) sangat diperlukan untuk membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang menghambat perkembangan usaha dan perekonomian penduduk setempat, baik itu untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Pengelolaan dan bergulirnya dana dalam Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ini, diantaranya yaitu UEP (Usaha Ekonomi Produktif) dan SPP (Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan) yang dikelolah UPK dengan bentuk kegiatan hutang-piutang atau pinjam-meminjam, akan tetapi dalam pelaksanaan dan proses pengembaliannya pihak yang berhutang dikenakan biaya jasa administrasi dari jumlah pinjaman yang diberikan kepada muqtaridh dan bagi masyarakat yang akan menghutang tidak bisa menghutang secara individu atau sendiri-sendiri melainkan harus masyarakat yang mempunyai anggota minimal 5 orang dan maksimal 20 orang per kelompok. 7 Berangkat dari hal ini penulis ingin meneliti lebih jauh lagi, terhadap pelaksanaan hutang-piutang yang telah diaplikasikan di dalam Unit Pengelola Kegiatan (UPK) tersebut, sehingga akan diperoleh 7 Mufidah, wawancara (Pasuruan, 26 Januari 2014).

7 gambaran yang jelas mengenai sistem pelaksanaan yang terdapat di dalamnya, dan bagaimanakah pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan hutang-piutang di lembaga tersebut. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam. Maka dari itu penulis mengambil judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Bunga Utang-Piutang dalam Kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (Studi di PNPM Mandiri Pedesaan Desa Minggir Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dapat penulis rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan utang-piutang dan pengembalian uang di kegiatan SPP PNPM Mandiri Pedesaan di desa Minggir pada tahun 2012? 2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap bunga utang-piutang dalam kegiatan SPP PNPM Mandiri Pedesaan di desa Minggir? C. Batasan Masalah Sebuah karya tulis ilmiah memerlukan kejelasan obyek penelitian. Oleh karena itu, agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis perlu membatasi permasalahan pada tinjauan hukum Islam menurut ulama fiqh (Quraish Shihab, Muhammad Abduh, dan Abd al-razzaq Sanhuri).

8 D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan utang-piutang dan mengembalian uang di kegiatan SPP PNPM Mandiri Pedesaan di desa Minggir pada tahun 2012. 2. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap bunga utangpiutang dalam kegiatan SPP PNPM Mandiri Pedesaan di desa Minggir. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini, adalah: 1. Secara Praktis Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada seluruh sivitas akademik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, khususnya Fakultas Syariah untuk mengetahui pelaksanaan dan pengembalian uang utang-piutang di kegiatan SPP dalam pandangan hukum Islam di unit PNPM Mandiri Pedesaan di desa Minggir kecamatan Winongan kabupaten Pasuruan. Sebagai bentuk kebijakan dan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. 2. Secara Teoritis Sebagai referensi dan informasi di Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan diharapkan sebagai sumbangan pemikiran

9 yang positif serta memberikan konstribusi untuk ilmu pengetahuan hukum Islam, agar ilmu itu tetap hidup dan berkembang, Khususnya mengenai pelaksanaan dan pengembalian uang utang-piutang di kegiatan SPP dalam pandangan hukum Islam di unit PNPM Mandiri Pedesaan di desa Minggir kecamatan Winongan kabupaten Pasuruan. Sebagai bentuk kebijakan dan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. F. Definisi Operasional Dalam penulisan skripsi ini perlu kiranya diadakan penegasan istilah terkait dengan judul penelitian. Hal ini dimaksudkan, agar tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda dari apa yang penulis maksud, adapun istilah-istilah yang terkait dengan judul tersebut adalah sebagai berikut: 1. Hukum Islam Hukum Islam adalah ketentuan-ketentuan hukum yang terdapat di dalam al-qur an dan kitab-kitab Hadits yang dihasilkan oleh ijtihad para ahli fiqh. 2. Hutang-Piutang Hutang-piutang adalah memberikan sesuatu hak milik yang nantinya harus dikembalikan dalam keadaan yang sama. 3. SPP PNPM Mandiri Pedesaan

10 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan. SPP singkatan dari Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan. SPP merupakan kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam. G. Sistematika Pembahasan Untuk kejelasan dan ketepatan arah pembahasan dalam skripsi ini, penulis menyusun sistematika penulisan laporan hasil penelitian sebagai berikut: BAB I dibagi menjadi enam bagian: Pertama latar belakang masalah; Kedua rumusan masalah; Ketiga tujuan penelitian; Keempat manfaat penelitian; Kelima definisi operasional; Keenam sistematika pembahasan. BAB II ini membahas tentang tinjauan pustaka yang pada dasarnya merupakan kumpulan kajian kepustakaan yang akan dijadikan alat ukur dalam membahas obyek penelitian. Untuk itu pada bab ini pembahasannya akan dibagi menjadi dua bab, yakni penelitian terdahulu dan kajian teori. Dalam kajian teori akan terdapat dua sub bagian yaitu 1) tinjauan umum hutang-piutang 2) tinjauan SPP PNPM Mandiri Pedesaan.

11 BAB III membahas tentang metode penelitian yang mengarahkan penelitian ini kepada tujuan yang dimaksud, yakni menjawab segala masalah penelitian yang dirumuskan sebelumnya. Dan dari metode penelitian ini, akan menerangkan meliputi: jenis penelitian, pendekatan penelitian, obyek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode pengelolaan data. BAB IV memaparkan penyajian dari hasil penelitian ini, bab ini membahas deskripsi lokasi penelitian, pelaksanaan dan tinjauan hukum Islam terhadap sistem hutang-piutang dalam kegiatan SPP PNPM Mandiri Pedesaan di desa Minggir mengenai bunga yang terdapat pada kegiatan SPP PNPM Mandiri Pedesaan. BAB V merupakan bab terakhir yakni: penutup dimana berisi kesimpulan dan saran-saran.