BAB II DESKRIPSI UNIVERSITAS PAMULANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pamulang, yang selanjutnya disebut UNPAM, merupakan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

U IVERSITAS AIRLA GGA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Prof. Ir. Surya Hadi, MSc., Ph.D. Guru Besar Kimia dan Dekan Fakultas MIPA Universitas Mataram

BAB 3 ANALISIS SISTEM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Tabel 2. Tugas Pokok dan Fungsi Generik Unit dan Unit di Undana No Nama. Generik Unit 1 Pimpinan institusi

2013, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Institut Agama Islam Negeri. Walisongo. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati.

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim

PANDUAN P2M STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGANTAR

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

BLUE PRINT SARANA PRASARANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2013, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2014, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tamb

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

2 Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lemba

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. prestasi yang telah mereka raih selama menjalani proses pendidikan, apa saja

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 3.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI UNIVERSITAS PAMULANG 2.1. Sejarah Universitas Pamulang UNPAM dapat dikatakan sebagai PTS yang tengah tumbuh dengan pesat. Hal tersebut dimduga distimulasi oleh biaya perkuliahan yang relatif terjangkau, faktor infrastruktur (gedung) yang megah dan ditunjang lokasi yang strategis, yakni berada di Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Gambaran akan kemegahan dan lokasi strategis yang dimiliki oleh UNPAM tertera dalam Gambar 2.1 berikut ini: Gambar 2.1: Gedung Universitas Pamulang Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016. 11

12 UNPAM secara resmi berdiri setelah diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.136/DO/O/2001 tanggal 02 Agustus 2001. UNPAM sejak awal beroperasi sampai dengan tahun 2003 bernaung di bawah Yayasan Prima Jaya (selanjutnya disebut YPJ). Selama kurun waktu 3 tahun tersebut, UNPAM menempati gedung SMK Sasmita Jaya yang dikelola oleh Yayasan Sasmita Jaya (selanjutnya disebut YSJ). Dalam perjalanannya, UNPAM mengalami masalah dan tantangan terkait jumlah mahasiswa yang sedikit sehingga berimplikasi kurang baik terhadap pemberian honorarium dosen dan karyawan. Menilik kondisi demikian, pimpinan YPJ bersepakat untuk mengalihkan dan menyerahkan sepenuhnya kepemilikan dan pengelolaan UNPAM kepada YSJ yang dipimpin oleh Bapak Darsono. Langkah awal yang ditempuh oleh YSJ untuk menarik animo masyarakat agar melanjutkan pendidikan di UNPAM adalah dengan menetapkan biaya perkuliahan yang relatif terjangkau, dapat diangsur, serta bebas uang gedung. Walhasil, 10 (sepuluh) tahun berselang UNPAM di bawah naungan YSJ telah memiliki 6 Fakultas (Sastra, Hukum, Teknik, Ekonomi, FKIP dan MIPA) dengan rincian 15 program Sarjana (S1 Manajemen, S1 Akuntansi D3 Akuntansi, D3 Sekretari, S1 Mesin, S1 Elektro, S1 Industri, S1 Kimia, S1 Informatika, S1 Matematika, S1 Ilmu Hukum, S1 Sastra Inggris, S1 Sastra Indonesia, S1 PKn, S1 Pend. Ekonomi) dan 2 program Pascasarjana (Magister Manajemen dan Magister Hukum).

13 Kondisi UNPAM saat ini tentu sangat kontras bila dibandingkan dengan UNPAM pada 1 (satu) dasawarsa yang lalu. Kekontrasan tersebut setidaknya dapat dilihat dari aspek jumlah mahasiswa maupun aset fisik berupa gedung perkuliahan. Pada saat itu, UNPAM hanya memiliki 120 mahasiswa yang tersebar pada 5 (lima) Fakultas dan 10 (sepuluh) Program Studi. Sedangkan saat ini, UNPAM memiliki jumlah mahasiswa tidak kurang dari 40.000 orang. Lebih lanjut, ditinjau dari aspek aset fisik berupa gedung perkuliahan, saat ini UNPAM memiliki gedung perkuliahan yang memadai, bahkan dapat dikatakan megah dengan sejumlah prasarana penunjang. Lebih dari itu, pembangunan fisik berupa gedung perkuliahan yang representatif tengah berlangsung saat ini dan dalam beberapa tahun ke depan dapat dimanfaatkan. Sedangkan pada awal berdiri, UNPAM masih menempati gedung SMK Sasmita Jaya. Adapun sejarah perjalanan UNPAM selama satu setengah dasawarsa terlihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 Sejarah Perjalanan Universitas Pamulang Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016.

14 2.2. Lingkup dan Bidang Usaha 2.2.1. Visi UNPAM Menjadi Universitas berkualitas dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, terjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa. 2.2.2. Misi UNPAM a. Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan terjangkau oleh masyarakat b. Melakukan kerjasama antar lembaga dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Meningkatkan kualitas pelayanan menuju tata kelola Universitas modern tahun 2020. 2.2.3. Tujuan UNPAM Menciptakan Lulusan (Ahli Madya, Sarjana, Master dan Doktor) profesional dalam bidangnya dan berjiwa mandiri, berakhlak mulya yang di landasi Iman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2.2.4. Struktur Organisasi UNPAM Susunan organisasi UNPAM berdasarkan Keputusan Ketua YSJ Nomor: 070/SK/YSJ/I/2008 tertanggal 2 Januari 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNPAM adalah sebagai berikut:

15 a. Rektor dan Wakil Rektor; b. Senat Universitas; c. Fakultas yang terdiri dari (1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; (2) Fakultas Teknik; (3) Fakultas Ekonomi; (4) Fakultas Hukum; (5) Fakultas Sastra; (6) Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan; d. Dosen; e. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri dari (1) Pusat Penelitian Kelembagan dan Pengembangan Sistem; (2) Pusat Pengabdian kepada Masyarakat; f. Biro Administrasi Akademik, Perencanaan, dan Monitoring; g. Biro Administrasi Umum dan Keuangan; h. Pusat Layanan Pustaka; i. Dewan Penyantun. Dari uraian di atas, maka dapat di ikhtisarkan struktur organisasi UNPAM sebagaimana disajikan pada Gambar 2.3 berikut ini:

16 Sumber: SK Yayasan No. 005/SK/YSJ/I/2016 Gambar 2.2 Struktur Organisasi UNPAM

17 2.2.5. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) a. Rektor mempunyai tugas (i) memimpin dan menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, membina dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta hubungan dengan lingkungannya; (ii) Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta, dan masyarakat untuk menyerahkan memecahkan persoalan yang timbul, terutama yang berkaitan dengan bidang tanggung jawabnya. b. Wakil I mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. c. Wakil Rektor II mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi umum. d. Wakil Rektor III mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan mahasiswa dan layanan kesejahteraan mahasiswa. e. Wakil Rektor IV mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan kerjasama dengan berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah. f. Dekan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, membina dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan administrasi Fakultas.

18 g. Ketua Program Studi mempunyai tugas melaksanakan pendidikan akademik, profesi, dan/atau vokasi dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. h. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi akademik, kemahasiswaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, keuangan, dan kepegawaian di Fakultas. i. Dosen mempunyai tugas utama mengajar, membimbing dan/atau melatih mahasiswa serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. j. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan, emgkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh pusat. k. Bagian Registrasi mempunyai tugas melaksanakan urursan registrasi dan statistik mahasiswa serta memberikan bantuan pelayanan kepada mahasiswa. l. Bagian Administasi Kelulusan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi kelulusan mahasiswa. m. Bagian Perencanaan dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan adminsitrasi perencanaan, kerjasama, dan hubunga masyarakat.

19 2.2.6. Akademik (Fakultas dan Program Studi) UNPAM saat ini menyelenggarakan 3 (tiga) jenis pendidikan, yaitu Vokasi (Diploma-III), Sarjana dan Magister dengan jumlah mahasiswa (student body) mencapai tidak kurang dari 40.000 (empat puluh ribu) mahasiswa yang tersebar dalam 6 (enam) fakultas dan 17 (tujuh belas) program studi. Lebih lanjut, 14 (empat belas) program studi yang ada di UNPAM telah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan tiga Program Studi dalam prosen akreditasi BAN PT sebagaimana tertera pada Tabel 2.1 berikut ini: Fakultas Tabel 2.1 Profil Fakultas dan Program Studi di UNPAM Program Studi Status Akrediasi Jumlah Mahasiswa Aktif Jumlah *) Dosen Tetap Rasio *) Dosen Tetap/ Jumlah Mahasiswa [1] [2] [3] [4] [5] 1.Teknik 1 Mesin-S1 C 1.818 32 1 : 53 2 Elektro-S1 C 1.383 47 1 : 29 3 Industri-S1 C 1.283 28 1 : 49.4 4 Kimia-S1 C 252 8 1 : 0.1 5 Informatika-S1 C 7.870 78 1 : 102.7 2. MIPA 6 Matematika-S1 C 455 10 1 : 50.1 3. Ekonomi 7 Magister Manajemen-S2 B 371 17 1 : 28.1 8 Manajemen-S1 B 13.644 265 1 : 53.3 9 Akuntansi-S1 B 7.708 144 1 : 56.7 10 Akuntansi-D3 B 348 13 1 : 34.1 11 Sekretari-D3 B 269 12 1 : 27.3 4. Sastra 12 Sastra Inggris-S1 C 2.024 44 1 : 45.1 13 Sastra Indonesia-S1 C 427 16 1 : 37.1 5. Hukum 14 Magister Hukum-S2-138 12 1 : 17.3 6.Keguruan dan Ilmu Pendidikan 15 Ilmu Hukum-S1 B 2.713 65 1 : 44.8 16 PPKn - 855 18 1 : 45.2 17 Pendidikan Ekonomi - 315 16 1 : 33.8 Jumlah 41.873 Sumber: Monev dan BAN-PT. masing-masing diakses pada 22 Desember 2014 dan 14 Februari 2015. *) Diakses pada laman forlap.dikti.go.id pada yang diakses pada 09 Juni 2016.

20 2.3. Sumber Daya (Pemasaran) UNPAM seperti halnya perguruan tinggi lain terus berbenah merespon berbagai tuntutan perubahan lingkungan. Sejumlah sumber daya (pemasaran) yang berpotensi menjadi daya pikat calon mahasiswa antara lain: a. Bukti fisik (physical evidence) Salah satu daya tarik yang sangat kuat bagi sebagian masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di UNPAM adalah prasarana akademik yang dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu: 1) Prasarana bangunan berupa lahan dan bangunan gedung baik untuk keperluan ruang kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang komputer, fasilitas umum dan kesejahteraan, seperti klinik dan asrama mahasiswa. 2) Prasarana umum berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi, dan parkir. Lebih lanjut, prasarana tersebut ditunjang dengan sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya. Berdasarkan jenisnya sarana dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu: 1) Sarana pembelajaran, mencakup: (a) sarana untuk melaksanakan proses pembelajaran sebagai kelengkapan di ruang kelas, sebagai misal papan tulis, OHP, LCD, mikrophone, alat peraga, bahan habis pakai dan lain-lain.

21 (b) peralatan laboratorium, sesuai jenis laboratorium masing-masing program studi. 2) Sarana sumber belajar terdiri dari buku teks, jurnal, majalah, internet. Sumber belajar ini harus diseleksi, dipilah, dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. b. Harga (Price) Investasi pendidikan tinggi tidak dapat dipungkiri bagi sebagian kalangan masyarakat merupakan sesuatu yang mahal. Terlebih lagi apabila pendidikan tinggi ditempuh di PTS. Namun, UNPAM sebagai institusi PTS memberikan akses yang seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat mengenyam pendidikan tinggi. Hal tersebut termanifestasi dari pembebasan uang pangkal (uang gedung) bagi mahasiswa baru program pendidikan Diploma dan Sarjana. Pengenaan uang pangkal hanya diberlakukan bagi mahasiswa baru program Pascasarjana. Di samping itu, UNPAM memberikan keringanan dalam hal pembayaran biaya perkuliahan, baik jenjang Diploma; Sarjana; maupun Pascasarjana yang dapat diangsur. Biaya perkuliahan untuk jenjang sarjana-bidang ilmu eksakta dalam satu semester yang tercatat Rp 1.300.000,- dapat diangsur Rp 300.000,- per bulan, dan sarjana-bidang ilmu non eksakta sebesar Rp 1.200.000,- dapat diangsur Rp 200.000,- per bulan. Sementara program Pascasarjana biaya per semester Rp 3.000.000,- dapat diangsur sebesar Rp 500.000,- per bulan. Biaya pendidikan

22 tersebut relatif terjangkau bila dibandingkan dengan perguruan tinggi lain. Uraian biaya kuliah di UNPAM tersaji pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Biaya Perkuliahan Program Diploma-III, Sarjana dan Pascasarjana Biaya per Angsuran Program Bidang Jenjang Semester per Bulan UTS UAS Pendidikan Perkuliahan Ilmu (Rp) (Rp) Diploma dan Sarjana Reguler Karyawan Eksakta 1.300.000,- Non Eksakta 1.200.000,- Eksakta 1.950.000,- Non Eksakta 1.800.000,- 200.000,- 200.000,- 200.000,- 300.000,- 300.000,- 300.000,- Pascasarjana Karyawan 3.000.000,- 500.000,- 500.000,- 500.000,- Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015. 2.4. Tantangan Bisnis (Pemasaran) Setiap entitas usaha senantiasa dihadapkan pada beragam tantangan, tanpa terkecuali UNPAM. Salah satu masalah dan tantangan yang dihadapi UNPAM adalah bagaimana mempertahankan kesetiaan (loyalitas) mahasiswa. Loyalitas mahasiswa dalam penelitan ini didefinisikan sebagai daya tahan mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya. Sebagaimana dikemukakan mendetail pada subbab latar belakang masalah bahwa sejumlah mahasiswa UNPAM dari berbagai jenjang pendidikan, program studi serta angkatan tidak dapat menyelesaikan pendidikannya atau putus kuliah.

23 Istilah putus kuliah merujuk pada mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang (heregistrasi) selama 2 (dua) semester berturut-turut. Loyalitas mahasiswa menjadi salah satu masalah dan tantangan sentral bagi UNPAM dikarenakan seperti pada umumnya PTS di Indonesia, sumber dana terbesar dari mahasiswa. Disamping itu, tingkat putus kuliah yang tinggi dapat berdampak negatif pada citra (image) UNPAM. Disamping masalah dan tantangan terkait loyalitas mahasiswa, kesadaran merek (brand awarness) dan citra merek (brand image) UNPAM di kalangan masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri. Tidak dapat dapat dipungkiri, UNPAM masih belum dikenal secara luas oleh masyarakat. Oleh karena itu, upaya branding perlu dilakukan. 2.5. Proses/Kegiatan Fungsi Bisnis Proses bisnis yang ada di UNPAM tidak jauh berbeda dengan perguruan tinggi lain. Secara umum, proses bisnis terbagi menjadi dua, yakni: (1) Kegiatan Utama, yaitu kegiatan penerimaan mahasiswa baru (input), kegiatan akademik dan kemahasiswaan (process), penelitian dan pengabdian pada masyarakat, wisuda Diploma; Sarjana; Pascasarjana (output), sosialisasi institusi pendidikan (pemasaran), dan penelitian dan pengabdian pada masyarakat (layanan). (2) Kegiatan Pendukung, yaitu kegiatan-kegitan yang mendukung proses inti, yang meliputi layanan akademik, layanan keuangan, layanan kepegawaian,

24 layanan sistem informasi, layanan sarana dan prasarana, dan layanan kemahasiswaan. Berdasarkan uraian di atas, proses bisnis yang diselenggarakan di UNPAM dapat digambarkan dalam skema seperti pada Gambar 2.2 berikut ini: Input Process/ Operasional Output Pemasaran Layanan SDM Kegiatan Utama Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Kegiatan Akademik dan Kemahasiswaan Wisuda Diploma, Sarjana, Pascasarjana Sosialisasi Institusi Pendidikan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Layanan Kepegawaian Kegiatan Pendukung Layanan Keuangan Layanan Sarana dan Prasarana Layanan Teknologi Informasi Layanan Kesehatan dan Keamanan UNPAM Gambar 2.4 Proses Bisnis UNPAM Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015.