PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA TAHUN 2010

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen merupakan alat yang efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003)

PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ABSTRACT

PENGARUH KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI, KEAHLIAN PENGGUNA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI, KEAHLIAN PENGGUNA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEAMANAN DATA DENGAN KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

Juniarti Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. Evelyne Alumni, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra ABSTRAK

HALAMAN PENGESAHAN. Mengetahui DekanFakultasEkonomi. Titi Rapini, SE.MM NIP Dosen Penguji :

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62

BAB I PENDAHULUAN. yang kompleks serta berubah secara konstan. Kemajuan dalam teknologi

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi dari perkembangan media informasi. Berkenaan dengan hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi yang sangat besar sebagai sumber penerimaan dalam APBN.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

BAB II. TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified

BAB I PENDAHULUAN. organisasi hingga tujuan yang diharapkan tercapai. Perencanaan Sistem Akuntansi

Yohanes Joni Pambelum JMK Vol. 7 No. 4, September 2009

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi sebagai standarisasi (Dikbas dan Scherer, 2004 : 731). Sistem

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari, tahun ke tahun, dan generasi ke generasi. Mereka

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DI KIMA

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget) yang

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. psikologi memiliki suatu perilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS BPR DI KABUPATEN DEMAK)

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. SDM di bidang kesehatan dan non-kesehatan sangat berpengaruh dalam

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, individu maupun organisasi dapat melakukan setiap. perkembangan sistem informasi. Menurut (Wikipedia: 2015)

BAB I PENDAHULUAN. peralihan besar-besaran dalam bidang ekonomi, yaitu era globalisasi. Era

( Pertemuan IV ) BAB III, Integrasi Sistem Informasi

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN DAERAH (BAPEDA) KOTA SURAKARTA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. data peta blok dan letter C. Sehingga teridentifikasi permasalahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS BINA MARGA PROPINSI JAWA TENGAH. Tesis.

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai perkembangan internasional yang terjadi saat ini. menunjukkan kenyataan bahwa maju tidaknya suatu Negara banyak

Prosiding Akuntansi ISSN:

KEGIATAN MEDIA RELATIONS DAN KEPUASAN WARTAWAN MEMPEROLEH INFORMASI. (Studi Korelasi Tentang Kegiatan Media Relations Dan Kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Informasi Akuntansi Manajemen Pengertian Informasi Akuntansi manajemen

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di Indonesia berlaku Undang-undang Perpajakan yang baru sebagai penyempurna Undang-undang yang sebelumnya :

STUDI TENTANG MANAJEMEN SISTEM PELAKSANAAN PENAPISAN GIZI BURUK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi harus direncanakan,diimplementasikan dan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi

SKRIPSI. Oleh : ARIFAH NUR SABRINA B

BAB I PENDAHULUAN. baru. Perkembangan teknologi informasi membawa perusahaan. ekonomi dan meningkatnya persaingan usaha membuat tekanan bagi

BAB II KIBLAT TEORITIS

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

BAB II. Tinjauan Pustaka. sebagai tanggapan (penerimaan langsunga dari sesuatu) atau merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S2

BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi. Salah satu alasan utama ketidak setujuan tersebut adalah korelasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat tumbuh berkembang mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

PETUNJUK TEKNIS MONEV PENDATAAN 10 PROGRAM PKK

Transkripsi:

0 PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA TAHUN 2010 Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : TRI HARYATI J4100 80 204 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penetapan Indonesia Sehat 2015 sebagai visi kesehatan, merupakan wujud pembaharuan kebijakan dalam pembangunan kesehatan, yaitu paradigma sehat yang inti pokoknya adalah mengharapkan perilaku masyarakat yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan; mencegah risiko terjadinya penyakit; melindungi diri dari ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya; sadar hukum; serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (safe community) (DepKes, 2009). Rumah sakit sebagai salah satu tempat yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut agar dapat mengembangkan usaha dan meningkatkan mutu pelayanan dengan mendayagunakan sumber daya secara efisien untuk meningkatkan kesehatan. Peningkatan kebutuhan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit sejalan dengan peningkatan kebutuhan pada informasi yang lengkap dan akurat. Hal ini menuntut manajer untuk bekerja secara profesional guna mendukung visi Indonesia Sehat 2015. Indonesia sehat akan tercapai dengan baik apabila didukung salah satunya oleh tersedianya sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS). Informasi yang tersedia sebaiknya memiliki karakteristik yaitu memiliki cakupan yang luas dan lengkap (broadscope), disampaikan dalam bentuk yang lebih ringkas (aggregation), mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan antara bagian satu dan bagian lain (integration), dan tepat waktu (timeliness) (Evelyne, 1

2 2003). Gordon B. Dafis (dalam Sutanta, 2003) menambahkan karakteristik informasi ditentukan berdasarkan ketelitian (accuracy) dan kejelasan (clarity). Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Peraturan Pemerintah yang tertera dalam Undang Undang nomor 36 tahun 2009 pada Bab XIV tentang pengelolaan informasi kesehatan harus dibuat. Penyedia pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit, juga diwajibkan memiliki sistem informasi manajemen rumah sakit seperti disebutkan dalam Undang Undang nomor 44 tahun 2009 (pasal 52) tentang rumah sakit. Sistem informasi manajemen (SIM) rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu kesehatan. Sistem informasi manajemen dengan karakteristik tersebut pada rumah sakit dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan informasi tertentu sesuai dengan kebutuhan/permasalahan unit-unit organisasi rumah sakit. SIM bertujuan untuk memberikan dukungan berupa pengolahan transaksi pada tingkat operasional dan sedikit dukungan pada tingkat perencanaan taktis serta pengendalian manajemen. Semuanya itu berfungsi untuk meningkatkan kinerja manajer pada rumah sakit. Salah satu kinerja manajer pada rumah sakit dapat dilihat dari kemampuan manajer dalam memanfaatkan informasi yang ada untuk melayani kebutuhan-kebutuhan informasi dalam memberikan dukungan pada proses perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan (Sutanta, 2003). SIM yang memiliki karakteristik broadscope, aggregation, integration, timeliness, accuracy, dan clarity berperan untuk membantu memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai tindakan yang dapat dilakukan pada aktivitas

3 peningkatan kinerja manajer dalam proses perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan secara efektif dan efisien. Hal ini berarti semakin terpenuhinya karakteristik SIM maka akan semakin mudah manajer dalam meningkatkan kinerjanya. Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2008 mulai menggunakan aplikasi dari vendor (jasa pihak ketiga) PT. Buana yang diberi nama Manajemen Informasi Rumah Sakit (MIRSA) dalam mendukung SIMRS. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa aplikasi MIRSA yang digunakan di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta masih dalam tahap transisi, yaitu penggunaan aplikasi tersebut masih didukung dengan laporan manual. Sistem manual belum bisa ditinggalkan sama sekali dalam proses ini karena sering ditemukan perbedaan hasil antara data pada MIRSA dan data di pencatatan manual. Para manajer dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan menggunakan data pada MIRSA. Informasi yang dihasilkan dari aplikasi MIRSA belum memenuhi karakteristik broadscope. Diketahui 40% responden menyatakan bahwa informasi yang dihasilkan tidak lengkap dan masih dibutuhkan informasi tambahan dari luar SIM. Hasil observasi terhadap karakteristik aggregation diketahui bahwa 60% responden menyatakan informasi yang dihasilkan tidak dikategorikan sehingga membutuhkan waktu untuk meringkas informasi yang ada. Karakteristik integration diketahui bahwa 60% responden memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan informasi, dan 60% responden menyatakan bahwa terkadang persepsi antar responden tidak sama dalam menginterpretasikan informasi.

4 Hasil observasi terhadap karakteristik timeliness diketahui bahwa 40% informasi langsung dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan dan 40% dari informasi tersebut mencerminkan kondisi terkini dan sesuai dengan kebutuhan manajer. Pada karakteristik accuracy diketahui bahwa 60% responden menyatakan pengecekan data tidak dapat dilakukan dengan runtut dan ada kesukaran. Karakteristik clarity diketahui bahwa 60% responden dapat menginterpretasikan informasi sesuai dengan keahliannya. Hal ini akan berpengaruh pada aktivitas peningkatan kinerja manajer, karena data yang tidak benar dan sesuai dengan karakteristik informasi yang dibutuhkan akan menghasilkan informasi yang salah, dalam sistem informasi sampah data akan menghasilkan sampah pula (garbage in garbage out). Data yang salah menghasilkan informasi yang tidak memberikan kontribusi dalam mendukung kinerja manajer di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Hasil survei yang pernah dilakukan oleh the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) & Lawrence S. Maisel mengenai pengukuran kinerja menyatakan bahwa sebanyak 77% responden menyetujui bahwa karakteristik informasi yang berkualitas penting dalam meningkatkan kinerja manajerial. Nazaruddin menguji mengenai pengaruh antara desentralisasi dan karakteristik informasi terhadap kinerja manajerial menunjukkan bahwa informasi yang memiliki karakteristik broadscope, tepat waktu (timeliness) memiliki agregasi dan terintegrasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial (Evelyne 2003). Mukhtar (2007), menguji pengaruh manfaat terhadap penggunaan aktual SIM dan berpengaruh signifikan dengan koefisien nilai sebesar 3.161, Mukhtar (2007) menyarankan agar manajer perlu mempromosikan SIMRS sebagai suatu program unggulan guna meningkatkan efektivitas manajemen dan meningkatkan mutu pelayanan.

5 B. Rumusan Masalah Apakah ada pengaruh karakteristik informasi manajemen rumah sakit terhadap kinerja manajerial di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2010? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Menganalisis pengaruh karakteristik informasi manajemen rumah sakit terhadap kinerja manajerial di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2010. 2. Tujuan Khusus a. Menganalisis pengaruh karakteristik informasi broadscope terhadap b. Menganalisis pengaruh karakteristik informasi aggregation terhadap c. Menganalisis pengaruh karakteristik informasi integration terhadap d. Menganalisis pengaruh karakteristik informasi timeliness terhadap e. Menganalisis pengaruh karakteristik informasi accuracy terhadap

6 f. Menganalisis pengaruh karakteristik informasi clarity terhadap kinerja manajerial; g. Menganalisis pengaruh karaktreristik informasi broadscope, aggregation, integration, timeliness, accuracy, dan clarity secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan dalam memperkaya pengetahuan tentang pengaruh karakteristik informasi manajerial terhadap kinerja manajerial di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2010 dan mempraktekkan ilmu dalam memberi solusi terkait masalah manajerial. 2. Bagi Manajer Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Manfaat penelitian ini bagi Manajer Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta adalah sebagai bahan masukan, pertimbangan, dan evaluasi kinerja manajerial dalam memilih dan mengelompokkan informasi berdasarkan karakteristik informasi yang tepat sehingga informasi yang diterima memberikan kontribusi dalam membuat kebijakan pengambilan keputusan.

7 3. Bagi Institusi Pendidikan Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan kajian yang berguna dalam pengembangan pendidikan dan sebagai bahan referensi yang nantinya akan berguna bagi penelitian. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup materi pada penelitian ini dibatasi pada pengaruh karakteristik informasi manajemen rumah sakit yang meliputi karakteristik broadscope, aggregation, integration, timeliness, accuracy, dan clarity terhadap kinerja manajerial di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2010.