PT COWELL DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PT COWELL DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT COWELL DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

30 Juni 31 Desember

PT COWELL DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

30 September 31 Desember Catatan

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT COWELL DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Keuangan. Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008

Jumlah Aset Lancar

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK


PT KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah

PT Greenwood Sejahtera Tbk dan Entitas Anak

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT Mahaka Media Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) dan Entitas Anak

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 30 Juni 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

31 Desember. 2h,3,5, 27, Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MODERNLAND REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GEMA GRAHASARANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT ALKINDO NARATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Electronic City Indonesia Tbk dan Entitas Anak

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

Jumlah Aset Lancar 164,324,439, ,734,437,903

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT MAHAKA MEDIA TBK. DAN ENTITAS ANAK

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan keuangan konsolidasian untuk tiga (3) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

PT Greenwood Sejahtera Tbk dan Entitas Anak

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011

Daftar Isi. Halaman Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

PT Mahaka Media Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) dan Entitas Anak

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit)

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5

PT MARGA ABHINAYA ABADI Tbk (d/h PT LINTAS INSANA WISESA) DAN ENTITAS ANAKNYA

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

Perusahaan berdomisili dan pabriknya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Garuda 153/74, Bandung, Jawa Barat.

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

PT VICTORIA INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya

PT SENTUL CITY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasian

JUMLAH ASET LANCAR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

Transkripsi:

ID 10 / 1597 PT COWELL DEVELOPMENT Tbk. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011) SERTA PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012) (MATA UANG INDONESIA) (Tidak Diaudit)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011) SERTA PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim... 1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim... 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim... 5 Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim... 6 7 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim... 8-84 ******************************

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 1 Januari 2012/ Catatan 30 Juni 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011 *) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,2m,5,40 28.329.744.663 290.322.102.485 144.114.648.776 Piutang usaha pihak ketiga 6,40 33.582.788.620 41.370.058.889 - Piutang lain-lain Pihak ketiga 2m,7,40 1.345.859.618 968.637.882 436.486.712 Pihak berelasi 2m,2p,7,35,40 39.000.000.000 37.500.000.000 445.000.000 Persediaan 2f,2h,8 12.225.597.962 18.104.968.517 63.863.178.484 Pajak dibayar di muka 2O,24a 6.101.497.112 4.303.805.706 6.087.520.055 Uang muka dan biaya dibayar di muka 2g,9 108.243.234.874 12.617.925.816 17.902.568.086 Jumlah Aset Lancar 228.828.722.849 405.187.499.295 232.849.402.113 ASET TIDAK LANCAR Persediaan 2f, 2h, 8 101.456.502.238 84.932.956.038 80.836.074.992 Piutang pihak berelasi 2m,2p,35,37,40 1.185.801.855 985.801.855 - Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 122.209.347.315 pada 30 Juni 2013 dan Rp 115.364.994.535 pada 31 Desember 2012 (Rp 7.210.558.104 pada 1 Januari 2012/31 Desember 2011) 2j,2k,10 337.545.399.690 341.869.786.547 4.880.154.131 Investasi pada pengendalian bersama 2t,11,37 244.196.422.948 50.606.689.415 15.537.943.072 Entitas Aset takberwujud Goodwill 2z,12 689.175.185.001 689.175.185.002 15.959.135 Hak pengelolaan bangunan 2v,12 4.484.599.995 4.933.769.333 - Dana dalam pembatasan 2m,13,40 60.144.428.127 55.365.787.836 51.328.985.852 Aset lain-lain Uang muka Hak Pengelolaan Bangunan bersih 14 74.894.628.907 74.894.628.907 - Beban ditangguhkan 2w,14 65.510.662.625 45.632.084.967 - Aset dalam pengerjaan 2x,14 51.846.627.238 24.645.917.093 - Uang jaminan 2m,14,40 236.964.232 198.805.743 233.045.851 Jumlah Aset Tidak Lancar 1.630.677.222.856 1.373.241.412.736 152.832.163.033 JUMLAH ASET 1.859.505.945.705 1.778.428.912.031 385.681.565.146 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan. 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) (Dinyatakan dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK 1 Januari 2012/ Catatan 30 Juni 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011 *) Utang bank jangka pendek 15,40 2.894.719.444 17.656.124.961 10.000.000.000 Utang usaha - pihak ketiga 2m,16,40 49.038.070.736 32.856.479.279 23.459.383.393 Utang lain-lain - pihak ketiga 2m,17,40 17.767.038.121 62.555.805.223 19.975.163.921 Biaya masih harus dibayar 2m,18,40 10.861.416.539 12.566.264.958 1.220.876.963 Utang pajak 2O,24b 12.372.158.983 11.704.134.711 2.298.656.814 Uang muka penjualan dan pendapatan 2m,2e,19,40 67.575.735.578 85.254.187.391 124.022.037.340 sewa dan jasa diterima di muka yang direalisasi dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan yang direalisasi dalam satu tahun 2m,20,40 21.626.000.965 8.867.454.795 - Liabilitas jangka panjang - jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank 2m,21,40 40.000.000.000 53.000.000.000 - Utang pembelian aset tetap 2k,2m,22,40 1.089.620.280 1.384.828.685 1.419.671.335 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 223.224.760.646 285.845.280.003 182.395.789.766 LIABILITAS JANGKA PANJANG Uang muka penjualan dan pendapatan 2m,2e,19a, 95.985.298.738 81.783.028.241 8.263.791.791 sewa dan jasa diterima di muka 19b,40 setelah dikurangi bagian yang direalisasi dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan setelah dikurangi bagian yang direalisasi dalam satu tahun 2m,20,40 10.501.733.374 21.627.120.832 - Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank 2m,21,40 335.767.998.800 223.006.798.800 25.577.062.000 Utang pembelian aset tetap 2k,2m,22,40 489.144.548 667.013.687 177.277.553 Liabilitas imbalan kerja karyawan 2n,23 32.370.515.454 31.624.797.675 5.445.942.107 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 475.114.690.914 358.708.759.235 39.464.073.451 Jumlah Liabilitas 698.339.451.560 644.554.039.238 221.859.863.217 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan. 2

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) (Dinyatakan dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 1 Januari 2012/ Catatan 30 Juni 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011 *) EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 18.000.000.000 saham pada, dan 2.000.000.000 saham pada 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.871.214.021 saham pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dan 755.226.980 saham pada 1 Januari 2012/31 Desember 2011 26 487.121.402.100 487.121.402.100 75.522.698.000 Agio saham - bersih 2l,27 498.076.863.069 498.076.863.069 6.007.169.249 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2q 2.919.855.063 2.919.855.063 2.919.855.063 Saldo laba - Dicadangkan 29 500.000.000 500.000.000 400.000.000 - Tidak dicadangkan 172.491.743.611 145.205.467.715 78.970.243.551 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 1.161.109.863.843 1.133.823.587.947 163.819.965.863 Kepentingan non-pengendali 2b 56.630.302 51.284.846 1.736.066 Jumlah Ekuitas 1.161.166.494.145 1.133.874.872.793 163.821.701.929 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.859.505.945.705 1.778.428.912.031 385.681.565.146 *) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 7 paragraf 56-61: Penyajian, yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 (lihat Catatan 2cc). Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan. 3

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012) (Dinyatakan dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2013 30 Juni 2012 PENGHASILAN USAHA 2e,30 178.797.607.437 148.178.516.766 BEBAN POKOK PENGHASILAN 2e,8,31 (74.929.113.243 ) (83.032.500.502 ) LABA KOTOR 103.868.494.194 65.146.016.264 Beban penjualan 2e,32 (3.587.493.536 ) (5.512.266.914 ) 2e,2j,2k,2n Beban umum dan administrasi 10,23,33 (43.283.388.382 ) (24.846.304.752 ) Pendapatan bunga - bersih 2.083.644.634 1.701.395.811 Pendapatan denda pembatalan dan pengalihan hak 34 754.635.379 323.380.627 Laba penjualan aset tetap 10 191.094.441 27.703.704 Beban bunga - bersih 21,22 (20.989.182.580) (2.067.840.459 ) Lain-lain - bersih 2t,11,37 2.232.733.430 5.387.266.507 LABA SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK FINAL 41.270.537.580 40.159.350.788 TAKSIRAN BEBAN PAJAK FINAL 2O,24c (13.978.916.229) (7.408.925.839 ) LABA TAHUN BERJALAN 27.291.621.351 32.750.424.949 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA - - JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 27.291.621.351 32.750.424.949 Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 27.286.275.894 32.746.241.638 Kepentingan non-pengendali 2b 5.345.457 4.183.311 27.291.621.351 32.750.424.949 LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2r,25 5,60 43,36 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan. 4

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012) (Dinyatakan dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain) Selisih Nilai Transaksi Saldo Laba Restrukturisasi Entitas Tidak Kepentingan Modal Saham Agio Saham Sepengendali Dicadangkan Dicadangkan Jumlah Non-pengendali Jumlah Ekuitas Saldo, 1 Januari 2012 75.522.698.000 6.007.169.249 2.919.855.063 400.000.000 78.970.243.551 163.819.965.863 1.736.066 163.821.701.929 Jumlah laba (rugi) komprehensif periode berjalan - - - - 32.746.241.638 32.746.241.638 4.183.311 32.750.424.949 Pencadangan laba ditahan - - - 100.000.000 (100.000.000) - - - Deklarasi deviden - - - - (3.332.143.299 ) (3.332.143.299) - (3.332.143.299 ) Saldo, 30 Juni 2012 75.522.698.000 6.007.169.249 2.919.855.063 500.000.000 108.284.341.890 193.234.064.202 5.919.377 193.239.983.579 Saldo, 1 Januari 2013 487.121.402.100 498.076.863.069 2.919.855.063 500.000.000 145.205.467.716 1.133.823.587.948 51.284.846 1.133.874.872.794 Jumlah laba komprehensif periode berjalan - - - - 27.286.275.894 27.286.275.894 5.345.457 27.291.621.351 Saldo, 30 Juni 2013 487.121.402.100 498.076.863.069 2.919.855.063 500.000.000 172.491.743.610 1.161.109.863.842 56.630.303 1.161.166.494.145 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan. 5

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012) (Dinyatakan dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 2013 30 Juni 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 185.888.271.148 143.373.876.415 Pembayaran kas untuk: Perolehan tanah. pemasok dan kontraktor (288.545.269.844 ) (59.889.302.173 ) Beban gaji dan tunjangan (30.927.571.619 ) (17.289.591.323 ) Beban usaha diluar beban gaji. upah dan tunjangan (17.943.310.298 ) (13.068.980.343 ) Kas yang diperoleh dari operasi ( 151.527.880.613) 53.126.002.576 Penerimaan dari (pembayaran untuk): Pendapatan bunga 2.083.644.634 1.701.395.811 Pendapatan denda pembatalan dan pengalihan hak 754.635.379 323.380.627 Beban bunga (18.773.849.253 ) (2.067.840.459 ) Beban pajak (15.816.686.963 ) (7.026.889.791 ) Pendapatan (beban) lain-lain (1.600.119.358) 429.159.360 Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi (184.880.256.174) 46.485.208.124 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap (3.036.967.766 ) (5.315.121.394 ) Penjualan aset tetap 226.500.000 750.000.000 Penerimaan (setoran) bagian partisipasi investasi kerjasama operasi (191.355.206.212 ) (18.767.708.325 ) Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi (194.165.673.978) (23.332.829.719 ) Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan. 6

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012) (Dinyatakan dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 2013 30 Juni 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan (kenaikan) dana dalam pembatasan (4.778.640.291) (2.857.216.293) Pembayaran utang bank jangka pendek (14.761.405.518 ) (10.000.000.000) Pembayaran utang pembelian aset tetap (473.077.544) - Penerimaan (pembayaran) liabilitas jangka panjang: Utang bank 99.761.200.000 9.598.000.000 Utang pembelian aset tetap - (2.180.405.677 ) Penurunan (kenaikan) piutang pihak berelasi 37.300.000.000 - Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan 117.048.076.647 (5.439.621.970 ) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (261.997.853.505) 17.712.756.435 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 290.322.102.485 144.114.648.776 Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 5.495.683 47.754.000 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 28.329.744.663 161.875.159.211 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan. 7

1. UMUM a. Pendirian Perusahaan dan informasi umum PT Cowell Development Tbk. ( Perusahaan ) didirikan berdasarkan Akta Notaris Dian Paranita Tanzil. S.H. (Notaris pengganti Kartini Mulyadi.S.H.) No. 166 tanggal 25 Maret 1981 dengan nama PT Internusa Artacipta. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat No. YA 5/69/21 tanggal 27 Januari 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 9 Juli 1982 Tambahan No. 870. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi. S.H.. No. 30 tanggal 10 Juni 2009 mengenai Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Entitas Induk untuk menyesuaikan dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya Entitas Induk. bergerak dalam bidang jasa. pembangunan. dan perdagangan. terutama jasa pengelolaan gedung. pembangunan dan pengembangan perumahan. dan perdagangan real estat. Entitas Induk mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1981. Nama Entitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan. terakhir perubahan nama Entitas Induk dari PT Karya Cipta Putra Indonesia menjadi PT Cowell Development Tbk. tercantum dalam Akta Notaris Fathiah Helmi. S.H.. No. 31 tanggal 27 Agustus 2007 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09692 HT.01.04.TH.2007 tanggal 4 September 2007. Entitas Induk berdomisili di Jakarta. kantor pusat Entitas Induk berlokasi di Graha Atrium. Lantai 6. Suite 6.01A. Jalan Senen Raya No. 135. Jakarta Pusat. Saat ini Entitas Induk memiliki properti yang terletak di Kecamatan Serpong. Tangerang. PT Gama Nusapala, pemegang saham mayoritas Entitas Induk merupakan entitas yang dimiliki oleh PT Lestari Investindo Mandiri (LIM). LIM merupakan entitas yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Fransiscus Suciyanto. b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Entitas Induk di Bursa Efek Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi. S.H.. No. 57 tanggal 27 Juni 2007. pemegang saham memberikan persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Entitas Induk berkenaan dengan peningkatan modal dasar dari semula Rp 10 miliar menjadi Rp 200 miliar dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula Rp 9.9 miliar menjadi Rp 50 miliar dengan nilai nominal saham Rp 1.000.000. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W7-07239 HT.01.04-TH.2007 tanggal 29 Juni 2007. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2007. para pemegang saham Entitas Induk menyetujui pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana dengan penerbitan 250.000.000 saham baru dan perubahan nilai nominal saham dari semula Rp 1.000.000 menjadi Rp 100. Perubahan tersebut tertuang dalam Akta Notaris Fathiah Helmi. S.H.. No. 31 tanggal 27 Agustus 2007 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09692 HT.01.04.TH.2007 tanggal 4 September 2007. 8

1. UMUM (lanjutan) PT COWELL DEVELOPMENT Tbk. b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Entitas Induk di Bursa Efek (lanjutan) Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-6253/BL/2007 tanggal 10 Desember 2007. Entitas Induk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat atas sejumlah 250.000.000 Saham Biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 130 per saham. yang seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Desember 2007. Berkenaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana. Entitas Induk juga menerbitkan 150.000.000 Waran Seri I menyertai Saham Biasa. dimana setiap 5 saham baru berhak memperoleh 3 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru. Waran Seri I ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 100 per saham dengan harga sebesar Rp 160 per saham selama periode pelaksanaan dari tanggal 19 Juni 2008 sampai dengan 17 Desember 2010. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. jumlah waran yang telah dikonversi menjadi saham sebanyak 5.226.980 saham. Sisa Waran Seri I yang belum dikonversi menjadi saham hingga berakhirnya periode pelaksanaan (excercise) yang jatuh pada tanggal 17 Desember 2010 berjumlah 144.773.020 unit waran dan menjadi kadaluarsa dan tidak berlaku lagi. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Maret 2008 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Nanda Fauz Iwan. S.H.. M.Kn. No. 46 tanggal 27 Maret 2008, Entitas Induk melakukan Perubahan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana yaitu 50% akan digunakan untuk pembelian lahan seluas 4.694 meter persegi yang dimiliki oleh PT Sandi Mitra Selaras (SMS) diubah untuk akuisisi saham SMS. Pada tanggal 30 November 2012, Entitas Induk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 4.115.987.041 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 220 per saham. Seluruh saham telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 6 Desember 2012. c. Struktur Entitas Anak Pada tanggal (1 Januari 2012/31 Desember 2011), Entitas Induk memiliki Entitas Anak dengan kepemilikan langsung sebagai berikut (bersama dengan Entitas Induk selanjutnya disebut Grup ): 9 30 Juni 2013 Persentase Mulai Operasi Entitas Anak Lokasi Kepemilikan Komersial Jumlah Aset PT Sandi Mitra Selaras Jakarta 99.99% 2011 Rp 127.651.922.033 PT Plaza Adika Lestari Jakarta 99,98% 1992 Rp 572.320.860.829 31 Desember 2012 Persentase Mulai Operasi Entitas Anak Lokasi Kepemilikan Komersial Jumlah Aset PT Sandi Mitra Selaras Jakarta 99.99% 2011 Rp 140.384.797.599 PT Plaza Adika Lestari Jakarta 99,98% 1992 Rp 500.152.952.720

1. UMUM (lanjutan) PT COWELL DEVELOPMENT Tbk. c. Struktur Entitas Anak (lanjutan) 1 Januari 2012/31 Desember 2011 Persentase Mulai Operasi Entitas Anak Lokasi Kepemilikan Komersial Jumlah Aset PT Sandi Mitra Selaras Jakarta 99.99% - Rp 111.110.507.523 Kegiatan usaha utama PT Sandi Mitra Selaras (SMS) adalah bergerak dalam bidang properti dengan proyeknya yaitu Apartemen Westmark yang terletak di Grogol. Jakarta Barat. Kegiatan usaha utama PT Plaza Adika Lestari (PAL) adalah bergerak dalam bidang pengelolaan pusat perbelanjaan Plaza Atrium, perkantoran Graha Atrium, pertokoan pusat niaga di Kawasan Segitiga Senen Jakarta Pusat, dan usaha perbengkelan kendaraan bermotor Atrium Service Point. d. Dewan Komisaris. Direksi dan Karyawan Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 (1 Januari 2012/31 Desember 2011) adalah sebagai berikut: 1 Januari 2012/ 30 Juni 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Dewan Komisaris Komisaris Utama Baby Noviani Baby Noviani Baby Noviani Komisaris Independen Drs. IB. Oka Nila Drs. IB. Oka Nila Vijay Perapti Komisaris Chairawan Nusyirwan Chairawan Nusyirwan - Dewan Direksi Direktur Utama Edhi Sutanto Harijanto Thany Harijanto Thany Direktur Novi Imelly Novi Imelly Novi Imelly Direktur - Alexander Runtuwene - Direktur Tidak Terafiliasi - - - Jumlah gaji dan kompensasi lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 (2012) adalah sebesar Rp 6.054.569.871 (Rp 2.451.592.645). Pada tanggal 30 Juni 2013 (2012). jumlah karyawan tetap Grup adalah 372 (165) orang (tidak diaudit). Sekretaris Entitas Induk pada tanggal (2011) adalah Darwin F. Manurung. Kepala Unit Audit Internal pada tanggal adalah Fevia, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Swandi. Manajemen kunci mencakup komisaris dan direksi Group. Manajemen Group bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 30 Juli 2013. 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Laporan keuangan konsolidasian interim telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ( SAK ). yang mencakup Pernyataan dan interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan. ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2012 secara prospektif atau retrospektif. Oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2011 telah disajikan kembali sehubungan dengan reklasifikasi akun tertentu (lihat Catatan 42). Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan Grup secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 (1 Januari 2012/31 Desember 2011) adalah sebagai berikut: a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Laporan keuangan konsolidasian interim disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 1 (Revisi 2009). Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim, keduanya diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Sedangkan PSAK No. 3 (Revisi 2010) mengharuskan laporan berisikan laba rugi untuk periode yang dilaporkan dan secara kumulatif untuk periode buku berjalan dalam bentuk satu laporan atau dua laporan. Informasi komparatif untuk laporan laba rugi komprehensif harus disajikan untuk perbandingan periode interim, namun informasi komparatif satu tahun untuk tahun buku berakhir tidak disyaratkan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) dan PSAK No. 3 (Revisi 2010) memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian interim. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Grup memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif interim dalam satu laporan dan menyajikan tambahan pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan pada Catatan 3 serta pengelolaan permodalan pada Catatan 26. Lebih lanjut. Entitas Induk menyajikan Kepentingan Non-pengendali (dahulu Hak Minoritas Atas Aset Neto Entitas Anak") yang sebelumnya disajikan di antara liabilitas dan ekuitas sekarang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Laporan keuangan konsolidasian interim disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan. kecuali beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Interim (lanjutan) Laporan arus kas konsolidasian interim disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi. investasi dan pendanaan. Efektif tanggal 1 Januari 2011. Grup telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009). Laporan Arus Kas. yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian interim. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009). Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali ( KNP ); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu Entitas Induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak. pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian interim. Laporan keuangan konsolidasian interim meliputi laporan keuangan Grup seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Entitas Induk (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian. sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas jika terdapat: a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar Direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau badan tersebut; atau d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui Direksi atau badan tersebut. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak. maka Entitas Induk: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran. yang dicatat di ekuitas. bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke komponen laba rugi. atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk. yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim. terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih dan laba atau rugi bersih dari entitas anak yang dikonsolidasi sebelumnya disajikan sebagai Hak Minoritas Atas Aset Bersih Entitas Anak dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim dan sebagai Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Entitas Anak dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim. Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada Entitas Anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor Entitas Anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali. kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba Entitas Anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. c. Kombinasi Bisnis Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011. Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010). Kombinasi Bisnis yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi. keandalan. dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010). sejak tanggal 1 Januari 2011. Grup: menghentikan amortisasi goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009). Penurunan Nilai Aset. Seperti diuraikan pada bagian ini. penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian interim. Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis. pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis. Grup mengklasifikasikan dan menentukan asset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual. kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap. pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas. akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas. imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi. goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi. selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Setelah pengakuan awal. goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai. goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis. sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas ( UPK ) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut. terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan. maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Sebagai perbandingan dengan persyaratan-persyaratan tersebut di atas. kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: Akuisisi Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh. liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan. Pada saat akuisisi. aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Entitas Induk atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Entitas Induk atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi). maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional. sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan liabilitas non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif. dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun. d. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu enam bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan. Kas dalam pembatasan diklasifikasikan sebagai bukan kas dan dicatat dalam aset lain-lain Dana dalam Pembatasan. e. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui. Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 mengenai Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat sebagai berikut: i. Pendapatan dari penjualan bangunan rumah tinggal. rumah toko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. Proses penjualan telah selesai; 2. Harga jual akan tertagih; 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; dan 4. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) ii. Pendapatan dari penjualan kavling tanah dimana tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; 2. Harga jual akan tertagih; 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; 4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual; dan 5. Hanya kavling tanah saja yang dijual. tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tersebut. iii. Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal. yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi; 2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan 3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Apabila salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi. Grup akan mengunakan metode deposit (Deposit method). dimana dengan metode ini semua pembayaran yang telah diterima dari pelanggan akan dibukukan terlebih dahulu sebagai Uang Muka Penjualan sampai semua kriteria di atas terpenuhi. Pendapatan dari penjualan tanah. rumah tinggal dan rumah toko diakui dengan metode deposit (Deposit method) dengan kriteria sebagai berikut: - Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat. penerimaan pembayaran dari pelanggan dibukukan sebagai uang muka. - Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui. - Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual. demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat tersebut. walau kewajiban tersebut telah dialihkan kepada pelanggan. Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut. Berdasarkan Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 7, Pencabutan PSAK No. 44, Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate, pencabutan paragraf 1-46, 49-55 dan 62-64 berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013. Pendapatan sewa dan jasa pelayanan diakui secara periodik sesuai dengan jangka waktunya. Uang muka sewa dan jasa yang diterima di muka dan belum jatuh tempo dikelompokkan dalam akun Pendapatan sewa dan jasa diterima di muka sebagai bagian liabilitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Pendapatan lainnya selain pendapatan sewa dan jasa pelayanan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya dengan metode akrual (accrual basis). f. Biaya Pengembangan Proyek Real Estat Biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya proyek tidak langsung yang berhubungan dengan beberapa proyek real estat dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan suatu proyek real estat diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat sebagai berikut: a) Biaya pra-perolehan tanah; b) Biaya perolehan tanah; c) Biaya langsung proyek; d) Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan e) Biaya pinjaman. Dalam menghitung unit cost dari setiap unit rumah atau ruko yang selesai dibangun. biaya konstruksi yang telah dikapitalisasi ke persediaan proyek real estat dialokasikan ke setiap unit rumah atau ruko berdasarkan aktual biaya yang terjadi. g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan. biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke persediaan pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing. Biaya pengembangan tanah. termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana area yang tidak dapat dijual lainnya. dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah. rukan dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai. 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Persediaan (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang terjadi atas proyek yang sudah selesai dan secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim pada saat terjadinya. Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini. biaya direvisi. dan direalokasi. Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim pada saat terjadinya. i. Tanah yang Belum Dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan. yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. j. Aset Tetap Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Isu-isu utama dalam aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai aset tetap. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Aset tetap yang dimiliki secara langsung diakui sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (model biaya). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. semua aset tetap Grup kecuali tanah. disusutkan dengan menggunakan saldo menurun berganda dan metode garis lurus. Efektif sejak tanggal 1 Januari 2012. Grup melakukan perubahan estimasi akuntansi berdasarkan pola konsumsi dari manfaat ekonomi masa depan. dimana seluruh aset tetap Grup kecuali tanah yang sebelumnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berganda menjadi metode garis lurus. Perubahan kebijakan akuntansi ini diterapkan secara prospektif. Estimasi umur dan persentase (%) penyusutan dari aset tetap adalah sebagai berikut: 18 Tahun Bangunan dan prasarana kantor 4-26 Mesin 8 Kendaraan 4-8 Peralatan kantor 4-8 Perabotan kantor - Entitas Induk 4-8 - Entitas Anak 4-5 Pada setiap akhir periode buku. nilai residu. umur manfaat dan metode penyusutan direview. dan jika sesuai dengan keadaan. disesuaikan secara prospektif.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j. Aset Tetap (lanjutan) Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai Akuntansi Tanah. tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah. ditangguhkan (sebagai bagian dari aset lain-lain) dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah. periode mana yang lebih pendek. Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. kecuali pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset tetap atau meningkatkan manfaat ekonomis. dikapitalisasi dan disusutkan dengan tarif penyusutan yang sesuai. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual. nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian interim. dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim periode yang bersangkutan. Sesuai dengan ISAK No. 25 mengenai Hak Atas Tanah, biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah sesuai dengan PSAK No. 16, Aset Tetap. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek sesuai dengan PSAK No. 19, Aset Tak Berwujud. k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011. Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009). Penurunan Nilai Aset. termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian. aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan. Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas. aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan. atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan. maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk asset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya. maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim sebagai rugi penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai. estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. digunakan harga penawaran pasar terakhir. jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut. Grup menggunakan model penilaian 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan. jika ada. diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan. maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini. jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat. neto setelah penyusutan. seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim. Setelah pembalikan tersebut. penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi. dikurangi nilai sisanya. dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya. rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. l. Beban emisi saham Seluruh beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Entitas Induk kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang akun Tambahan Modal Disetor - Agio Saham - Bersih yang merupakan komponen ekuitas di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim. m. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak untuk membeli atau menjual item non-keuangan. 20