BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan INVENTARISASI NEPENTHES DI TAPANULI SELATAN. Inventory of Nepenthes in Southern Tapanuli

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.Penelitian ini

Ini Dia Si Pemakan Serangga

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI KANTONG SEMAR (Nephentes sp.) DI KAMPUS UIN SUSKA RIAU

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

Keanekaragaman Nepenthes di Suaka Alam Sulasih Talang - Sumatera Barat


KEANEKARAGAMAN KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) DI PULAU BATAM. DIVERSITY OF PITCHER PLANT (Nepenthes spp) IN BATAM ISLAND

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR ( Nepenthes spp. ) DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI

IDENTIFIKASI JENIS KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DALAM KAWASAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG ASUANSANG KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

Gambar 3 Kondisi vegetasi di Padang.

ANALISIS MORFOMETRIK KANTONG SEMAR (Nepenthes) DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT E-JURNAL

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

III. BAHAN DAN METODE

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR

Perilaku Tumbuh Kantong Semar (Nepenthes mirabilis Druce) di Habitat Alaminya, Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur

Vol. 08 No. 01 April 2012 ISSN Jurnal Ilmiah. Konservasi Hayati. Variasi warna Nepenthes mirabilis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MORPHOLOGICAL IDENTIFICATION OF NORTH SUMATRA SALAK (Salacca sumatrana Becc.) AT SOUTH TAPANULI REGION

Inventarisasi Nepenthes spp. di Stasiun Penelitian Cabang Panti Taman Nasional Gunung Palung Kayong Utara

PENELITIAN EKOLOGI NEPENTHES DI LABORATORIUM ALAM HUTAN GAMBUT SABANGAU KERENG BANGKIRAI KALIMANTAN TENGAH

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

Badak Jawa Badak jawa

III. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Asam Gelugur. Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN ULANG (REVIEW) TINJAUAN TENTANG Nepenthes (NEPENTHACEAE) DI INDONESIA [A Review of Nepenthes (Nepenthaceae) in Indonesia]*

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU

III. METODE PENELITIAN

INVENTARISASI Nepenthes DI HUTAN ADAT KANTUK DAN IMPLEMENTASINYA BERUPA BUKU SAKU KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA ARTIKEL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja

Lampiran 1. Panduan Pengujian Individual Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan Melon (Deptan, 2007)

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes SPP) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Tengah, Kecamatan Kota Utara dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. kering pada daerah dengan ketinggian m bahkan ada yang hidup pada

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI RAWIT HIBRIDA DEWATA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. keanekaragaman plasma nutfah. Satu diantara plasma nutfah yang banyak terdapat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PEMBUATANFLASH CARDDARI HASIL INVENTARISASI NepenthesDI HUTAN ADAT DESA TELUK BAKUNG

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DI KAWASAN HUTAN BUKIT BELUAN KECAMATAN HULU GURUNG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 500/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA SARI TANI 555 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KY KERITING SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

ANALISIS VEGETASI NEPENTHES SPP. DI HUTAN PENELITIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 163/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA HOT BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 182/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA ONTARIO 145 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

Lampiran 1 Peta Kebun Raya Bogor

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada September - Desember 2013 di dua lokasi, yaitu

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

LAMPIRAN. Ciri makroskopis : mula-mula koloni berupa jelaga-jelaga hitam yang halus, hari fungi mulai menutupi permukaan cawan petri.

DESKRIPSI KEMIRI SUNAN POPULASI KEMIRI SUNAN 1. Nama yang diusulkan : KEMIRI SUNAN 1

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 309/Kpts/SR.120/8/2005 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU TEMANGGUNG VARIETAS KEMLOKO 2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

REAKSI PUTRI MALU TERHADAP RANGSANG

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

BAB IV HASIL PENELITIAN. yaitu dikawasan Hutan Sungai Teluk Sahang (berdasarkan wilayah sampling. 1. Menuju Lokasi Penelitian Menyusuri Sungai Rungan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 13/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA HOT GEISHA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. hidup saling ketergantungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE : Jenis-Jenis Polypodiaceae di Hutan PT. CPI Rumbai Provinsi Riau Berdasarkan Karakter Morfologi

IDENTIFIKASI VARIETAS JERUK

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi

Transkripsi:

BioLink, Vol. 3 (2) Januari 2017 p-issn: 2356-458x e-issn:2597-5269 BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink INVENTARISASI NEPENTHES DI TAPANULI SELATAN Inventory of Nepenthes in Southern Tapanuli Nurmaini Ginting, Jalilah Azizah Lubis * Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan *Corresponding author: E-mail: my.nepy@gmail.com Abstrak Penelitian yang telah dilakukan pada 8 Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan, ditemukan 13 jenis dimana 1 diantaranya merupakan silangan alami. Pemilihan lokasi dilakukan dengan metode survey, sedangkan pengambilan sampel di lapangan menggunakan metode eksplorasi. Kecamatan yang memiliki keanekaragaman jenis tertinggi adalah Kecamatan Saipar Dolok Hole.N. reinwardtiana memiliki penyebaran yang paling luas. Kecamatan dengan jumlah jenis terendah adalah Kecamatan Angkola Timur, Kecamatan Arse, Kecamatan Marancar dan Kecamatan Tano Tombangan dengan 1 jenis. Kata Kunci: Inventarisasi, Nepenthes, Tapanuli Selatan Abstract Research that has been done in 8 districts in South Tapanuli Regency, found 13 types of where 1 of them are natural hybrid. Location Selection is done by the survey method, while sampling in the field using the exploration method. The district has the highest diversity of species is Saipar Dolok Sub-Hole. N. reinwardtiana has the most widely spread. District with the number of the lowest type is East Angkola sub sub-arse, Marancar Sub-district and sub-district of Tano Tombangan with 1 types. Keywords: Inventory, Nepenthes, South Tapanuli How to Cite: Ginting, N., Lubis, J.A., (2017), Inventarisasi Nepenthes di Tapanuli Selatan, BioLink, Vol. 3 (2), Hal: 183-193 183

Ginting, N., dan Lubis, J.A., Inventarisasi Nepenthes di Tapanuli Selatan PENDAHULUAN Nepenthes merupakan salah satu tumbuhan yang sangat unik. Keunikannya terlihat pada variasi bentuk dan warna kantungnya. Kantung ini menjadi salah satu karakter yang terpenting untuk identifikasi anggota family Nepenthaceae. Spesies yang berbeda akan memiliki kantung yang berbeda baik bentuk dan warnanya. Kantung sendiri merupakan diferensiasi dari daun. Sekitar 200 jenis Nepenthes telah teridentifikasi di seluruh dunia. Lebih dari separuhnya terdapat di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Pulau Kalimantan dijuluki sebagai surganya Nepenthes. Sebenarnya Nepenthes banyak terdapat di hutan pantai dan di dataran tinggi, namun seiring terjadinya pembalakan hutan, Nepenthesmenjadi barang langka yang berharga mahal (Suprayandi, 2007). Tapanuli Selatan sendiri merupakan salah satu wilayah yang terluas di Sumatera Utara. Daerahnya terdiri dari tepi pantai dan daerah perbukitan yang sangat sesuai untuk pertumbuhan Nepenthes.Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui jenisjenisnepenthes di Tapanuli Selatan. METODE PENELITIAN Pengoleksian spesimen dilakukan pada beberapa wilayah di Kabupeten Tapanuli Selatan. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode survey. Pengumpulan data-data tersebut dilakukan dengan menggunakan metode eksplorasi. Dilakukan pencatatan terhadap ciri morfologi pada semua jenis Nepenthes yang ditemukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 7 Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan, ditemukan 13 jenis dimana 1 diantaranya merupakan silangan alami. Jumlah jenis yang ditemukan di Tapanuli Selatan menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan penelitian Ginting (2016) disebutkan bahwa terdapat 11 jenis Nepenthes yang ditemukan di Tapanuli Selatan. Tabel 1. Jenis-jenis Nepenthes di Tapanuli Selatan No Nama Jenis Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 8 1. N. ampullaria 2. N. flava 3. N. gracilis 4. N. mirabilis 5. N. ovata 6. N. pectinata 7. N. reinwardtiana 8. N. rhombicaulis 184

BioLink, Vol. 3 (2) Januari 2017: 183-193 9. N. spectabilis 10. N. sumatrana 11. N. tobaica 12. N. tobaica x N. Reinwardtiana 13. N. trichocarpa Jumlah 5 1 1 2 1 3 1 7 Keterangan: 1. Kecamatan Angkola Selatan 6. Kecamatan Sipirok 2. Kecamatan Angkola Timur 7. Kecamatan Tano Tombangan 3. Kecamatan Arse 8. Kecamatan Saipar Dolok Hole 4. Kecamatan Batang Toru = Ditemukan 5. Kecamatan Marancar - = Tidak ditemukan Berdasarkan tabel 1. ditemukan bahwa Kecamatan Saipar Dolok Hole memiliki keanekaragaman yang tertinggi dengan jumlah 7 jenis. Kecamatan Angkola Selatan Toru memiliki jumlah jenis tertinggi kedua dengan jumlah 5 jenis. Kedua kecamatan ini memiliki perbedaan kondisi alam yang sangat berbeda, dimana Kecamatan Saipar Dolok Hole berada di dataran tinggi sedangkan Kecamatan Angkola Selatan di dataran rendah. Jenis-jenis yang ditemukan di Kecamatan Saipar Dolok Hole merupakan jenis-jenis Nepenthes dataran tinggi dan menengah seperti N. flava, N. spectabilis, N. ampullaria, N. ovata, N. pectinata, N. rhombicaulis dan N. reinwardtiana. Nepenthes tersebut ditemukan di pegunungan yang memiliki hutan lumut di bagian puncak gunungnya. Hutan lumut merupakan habitat yang sangat baik untuk pertumbuhan Nepenthes, baik itu lumut teresterial maupun lumut epifit. Menurut Ginting (2014), Nepenthes ditemukan di pegunungan terutama daerah sub alpin. Nepenthes yang ditemukan di Kecamatan Angkola Selatan di dominasi oleh jenis-jenis dataran rendah seperti N. mirabilis, N. gracilis, N. sumatrana, N. ampullaria dan N. trichocarpa. Menurut Clarke (2001) jenis-jenis umum yang merupakan jenis dataran rendah adalah N. ampullaria, N. gracilis, N. mirabilis dan N. rafflesiana. Keempat jenis tersebut dapat di jumpai di Sumatera, Borneo dan Jawa. Populasi yang merupakan jenis intermediate dengan penyebaran mulai dari dataran rendah sampai ketinggian di atas 1000 mdpl antara lain N. reinwardtiana dan N. tobaica. Karakterisasi Morfologi Nepenthesyang ditemukan umumnya merupakan tanaman meroset pada saat muda dan memanjat saat telah dewasa, dengan habit teresterial. Daun berbentuk sudip dan lanset dengan sulur pada ujung-ujung daunnya. Setiap jenis memiliki kantung yang bervariasi, mulai dari bentuk kantung atas dan bawah, tutup kantung, sayap, taji, peristom dan tonjolan pada tutup kantung. Batang Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa semua Nepenthes muda tumbuh meroset, sedangkan yang telah dewasa merupakan tanaman memanjat yang memiliki panjang 2 5 m. Tumbuhan ini umumnya tumbuh teresterial tetapi ada 185

Ginting, N., dan Lubis, J.A., Inventarisasi Nepenthes di Tapanuli Selatan ditemukan juga jenis yang epifit yaitu N. ovata. Nepenthes yang ditemukan memiliki bentuk batang bulat dan bersegi tiga. Jenis-jenis yang memiliki batang bulat adalah N. sumatrana, N. flava, N. ovata, N. ampullaria, N. tobaica, N. gracilis, N. mirabilis, N. spectabilis, N. trichocarpa, dan N. pectinata. Jenis-jenis yang memiliki batang bersegi tiga adalah N. reinwardtiana dan N. rhombicaulis. Batang Nepenthes umumnya licin seperti pada jenis-jenis N. tobaica, N. reinwardtiana, N. mirabilis, N. gracilis, N. flava, N. ovata, N. rhombicaulis, N. eustachya x N. Gracilis. Pada beberapa jenis seperti N. ampullaria, N. pectinata, N. trichocarpa, N. spectabilis, N. sumatrana memiliki batang yang berbulu halus. Warna batang bervariasi mulai dari yang berwarna hijau, merah, merah hati, ungu kehitaman, coklat, coklat kehijauan, hijau kekuningan dan hitam. Daun Nepenthes yang ditemukan umumnya memiliki daun yang berbentuk lanset, bulat telur dan seperti spatula, serta tidak memiliki tangkai daun. Menurut Clarke (2001), daun Nepenthes biasanya berbentuk lanset atau spatula dengan tendril di bagian ujungnya, tidak memiliki tangkai daun terutama jenisjenis Nepenthes yang ada di Sumatera. Hernawati & Akhriadi (2006) menambahkan bahwa bentuk daun Nepenthesbervariasi mulai dari lanset, oblong, bulat telur terbalik sampai seperti spatula dengan ukuran yang berbeda tergantung jenis dan habitat hidupnya. Daun Nepenthes memiliki tulang daun yang membujur di kedua sisi ibu tulang daun, umumnya berjumlah 3 4 buah kecuali N. ampullaria yang memiliki 2 3 buah vena yang membujur. Hernawati & Akhriadi (2006) mengatakan bahwa terdapat tulang daun yang membujur di kedua sisi ibu tulang daun yang disebut dengan tulang daun sekunder. Tulang daun sekunder ini berjumlah 0 15 buah namun pada beberapa jenis tulang daun ini tidak terlihat, tergantung jenisnya. Tepi daun pada Nepenthes bervariasi, umumnya rata, tetapi pada beberapa jenis ada yang berbulu (N. ampullaria, N. rhombicaulis, N. ovata, N. sumatrana) dan bergerigi (N. mirabilis). Menurut Hernawati & Akhriadi (2006), umumnya pinggiran daun Nepenthes rata dan tidak berbulu, tetapi beberapa diantaranya memiliki pinggiran daun yang ditutupi rambut-rambut halus. Semua Nepenthes memiliki tendril (sulur) yang merupakan perpanjangan dari ibu tulang daun bagian apex. Panjang sulur ini bervariasi, tergantung jenis dan umur dari Nepenthes itu sendiri. Pada beberapa jenis sulur ini ditutupi oleh bulu-bulu halus seperti pada jenis N. rhombicaulis, N. ampullaria, N. pectinata, N. spectabilis, dan N. Ovata. Hernawati & Akhriadi (2006) mengatakan bahwa sulur merupakan perpanjangan dari ibu tulang daun. Panjang sulur bervariasi, sulur pada tanaman muda lebih pendek jika dibandingkan dengan sulur pada tanaman dewasa, namun pada beberapa jenis sulur pada tanaman muda lebih panjang seperti tendril pada N. sumatrana. 186

BioLink, Vol. 3 (2) Januari 2017: 183-193 Kantung Kantung merupakan karakter terpenting dalam identifikasi Nepenthes. Jenis yang berbeda akan memiliki kantung yang berbeda, baik bentuk ataupun warnanya. Usia tumbuhan juga mempengaruhi bentuk kantung. Umumnya Nepenthes yang ditemukan selama penelitian memiliki dua jenis kantung, yaitu kantung atas dan kantung bawah. Pada beberapa jenis juga ditemukan kantung intermediet yang merupakan peralihan dari kantung bawah ke kantung atas. (a) (b) Gambar 1. Bentuk kantung atas dan kantung bawah pada N. sumatrana (a) Kantung bawah berbentuk gelas tambun, (b) Kantung atas berbentuk terompet Bentuk kantung bawah seperti kendi gentong terdapat pada semua jenis Nepenthesyang ditemukan. Pada beberapa jenis memiliki bentuk yang khas seperti N. ampullaria (bentuk gelas tambun), N. flava (bentuk kendi), N. sumatrana (bentuk kendi tambun. Kantung atas pada Nepenthes yang ditemui juga sangat bervariasi, mulai dari yang berbentuk seperti cawan piala (N. flava, N. ampullaria), terompet tambun (N. ovata, N. sumatrana, N. trichocarpa), terompet ramping (N. spectabilis), kendi berleher panjang (N reinwardtiana, N. mirabilis, N. tobaica, N. rhombicaulis, N. Pectinata, N. tobaica x N. reinwardtiana). Nepenthes yang dijumpai umumnya memiliki peristome yang kecuali beberapa jenis yaitu N. flava, N. sumatrana, N. rhombicaulis, N. spectabilis, N. ovata, N. ampullaria, dan N. pectinata. Semua Nepenthes memiliki gigi pada pinggiran dalam peristom, tetapi tidak semua jenis dapat terlihat jelas. Gigi pada peristom ini terkadang tidak dapat dilihat dengan jelas karena ukurannya yang kecil. Pada beberapa jenis Nepenthes gigi-gigi ini memiliki ukuran yang lebih panjang di daerah dekat dengan leher. Nepenthes yang memiliki gigi yang dapat dilihat dengan jelas adalah N. pectinata, N. rhombicaulis, N. ovata, N. flava, dan N. spectabilis. Pada beberapa jenis Nepenthes memiliki tutup kantung yang sempit, seperti pada N. Ampullaria dann. flava. Selain itu, pada N. sumatrana memiliki tepi tutup kantung yang bergelombang. Pada jenis N. ovata memilki tonjolan tunggal pada bagian bawah permukaan 187

Ginting, N., dan Lubis, J.A., Inventarisasi Nepenthes di Tapanuli Selatan tutup kantung. Umumnya kelenjar pada tutup kantung Nepenthes tersebar merata, tetapi pada jenis N. lingulata, kelenjar hanya terdapat pada tonjolan yang berbentuk seperti kait. Setiap kantung Nepenthes memiliki spur (taji) yang terdapat di bagian luar antara tutup kantung dan peristome. Taji ini ada yang tunggal dan ada yang bercabang, ada yang panjang dan ada yang pendek, tergantung kepada jenisnya. Jenis-jenis yang memiliki taji bercabang adalah N. tobaica, N. trichocarpa, N. ovata, dan N. rhombicaulis. Jenis Nepenthes yang lain memiliki taji tunggal. Menurut Hernawati & Akhriadi (2006), bentuk dan percabangan pada taji tergantung pada jenis Nepenthes. Pada kantung Nepenthes ditemukan zona lilin dan zona kelenjar. Hampir semua jenis memiliki zona lilin yang polos, sedangkan beberapa jenis lainnya memiliki zona lilin yang bercorak. Pada jenis N. reindwardtiana memiliki ke khasan pada zona lilin ini dengan adanya dua spot yang kelihatan seperti mata. Bunga Nepenthes merupakan tanaman dioceus (berumah dua), bunga jantan dan bunga betina terpisah pada individu yang berbeda. Bunga Nepenthes merupakan bunga tidak lengkap, karena tidak memiliki mahkota bunga, bunga hanya terdiri atas alat kelamin dan kelopak bunga, bunga majemuk dan memiliki warna yang kurang menarik. Perbungaan pada beberapa jenis Nepenthes bulu-bulu halus yang menutupi seluruh perbungaannya, seperti pada N. ampullaria, N. mirabilis, N. ovata, N. pectinata, dan N. trichocarpa. 188 Satu anak tangkai bunga memiliki percabangan satu sampai tiga bunga seperti pada N. ampullaria. Pada jenis N. tobaica anak tangkai bunga memiliki percabangan satu dan dua bunga dalam satu rangkaian. Percabangan anak tangkai bunga ini tergantung kepada jenisnya. Selain itu, N. ampullaria dan N. ovata, memiliki brakteola pada setiap anak tangkai daun. Jenis-Jenis Nepenthes di Tapanuli Selatan 1). Nepenthes ampullaria Jack. Memanjat, tinggi tanaman 4-6 m. Batang: diameter 0,5-0.55 cm, bulat, berbulu halus berwarna coklat; internodus 8-10 cm. Daun: panjang 10-20 cm, lebar 3-5 cm, bentuk sudip, memeluk 2/3-3/4 batang, berbulu halus, jarang, coklat; ujung runcing, dasar daun runcing, tepi daun berbulu halus, coklat; ibu tulang daun jelas, berbulu halus, coklat; 3-5 vena membujur; panjang sulur 5-7 cm, berbulu, coklat. Kantung bawah: tingginya 5-15 cm, lebarnya 3-7 cm, bentuk seperti gelas tambun; lebar sayap 1-1,2 cm; panjang filamen 0,5 cm; panjang tutup kantung 3-10 cm, lebar 1-2 cm, bentuk sudip, berbulu halus, coklat; bentuk mulut kantung ovate; lebar bibir kantung 1-2 cm; gigi tidak jelas; panjang taji 0,1-0,4 cm, tunggal, berbulu halus, coklat. Kantung atas: tinggi 2-3 cm, lebar 0,5-1 cm, bentuk cawan piala, tidak memiliki sayap, berbulu halus, coklat; mulut kantung orbikular, gigi tidak jelas; lebar bibir kantung 0,3-0,4 cm, melebar ke dalam; panjang tutup kantung 1-2 cm, lebar 0,3-0,5 cm, bentuk sudip; panjang taji 0,1-0,2 cm, tunggal, berbulu halus, coklat. Perbungaan: majemuk tidak berbatas, berbulu halus, coklat; panjang 15-30 cm bunga betina, panjang tangkai

BioLink, Vol. 3 (2) Januari 2017: 183-193 9-12 cm, anak tangkai bunga bercabang 2-3, panjang buah 4-5 cm, memiliki brakteola; panjang bunga jantan 15-20 cm, dengan panjang tangkai 7-9 cm, anak tangkai bunga bercabang 4, memiliki brakteola. 2). Nepenthes flava Wistuba, Nerz & A. Fleischm Epifit dan teresterial, memanjat, tumbuh sampai ketinggian 6 m. Batang: diameter 2,5-3 cm, bulat, hijau ungu kehitaman; internodus 15-40 cm. Daun: panjang 9-15 cm, lebar 2,5-3 cm, bentuk lanset; ujung daun runcing, dasar daun runcing; panjang tangkai daun 5-8 cm, memiliki sayap, memeluk 1/3 bagian batang; ibu tulang daun jelas, merah kehitaman; 3-4 vena membujur; panjang sulur 24-30 cm, hijau kemerahan. Kantung bawah: tinggi 6-8 cm, lebar 3-4 cm, berbentuk seperti cawan piala; lebar sayap 0,2-0,3 cm, panjang filamen 0,1-0,15 cm; panjang tutup kantung 3-5, lebar 1,5-2,5 cm, bentuk tutup kantung sudip, tepi bergelombang; lebar bibir kantung 0,3-0,5 cm, bergelombang; panjang gigi kantung pada bibir 0,1-0,15 cm, panjang gigi kantung pada leher 2 cm; panjang 0,3-0,4 cm, bercabang. Kantung atas: tinggi 8-11 cm, lebar 4-6 cm, bentuk cawan piala; mulut kantung berbentuk orbikular; lebar bibir kantung 0,8-1 cm, bergelombang; panjang tutup kantung 4-6 cm, memiliki tepi bergelombang; panjang taji 0,5-1 cm, bercabang. Perbungaan: tidak ditemukan. 3). Nepenthes gracilis Korth. Memanjat, panjang batang 4-5 m. Batang: diameter 0,3-0,5 cm, silindrisbersegi; Internodus 6-8 cm. Daun: panjang 13-15 cm, lebar 3-3,5 cm, bentuk lanset, ujung runcing, dasar daun runcing, tepi daun rata; ibu tulang daun jelas; terdapat 3-4 vena membujur; panjang sulur 7-15 cm. Kantong bawah: tinggi 5-7 cm, lebar 2-3 cm, bentuk kendi; lebar sayap 2-3 cm, panjang filamen 0,1-0,15 cm; lebar bibir peristom 0,1-0,15 cm; gigi peristom tidak jelas; panjang 4-5 cm, lebar 2-3 cm, tutup berbentuk jantung; panjang taji 3-5 cm, tunggal. Kantong atas: tinggi 8-12, lebar 3-4 cm, bentuk kendi; tutup kantung jantung, lebar bibir kantung 0,1-0,15 cm; gigi tidak jelas; panjang taji 2-2,5 cm, tunggal. Perbungaan: panjang tangkai 10-15 cm, panjang perbungaan 15-20 cm, anak tangkai bunga tunggal, tidak memiliki brakteola. 4). Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce Memanjat, tinggi tanaman 3-5 m. Batang: diameter 0,5-0,8 cm, bulat; internodus 2-4 cm. Daun: panjang 15-20 cm, lebar 2,5-4 cm, bentuk lanset; ujung daun runcing, dasar daun runcing, tepi daun bergerigi halus; panjang tangkai daun 5-7 cm, bersayap, memeluk 1/3-1/2 batang; ibu tulang daun jelas, 3-4 vena membujur; panjang sulur 9-13 cm. Kantung bawah: berbentuk kendi ramping dengan tinggi kantung 12-13 cm. Sayap 0,1-0,2 cm dengan filamen 0,1-0,15 cm. Tutup kantung dan mulut kantung berbentuk ovate. Lebar mulut kantung 1,5-1,9 cm. Peristom ovate, lebarnya 0,2-0,35 cm. Gigi tidak jelas. Taji tunggal atau bercabang dua, panjangnya 0,3-0,7 cm. Kantung atas: berbentuk kendi berpinggang dengan tinggi 9,5-16 cm, lebar mulut kantung 2-3 cm. tidak memiliki sayap. Tutup dan mulut kantung berbentuk ovate. Peristome memiliki lebar 0,4-0,5 cm. Gigi tidak jelas, lebar tutup kantung 1,5-3 cm. taji tunggal atau bercabang dua dengan 189

Ginting, N., dan Lubis, J.A., Inventarisasi Nepenthes di Tapanuli Selatan panjang 0,3-0,5 cm. Perbungaan: tidak ditemukan. 5). Nepenthes ovata Nerz & Wistuba Teresterial, terkadang ditemukan juga berupa epifit, memanjat, tinggi tanaman 2-4 m. Batang: diameter 0,3-0,45 cm, bulat; internodus 3-6 cm. Daun: panjangnya 5-10 cm, lebar 1,5-2,5 cm, bentuk sudip; ujung runcing, dasar daun runcing, memeluk 1/2-2/3 batang, tepi daun berbulu halus, coklat; ibu tulang daun jelas, 3-4 vena membujur; panjang sulur 18-20 cm, berbulu halus, coklat. Kantung bawah: tinggi 15-19 cm, lebar 3-4 cm, bentuk gelas tambun; mulut kantung bulat telur; panjang tutup kantung 3-5 cm, lebar 2-3,5 cm, bentuk jantung; panjang tonjolan 1-1,5 cm, tunggal, seperti kait; lebar bibir kantung 3,5-5 cm, bagian luar gelombang; panjang gigi pada bibir 0,2-0,3 cm, panjang gigi pada leher 0,38-0,42 cm; panjang taji 1-1,5 cm, bercabang. Kantung atas: tinggi 18-23 cm, lebar 4-5 cm, bentuk terompet; mulut kantung bulat telur; lebar tutup kantung 4-4,5 cm, bentuk seperti jantung; lebar bibir kantung 3-4,5 cm, bagian luar bergelombang, warna bervariasi; panjang gigi pada bibir 0,3-0,4 cm, panjang gigi pada leher 0,4-0,55 cm; panjang taji 0,5-1 cm, bercabang dua. Perbungaan jantan: panjangnya 15-20 cm, panjang tangkai 10-14 cm, berbulu halus, coklat, anak tangkai bunga tunggal, memiliki brakteola. 6). Nepenthes pectinata Clarke Memanjat, tinggi tanaman 0,5-2 m. Batang: diameter 0,3-0,5 cm, bulat; internodus 5-10 cm. Daun: berbentuk lanset, tidak memiliki tangkai daun. Panjang daun 10-15 cm dan lebar 3-5 cm. 190 Ujung dan dasar daun runcing. Dasar daun memeluk 1/2-2/3 batang. Ibu tulang daun jelas dengan 2-3 vena yang membujur pada kedua sisinya. Panjang sulur 10-15 cm, ditutupi bulu-bulu halus berwarna coklat. Kantung bawah: tinggi kantung 10-12 cm, lebar 2-3 cm, bentuk kendi berpinggang; mulut berbentuk bulat telur; panjang sayap 0-3-0,6 cm, panjang filamen 0,3-0,5 cm; panjang tutup kantung 2-3 cm, lebar 1,5-2 cm, lebar bibir kantung 0,4-0,5 cm; panjang gigi pada bibir 0,1-0,2 pajang gigi pada bagian leher, 0,2-0,3 cm; panjang taji 0,1-0,3 cm, tunggal. Kantung atas: tidak ditemukan. Perbungaan: majemuk tidak terbatas. Perbungaan betina memiliki panjang tangkai 3-5 cm dan panjang perbungaan 5-10 cm. anak tangkai bunga tunggal, tidak memiliki brakteola. Panjang tangkai bunga jantan 8-10 cm dan panjang perbungaan 10-15 cm. Anak tangkai bunga bercabang dua. Memiliki brakteola. 7). Nepenthes reinwardtiana Miq. Memanjat, tinggi tanaman 5-6 m. Batang: berdiameter 0,5-0,7 cm, bersegi tiga; internodus 6-12 cm. Daun: panjang daun 10-15 cm, lebar 2-4 cm, berbentuk lanset; ibu tulang daun jelas; 2-4 vena membujur; ujung runcing, dasar daun runcing, tepi daun berbulu halus; panjang sulur 13-17 cm. Kantung bawah: tinggi 8,5-10 cm dan lebar 4-6 cm, berbentuk kendi; lebar sayap 0,4-0,5 cm, panjang filamen 0,1-0,2 cm; mulut kantung bulat telur hampir bulat; panjang tutup kantung 2-3 cm, lebar 2-2,5 cm bentuk bulat telur; lebar bibir kantung 0,3-0,5 cm; gigi tidak jelas; panjang taji 0,4-0,5 cm, tunggal. Kantung atas: tinggi 10-18 cm, lebar 5-7 cm, bentuk kendi berpinggang; mulut

BioLink, Vol. 3 (2) Januari 2017: 183-193 kantung berbentuk bulat telur; panjang tutup kantung 2,5-3,5, lebar 2-2,5, bulat telur terbalik; terdapat dua spot seperti mata pada bagian dalam dekat leher kantung; lebar bibir kantung 0,2-0,3 cm; gigi tidak jelas; panjang taji 0,1-0,2 cm, tunggal. Perbungaan: tidak ditemukan. 8). Nepenthes rhombicaulis Sh. Kurata Teresterial, terkadang epifit; memanjat, tinggi tanaman 2-5 m. Batang: diameter 0,43-0,5 cm, bersegi tiga, berbulu halus, coklat; internodus, 2,3-7 cm. Daun: panjang 10-14 cm, lebar 4-5 cm, bentuk sudip; ujung runcing, dasar daun runcing, tepi daun berbulu halus, coklat; ibu tulang daun jelas; 2-3 vena yang membujur; panjang sulur 12-20 cm, berbulu halus, jarang, coklat. Kantung bawah: tinggi 9-11 cm, lebar 2-3 cm bentuk kendi; lebar sayap 0,5-0,7 cm, panjang filamen 0,4-0,6 cm; mulut kantung bulat telur; lebar tutup kantung 2-2,8 cm, panjang 2-3 cm, bentuk bulat telur terbalik; lebar bibir kantung 1-1,3 cm; panjang gigi pada bibir 0,1-0,2 cm, panjang gigi pada leher 0,2-0,3 cm; panjang taji 0,3-0,5 cm, tunggal. Kantung atas: tinggi 10-13 cm, lebar 2-3 cm, bentuk kendi berpinggang; mulut kantung bulat telur; lebar tutup kantung 2-3 cm, panjang 3-3,5cm; lebar bibir kantung 1-1,5 cm; panjang gigi pada bibir 0,1-0,15 cm, panjang gigi pada leher 0,1-0,2 cm; panjang taji 0,4-0,6 cm, tunggal. Perbungaan: Panjang 25-32 cm, panjang tangkai 10-13 cm; berbulu halus, coklat, anak tangkai bunga tunggal dan bercabang dua, tidak memiliki brakteola. 9). Nepenthes spectabilis Danser Memanjat, panjang batang 3-10 m. Batang berdiameter batang 0,5-0,7 cm, internodus 3-10 cm, berbentuk persegi sampai silindris. Daun berbentuk lanset hingga oblanset, ibu tulang daun jelas dengan 3-6 vena membujur di kedua sisinya, ujung daun membulat hingga runcing, sedangkan bagian pangkal tumpul, memeluk batang 3 / 4 1 / 2 lingkaran, panjang sulur daun 15-25 cm. kantung bawah berbentuk seperti kendi berleher pendek, panjang 10-20 cm, memiliki sayap, peristom tebal mengembang, tidak terlalu keras, dengan gerigi yang rapat dan berduri, jelas terlihat, rata dan terkadang melekuk runcing di bagian depan, lebar mengembang di kedua sisi, naik meninggi di bagian belakang, penutup berbentuk bulat telur, taji 0,8-1,5 cm, silindris, tunggal tidak bercabang. Kantung atas berbentuk seperti terompet panjang, panjang 25-45 cm, sayap hilang, taji dan bibir lebih panjang dan bergelombang dari kantung bawah, bagian yang lain sama dengan kantung bawah. Perbungaan jantan: panjang 15-20 cm, panjang tangkai 10-12 cm; anak tangkai bunga bercabang dua, memiliki brakteola, berbulu halus, coklat. Perbungaan betina: panjang 15-20 cm, panjang tangkai 10-15 cm; anak tangkai bunga tunggal, berbulu halus, coklat. 10). Nepenthes sumatrana (Miq.) Beck Memanjat, tinggi tanaman 2-4 m. Batang: diameter 0,6-1,3 cm, bulat, berbulu halus, coklat; internodus 5,2-10 cm. Daun: panjangnya 30-60 cm, lebar 5-8 cm, bentuk lanset; ujung runcing, dasar daun runcing, tepi daun berbulu halus, coklat kemerahan; ibu tulang daun jelas; 2-4 vena membujur; panjang sulur 50-70 cm, berbulu halus, coklat. Kantung bawah: tinggi 10-18 cm dan lebar 6-10 cm, bentuk gelas tambun, berbulu halus pada bagian luar, coklat kemerahan; 191

Ginting, N., dan Lubis, J.A., Inventarisasi Nepenthes di Tapanuli Selatan lebar sayap 1,2-1,5 cm, panjang filamen 0,5-1,2 cm; mulutkantung berbentuk bulat telur, berlekuk pada bagian depan kantung; lebar tutup kantung 6-9 cm, panjang 10-13 cm, berbentuk jantung, tepi bergelombang; lebar bibir kantung 1-1,5 cm, bergelombang pada bagian luar, warna bervariasi; gigi tidak jelas; panjang taji 0,5-1 cm, tunggal. Kantung atas: tinggi 30-40 cm, lebar 8-11 cm, bentuk terompet; mulut kantung berbentuk bulat telur, berlekuk pada bagian depan; panjang tutup kantung 10-12 cm, lebar 8-10 bentuk jantung, tepi bergelombang; lebar bibir kantung 0,8-1 cm, warna bervariasi; gigi pada bibir tidak jelas, panjang gigi pada leher 0,1-0,2 cm; panjang taji 0,5-1,1 cm, tunggal. Perbungaan: bunga jantan: anak tangkai bunga tunggal. 11). Nepenthes tobaica Danser Memanjat, tinggi tanaman 4-7 m. Batang: diameter 0,3-0,5 cm, bulat; internodus15-20 cm. Daun: panjang7-10 cm, lebar 1,5-2 cm, bentuk lanset; ujung daun runcing, dasar daun runcing, tepi daun rata; ibu tulang daun jelas; 1-3 vena yang membujur; panjang sulur 10-15 cm. kantung bawah: tinggi 5-10 cm, lebar 1-1,5 cm, bentuk kendi; lebar sayap 0,2-0,3 cm, panjang filamen 0,2-0,3 cm; mulut kantung bulat telur; lebar tutup kantung 1-1,5 cm, panjang 1,5-2 cm, bulat telur terbalik; lebar peristom 0,1-0,2 cm; gigi tidak jelas; panjang taji 0,3-0,5 cm, tunggal. Kantung atas: tinggi 8-12 cm, lebar 1,5-1,8 cm, bentuk kendi; mulut kantung bulat telur; panjang tutup kantung 1,5-2,2 cm, lebar 1-1,5 cm, bulat telur terbalik; lebar bibir kantung 0,1-0,2 cm; gigi tidak jelas; panjang taji 0,1-0,2 cm, tunggal. Perbungaan jantan: panjang 15-20 cm, panjang tangkai 10-20 192 cm; anak tangkai bunga tunggal, tanpa brakteola. Perbungaan betina: panjang 15-18 cm, panjang tangkai 12-15 cm; anak tangkai bunga tunggal, tanpa brakteola. 12). Nepenthes trichocarpa Miq. Memanjat, tinggi tanaman 2-4 cm. Batang: diameter 0,4-0,5 cm, bulat, licin; internodus 2,6-6 cm. Daun: panjang 12-15 cm, lebar 1,5-2,5 cm, bentuk lanset; ujung runcing, dasar daun runcing, dasar daun memeluk batang; ibu tulang jelas; 2-3 vena membujur. Panjang sulur 12-16 cm. Kantung bawah: tinggi kantung 5-6 cm, lebar 1,5-2 cm, bentuk kendi; lebar sayap 0,4-0,6 cm, panjang filamen 0,3-0,4 cm; mulut kantung bulat telur; lebar tutup kantung 1,5-2,5 cm, panjang 2-3,5 cm, bentuk bulat telur terbalik; lebar bibir kantung 0,3-0,5 cm; gigi tidak jelas; panjang taji 0,5-0, 8 cm, tunggal. Kantung atas: tinggi kantung 7-10 cm, lebar 3-3,5 cm, bentuk seperti tabung, bagian bawah sempit; mulut kantung bulat; lebar tutup kantung 1,8-2 cm, panjang 1,8-2,1 cm, bulat; lebar bibir kantung 0,1-0,3 cm; gigi tidak jelas; panjang taji 0,7-0,9 cm, tunggal. Perbungaan jantan: panjang tangkai 4,5-5,5 cm, panjang perbungaan 28-32 cm, berbullu halus, coklat; anak tangkai bunga bercabang dua, tidak memiliki brakteola. SIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Ditemukan 13 jenis Nepenthes pada 8 Kecamatan di Tapanuli Sealatan dimana diantaranya terdapat 1 jenis silangan alami. Kecamatan yang memiliki keanekaragaman jenis tertinggi adalah Kecamatan Saipar Dolok Hole. N.

reinwardtiana memiliki penyebaran yang paling luas. Kecamatan dengan jumlah jenis terendah adalah Kecamatan Angkola Timur, Kecamatan Arse, Kecamatan Marancar dan Kecamatan Tano Tombangan dengan 1 jenis. DAFTAR PUSTAKA Cheek, M. & M. Jebb. 2001. Nepenthaceae. Flora Malesiana. Series I Seed Plants, Vol 15. Ginting, N. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan pada Zona Subalpin di Hutan Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara. Majalah Ilmiah Kultura UMN Al- Wasliyah. Vol. 15. No 1. Desember 2014. ISSN 1411-0299.. 2016. Keanekaragaman Nepenthes di Sumatera Utara. Prosiding Seminar Biologi USU. 9 April 2016. USU Press. Medan. ISBN 979-458-904-7. Hernawati, & P. Akhriadi. 2006. A Field Guide to TheNepenthes of Sumatra, Padang: PILI- NGO Movement, Nepenthes Team, BP Conservation Programme, Conservation International-Indonesia. Suprayandi, 2007. Nepenthesspp., Tumbuhan Penangkap Serangga.http://pesanantar.wordpress.co m/2007/03/17/nepenthes spp./. Diakses tanggal 11 Oktober 2015. BioLink, Vol. 3 (2) Januari 2017: 183-193 193