PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), NET PROFIT MARGIN (), RETURN ON EQUITY (), DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015) Nabila Chandra Dita Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Email: nabilacdita@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to know the magnitude of the effect of Economic Value Added (EVA), Net Profit Margin (), Return On Equity (), and Return On Investment (ROI) simultaneously to Stock Price and which variables has the most dominant to Stock Price. This research uses multiple linear regression analysis with SPSS 23 for Windows. The result from this research indicates that EVA,,, and ROI simultaneously have a significant effect to Stock Price with the significance value of 0,000 b. The result also indicates that EVA is the most dominant variable in effecting the Stock Price with the significance value of 0,000. and have insignificant effect to Stock Price because the value of and in each companies at Utility, Infrastructure, dan Transportation sector mostly below 20% and 40% which is not good in the industry. Keyword: EVA,,, ROI, Stock Price ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarknya pengaruh Economic Value Added (EVA), Net Profit Margin (), Return On Equity (), dan Return On Investment (ROI) secara simultan terhadap Harga Saham dan variabel mana yang paling dominan terhadap Harga Saham. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 23 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EVA,,, dan ROI secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 b. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa EVA merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi Harga Saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. dan mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham karena nilai dan di masing-masing perusahaan sektor Utilitas, Infrastruktur, dan Transportasi kebanyakan di bawah 20% dan 40% yang berarti tidak baik di industri. Kata Kunci: EVA,,, ROI, Harga Saham 140
A. PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi di suatu negara salah satunya dipengaruhi oleh pengusaha yang sukses mengelola perusahaannya. Perusahaan perlu mengembangkan kegiatan usahanya dalam upaya meningkatkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi yang tentunya tidak terlepas dari kebutuhan dana yang relatif besar. Oleh karena itu, perusahaan akan diarahkan ke pasar modal untuk mendapatkan dana tersebut. Pasar modal adalah pasar yang memperjual belikan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal adalah serangkaian kegiatan yang memiliki hubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public serta lembaga dan profesi yang berhubungan dengan efek (Rusdin, 2008:1). Pasar modal merupakan sarana bagi investor untuk berinvestasi yang bersedia menanggung resiko dan mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Instrumen pasar modal yang diperdagangkan salah satunya adalah saham. Rusdin (2008:68) mengatakan bahwa saham adalah sertifikat yang membuktikan kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham tersebut memiliki hak atas oenghasilan dan aset perusahaan. Setiap saham yang beredar mempunyai nilai yang biasa disebut dengan harga saham. Harga saham adalah harga yang berlaku di pasar modal pada suatu periode tertentu yang ditentukan oleh para pelaku pasar modal (Sunariyah, 2006:168). Birgham dan Houston (2010:150) mengatakan bahwa harga saham yang tinggi menunjukkan tingkat kemakmuran pemegang saham. Ada beberapa pendekatan analisis untuk menilai harga saham, salah satunya adalah analisis fundamental. Darmadji dan Fakhruddin (2008:189) menyatakan bahwa analisis fundamental adalah cara dalam menilai suatu saham dengan mempelajari atau mengamati indikator-indikator terkait indikator keuangan dan manajemen perusahaan. Investor yang akan berinvestasi ke perusahaan membutuhkan informasi relevan mengenai kinerja keuangan perusahaan sebagai dasar keputusannya. Kinerja keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2016:21). Laporan keuangan perusahaan digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa analisis rasio keuangan, salah satunya rasio profitabilitas. Munawir (2012:86) mengatakan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang menghitung profit dari modal-modal yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin (), Return On Equity (), dan Return On Investment (ROI). Perhitungan,, dan ROI ini tidak menjamin ketepatan kondisi keuangan perusahaan karena tidak menghitung biaya modal. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan pengukuran kinerja perusahaan lainnya dengan konsep nilai tambah yang menghitung biaya modal yaitu Economic Value Added (EVA). Hanafi (2008:52) mengatakan bahwa EVA adalah suatu sistem untuk mengukur kinerja dengan menggabungkan perolehan nilai dengan biaya untuk memperoleh nilai tambah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Economic Value Added (EVA), Net Profit Margin (), Return On Equity (), dan Return On Investment (ROI) Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor Utilitas, Infrastruktur, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015). B. KAJIAN PUSTAKA 1. Economic Value Added Economic Value Added (EVA) merupakan ukuran kinerja yang menggabungkan perolehan nilai dengan biaya untuk memperoleh niali tambah (Hanafi, 2008:52). Nilai EVA yang positif (EVA > 0) menunjukkan adanya kenaikan nilai bagi para pemegang saham. Net Operating After Tax Weighted Average Cost of Capital (Rudianto, 2013:218) 2. Net Profit Margin Net Profit Margin () adalah suatu perhitungan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari hasil penjualan perusahaan. Perusahaan dikatakan baik jika yang dimiliki di atas rata-rata industri pada umunya yaitu 20% (Kasmir, 2008:201). (Fahmi, 2016:81) Earning After Tax Sales 141
3. Return On Equity Return On Equity () disebut juga dengan laba atas equity yang meggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal perusahaannya sendiri dalam mendapatkan laba (Fahmi, 2016:82). Perusahaan dikatakan baik jika memiliki nilai presentase di atas 40% (Kasmir, 2008:205). Earning After Tax Shareholders Equity (Fahmi, 2016:82) 4. Return On Investment Return On Investment (ROI) merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Munawir, 2012:89). Perusahaan dikatakan baik jika ROI yang dimiliki berada di atas rata-rata industri yaitu 30% (Kasmir, 2008:203). Earning After Tax Total Assets (Fahmi, 2016:82) 5. Harga Saham Sunariyah (2006:168) mengatakan bahwa harga saham adalah harga yang berlaku di pasar modal pada suatu periode tertentu yang ditentukan oleh para pelaku pasar modal. Harga saham dibagi menjadi 3 (tiga) jenis menurut Rusdin (2008:68), yaitu Nilai Nominal (Nilai Pari), Nilai Dasar, dan Nilai Pasar. C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Research yang ditujukan untuk menjelaskan generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya (Bungin, 2012:38). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan data yang dapat diakses di website IDX. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. b. Sampel Sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria: 1) Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode tahun 2013-2015. 2) Perusahaan memiliki laba positif. 3) Perusahaan menyajikan informasi beban bungan di laporan keuangan. Sampel yang didapat berdasarkan kriteria berjumlah 12 perusahaan yaitu, CASS, HITS, JSMR, LEAD, META, NELY, RAJA, SAFE, TAXI, TBIG, TLKM, dan TOWR. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan menggunakan data sekunder. 5. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014:147) b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan normal probability plot. Model regresi yang baik mempunyai distribusi data normal. Dasar keputusannya adalah penyebaran data (titik) yang mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2011:110). 2) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak memperlihatkan adanya multikolinearitas. Dasar keputusannya adalah dengan melihat tolerance > 0,10 dan VIF < 10 (Ghozali, 2011:105). 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah terjadi korelasi antar residual dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson. Model regresi yang baik tidak memperlihatkan adanya autokorelasi. Dasar keputusannya adalah du < Durbin 142
Watson < 4-du dengan menggunakan tabel Durbin Watson. 4) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik tidak memperlihatkan adanya heterokedastisitas. Dasar keputusannya adalah apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 di sumbu Y (Ghozali, 2011:139). c. Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β 1X 1 + β 2X 2 + β 3X 3 + β 4X 4 d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara simultan (Ghozali, 2011:100). Koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan Adjusted R Square karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari 2 (dua). e. Pengujian Hipotesis 1) Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar keputusannya adalah: a) Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima b) Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak 2) Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial (tersendiri) berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar keputusannya adalah: a) Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima b) Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Gambar 1: Hasil Uji Normalitas Gambar 1 menunjukkan bahwa data (titik) pada grafik normal probability plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi berdistribusi normal. b) Uji Multikolinearitas Tabel 1: Nilai Tolerance dan VIF Collinearity Statistics LN_EVA ROI Tolerance.635.696.633.782 VIF 1.574 1.436 1.580 1.279 Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk setiap variabel independen > 0,10 dan nilai VIF untuk setiap variabel < 10, maka model regresi tidak terdapat multikolinearitas. c) Uji Autokorelasi Tabel 2: Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 1.827 Tabel 2 menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 1,827 dengan nilai tabel Durbin Watson sebesar 1,7245 (N=36, α=0,05). Disimpulkan model regresi tidak terjadi autokorelasi karena du < DW < 4-du (1,7245 < 1,827 < 4-1,7245). d) Uji Heterokedastisitas 143
Gambar 2: Hasil Uji Heterokedastisitas Gambar 2 menunjukkan pola (titik) yang ada pada grafik menyebar dan tidak membentuk suatu pola, sehingga disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 3: Regresi Linier Berganda Model LN_EVA ROI Standardized Coefficients (Beta).672 -.056.196.268 Interpretasi model regresi yang didapat dari persamaan regresi linier berganda pada Tabel 3 adalah sebagai berikut: a) Nilai koefisien EVA sebesar 0,672 yang artinya bahwa jika EVA meningkat sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan meningkat sebesar 0,672 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. b) Nilai koefisien sebesar -0,056 yang artinya bahwa jika meningkat sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan menurun 0,056 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. c) Nilai koefisien sebesar 0,196 yang artinya bahwa jika meningkat sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan meningkat 0,196 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. d) Nilai koefisien ROI sebesar 0,268 yang artinya bahwa jika ROI meningkat 1 satuan, maka Harga Saham akan meningkat sebesar 0,268 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. 3. Koefisien Determinasi Tabel 4: Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) Model R Adjusted R Square 1.783 a.563 Nilai R (koefisien korelasi) pada Tabel 4 menunjukkan besarnya hubungan antara EVA,,, dan ROI terhada Harga Saham. Nilai R sebesar 0,783 mengindikasikan adanya hubungan kuat antara variabel independen dengan variabel dependen karena nilai R yang lebih dari 0,5 atau mendekati 1. Tabel 4 juga menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,563 atau 56,3 % yang mengindikasikan besarnya pengaruh EVA,,, dan ROI dalam menjelaskan Harga Saham. Sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel independen lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 4. Pengujian Hipotesis a) Uji F Tabel 5: Uji F (ANOVA) Model df F Sig. Regression Residual Total 4 31 35 12.272.000 b Tabel 5 menunjukkan nilai Fhitung sebesar 12,272 dengan nilai sig. sebesar 0,000 b dengan Ftabel sebesar 2,68 (α = 0,05; df regression = 4; df residual = 31). Fhitung > Ftabel adalah sebesar 12,272 > 2,68 dengan nilai sig. 0,000 b > α = 0,05 yang menghasilkan H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari uji F ini adalah EVA,,, dam ROI secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. b) Uji t Tabel 6: Uji t (coefficients) Model t Sig. LN_EVA ROI 4.795 -.421 1.398 2.121.000.677.172.042 Tabel 6 menunjukkan hasil thitung dengan ttabel sebesar 2,03951 (α = 0,05; db residual = 31) sebagai berikut: 1) Nilai thitung EVA 4,795 > ttabel 2,03951 dengan nilai sig. 0,000 b < α 0,05 yang menghasilkan H0 ditolak H1 diterima. Disimpulkan bahwa EVA 144
CASS HITS JSMR LEAD META NELY RAJA SAFE TAXI TBIG TLKM TOWR CASS HITS JSMR LEAD META NELY RAJA SAFE TAXI TBIG TLKM TOWR secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap Harga Saham. 2) Nilai thitung -0,421 dengan nilai sig. 0,677 > α = 0,05 yang menghasilkan H0 diterima dan H1 ditolak. Disimpulkan bahwa secara parsial berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap Harga Saham. Alasan mengapa secara parsial berpengaruh tidak signifikan adalah karena menurut Kasmir (2008:201) perusahaan dikatakan baik jika yang dimiliki di atas ratarata industri pada umumnya yaitu 20%, sedangkan sebagian besar nilai perusahaan yang dijadikan sampel di bawah 20%. Gambar 3 akan menunjukkan fluktuasi presentase rata-rata. 50% 40% 30% 20% 10% 0% Gambar 3: Fluktuasi Presentase Rata-Rata Sumber: Data Diolah, 2017 Gambar 3 menunjukkan hanya terdapat 5 perusahaan yang presentase nilai nya di atas 20%. 3) Nilai thitung 1,398 dengan nilai sig. 0,172 > α = 0,05 yang menghasilkan H0 diterima dan H1 ditolak. Disimpulkan bahwa secara parsial berpengaruh tidak signifikan positif terhadap Harga Saham. Alasan mengapa secara parsial berpengaruh tidak signifikan adalah karena menurut Kasmir (2008:205) angka dapat dikatakan baik apabila hasil presentase menunjukkan > 40%, sedangkan sebagian besar nilai perusahaan yang dijadikan sampel di bawah 40%. Gambar 4 akan menunjukkan fluktuasi presentase rata-rata. 80% 60% 40% 20% 0% Gambar 4: Fluktuasi Presentase Rata- Rata Sumber: Data Diolah, 2017 Gambar 4 menunjukkan hanya terdapat 2 perusahaan yang presentase nilai nya di atas 40%. 4) Nilai thitung ROI 2,121 > ttabel 2,03951 dengan nilai sig. 0,042 < α = 0,05 yang menghasilkan H0 ditolak dan H1 diterima. Disimpulkan bahwa ROI secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap Harga Saham. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) EVA,,, dan ROI secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 b. b) EVA merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap Harga Saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan menambah perhitungan variabel-variabel lainnya dengan jumlah emiten (perusahaan) yang lebih banyak. b) Bagi perusahaan, disarankan untuk terus mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan dan memperhatikan perhitungan EVA dan ROI karena secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham dengan EVA sebagai variabel paling dominan. Kinerja keuangan yang terus meningkat akan berdampak pada harga saham perusahaan. 145
c) Bagi investor, disarankan melakukan perhitungan rasio lainnya selain perhitungan-perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat menjadi bahan keputusan untuk melakukan investasi ke perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Brigham, Eugene, dan Joel Houston. 2010. Dasar- Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Bungin, Burhan. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi 2. Jakarta: Prenanda Media. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2008. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, Irham. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam. 2011. Ekonometrika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Universitas Diponegoro. Hanafi, Mamduh M. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Munawir. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Erlangga. Rusdin. 2008. PASAR MODAL Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta. 146