PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

Artikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM

PENGARUH PENYELENGGARAAN MGMP TIK DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP KINERJA GURU TIK SMP SE- KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN GURU DALAM MGMP BAHASA INGGRIS DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMP/MTS SE KECAMATAN PURWAKARTA

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEEFEKTIFAN KINERJA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SLEMAN

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

Oleh: QONITAH HAPPY EXACTA A

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

KONTRIBUSI DISIPLIN KERJA, SUPERVISI AKADEMIK DAN PARTISIPASI GURU (MGMP) TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENJASORKES SMKDI KABUPATEN PEKALONGAN

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

Educational Management

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

: SAHID PAMBUDI UTOMO A210

BAB III METODE PENELITIAN

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH DAN KOMPENSASI KERJA DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKECAMATAN BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

PENGARUH PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA MAGELANG JURNAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

KORELASI ANTARA SERTIFIKASI GURU DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

Oleh : Ridwan Prayogo A

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab- sebab dari

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman mata pelajaran gambar teknik (X 1 ) dan kreativitas (X 2 ) serta

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ARVITA MAYASARI A

BAB III METODE PENELITIAN

ANGKATAN 2009 NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : BAKHTIAR NUGROHO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KONTRIBUSI KREATIVITAS SISWA DALAM PRAKTIK PEMESINAN DAN MOTIVASI KERJA SISWA TERHADAP KESIAPAN KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

HANIFAH KUMALA DEWI A

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Oleh IMA QOYYIMAH A

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN TINGKAT KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN KUALITAS SEKOLAH DI SMPN SE-KOTA MALANG

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Asih Pratiwi NIM

ABSTRAK. Informasi, Pengetahuan, Kesiapan. Jurnal Taman Vokasi Vol. 5, No. 1, Juni

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA SRAGEN KOTA

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar. Magister Pendidikan. Oleh: HERU MURSITI Q

MARINI FITRI RAHMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PDF Pro Trial. sebagai langkah berikutnya yang ditempuh adalah menyajikan data yang

PENGARUH PEMBINAAN PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) SE KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh I Ketut Ardiatmika Adnyana

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI GAMBAR TEKNIK DI SMK N 2 PENGASIH

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN DUKUNGAN EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA MAGELANG RINGKASAN SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

Dedy Kintaka Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

Transkripsi:

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Asih Pratiwi NIM 08101241026 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2013

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG THE AFFECT OF SCIENCE MGMP IMPLEMENTATION AND PRINCIPAL ACADEMIC SUPERVISION TO SCIENCE TEACHER PROFESSIONAL COMPETENCE AT JUNIOR HIGH SCHOOL IN MAGELANG DISTRIC Oleh: Asih Pratiwi, Manajemen Pendidikan/Administrasi Pendidikan, teewee9@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh pelaksanaan MGMP IPA terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang; (2) Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang; dan (3) pengaruh pelaksanaan MGMP IPA dan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel sesuai tabel pengukuran Krejcie dan Morgan berjumlah 73 guru, dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelaksanaan MGMP IPA terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se- Kota Magelang sebesar 17,25%; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang sebesar 9,52%; dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelaksanaan MGMP IPA dan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang sebesar 26,77%. Kata kunci: MGMP, supervisi akademik kepala sekolah, kompetensi profesional guru IPA. Abstract The purpose of this research is to know: (1) the affect of science MGMP implementation to science teacher professional competences at junior high school in Magelang district; (2) the affect principal academic supervision to science teacher professional competences at junior high school in Magelang district; and (3) the affect of science MGMP implementation and principal academic supervision to science teacher professional competences at junior high school in Magelang district. This research conducted by quantitative approach. The samples were 73 teacher, based on Krejcie and Morgan table. The results showed: (1) there is positive and significant affect of science MGMP implementation to science teacher professional competences at junior high school in Magelang district is 17,25%; (2) there is positive and significant affect of principal academic supervision to science teacher professional competences at junior high school in Magelang district is 9,52%; and (3) there is positive and significant affect of science MGMP implementation and principal academic supervision to science teacher professional competences at junior high school in Magelang district is 26,77%. Keyword: MGMP, principal academic supervision, science teacher professional competences.

PENDAHULUAN Tenaga pendidik adalah salah satu komponen yang sangat penting karena merupakan sumber daya manusia yang dapat dikembangkan dan akan bertindak dalam mengarahkan peserta didik secara langsung. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 menyebutkan bahwa Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dalam era desentralisasi pendidikan pada saat ini, posisi guru harus mempunyai tanggung jawab yang luas dan dapat mengembangkan metode pembelajaran yang dilakukan. Guru harus menyusun sendiri jabaran kurikulum menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan karateristik siswa, kemampuan sekolah, dan lingkungannya. Selain itu guru harus dapat berfikir logis, kritis, kreatif, dan reflesif dalam meningkatkan mutu pembelajarannya, dan melaksanakan hasil pemikirannya ini dalam pembelajaran di kelas. Uji kompetensi awal guru sebagai cara untuk mengetahui sejauhmana kompetensi yang dimiliki guru sebagai acuan dalam sertifikasi guru. Akan tetapi terdapat masalah pada uji kompetensi awal tersebut bahwa sertifikasi guru yang dilalui via uji kompetensi banyak dipertanyakan, dan diminta untuk tidak dilanjutkan. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta agar sertifikasi guru dihapus, meski dulu organisasi ini paling lantang setuju program tersebut. Salah satu alasan yang sering muncul ke permukaan adalah banyak di antara para guru yang tidak lolos uji kompetensi. Sebagian besar dari mereka mengatakan materi uji sulit (Suara Merdeka, 19 Januari 2012). Hal tersebut menjadikan pertanyaan apakah kompetensi guru memang masih rendah ataukah materi uji yang tidak disesuaikan dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh guru. Kompetensi guru setiap waktu harus selalu dikembangkan, salah satunya melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). MGMP merupakan wadah kegiatan profesional bagi para guru mata pelajaran yang sama pada jenjang SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK di tingkat Kabupaten/Kota

yang terdiri dari sejumlah guru pada sejumlah sekolah (Depdiknas, 2009: iv). Bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terdiri dari mata pelajaran Biologi dan Fisika membentuk satu kelompok yang disebut MGMP IPA Terpadu. Dari hasil observasi MGMP IPA Terpadu di Kota Magelang menunjukkan bahwa dana yang dipergunakan oleh MGMP IPA Terpadu berasal dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan baru saja mendapat bantuan dana block grant dari pemerintah pusat untuk kegiatan yang diselenggarakan MGMP IPA Terpadu. Masalah yang terjadi pada internal MGMP IPA Terpadu di Kota Magelang itu sendiri yaitu masih belum semua guru aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh MGMP. Sehingga pertemuan MGMP masih belum optimal. Selain MGMP, pengembangan kompetensi profesional guru yaitu dengan adanya pelaksanaan supervisi akademik oleh akademik oleh kepala sekolah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 menyebutkan ada 5 (lima) dimensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu (1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi manajerial, (3) kompetensi kewirausahaan, (4) kompetensi sosial, dan (5) kompetensi supervisi. Kepala sekolah sebagai supervisor mempunyai tugas yang sangat penting di dalam mendorong guru untuk malakukan proses pembelajaran untuk mampu menumbuhkan kemampuan kreatifitas, daya inovatif, kemampuan pemecahan masalah, dan berpikir kritis. Kepala sekolah harus mempunyai standar supervisor dalam menjalankan tugasnya, yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.12 Tahun 2007. Kepala sekolah sebagai pemimpin satuan pendidikan sebaiknya lebih aktif dalam melaksanakan supervisi akademik. Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Oleh sebab itu sasaran supervisi akademik adalah guru dalam proses pembelajaran, yang terdiri dar materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas.

Nugroho (2006: 31) mengemukakan tentang supervisi saat ini, yaitu pendekatan itu lebih pada pendekatan supervisi yang masih cenderung menggunakan pendekatan tradisional, yang tampak dari gejala-gejala yang menunjukkan kecenderungan bahwa kepala sekolah menempatkan diri pada posisi yang lebih tinggi dari pada orang yang dibina (supervisi). Kepala sekolah merasa dirinya sebagai orang yang lebih tahu dan lebih berpengalaman. Hal tersebut berakibat supervisi yang diberikan bertitik tolak dari pengetahuan dan keinginan kepala sekolah, bukan berasal dari hasil pengamatan ataupun pemetaan masalah serta kebutuhan orang yang dibina. Kecenderungan yang lainnya dilakukan oleh kepala sekolah adalah mengarahkan, memberi nasihat, memberi kritik terhadap kesalahan atau kekurangan, mendikte, dan keinginannya harus diikuti oleh guru tanpa memperhatikan kebutuhan dan arah pengembangan profesionalitas guru serta kemajuan sekolah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalahnya yaitu: (1) bagaimana pengaruh pelaksanaan MGMP IPA terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang; (2) bagaimana pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang; dan (3) bagaimana pengaruh pelaksanaan MGMP IPA dan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) pengaruh pelaksanaan MGMP IPA terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang; (2) pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang; dan (3) pengaruh pelaksanaan MGMP IPA dan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang. Manfaat penelitian ini bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengalaman baru tentang pengaruh pelaksanaan MGMP dan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru terutama pada mata pelajaran IPA SMP/MTs. Bagi kalangan akademis sebagai wacana sekaligus masukan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru dengan pendidikan pada era otonomi daerah.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk mengumpulkan informasi mengenahi status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian (Suharsimi Arikunto, 2005:234). Subyek Penelitian Subyek penelitian ini yaitu guru mata pelajaran Biologi dan Fisika SMP/MTs se-kota Magelang. Populasinya sebanyak 87 guru, kemudian diambil sampel sebanyak 73 guru. Penentuan jumlah sampel berdasarkan tabel pengukuran Krejcie dan Morgan. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 25 September 2012 sampai dengan 1 November 2012 di SMP N di Kota Magelang. Prosedur Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan membagikan angket kepada responden, dan untuk menguji keabsahan data menggunakan studi dokumentasi dan observasi. Kemudian hasil penilaian angket dianalisis dengan teknik statistik yang dibantu dengan SPSS versi 16.0. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini mencakup data variabel: (1) pelaksanaan MGMP IPA Terpadu; (2) supervisi akademik oleh kepala sekolah; dan (3) kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs. Data tersebut diambil dengan menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan, dikembangkan dari Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi Profesional Guru, pedoman MGMP (Depdiknas, 2004: 5), Prosedur Operasional Standar MGMP (Depdiknas,2009: 3), pelaksanaan supervisi akademik menurut

buku acuan Supervisi akademik (Dittendik, 2010: 5), dan teknik supervisi menurut Suharsimi Arikunto (2004: 54). Teknik Analisis Data Teknik analisis data untuk penelitian ini menggunakan regresi berganda, dengan uji prasyarat analisis yaitu mencakup: (1) uji normalitas data untuk mengetahui distribusi normal, menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov; (2) uji linieritas untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antara variabel bebas dengan terikat, menggunakan rumus uji signifikansi regresi dengan nilai F; dan (3) uji multikolinearitas untuk mengetahui bahwa masing-masing variabel adalah independen, menggunakan nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan rumusan masalah pada pendahuluan di atas dapat di uraikan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan MGMP IPA berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang. Hasil analisis data pengaruh pelaksanaan MGMP IPA terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang dapat dikemukakan pada tabel berikut ini. Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis, Uji Signifikansi Korelasi, dan Sumbangan Pelaksanaan MGMP IPA terhadap Kompetensi Professional Guru IPA SMP/MTs. Variabel Koef Koefisien t r Bebas Prediktor xy t tabel SE SR korelasi a Ket (70) (%) (%) Pelaksanaan MGMP IPA Terpadu 0,197 0,435 0,471 3,863 1,671 Signifikan 17,25 64,45 Variabel terikat: kompetensi Profesional Guru IPA SMP/MTs Pelaksanaan MGMP IPA Terpadu memiliki koefisien korelasi (r x1y ) sebesar 0,435 yang bernilai positif. Selanjutnya uji signifikansi dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t hitung =3,836, sehingga lebih besar dari t tabel dengan taraf signifikansi 5% yaitu 1,671 (t hitung > t tabel ). Persamaan regresi yakni sebesar 0,197, yang berarti nilai kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/ MTs akan naik sebesar 0,197 pada suatu satuan nilai pelaksanaan MGMP IPA Terpadu

dengan asumsi nilai dari variabel supervisi akademik kepala sekolah tetap. Presentase kontribusi dari pelaksanaan MGMP IPA diketahui melalui hasil perhitungan sumbangan relatif yaitu 64,45% dan sumbangan efektif sebesar 17,25%. Sehingga pelaksanaan MGMP IPA Terpadu ini berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang. Pengaruh pelaksanaan MGMP IPA terhadap kompetensi profesional guru IPA dapat juga dilihat dari program rutin yang telah dilaksanakan, yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi profesional guru mencakup antara lain: pembahasan kurikilum, materi, konsep keilmuan sesuai standar kompetensi mata pelajaran IPA, kompetensi dasar mata pelajaran IPA, pengelolaan pembelajaran, media, metode pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Sehingga pelaksanaan MGMP IPA tersebut dapat mempengaruhi kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang. 2. Supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/ MTs di Kota Magelang. Hasil analisis data pengaruh supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/MTs di Kota Magelang dapat dikemukakan pada tabel berikut ini. Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis, Uji Signifikansi Korelasi, dan Sumbangan Variabel Variabel Bebas Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah Supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap Kompetensi Profesional Guru IPA SMP/MTs. Koef Prediktor r xy Koefisien korelasi parsial t a t tabel (70) Ket SE (%) SR (%) 0,120 0,337 0,310 2,732 1,671 Signifikan 9,52 35,55 Variabel Terikat : kompetensi professional guru bidang studi IPA SMP/ MTs. Supervisi akademik oleh kepala sekolah memiliki koefisien korelasi (r x2y ) sebesar 0,335 yang bernilai positif. Kemudian untuk menguji signifikan koefisiensi korelasi dengan menggunakan uji t dari nilai t hitung menunjukan nilai 3,836 yang lebih besar dari t tabel dengan taraf signifikansi 5% yaitu 1,671 (t hitung >t tabel ). Persamaan regresi yakni sebesar 0,120, yang bernilai kompetensi

profesional guru bidang studi IPA SMP/ MTs akan naik sebesar 0,120 pada satu satuan nilai supervisi akademik kepala sekolah dengan asumsi nilai dari variabel pelaksanaan MGMP IPA Terpadu tetap. Besarnya presentase kontribusi dari supervisi akademik kepala sekoah dapat diketahui melalui hasil perhitungan sumbangan relatif yaitu 35,55% dan sumbangan efektif sebesar 9,52%. Kepala sekolah SMP/MTs Se-Kota Magelang telah merencanakan supervisi akademik dengan membuat jadwal kegiatan, pedoman, dan instrumen supervisi akademik untuk peningkatan kompetensi profesional guru. Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah mencermati dan mengarahkan guru dalam menyusun RPP dan silabus, penggunaan metode, media, dan evaluasi pembelajaran. Kepala sekolah melaksanakan supervisi dengan nenggunakan dua teknik, yaitu teknik perseorangan dan teknik kelompok. Teknik perseorangan yang sering dilaksanakan yaitu dengan melakukan kunjungan kelas dan observasi kelas, kepala sekolah jarang melaksanakan wawancara perseorangan. Kemudian teknik kelompok yang sering dilaksanakan yaitu dengan pertemuan/rapat. Dengan demikian supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat mempengaruhi kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang. 3. Pelaksanaan MGMP IPA Terpadu dan supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/MTs. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa dari masing-masing variabel yaitu pelaksanaan MGMP IPA dan supervisi akademik kepala sekolah dapat berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs. Selanjutnya hasil analisis data pengaruh pelaksanaan MGMP IPA dan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang dapat dikemukakan pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis dan Uji Signifikan Regresi Berganda Sumber Koef R y12 R 2 y12 F o F tabel (2,70) (Constanta) 15,742 Pelaksanaan MGMP IPA Terpadu Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah 0,197 0,120 Keterangan 0,517 0,268 12,792 3,130 Signifikan Variabel Terikat: Kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/ MTs Pelaksanaan MGMP IPA dan supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/ MTs di Kota Magelang. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R y12 ) sebesar 0,517 dan di uji signifikansi korelasi dengan uji F yang diketahui yaitu F hitung =12,792 sehingga lebih besar dari F tabel =3,130. Koefisien determinasi sebesar 0,268, yang berarti pelaksanaan MGMP IPA Terpadu dan supervisi akademik kepala sekolah dapat berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/MTs sebesar 26,8%. Dengan hasil yang telah ditunjukkan, maka dapat diketahui bahwa faktor pelaksanaan MGMP IPA dan supervisi akademik berpengaruh dengan kekuatan yang bervariasi terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang. Dengan peningkatan dari pelaksanaan MGMP IPA Terpadu dan supevisi akademik kepala sekolah secara optimal, maka akan meningkatkan kompetensi profesional guru lpa SMP/MTs se-kota Megelang sesuai besarnya pengaruh dari kedua faktor tersebut, tanpa mengesampingkan faktor lain yang belum diteliti dan berpengaruh sebesar 73, 2%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dan dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) pelaksanaan MGMP IPA Terpadu mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/MTs se-kota Magelang. Besarnya persentase konstribusi dari pelaksanaan MGMP IPA Terpadu dapat diketahui

melalui hasil perhitungan sumbangan relatif yaitu 64,45% dan sumbangan efektif sebesar 17,25%; (2) supervisi akademik kepala sekolah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/MTs se-kota Magelang. Besarnya persentase konstribusi dari supervisi akademik kepala sekolah dapat diketahui melalui hasil perhitungan sumbangan relatif yaitu 35,55% dan sumbangan efektif sebesar 9,52%; (3) pelaksanaan MGMP IPA Terpadu dan supervisi akademik kepala sekolah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/MTs se-kota Magelang. Besarnya persentase konstribusi kedua variabel ditunjukkan dengan koefisien determinasi sebesar 0,268, yang berarti pelaksanaan MGMP IPA Terpadu dan supervisi akademik kepala sekolah dapat berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru bidang studi IPA SMP/MTs sebesar 26,8%. Saran Berdasarkan hasil temuan pada penellitian, dapat diberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut: (1) pelaksanaan MGMP IPA Terpadu berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru IPA SMP/MTs se-kota Magelang, sehingga perlu optimalisasi pelaksanaan MGMP untuk meningkatkan kompetensi profesional guru; (2) Supervisi akademik oleh kepala sekolah berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru, sehingga kepala sekolah agar lebih meningkatkan supervisi akademik untuk mewujudkan kompetensi profesional guru yang lebih baik. Cara yang dapat dilakukan misalnya, dengan menjadwalkan dan mempersiapkan kegiatan supervisi dengan matang, dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara rutin, dan melakukan evaluasi dengan musyawarah dengan para guru.

DAFTAR PUSTAKA Amin Yusuf. (2008). Respon Guru Atas Implementasi Kebijakan Program Sertifikasi: Studi Pada KKG dan MGMP di Kabupaten Semarang. Lembar Ilmu Kependidikan (Jilid 37, Nomor 2). Hlm. 91. Depdiknas. (2004). Pedoman Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2008). Standar Pengembangan KKG MGMP. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. (2009). Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan KKG MGMP. Jakarta: Depdiknas. Enco Mulyasa. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosdakarya. Nugroho. (2006). Supervisi Pengembangan: Meningkatkan Supervisi Akademik. Jurnal Tenaga Kependidikan (Vol. 1 No. 2). Hlm. 31. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Redaksi. 2012. Sertifikasi Guru Harus Tetap Jalan. Suara Merdeka. 19 Januari 2012. Hal 5. Suharsimi Arikunto. (2004). Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.