JOURNAL PUBLIKASI MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BARANG BEKAS PADA TK 03 KALIWULUH KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Disusun Oleh MUNAWAROH NIM. A. 53A100047 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Tani Tromol Pos I Pabelan KartasuroTlp. (0271)717417 Fax.715448 Surakarta 57102 Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir Nama : Drs. Ahmad Fathoni, M.Pd (Pembimbing) NIP / NIK : Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa Nama :Munawaroh NIM/NIRM : A. 53A100047 Jurusan : S1 PAUD Judul Skripsi : MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BARANG BEKAS PADA TK 03 KALIWULUH KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya Surakarta, 17 Mei 2013 Pembimbing ii Drs. Ahmad Fathoni, M.Pd, NIP/NIK:
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrohmannirrohim Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama : Munawaroh NIM/NIRM : A. 53A100047 Fakultas /Progdi : FKIP/ Pendidikan Anak Usia Dini Jenis : Skripsi Judul Skripsi :MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BARANG BEKAS PADA TK 03 KALIWULUH KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalty kepada UMS atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan Ilmu Pengetahuan 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih, menyediakan/mengalih formatkan, mengolah dalam bentuk pangkalan data (databes), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 21 Mei 2013 Yang Menyerahkan, iii Munawaroh
ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA TK 03 KALIWULUH KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Munawaroh A. 53A100047 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 111 halaman MUNAWAROH NIM. A. 53A100047, Tujuan penelitian ini adalah tujuan umum adalah untuk mengetahui metode bercerita dengan media barang bekas dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak Taman Kanak-kanak 03 Kaliwuluh Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action ressearch) dengan bentuk penelitian PTK. Subjek penelitian adalah seluruh anak yang berada di Taman Kanak-Kanak 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi partisipan, dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model induktif interaktif, komponen pokok analisis induksi interaktif yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu siklus. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa Kemanpuan bercerita anak Taman Kanak-kanak 03 Kaliwuluh Karanganyar pada pra siklus anak yang dinyatakan tuntas ada 5 anak dari 14 anak (35,71 %), sedangkan yang belum tuntas ada 9 anak dari 14 anak (64,29 %). Pada siklus I dinyatakan tuntas ada 10 anak dari 14 anak (71,43 %), sedangkan yang belum tuntas ada 4 anak dari 14 anak (28,57 %). Kemanpuan bercerita anak Taman Kanak-kanak 03 Kaliwuluh Karanganyar pada siklus II dinyatakan tuntas ada 13 anak dari 14 anak (92,86 %), sedangkan yang belum tuntas ada 1 anak dari 14 anak (7,14 %). Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut: Melalui metode bercerita dengan media barang bekas dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak di Taman Kanakkanak 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2012/ 2013.. Kata Kunci : Meningkatkan, Kemampuan Bercerita, Pemanfaatan Barang Bekas 1
2 PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini (TK) merupakan bentuk pendidikan yang fundamental dalam kehidupan seorang anak yang pendidikan pada masa ini sangat menentukan keberlangsungan anak itu sendiri juga bagi suatu bangsa. Oleh karena itu anak usia dini (TK) merupakan aset dan investasi masa depan bagi suatu bangsa. Bangsa Indonesia dua puluh lima tahun ke depan sangat bergantung pada anak anak usia dini (TK) yang ada pada masa sekarang (Luluk Asmawati, 2002: 5). Untuk dapat menghasilkan suatu generasi yang baik di masa depan pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik, pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak lain yang terkait dan memiliki perhatian terhadap pengembangan sumber daya manusia di masa datang. Oleh karena itu, kebijakan dan standarisasi teknis pendidikan untuk anak usia dini perlu dibuat dan disusun dengan pemikiran yang matang dan menyeluruh. Bertitik tolak pada identifikasi masalah dan mengertian di atas berdasarkan analisis kemampuan dan daya dukung yang ada maka masalah yang segera mendapat solusi adalah rendahnya kemampuan berbahasa lisan. Mengingat kemampuan berbahasa lisan merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Usia 5 6 tahun, merupakan waktu yang tepat bagi anak untuk menguasai bahasa kedua dengan lancar dan sesuai dengan pembicara asli. Bercerita dalam pembelajaran merupakan bagian dari pembelajaran berbicara dan peningkatan kemampuan berbicara. Bercerita itu sendiri adalah menuturkan pengalaman, perbuatan yang pernah dilihat, atau bahan bacaan terhadap terjadinya sesuatu atau juga disebut dongengan. Moeliono, dkk (2005: 165) mengatakan bahwa bercerita adalah kemampuan menuturkan atau tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya sesuatu hal, atau dongengan atau omongan. Dengan demikian banyak pengetahuan tentang tema, topik, ide, gagasan dan pengalaman melalui banyak membaca, siswa akan memiliki bahan yang lebih banyak untuk dapat bercerita atau menceritakan kembali. Dengan demikian kemampuan bercerita yang dimiliki siswa akan lebih baik yang memiliki relevansi kemampuan bercerita menjadi lebih baik.
3 Salah satu permasalahan praktis dalam mencapai tujuan pengajaran adalah mengenai penggunaan metode yang efektif serta media yang tepat, karena pada umumnya guru mengajar kurang sesuai atau tidak dengan materi yang diajarkan sehingga kurang berhasil tujuan yang akan dicapai. Mengasuh, membesarkan dan mendidik anak merupakan tugas yang mulia yang tidak dapat lepas dari berbagai macam halangan dan tantangan. Telah banyak usaha yang dilakukan orang tua untuk memberikan bekal bagi anak-anaknya kelak di kehidupan yang akan datang. Adalah harapan dan cita-cita para orang tua untuk memperkembangkan anak semaksimal mungkin agar anak tersebut dapat berkembang secara maksimal, namun dalam kenyataan kehidupan tidak semua orang tua dapat membimbing anak-anak untuk menjadi manusia yang berguna bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya. Oleh karena itu orang tua berusaha menyelokahkan putra putrinya di suatu lembaga pendidikan. Agar anak mampu berkembang di kelak kemudian hari maka orang tua haruslah pandai-pandai dalam memilih lembaga pendidikan mana yang tepat untuk anak-anaknya. Agar anak mampu mengikuti perkembangan pada anak usia dini (TK) nya maka sebelum ia memasuki sekolah dasar maka anak seharusnya disekolahkan di Taman Kanak-kanak ( TK ). Taman Kanak-kanak 03 Kaliwuluh merupakan salah satu TK yang berada pada Desa pinggiran sebelah timur Kecamatan Kebakkramat memiliki kemampuan yang hampir seragam karena saat masuk memiliki umur yang hampir seragam yakni antara 5 tahun dan 6 tahun. Namun demikian bila ditinjau dari prestasi belajar anak didik belum sesuai harapan guru maupun orang tua sebagai unsur pendidikan. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi diri dari 14 siswa yang ada di TK ini, sekitar 5 siswa (± 36 %) yang tidak memiliki masalah dalam mengikuti proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak sedamgkan sisanya 9 siswa (± 64 %) memiliki masalah dalam mengikuti proses pembelajaran di TK. Adapun masalah yang terjadi di TK 03 Kaliwuluh, yaitu adanya anak yang belum memahami untuk melakukan interaksi dengan teman sebaya dan lingkungan anak yang baru, anak-anak yang belum bisa bersosialisasi dengan teman sebaya dan rendahnya kemampuan anak didik dalam berbahasa lisan melalui bercerita di sekolah. Bila masalah ini tidak segera mandapat solusi maka sangatlah sulit hasil belajar anak didik mencapai hasil yang memuaskan. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah
4 tersebut dilakukan dengan pemanfaatan barang bekas yang ada di sekitar anak untuk mendukung kemampuan bercerita anak. Adaun data siswa yang memiliki kemampuan bercerita maupun yang belum dapat dilihat pada table berikut: Tabel 1.1. Daftar Siswa TK 03 Kaliwuluh Kebakkramat yang Memiliki Kemampuan Bercerita dari Hasil Observasi Awal Sebelum Pembelajaran Dengan Pemanfaatan Barang Bekas No Nama Anak Jenis Keterangan Kelamin 1 Arya Shata L Telah Memiliki Kemampuan Bercerita 2 Ananda Revaldo P Belum Memiliki Kemampuan Bercerita 3 Aldena Chelsea P Belum Memiliki Kemampuan Bercerita 4 Anggi Risma N P Telah Memiliki Kemampuan Bercerita 5 Bintang Tito F L Belum Memiliki Kemampuan Bercerita 6 Choirul Mustofa P Telah Memiliki Kemampuan Bercerita 7 Galih Yudha P P Telah Memiliki Kemampuan Bercerita 8 Muhammad K L Belum Memiliki Kemampuan Bercerita 9 Muhsim Arif M L Belum Memiliki Kemampuan Bercerita 10 Vlorista Endria L Belum Memiliki Kemampuan Bercerita 11 Razzan Daffa A L Belum Memiliki Kemampuan Bercerita 12 Safa Nur H P Telah Memiliki Kemampuan Bercerita 13 Rizan Antori R L Belum Memiliki Kemampuan Bercerita 14 Yuma Surya P L Belum Memiliki Kemampuan Bercerita Atas dasar uraian diatas, maka penulis ingin meningkatkan: Kemampuan Bercerita Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Media Barang Bekas pada Taman Kanak kanak 03 Kaliwuluh Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.
5 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di TK Kaliwuluh 03 Kebakkramat Karanganyar. Penelitian dilaksanakan selama selama 3 bulan mulai bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Meii 2013. Subyek penelitian adalah Guru kelas serta siswa di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Kaliwuluh 03 Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Obyek penelitian adalah kemampuan bercerita serta pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas. Jenis penelitian adalah PTK dengan langkah-langkah 1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan untuk proses penelitian tindakan kelas ini adalah menyusun RKH dan RBP dilanjutkan mendata seberapa banyak anak yang kemampuan bercerita masih kurang serta menyiapkan perangkat pengajaran dengan pemanfaatan barang bekas. 2. Pelaksanaan a. Tahap Perencanaan Tindakan Anak anak yang akan ditingkatkan kemampuan bercerita adalah anak anak yang kemampuan bercerita belum muncul saat di sekolah. Adapun langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain : 1) Pengumpulan data diri anak yang kemampuan kemampuan bercerita belum muncul 2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi anak dan memecahkannya. 3) Menentukan program pengajaran yang tepat yakni Pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan 1) Guru menerapkan pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas 2) Anak belajar dalam situasi pemanfaatan barang bekas 3) Memantau perkembangan kemampuan bercerita yang terjadi pada anak. c. Tahapan Observasi Tindakan guru memonitor dan membantu anak jika menemui kesulitan selama pengajaran dengan pemanfaatan barang bekas d. Tahapan Refleksi Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan a, b, c.
6 Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi siklus I, dibuat siklus II yang meliputi : a. Tahap Perencanaan Tindakan b. Tahap Pelaksanaan Tindakan c. Tahap Observasi d. Tahap Refleksi. Demikian juga untuk siklus II, selanjutnya anak mampu memiliki kemampuan bercerita. Sumber data dapat ditemukan melalui pengamatan keseharian yang dilakukan anak, dimana anak sebelumnya masih belum bisa bercerita dengan pemanfaatan barang bekas, setelah berlatih dengan pembelajaran mampu bercerita dengan baik. Dalam pengumpulan data yang dipergunakan peneliti ada 3 teknik. Teknik tersebut adalah Teknik Wawancara; Teknik Observasi; Metode Dokumentasi. Keberhasilan kegiatan penelitian ini akan tercermin dengan adanya penigkatan yang signifikan terhadap kemampuan bercerita. Adapun prosentase keberhasilan penelitian tiap siklus dapat dilihat pada sebuh tabel. Tabel 3.5 Rata rata Prosentase Keberhasilan Tiap Siklus Keberhasilan penelitian Rata rata prosentase kemampuan bercerita anak dalam 1 kelas Prasiklus Siklus I Siklus II 35 % 70 % 90 %
7 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang untuk meningkatkan kemampuan bercerita dengan iringan musik perkusi dilakukan dalam 2 siklus mulai dari siklus I, siklus 2. Pada siklus 2 hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil meningkatkan kemampuan bercerita siswa Taman Kanak-Kanak Kaliwuluh 03 Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.1 Rangkuman Perbandingan Hasil kemampuan Bercerita anak Taman Kanak-kanak Kaliwuluh 03 Kebakkramat Karanganyar selama Pembelajaran No Uraian Pra Sikl Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan keberhasilan dari Pra ke 1 Pra ke 2 1 ke 2 1 Rata-rata Skor 29 31 33 2 4 2 2 Rata-rata Nilai dalam skl 100 3 Jumlah anak yang tuntas 4 Ketuntasan dalam % 72.3 77.3 81.4 5.0 9.1 4.1 5 10 13 5 8 3 35.71 71.43 92.86 35.71 57.1 21.43 Berdasarkan tabel 5.1 senamtiasa terlihat adanya peningkatan dari pra siklus ke siklus 1, dari pra siklus ke siklus 2 maupun siklus 1 ke siklus 2 ditinjau dari ratarata skor kemampuan bernyanyi, rata nilai dalam skala 100, jumlah anak yang tuntas maupun prosentase ketuntasan anak dalam belajar. Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut: Melalui media pembelajaran berupa barang bekas anak dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada siswa TK 03 Kaliwuluh Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun 2012/2013. Kemampuan bercerita anak anak Taman Kanak-kanak Kaliwuluh 03 Kebakkramat Karanganyar pada pra siklus menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 34 (85 dalam skala 100), skor terendah 25 (62,5 dalam skala 100) dengan rata-rata 29 (72,5 dalam skala 100) sehingga siswa yang telah dinyatakan tuntas (memiliki aktifitas menunjukkan kemampuan bercerita memadai atau memiliki nilai lebih 75 dalam skala 100) ada 5 anak dari 14 anak (35,71 %), sedangkan yang belum tuntas ada 9 anak dari 14 anak (64,29 %)
8 Kemampuan bercerita anak anak Taman Kanak-kanak Kaliwuluh 03 Kebakkramat Karanganyar pada siklus I menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 35 (87,5 dalam skala 100), skor terendah 27 (67,5 dalam skala 100) dengan rata-rata 31 (77,5 dalam skala 100) sehingga siswa yang telah dinyatakan tuntas (memiliki aktifitas menunjukkan kemampuan bercerita memadai atau memiliki nilai lebih 75 dalam skala 100) ada 10 anak dari 14 anak (71,43 %), sedangkan yang belum tuntas ada 4 anak dari 14 anak (28,57 %) Kemampuan bercerita anak anak Taman Kanak-kanak Kaliwuluh 03 Kebakkramat Karanganyarpada siklus II menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 37 (92,5 dalam skala 100), skor terendah 29 (72,5 dalam skala 100) dengan rata-rata 33 (82,5 dalam skala 100) sehingga siswa yang telah dinyatakan tuntas (memiliki aktifitas menunjukkan kemampuan bercerita memadai atau memiliki nilai lebih 75 dalam skala 100) ada 13 anak dari 14 anak (92,86 %), sedangkan yang belum tuntas ada 1 anak dari 14 anak (7,14 %) Dari deskripsi data diatas dapat dibuat suatu perbandingan antara sebelum Siklus, Siklus I, Siklus 2 pada tabel sebagai: No Perbandingan Hasil Penilaian Kemampuan Bercerita Anak Taman Kanak-kanak 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Nilai Kemampuan bercerita anak Perkembangan Kemampuan bercerita anak Sebelum Siklus Siklus I Siklus II 1 25 1 siswa - siswa - Siswa 2 26 2 siswa - siswa - siswa 3 27 2 siswa 2 siswa - siswa 4 28 1 siswa 1 siswa - siswa 5 29 2 siswa 1 siswa 1 Siswa 6 30 1 siswa 3 siswa 2 siswa 7 31 1 siswa 1 siswa 3 siswa 8 32 1 siswa 1 siswa 2 siswa 9 33 1 siswa 2 siswa 1Siswa 10 34 1 siswa 2 siswa 1 siswa 11 35 - siswa 1 siswa 2siswa 12 36 - siswa - siswa 1 siswa 13 37 - siswa - siswa 1 siswa 14 Siswa yang tuntas 5 siswa 10 siswa 13 siswa 15 Prsn Siswa Tuntas 35,71 % 71,43 % 92,86 % 16 Siswa Tak Tuntas 9 siswa 4 siswa 1 siswa 17 Prsn Siswa Tak Tuntas 64,29 % 28,57 % 7,14 %
9 Dari tabel di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut : Histogram Perbandingan Hasil Post Test Kemampuan bercerita anak TK pada Sebelum Siklus, Siklus I; dan Siklus II,
10 SIMPULAN Berdasarkan tabel di atas senamtiasa terlihat adanya peningkatan dari pra siklus ke siklus 1, dari pra siklus ke siklus 2 maupun siklus 1 ke siklus 2 ditinjau dari rata-rata skor kemampuan bernyanyi, rata nilai dalam skala 100, jumlah anak yang tuntas maupun prosentase ketuntasan anak dalam belajar. Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut: Melalui media pembelajaran berupa barang bekas anak dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada siswa TK 03 Kaliwuluh Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun 2012/2013.
11 DAFTAR PUSTAKA Anggani Sudono, 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta. Grasindo Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Rineka Cipta., 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, Siddik, Ed. 2008. Model Pembelajaran Berbicara dengan CBSA. Jakarta: PT Rosda Jayaputra. Bimo Walgito, 2004. Bimbingan & Konseling di Skolah. Yogyakarta : Andi Dewa Ketut Sukardi, 2004. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Reneka Cipta., 2003. Manajemen Bimbingan dan konseling Di Sekolah. Bandung: CV Alfabeta Hurlock, Elizabeth, 2008. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga. HB Sutopo, 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta. UNS Press. http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-limbah-dan-polusi.html http://www.jadilahsahabatbumi.blogspot.com/2009/01/pemanfaatan-sampah-sebagai-upaya.html Luluk Asmawati, 2002. Bermain & Kreativitas Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain. Jakarta: Papas Sinar Sinanti. Lexy J. Moloeng, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Karya. Miles, Matthew B. dan A Michael Humberman. 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Terjemahan Jtetjep Roehadi Rohidi.Pendamping, Mulyarto. Cet.1. Jakarta : UI Press Moeliono, dkk. 2005. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kank. Jakarta: Rineka Cipta. Moeslichatoen, 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kank. Jakarta: Rineka Cipta. Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Nur Aeni E. 2000. Metode Pengembangan Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Depdiknas. Nasutin, 2003. Metodologi Research. Jakarta: Bumi Aksara. Rochiati Wiriaatmadja, 2007. Penelitian Tindkan Kelas. Bandung: Alfa Beta Sugiyono, 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
12 Sumadi Suryabrata, 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sutama, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif PTK R& D. Surakarta: Fairuz Media. Tim Kamus, 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Zaroh Nurlaily, 2010. Penerapan Strategi Pembelajaran Melalui Bercerita Dengan Pendekatan Konstruktivistik. PPSD Universitas Negeri Jogyakarta.