BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keseluruhan data ada 48 data.data tersebut merupakan data laporan

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh bank umum syariah yang ada di Indonesia kurun waktu tahun 2011-2015. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, bank umum syariah yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel adalah 9 bank umum syariah. Prosedur pemilihan sampel tersebut disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel No Keterangan Jumlah 1 Jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2015 12 2 Jumlah Bank Umum Syariah yang tidak memenuhi kriteria (3) tersedia data periode 2011-2015 3 Jumlah Bank Umum Syariah yang sesuai kriteria selama tahun 9 2011-2015 4 Jumlah data Bank Umum Syariah tahun 2011-2015 yaitu: 9 x 5 45 Sumber: BI dan OJK dan diolah penelitian Tabel 4.2 Bank Umum Syariah Yang Sesuai Dengan Sampel NO NAMA BANK 1 Bank Syariah Mandiri 2 Bank BCA Syariah 3 Bank BJB Syariah 4 Bank BNI Syariah 5 Bank BRI Syariah 6 Bank Muamalat 7 Bank Mega Syariah 8 Bank Panin Syariah 9 Bank Bukopin Syariah Sumber : BI dan OJK dan diolah penelitian (Lampiran 2) 51

2. Analisis Deskriptif Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), BOPO, Net Operating Margin (NOM), Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel independen terhadap Return On Assets (ROA) sebagai variabel dependen. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 data sampel. Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Roa 45 -.59 3.81 1.0851.82394 Car 45 11.10 61.98 19.2013 9.63830 npf 45.10 7.11 2.9953 1.97123 bopo 45 50.76 110.41 87.3447 10.58888 nom 45-2.90 15.33 6.2458 3.64792 fdr 45 78.60 162.97 92.8624 13.51452 Valid N (listwise) 45 Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS 21. (Lampiran 3) Berdasarkan output SPSS dengan 45 sampel dari 9 bank umum syariah diketahui besarnya rata rata variabel ROA sebesar 1,0851% dengan standar deviasi 0,82394%. Nilai rata rata sebesar 1,0851% menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kekayaan yang menghasilkan laba sebelum pajak sebesar 1,0851%. Berdasarkan ketentuan BI menyatakan standar ROA adalah 1,5%, dengan demikian rata rata atau prosentase ROA dari 45 data sampel belum memenuhi standar ROA dari BI. Pada nilai minimum sebesar -0,59% terjadi pada Bank Jabar 52

Banten Syariah tahun 2012. Sedangkan nilai maksimum ROA sebesar 3,81% terjadi pada Bank Mega Syariah tahun 2012. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan jumlah 45 sampel dari 9 bank umum syariah memiliki rata rata sebesar 19,2013% dengan standar devisiasi sebesar 9,63830%. Artinya kecukupan modal yang dimiliki bank untuk membiayai kegiatannya sebesar 19,2013%. Selain itu hal tersebut menunjukan bahwa secara statistik, selama periode penelitian besarnya CAR bank umum syariah sudah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu minimal 8% sampai 9,99%. Nilai rata rata CAR yang menjadi sampel melebihi batas minimum yang ditentukan oleh BI. Nilai minimum CAR sebesar 11,10% terjadi pada Bank Bukopin Syariah tahun 2013. Nilai maksimum CAR sebesar 61,98% terjadi pada Bank Panin Syariah tahun 2011. Variabel Non Performing Financing (NPF) dengan 45 sampel dari 9 bank umum syariah memiliki nilai rata rata sebesar 2,9953% dengan standar deviasi sebesar 1,97123%. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mewajibkan NPF dibawah 5%, nilai rata rata bank umum syariah yang menjadi sampel sudah memenuhi ketentuan BI. Nilai minimum NPF sebesar 0,10% terjadi pada Bank BCA Syariah tahun 2012, 2013, 2014. Nilai maksimum NPF sebesar 7,11% terjadi pada Bank Muamalat tahun 2015. Variabel BOPO dengan 45 sampel dari 9 bank umum syariah memiliki nilai rata rata sebesar 87,3447% dengan standar deviasi sebesar 53

10,58888%. Berdasarkan nilai rata rata tersebut dapat di artikan bahwa kemampuan manajemen bank umum syariah ini untuk mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional sudah baik. Nilai minimum BOPO sebesar 50,76% terjadi pada Bank Panin Syariah tahun 2012. Nilai maksimum BOPO sebesar 110,41% terjadi pada Bank Jabar Banten tahun 2012. Variabel Net Operating Margin (NOM) dengan 45 sampel dari 9 bank umum syariah memiliki rata rata sebesar 6,2458% dengan standar deviasi sebesar 3,64792%. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mewajibkan NOM yang harus dicapai oleh suatu bank umum syariah diatas 6% yang menjadi sampel sudah mencapai diatas 6%, nilai rata rata bank umum syariah yang menjadi sampel sudah memenuhi ketentuan BI. Nilai minimum NOM sebesar -2,90% terjadi pada Bank Jabar Banten Syariah tahun 2014. Nilai maksimum NOM sebesar 15,33% terjadi pada Bank Mega Syariah tahun 2011. Variabel Financing to Deposite Ratio (FDR) dengan 45 sampel dari 9 bank umum syariah memiliki rata rata sebesar 92,8624% dengan standar deviasi sebesar 13,51452%. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mewajibkan FDR yang harus dicapai oleh suatu bank umum syariah adalah 80% - 110% yang menjadi sampel sudah mencapai besarnya FDR yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Nilai minimum FDR sebesar 78,60% terjadi pada Bank BNI Syariah tahun 2011. Nilai maksimum FDR sebesar 162,97% terjadi pada Bank Panin Syariah tahun 2012. 54

3. Uji Asumsi Klasik Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Nilai residual dikatakan normal jika Sigh. >alpha atau nilai Asymp (2-tailed) > 0,05 (Ghozali, 2011). Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Uji Analisis Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 45 Normal Mean.0000000 Parameters a,b Std. Deviation.39441921 Absolute.079 Most Extreme Positive.079 Differences Negative -.073 Kolmogorov-Smirnov Z.531 Asymp. Sig. (2-tailed).941 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran 4) 55

Hasil uji normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukan nilai Asym Sig. (2-tailed) sebesar 0,941 yang artinya lebih besar dari 0,05 menunjukan bahwa data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mengetahui ada tidaknya multikoleniaritas di dalam model regresi maka dapat digunakan dengan melihat Tolerance danvariance Inflation Factor (VIF) dari masing masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas (Ghozali, 2011). Model Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Unstandardize d Coefficients B Std. Error Coefficients a Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF (Constant) 5.663 1.014 5.585.000 Car -.033.009 -.388-3.730.001.544 1.838 1Npf.055.053.132 1.044.303.365 2.740 Bopo -.069.009 -.886-7.370.000.406 2.461 Nom.072.019.320 3.806.000.829 1.207 Fdr.016.006.259 2.691.010.636 1.572 a. Dependent Variable: roa Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran 4) Berdasarkan hasil analisis tabel diatas dengan 45 data sampel dapat diketahui bahwa semua nilai VIF di bawah 10 atau nilai 56

tolerance di atas 0,1 artinya tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik terlepas dari gejala heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala Heteroskedastisitas dapat menggunakan Uji Glejser.Apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant).870.615 1.415.165 1 Car.001.005.028.131.897 Npf.022.032.180.695.491 Bopo -.005.006 -.210 -.858.396 Nom.007.012.109.633.530 Fdr -.003.004 -.157 -.804.427 a. Dependent Variable: abs_res Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran 5) Berdasarkan hasil uji glejser dengan 45 sampel data penelitian diketahui bahwa nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model penelitian ini. 57

d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi salah satunya menggunakn uji D-W (Durbin Watson), (Ghozali, 2011). Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Uji Durbin Watson (DW) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.878 a.771.741.41894 1.483 a. Predictors: (Constant), fdr, npf, nom, car, bopo b. Dependent Variable: roa Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran 5) Pada hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat nilai DW sebesar 1,483 yang berarti bahwa nilai DW tersebut diantara du < d < 4 du sehingga dapat disimpulkan tidak ada gejala autokorelasi pada penelitian ini. 4. Analisis Regresi Berganda Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, yang bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Berikut hasil analisis regresi berganda dengan 45 sampel. 58

Model 1 Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 5.663 1.014 5.585.000 Car -.033.009 -.388-3.730.001 Npf.055.053.132 1.044.303 Bopo -.069.009 -.886-7.370.000 Nom.072.019.320 3.806.000 Fdr.016.006.259 2.691.010 a. Dependent Variable: roa Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran 5) Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa persamaan regresi berganda yaitu: Y = 5,663 0,033X1 + 0,055X2 0,069X3 + 0,072X4 + 0,016X5 Dari tabel 4.8 dan persamaan tersebut dapat diuraikan: = 5,663 : artinya apabila CAR, NPF, BOPO, NOM, FDR bernilai nol maka nilai ROA naik sebesar 5,663%. b 1 = -0,033 : artinya apabila setiap terjadi peningkatan CAR sebesar satu persen, maka akan terjadi penurunan ROA sebesar 0,033%. b 2 = 0,055 : artinya apabila setiap terjadi peningkatan NPF sebesar satu persen, maka akan terjadi peningkatan ROA sebesar 0,055% b 3 = -0,069 : artinya apabila setiap terjadi peningkatan BOPO sebesar satu persen, maka akan terjadi penurunan ROA sebesar 0,069%. 59

b 4 = 0,072 : artinya apabila setiap terjadi pengingkatan NOM sebesar satu persen, maka akan terjadi peningkatan ROA sebesar 0,072%. b 5 = 0,016 : artinya apabila setiap terjadi peningkatan FDR sebesar satu persen, maka akan terjadi peningkatan ROA sebesar 0,016%. 5. Pengujian Hipotesis Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis hipotesis yang diajukan, maka digunakan analisis regresi melalui uji t. Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel variabel independen terhadap variabel dependen.metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan (Ghozali, 2011). a. Uji F Penggunaan ini dilakukan untuk mengetahui secara bersamasama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Ghozali, 2011). Hasil pengujian dengan F diperoleh sebagai berikut. Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 23.026 5 4.605 26.239.000 b 1 Residual 6.845 39.176 Total 29.871 44 a. Dependent Variable: roa b. Predictors: (Constant), fdr, npf, nom, car, bopo 60

Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran 6) 1) Uji Hipotesis 1 Hipotesis pertama dilakukan untuk menguji apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Operating Margin (NOM), Biaya Operasional dan Pendaptan Operasional (BOPO), Financing to Deposite Ratio (FDR) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Return On Assets (ROA). Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.10 terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 26,239 dengan df; α, (k-1), (n-k) atau 0,05 (5-1), (45-5) diperoleh besarnya nilai F tabel sebesar 2,45 karena nilai F hitung (26,239) > F tabel (2,45), maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk masuk kriteria fit (cocok). Karena profitabilitas 0,000 dan jauh lebih kecil dari 0,05 maka H a diterima sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Operating Margin (NOM), Biaya Operasional dan Pendaptan Operasional (BOPO), Financing to Deposite Ratio (FDR) secara bersama sama berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA). 61

Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 0 F tabel F hitung 2,45 26,239 Gambar 4.1 Daerah Penerimaan Hipotesis Pertama b. Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji determinasi bertujuan untuk melihat bearnya konstribusi besarnya variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Hasil uji Adjusted R-Square pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil uji Adjusted R-Square Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.878 a.771.741.41894 a. Predictors: (Constant), fdr, npf, nom, car, bopo b. Dependent Variable: roa Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran 6) Pada tabel 4.11 menunjukan bahwa koefisien determinasi yang menunjukan nilai Adjusted R-Square sebesar 0,741. Hal ini berarti bahwa 74,1% variabel dependen yaitu ROA dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Operating Margin (NOM), Biaya Operasional dan Pendaptan Operasional (BOPO), 62

Financing to Deposite Ratio (FDR). Sedangkan selebihnya yaitu 25,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini, variabel lain ini berupa Inflasi, Suku Bunga dan PDN (Posisi Devisa Neto). c. Uji t (Uji Parsial) Uji t digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hasil Uji t dapat dilihat pada tabel 4.8. 1) Uji Hipotesis 2 Hipotesis 2 : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh nilai t hitung variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar -3,730 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang artinya bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 ini berarti CAR mempunyai pengaruh terhadap ROA bank umum syariah. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial CAR berpengaruh terhadap ROA dengan kata lain bahwa hipotesis ke dua diterima. 63

Daerah Penerimaan Ho Daerah penolakan Ho t hitung t tabel 0-3,730-1,68385 Gambar 4.2 Daerah Penerimaan Hipotesis Ke Dua 2) Uji Hipotesis 3 Hipotesis 3 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif terhadap Return On Assets (ROA). Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh nilai t hitung variabel Non Performing Financing (NPF) sebesar 1,044 dan nilai signifikansi sebesar 0,303 yang artinya bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05 ini berarti NPF tidak mempunyai pengaruh terhadap ROA bank umum syariah. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial NPF tidak berpengaruh terhadap ROA dengan kata lain bahwa hipotesis ke tiga ditolak. 64

Daerah penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho 3) Uji Hipotesis 4 t tabel 0 t hitung -1,67943 1,044 Gambar 4.3 Daerah Penerimaan Hipotesis Ke Tiga Hipotesis 4 : BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh nilai t hitung variabel BOPO sebesar -7,370 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang artinya bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 ini berarti BOPO mempunyai pengaruh terhadap ROA bank umum syariah. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial BOPO perpengaruh terhadap ROA dengan kata lain bahwa hipotesis ke empat diterima. 65

Daerah Penerimaan Ho Daerah penolakan Ho t hitung t tabel 0-7,370-1,67943 Gambar 4.4 Daerah Penerimaan Hipotesis Ke Empat 4) Uji Hipotesis 5 Hipotesis 5 : Net Operating Margin (NOM) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets (ROA) Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh nilai t hitung variabel NOM sebesar 3,806 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang artinya bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 ini berarti NOM mempunyai pengaruh terhadap ROA bank umum syariah. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial NOM berpengaruh terhadap ROA dengan kata lain bahwa hipotesis ke lima diterima. 66

Daerah Penolakan Ho Daerah penerimaan Ho 0 t tabel t hitung 1,67943 3,806 Gambar 4.5 Daerah Penerimaan Hipotesis Ke Lima 5) Uji Hipotesis 6 Hipotesis 6 : Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap Return On Assets (ROA) Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh nilai t hitung variabel FDR sebesar 2,691 dan nilai signifikansi sebesar 0,010 yang artinya bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 ini berarti FDR mempunyai pengaruh terhadap ROA bank umum syariah. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial FDR perpengaruh terhadap ROA dengan kata lain bahwa hipotesis ke enam diterima. Daerah penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 0 t tabel t hitung 1,67943 2,691 Gambar 4.6 Daerah Penolakan Hipotesis Ke Enam 67

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka dapat dibuat tabel ringkasan hasil pengujian hipotesis seperti tersaji pada Tabel 4.13 berikut ini: Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis H1: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Operating Margin (NOM), Biaya Operasional dan Pendaptan Operasional (BOPO), Financing to Deposite Ratio (FDR) berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap Return On Asset (ROA). Uji Signifikan Uji F / Uji t Hasil 0,000 < 0,05 26,239 >2,45 Berpengaruh Simultan Hipotesis (diterima) Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadapreturn On Asset(ROA). Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan terhadapreturn On Asset (ROA). BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Net Operating Margin (NOM) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets (ROA) 0,000 < 0,05-3,730< -1,68385 0,303> 0,05 1,044> -1,68385 0,000< 0,05-7,370< -1,68385 0,000< 0,05 3,806> 1,68385 Berpengaruh signifikan Hipotesis (diterima) Berpengaruh signifikan Hipotesis (ditolak) Berpengaruh signifikan Hipotesis (diterima) Berpengaruh signifikan Hipotesis (diterima) Financing to Deposit Ratio 0,010< 0,05 2,691> Berpengaruh 68

Hipotesis (FDR) berpengaruh positif terhadap Return On Assets (ROA) Uji Signifikan Uji F / Uji t Hasil 1,68385 signifikan Hipotesis (diterima) B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Operating Margin (NOM), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Rasio (FDR) terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2015. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama diperoleh hasil bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Operating Margin (NOM), Biaya Operasional dan Pendaptan Operasional (BOPO), Financing to Deposite Ratio (FDR) berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini sejalan dengan Zulifiah dan Sosilowibowo (2014) yang menyatakan bahwa secara bersama-sama inflasi, BI rate, CAR, NPF dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian dari Usnan, Setiawan dan Sukardi (2016) yang menyatakan bahwa secara simultan menunjukkan bahwa FDR, NPF, BOPO, BI rate dan Inflasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil pengujian hipotesis ke dua variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Rendahnya Capital Adequacy Ratio (CAR) pada bank syariah terjadi karena tidak mengoptimalkan modalnya maka bank harus mengendalikan tingkat 69

resikonya untuk tidak melebihi jumlah modal yang ada. Bagi pihak bank harus mengoptimalkan keseimbangan dananya yang berhasil dihimpun dengan menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan dan bank harus lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan mengenai tingkat kecukupan modal (CAR) dan penyaluran pembiayaan dengan menjaga keseimbangan modal, tingkat resiko, pembiayaan dan penghimpunan dana. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sistiyarini dan Supriyono (2016) yang menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hasil pengujian hipotesis ke tiga variabel Non Performing Financing (NPF) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini berarti bahwa kondisi NPF yang lebih besar dalam satu periode tidak secara langsung memberikan penurunan laba pada periode yang sama. Hal ini dikarenakan pengaruh signifikan dari NPF terhadap ROA adalah berkaitan dengan penentuan tingkat kemacetan pembiayaan yang diberikan oleh sebuah bank. Di sisi lain adanya NPF yang tinggi akan dapat mengganggu perputaran modal kerja dari bank. Maka manakala bank memiliki jumlah pembiayaan macet yang tinggi, maka bank akan berusaha terlebih dahulu mengevaluasi kinerja mereka dengan sementara menghentikan penyaluran pembiayaannya hinga NPF berkurang. Hasil penelitian ini tidaksejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramuka (2010) menyatakan bahwa Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Namun penelitian ini sejalan 70

dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Syaichu (2013) yang menyatakan bahwa Non Performing Financing (NPF) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA bank syariah. Hasil pengujian hipotesis ke empat variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Menurut Loen, B dan Ericson (2008) bahwa BOPO ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Setiap peningkatan biaya operasi akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan. Semakin tinggi nilai BOPO maka biaya operasional semakin tinggi dibandingkan dengan pendapatan operasional. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Syaichu (2013), Usnan, Setiawan dan Sukardi (2016), Sabir, Ali dan Habbe (2012) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hasil pengujian hipotesis ke lima Net Operating Margin (NOM) berpengaruh positifsignifikan terhadap Return On Assets (ROA). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabir, Ali dan Habe (2012) yang menyatakan bahwa Net Operating Margin (NOM) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Peningkatan penyaluran pembiayaan kepada nasabah membuat pendapatan bank menjadi meningkat. Besarnya NOM menunjukkan bahwa pendapatan operasi dikurangi dana bagi hasil dikurangi biaya operasional lebih besar dari rata-rata aktiva produktif, sehingga dengan meningkatnya pendapatan bagi hasil atas rata-rata aktiva 71

produktif yang dikelola bank, maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabir, Ali dan Habbe (2012) yang menyatakan bahwa NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil pengujian hipotesis keenam Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap Return On Assets (ROA). Semakin tinggi Financing to Deposit Ratio (FDR) maka akan berdampak pada meningkatnya profitabiitas bank umum syariah. Penyaluran pembiayaan kepada calon nasabah dilakukan dengan memperhatikan prinsip 5C yang terdiri dari Character (karakter), Capacity (kemampuan pengembalian), Collateral (jaminan), Capital (modal), dan Condition (situasi dan kondisi).hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramuka (2010), Sabir, Ali dan Habbe (2012) menyatakan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadan Return On Asset (ROA). 72