PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA PUISI DENGAN METODE DEMONSTRASI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 02

dokumen-dokumen yang mirip
bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Mengungkapkan Isi Puisi Berdasarkan KTSP

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI KE DALAM BENTUK PROSA BEBAS. Oleh

PUISI SISWA KELAS VIII A MTS AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH: SEBUAH ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN PUISI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II ARTIKEL PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP NEGERI 7 PONTIANAK

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

STRUKTUR PUISI PADA KORAN SINGGALANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA UNSUR BATIN PUISI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 71 PONTIANAK BARAT Erni Julianti,

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DI KELAS V SDN SUNGAI RAYA ARTIKEL PENELITIAN OLEH YENI SURYANI NIM F

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII.D SMP NEGERI 6 GUNUNG TALANG DALAM MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK PEMODELAN; PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 KOTA YOGYAKARTA. Keywords: Modeling Techniques, Poetry Reading Skills

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

PENERAPAN METODE PEMODELAN UNTUK MENIGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IV SD INPRES 2 BANTAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PUISI BERANTAI DI SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA PUISI MELALUI METODE DEMONSTRASI IMPROVE LEARNING OUTCOMES THROUGH DEMONSTRATION METHOD RECITED POETRY

PENERAPAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

STRUKTUR SASTRA DALAM LAGU DAERAH PANJALU PADA ALBUM PESONA WISATA SITU PANJALU

PENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTAPINANG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian tentang hal tersebut adalah sebagai berikut. SMP N 1 Suwawa. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian tersebut

IMPLEMENTASI METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

Mochammad Bayu Firmansyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA PUISI DENGAN METODE DEMONSTRASI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 02 ARTIKEL PENELITIAN OLEH: TURYATI F34211425 PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA PUISI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 02 MEMPAWAH TIMUR Turyati, Syamsiati, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Dalam Jabatan FKIP Untan Email : Tur_yati@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran puisi menggunakan metode demonstrasi di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Mempawah Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 yang berjumlah 26 siswa. Berdasarkan hasil penelitian hasil belajar siswa dalam membaca puisi yaitu pada siklus I 67,68% dan siklus II 76,61%. Sehingga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran puisi dengan menggunakan metode demonstrasi. Kata kunci: Hasil Belajar dan Pembelajaran Puisi dan metode Demonstrasi Abstrack: Abstract: This study aimed to describe the improvement of student learning outcomes in learning poetry demonstration method in class VI Elementary School 02 East Mempawah. The method used is descriptive method. The subjects in this study were students of class VI Elementary School 02, which amounts to 26 students. Based on the results of student learning outcomes in reading poetry is 67.68% in the first cycle and second cycle of 76.61%. Suggesting that there is an increase in student learning outcomes in learning poetry by using the method of demonstration. Keywords: Learning Outcomes and Learning Demonstration Poetry and methods Keywords: P endidikan adalah salah satu pilar kehidupan bangsa. Masa depan suatu bangsa bisa dilihat melalui sejauhmana komitmen masyarakat dalam suatu bangsa menjalankan pendidikan nasional. Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya, maka sejak itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran (1999) adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Penulis sebagai guru bahasa Indonesia beranggapan bahwa terjadi masalah dalam metode pembelajaran selama ini. Penulis juga menemui kasus yang sama ketika mengajar di Sekolah Dasar Negeri 02 Antibar Mempawah Timur pembelajaran membaca puisi belum sepenuhnya menguasai dengan baik. Sebagai

gambaran antara lain, siswa membaca puisi dengan pelafalan kata dan intonasi yang kurang tepat dan siswa yang berani tampil secara sukarela tidak ada. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas, penulis merasakan perlu melakukan penelitian tindakan kelas dengan penerapan metode demonstrasi di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Antibar Mempawah Timur. Penelitian ini berupaya dalam peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia dengan hasil akhir peningkatan hasil pembelajaran bahasa indonesia siswa. Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran puisi menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Antibar Mempawah Timur. (2) Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajran puisi menggunakan metode demostrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Antibar Mempawah Timur. (3) Mendeskripsikan hasil belajar dalam pembelajaran puisi menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Antibar Mempawah Timur. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan (Syaiful Sagala, 2006). Puisi adalah karya sastra dan semua karya sastra bersifat imajinatif. Bahasa sastra bersifat konotatif karena banyak menggunakan makna kias dan makna lambang atau majas. Sajak atau puisi merupakan sebuah struktur, dalam arti susunan karya sastra merupakan susunan unsur bersistem yang antar unsur terjadi timbal balik dan saling menentukan (Pradopo, 2005). Hakikat puisi terdiri dari empat hal pokok, yaitu pertama Sense, (tema, arti) adalah pokok persoalan (subyek matter) yang dikemukakan oleh pengarang melalui puisinya. Kedua Feeling, adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang dikemukakan dalam puisinya. Ketiga Tone, adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat karyanya pada umumnya. Dan keempat Intention, adalah tujuan penyair dalam menciptakan puisi tersebut. Walaupun kadang-kadang tujuan tersebut tidak disadari, semua orang pasti mempunyai tujuan dalam karyanya. Menurut Kosasih (2008) secara garis besar, unsur-unsur puisi terbagi menjadi dua macam, yakni struktur fisik dan struktur batin. Unsur Fisik. (1) Diksi (Pemilihan Kata), kata-kata yang digunakan dalam puisi merupakan hasil pemilihan yang sangat cermat. Kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik makna, susunan bunyinya, maupun hubungan kata dengan kata-kata lain dalam baris dan baitnya. (2) Pengimajian, dapat didefinisikan sebagai kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair (3) Kata Konkret, Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kata harus diperkonkret atau diperjelas. Jika penyair mahir memperkonkret kata, pembaca seolah-olah melihat, mendengar atau merasakan

apa yang dilukiskan oleh penyair. (4) Bahasa Figuratif (Majas), majas (figuratve languagef) adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkannya dengan benda atau kata lain. Majas mengiaskan atau menyamakan sesuatu dengan hal lain. (5) Rima/Ritma, adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Dengan adanya rima, suatu puisi menjadi indah. Makna yang ditimbulkannya pun lebih kuat. Disamping rima, dikenal pula istilah ritma yang diartikan sebagai pengulangan kata, frase, atau kalimat dalam bait-bait puisi. (6) Tata Wajah (Tipografi), merupakan pembeda yang penting antara puisi, prosa, dan drama. Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraf, tetapi bait. Unsur Batinnya adalah: (1) Tema, Tema puisi merupakan gagasan utama penyair dalam puisinya. Gagasan penyair cenderung tidak selalu sama dan besar kemungkinan untuk berbeda-beda. (2) Perasaan, puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair. Ekspresi dapat berupa kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kekasih, alam, atau Sang Khalik. (3) Nada dan Suasana, Dalam menulis puisi, penyair mempuyai sikap tertentu terhadap pembaca, antara lain menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau bersifat lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap penyair kepada pembaca disebut nada puisi. Adapun suasana adalah keadaan keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. (4) Amanat, Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa, dan nada puisi. Tujuan/amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Metode demonstrasi yang dipadukan dengan penemuan, memungkinkan guru membimbing anak untuk menemukan hal-hal yang baru berdasarkan praduga atau hipotesis yang disusun oleh anak. Metode demonstrasi perlu dilakukan dalam rangka pengembangan motivasi anak peserta didik karena mengingat kecenderungan anak untuk mencontoh atau meniru orang lain sebagai salah satu naluri yang sangat kuat. Sifat anak tersebut sangat konstruktif dan memiliki manfaat sebab guru dapat memotivasikan anak didik untuk melakukan segi-segi yang berguna dari kehidupan, seperti bagaimana cara makan, berpakaian dan lain -lain. Hal ini diakui oleh Yudi Kurniawan (2000) dengan mengemukakan bahwa mendidik dan mengajar anak dengan memberikan contoh adalah lebih efektif ketimbang menasehatinya belaka. Berkaitan dengan pembelajaran puisi, penggunaan metode demonstrasi merupakan pilihan yang tepat dan efektif dalam membaca puisi diharapkan akan banyak menguntungkan siswa untuk meningkatkan apresiasinya. Melalui kegiatan demonstrasi, anak dibimbing menggunakan mata dan telinga secara terpadu, sehingga hasil pengamatan kedua indera itu dapat membantu penguasaan materi pelajaran yang diberikan. Menurut Nurbaya, melalui kegiatan demonstrasi, kepada anak dapat ditanamkan nilai-nilai sosial dan nilai-nilai keagamaan melalui demonstrasi. Jadi pada hakikatnya, demonstrasi menjadikan guru sebagai teladan yang baik para siswanya sehingga mampu menjadi sosok yang menjadi pusat perhatian dan sosok yang pantas untuk ditiru dan dibanggakan oleh para siswa.

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman. Adapun sampel dalam penelitian adalah siswa kelas VI Sekolah dasar Negeri 02 yang berjumlah 26 orang, 12 orang siswa laki laki dan 14 orang siswa perempuan. Teknik pengumpul data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung menurut (Sugiono,2006) menyatakan bahwa dari segi proses pelakasanaan pengumpulan data, observasi dapat dijadikan wadah untuk berperan serta. Alat pengumpul data adalah lembar observasi hasil belajar peserta didik dan aktivitas guru. Dari hasil observasi pada temuan awal sebelum diberikan tindakan, terlebih dahulu akan diuraikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan peneliti dan guru untuk memperoleh gambaran tentang keadaan kelas, permasalahan yang terjadi, dan penyebab dari permasalahan yang ada. Adapuncara menghitung hasil (skor) yang diperoleh dengan rumus mean atau rerata nilai menurut Suharsimi Arikunto (2010) yaitu sebagai berikut: x = εn N Keterangan: X = Mean (rata-rata) εn = Jumlah Nilai N = Jumlah yang dirata-rata HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan kinerja guru dalam menyajikan metode demonstrasi membaca puisi tampak bahwa skor perolehan keaktifan guru dengan rata-rata 3,82% dengan skor keaktifan guru pada siklus I sudah termasuk dalam kategori baik kinerja guru dalam pembelajaran karena hampir keseluruhan poin yang didapatkan bernilai baik sekali. Tabel 1 Hasil Aktivitas Peserta Didik Siklus I No Aspek yang dinilai Persentase % 1 Lafal 17,30 % 2 Jeda 16,25 % 3 Intonasi 16,25 % 4 Ekspresi 17,88 % Total 67,68 % Pada tindakan kelas yang diamati oleh peneliti adalah cara membaca puisi yang dilakukan oleh peserta didik meliputi lafal, intonasi, jeda dan ekspresi.

Masing-masing poin diberikan penilaian dengan total presentase 100%. Tindakan presentase aktifitas peserta didik pada siklus I didapatkan hasil 67,68% dari 26 peserta didik yang hadir dalam tindakan membaca puisi. Indikator membaca puisi berupa lafal, intonasi, jeda dan ekspresi. Pada bagian lafal hampir semua siswa dapat melakukan dengan baik, namun pada indikator ekspresi masih kurang karena kebanyakan siswa malu untuk tampil membaca puisi. Tabel 2 Hasil Nilai Aktivitas Peserta Didik Siklus I No Nama Siswa Aspek yang dinilai Total Lafal Jeda Intonasi Ekspresi 1. Miftahul Huda 15 15 10 15 55 2. Fatuhroji 20 15 15 15 65 3. Jery Ferdian 15 15 15 15 60 4. Fatha Munadiah 20 20 25 25 90 5. Arini Ayu 15 15 15 15 60 6. Siti Romlah 15 15 15 15 60 7. Farhan Nur 20 15 15 20 70 8. Kartika 20 20 15 20 75 9. Robi Robiansyah 20 20 20 20 80 10. Elga Pertiwi 20 15 15 15 65 11. Syafa Nursyahbani 20 20 20 25 85 12. Arief Setiawan 15 15 15 20 65 13. M. Abdi 10 15 15 15 55 14. Suryadi 20 15 15 15 65 15. Bunga Anggraini 20 20 20 20 80 16. Rahmat 15 15 15 15 60 17. Riska Amelia 20 20 15 20 75 18. Rio 15 15 15 15 60 19. Ina Juniarni 10 10 15 15 50 20. Fikri 20 15 15 20 70 21. Devika 20 20 25 25 90 22. Dinda 20 15 15 15 65 23. Trenia 20 20 20 25 85 24. Sila Nurvita 15 15 10 15 55 25. Echa Septiani 15 15 15 15 60 26. Gusti Al Kendy 15 10 15 15 55 Jumlah 450 420 420 465 1745 Rata-rata 17,30 16,25 16,25 17,88 67,68 Berdasarkan hasil penilaian pada tindakan kelas pada siklus I sudah mencapai indikator yang diharapkan. Hasil belajar dievaluasi secara individu diperoleh hasil rata-rata dari keseluruhan indikator adalah 67,68%. Indikator berupa lafal, intonasi, jeda dan ekspresi dalam membaca puisi. Berdasarkan hasil pengamatan kinerja guru dalam menyajikan materi membaca puisi dengan metode demonstrasi diatas tampak bahwa skor aktifitas guru dengan rata-rata 3,94% dengan skor tersebut keaktifan kinerja guru pada siklus II sudah termasuk dalam kategori baik mendekati baik sekali dalam

mengajarkan keseluruhan indikator puisi yang disampaikan mendapat nilai baik sekali. Tabel 3 Hasil Aktivitas Peserta Didik Siklus Ii No Aspek yang dinilai Persentase % 1 Lafal 19,45 % 2 Jeda 18,00 % 3 Intonasi 19,00 % 4 Ekspresi 20,19 % Total 76,61 % Berdasarkan hasil pengamatan aktifitas siswa diatas pada siklus II tampak secara umum terjadi peningkatan dilihat dari nilai rata-rata 76,61%. Pada siklus II, aktifitas siswa aktifitas yang paling rendah pada indikator intonasi yakni 18,00% dan indikator ekspresi yakni 20,19%. Tabel 4 Hasil Pengamatan Aktifitas Peserta Didik Siklus Ii No Nama Siswa Aspek yang dinilai Total Lafal Jeda Intonasi Ekspresi 1. Miftahul Huda 20 15 20 20 75 2. Fatuhroji 20 20 15 20 75 3. Jery Ferdian 20 15 20 20 75 4. Fatha Munadiah 20 20 30 30 100 5. Arini Ayu 20 15 20 20 75 6. Siti Romlah 20 20 15 15 70 7. Farhan Nur 20 20 20 20 80 8. Kartika 20 20 20 25 85 9. Robi Robiansyah 20 20 25 25 90 10. Elga Pertiwi 20 20 15 20 75 11. Syafa 20 20 25 25 90 Nursyahbani 12. Arief Setiawan 20 20 15 20 75 13. M. Abdi 15 15 15 15 60 14. Suryadi 20 15 15 15 65 15. Bunga Anggraini 20 20 20 25 85 16. Rahmat 15 15 15 15 60 17. Riska Amelia 20 20 30 30 100 18. Rio 20 20 20 15 75 19. Ina Juniarni 20 15 15 15 65 20. Fikri 20 20 20 15 75 21. Devika 20 20 15 20 75 22. Dinda 20 20 15 20 75 23. Trenia 20 20 30 30 100 24. Sila Nurvita 20 15 15 15 65 25. Echa Septiani 15 15 15 15 60 26. Gusti Al Kendy 20 15 15 20 70 Jumlah 505 470 495 525 1995

Rata-rata 19,42 18,00 19,00 20,19 76,61 Berdasarkan hasil belajar siswa dalam penelitian tindakan kelas pada siklus II sudah mencapai indikator yang diharapkan sudah tercapai dengan baik dilihat dari hasil evaluasi secara individu diperoleh hasil rata-rata 76,61% dari 26 siswa yang mengikuti metode pembelajaran menggunakan metode demonstrasi untuk membaca puisi. Pembahasan Berdasarkan pengamatan peneliti tentang hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 dalam membaca puisi dengan menggunakan metode demonstrasi, hasil aktivitas siswa dapat dilihat dalam berikut: Tabel 5 Hasil Aktivitas Peserta Didik Siklus I Dan Ii No Aspek yang dinilai Persentase Siklus I Siklus II 1 Lafal 17,30 19,45 2 Jeda 16,25 18,00 3 Intonasi 16,25 19,00 4 Ekspresi 17,88 20,19 Total 67,68 76,61 Berdasarkan tabel hasil aktivitas siswa pada siklus I presentase rata-rata adalah 67,68% dengan indikator yang paling rendah terletak pada intonasi dan jeda yakni masing-masing 16,25% dan indikator paling tinggi pada indikator ekspresi yakni 17,88%. Kemudian dilanjutkan dengan tindakan siklus II dan mengalami peningkatan pada setiap indikator. Indikator yang paling tinggi adalah ekspresi yakni sebesar 20,19%. Dalam siklus II terjadi peningkatan pada aktivitas siswa dalam membaca puisi, karena siswa antusias dalam pembelajaran membaca puisi. Hasil belajar merupakan tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan siswa selama proses pembelajaran sebagai hasil dari pembelajaran menggunakan metode demonstrasi untuk membaca puisi. untuk melihat hasil evaluasi secara individu siklus I dan siklus II dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Belajar Siklus I Dan II No Nama Siswa Hasil Siklus I Siklus II 1. Miftahul Huda 55 75 2. Fatuhroji 65 75 3. Jery Ferdian 60 75 4. Fatha Munadiah 90 100 5. Arini Ayu 60 75 6. Siti Romlah 60 70 7. Farhan Nur 70 80 8. Kartika 75 85

9. Robi Robiansyah 80 80 10. Elga Pertiwi 65 75 11. Syafa Nursyahbani 85 90 12. Arief Setiawan 65 75 13. M. Abdi 55 60 14. Suryadi 65 65 15. Bunga Anggraini 80 85 16. Rahmat 60 80 17. Riska Amelia 75 100 18. Rio 60 75 19. Ina Juniarni 50 65 20. Fikri 70 75 21. Devika 90 75 22. Dinda 65 75 23. Trenia 85 100 24. Sila Nurvita 55 65 25. Echa Septiani 60 60 26. Gusti Al Kendy 55 70 Jumlah 1745 1995 Rata-rata 67,68 76,61 Dari tabel diatas dari hasil baseline dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Rata-rata hasil peningkatan belajar pada siklus I adalah 67,68% dan siklus II adalah 76,61%. Hasil belajar siswa meningkat pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa disebabkan oleh bertambahnya keaktifan siswa pada kegiatan siklus ke II. Dan dapat disimpulkan pula bahwa metode demonstrasi ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Mempawah Timur dalam membaca puisi. Adapun grafik yang dapat diperlihatkan dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Mempawah Timur dapat dilihat sebagai berikut: 80 60 40 20 Siklus I Siklus II 0 Lafal Intonasi Jeda Ekspresi Total Grafik 1

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasi penellitan yang telah penulis lakukan yang terdiri dari siklus I dan siklus II, maka penulis menyimpukan penelitian sebagai berikut: (1) Metode demonstrasi dalam membaca puisi pada siklus I dan siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti dalam mata belajar Bahasa Indonesia terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I 67,68% dan siklus II 76,61%. (2) Perencanaan metode demontrasi dalam membaca puisi siklus I dan siklus II dilakukan dengan menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan menyusun silabus, RPP, dan pedoman observasi. (3) Pelaksanaan metode demonstrasi dalam membaca puisi dilakukan sebanyak 2 siklus dan berjalan dengan lancar. (4) Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam membaca pusis sehingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. Saran Adapun saran yang penulis ajukan untuk penelitian ini sebagai berikut: (1) Didalam proses belajar mengajar guru dapat menentukan pilihan metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. (2) Penerapan metode demonstrasi merupakan metode alternatif yang digunakan dalam oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas peserta didik dalam belajar membaca puisi. (3) Perlu adanya evaluasi secara berkala dan sistematis oleh pihak sekolah terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru untuk melihat kefektivitas pembelajaran yang dilaksanakanoleh guru dikelas dan mendiskusikan secara bersama-sama untuk menyelesaikan masalah. DAFTAR RUJUKAN Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 1994?. Yogyakarta: Depdikbud Bahri, Syaiful & Zain, Aswan (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Degeng, I.N.S. 1997. Strategi Pembelajaran Mengorganisasi Isi dengan Model Elaborasi. Malang: IKIP dan IPTDI. Depdikbud. 1995. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek Pembinaan Sekolah Dasar. Kosasih, E. 2008. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya. Machfudz, Imam. 2000. Metode Pengajaran Bahasa Indonesia Komunikatif. Jurnal Bahasa dan Sastra UM.

Nurbaya. Tanpa tahun. Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Puisi Siswa Kelas Vi Sdn 4 Manurunge Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone. (Skripsi) diakses dari http://jurnalarupalakka.blogspot.com/2012/09/efektivitas-penerapanmetode.html#.usot7s6tpiu. Sagala, Syaiful (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta. Salamun, M. 2002. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren. Tesis.Tidak diterbitkan.