MAKALAH TRANSFORMASI FOURIER MATA KULIAH PENGOLAHAN CITRA OLEH: 1. RISKA NOR AULIA ( ) 2. DYA AYU NINGTYAS ( )

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENELITIAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STIKOM BALIKPAPAN PENERAPAN METODE TRANSFORMASI FOURIER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 8 Transformasi Fourier. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 7 Transformasi Fourier. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

LAMPIRAN A SCRIPT PROGRAM LOW PASS FILTER & HIGH PASS FILTER MENGGUNAKAN MATLAB

BAB III PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STMIK AMIKOM PURWOKERTO PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. Transformasi Citra ABDUL AZIS, M.KOM

Transformasi Fourier dan Filtering

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2016/2017

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

TRANSFORMASI CITRA: PROSES KONVOLUSI. Bertalya Universitas Gunadarma

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Mengelompokan data numerik dan simbolik (citra) secara otomatis oleh

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian.

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 9 Filtering in Frequency Domain. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendekatan Statistik Pada Domain Spasial dan Frekuensi untuk Mengetahui Tampilan Citra Yustina Retno Wahyu Utami 1)

Simulasi Teknik Image Enhancement Menggunakan Matlab Yustina Retno Wahyu Utami 3)

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 8 Filtering in Frequency Domain. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera.

Pengolahan Citra di Ranah Frekuensi

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform

IMPLEMENTASI PERBAIKAN SISI CITRA MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI FOURIER DAN FAST FOURIER TRANSFORM

MATERI PENGOLAHAN SINYAL :

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

SOAL UAS PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL WADARMAN JAYA TELAUMBANUA

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN PENERAPAN DISCRETE COSINE TRANSFORM ( DCT )

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 4 Neighborhood Processing. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata kunci : Pengolahan Citra, Kompresi Citra, Fast Fourier Transform, Discrete Cosine Transform.

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal

LAPORAN TUGAS AKHIR VISUALISASI TRANSFORMASI FOURIER UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 5 Neighboorhood Processing. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Pendahuluan. Dua operasi matematis penting dalam pengolahan citra :

BAB III. ANALISIS MASALAH

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

LAPORAN APLIKASI DIGITAL SIGNAL PROCESSING EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA. Disusun Oleh : Inggi Rizki Fatryana ( )

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN APLIKASI PENGURANGAN NOISE PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE FILTER GAUSSIAN

A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan:

3. Analisis Spektral 3.1 Analisis Fourier

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dilanjutkan dengan rancangan cetak biru untuk program yang akan dibangun.

KLASIFIKASI DAN PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN DFT (DISCRETE FOURIER TRANSFORM)

s(t) = C (2.39) } (2.42) atau, dengan menempatkan + )(2.44)

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAB 2 LANDASAN TEORI

10/11/2014 IMAGE SMOOTHING. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 7 Image Enhancement (Image Smoothing & Image Sharpening)

Deret Fourier untuk Sinyal Periodik

MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN. studi kepustakaan, pembuatan program dan analisis. Dengan ini penulis berusaha

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan Latar Belakang

KULIAH 2 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA HISTOGRAM CITRA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TRANSFORMASI CITRA DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB Oleh : Krisnawati

Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching)

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

Kompleksitas Algoritma Transformasi Fourier Cepat

PENYISIPAN WATERMARK PADA CITRA GRAYSCALE BERBASIS SVD

MODUL 5 EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA

Konvolusi. Esther Wibowo Erick Kurniawan

Transkripsi:

MAKALAH TRANSFORMASI FOURIER MATA KULIAH PENGOLAHAN CITRA OLEH: 1. RISKA NOR AULIA (08 615 013) 2. DYA AYU NINGTYAS (08 615 017) JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA 2010

TRANSFORMASI FOURIER 1. Pengertian Transformasi Fourier, dikemukakan oleh Joseph Fourier, adalah sebuah transformasi integral yang menyatakan kembali sebuah fungsi dalam fungsi basis sinusioidal, yaitu sebuah fungsi sinusoidal penjumlahan atau integral dikalikan oleh beberapa koefisien ("amplitudo"). Ada banyak variasi yang berhubungan-dekat dari transformasi ini tergantung jenis fungsi yang ditransformasikan. 2. Transformasi Fourier Transformasi Fourier dari f(x), didefinisikan sebagai berikut: ஶ di mana ஶ j = 1 Sebaliknya, jika diketahui F(u), maka f(x) dapat diperoleh dengan Inverse Transformasi Fourier berikut: ஶ ஶ Kedua persamaan di atas disebut dengan pasangan transformasi Fourier. Jika f(x) adalah bilangan real, biasanya F(u) merupakan bilangan kompleks yang bisa diuraikan menjadi: F(u) = R(u) + ji(u) dimana R(u) dan I(u) adalah komponen real dan imajiner dari F(u). Persamaan di atas juga sering dituliskan sebagai:

F(u)= F(u) e jφu dimana F(u) adalah magnitude dari F(u), yang diperoleh dari : F(u) = [ R2(u) + I2(u) ]1/2 f(u) = tan-1[ I(u) / R(u) ] Fungsi magnitude F(u) disebut juga spektrum Fourier dari f(x), dan f(u) disebut dengan sudut fase dari f(u). Jika f(x) dijadikan diskrit maka persamaan transformasi Fourier diskrit adalah: = (ݔ) ଵ [ /ݔݑߨ 2 ] exp (ݔ) 1 ௫ Karena pada pengolahan citra digital, data yang digunakan berbentuk digital/diskrit maka dapat digunakan kedua persamaan diatas untuk melakukan transformasi dan inverse transformasi Fourier. Untuk menganalisa citra pada frequency domain, hasil transformasi Fourier dapat ditampilkan sebagai citra, dimana intensitasnya proporsional dengan besarnya F(u) atau spektrum Fourier. Namun karena dynamic range dari spektrum Fourier biasanya sangat besar, maka sebelum ditampilkan sebagai citra harus diubah menjadi: D(u,v) = c log ( 1 + F(u,v) ) dimana c adalah konstanta. Selanjutnya yang ditampilkan sebagai citra adalah nilai dari D(u,v). Nilai D(u,v) ini akan memiliki dynamic range yang lebih kecil daripada F(u,v). Berikut ini adalah contoh gambar beberapa citra dengan spektrum Fouriernya.

3. Contoh Program Menggunakan Tranformasi Fourier Dengan Matlab Fungsi pada matlab yang digunakan dalam program IMREAD Fungsi ini berguna untuk membaca citra dari suatu file. Jika citra yang dibaca memiliki format warna grayscale, fungsi ini akan menghasilkan array dua dimensi yang berisi informasi intensitas grayscale dari citra tersebut. Fungsi ini mendukung format BMP, JPEG, TIF, PNG, HDF, PCX, dan XWD. IMSHOW Fungsi ini digunakan untuk menampilkan citra pada layar. IMWRITE Fungsi ini digunakan untuk menyimpan citra ke dalam file. Fungsi ini merupakan kebalikan dari fungsi IMREAD. FFT2 Fungsi ini digunakan untuk melakukan transformasi Fourier terhadap array 2 dimensi. Hasil yang diperoleh juga akan berbentuk array 2 dimensi.

FFTSHIFT Fungsi ini digunakan untuk melakukan pergeseran dari hasil transormasi Fourier, sehingga memudahkan analisa visualisasi dari spektrum Fourier. Karena spectrum Fourier bersifat periodik, pergeseran ini tidak akan berpengaruh pada citra yang dihasilkan jika dilakukan inverse transformasi Fourier. IFFT2 Fungsi ini digunakan untuk melakukan inverse transformasi Fourier terhadap array 2 dimensi. Hasil yang diperoleh juga akan berbentuk array 2 dimensi. Langkah pertama yang dilakukan adalah membaca file citra yang akan diproses dan menyimpan informasi graylevel dari semua pixelnya ke dalam sebuah matriks. Perintah yang digunakan adalah: nmfile = 'flo_nois.bmp'; img = imread(nmfile); Selanjutnya dilakukan transformasi Fourier dan dilanjutkan dengan penggeseran (shifting) hasil transformasi Fourier tersebut supaya hasil visualisasinya lebih mudah diamati dan dianalisa. Untuk itu digunakan perintah: % Transformasi Fourier dengan FFT img_f = fft2(img); img_fs = fftshift(img_f); Setelah itu baru digunakan perintah imshow untuk menampilkan citra maupun spektrum Fouriernya. Namun pada saat spektrum Fourier akan ditampilkan, karena dynamic range dari spektrum Fourier sangat besar, lebih dulu dilakukan proses dengan perintah berikut: img_spectrum = log(1+abs(img_fs)); Proses ini akan memperkecil dynamic range sehingga dapat ditampilkan di layar dengan lebih jelas dan lebih mudah untuk dianalisa. Untuk menghilangkan noise, lebih dulu dibuat sebuah matriks h yang dimensinya sama dengan dimensi dari matriks untuk menyimpan hasil transformasi Fourier, yaitu 256 x 256. Matriks h ini dinisialisasi dengan diisi nilai satu pada setiap elemennya dengan menggunakan perintah: h = ones(256);

Selanjutnya bagian tertentu dari matriks yang menunjukkan area dimana noise berada pada spektrum Fourier citra diubah menjadi nol, dengan menggunakan perintah: % Memilih area frekuensi yang akan difilter % untuk menghapus noise. for ix = 1:256, for iy = 1:256, % Noise berasal dari frekuensi yang membentuk garis % vertikal di bagian tengah spektrum. % Nilai pada area ini akan dihilangkan dengan cara % dikalikan 0. if (iy > 127) & (iy < 130) & ((ix < 123) (ix > 134)) h(ix,iy) = 0; end end end Perintah di atas hanya berlaku untuk noise yang ada pada citra yang digunakan oleh penulis. Jika noise pada spektrum Fourier citra lainnya berada di area yang berbeda, tentunya perintah di atas harus dimodifikasi angka-angkanya sehingga sesuai dengan area noise pada spektrum Fourier yang akan dihilangkan. Setelah bagian tertentu dari matriks tersebut diberi nilai nol, sedangkan yang lainnya tetap bernilai satu, maka masing-masing elemen matriks tersebut dikalikan dengan elemen-elemen yang bersesuaian dari matriks spektrum Fourier citra, dengan perintah: g = img_fs.* h; Perkalian ini akan menghasilkan spektrum Fourier baru dimana area noise telah hilang karena dikalikan dengan nol. Pada visualisasi spektrum Fourier hilangnya area noise ini ditunjukkan dengan warna hitam di area tersebut. Langkah berikutnya adalah melakukan inverse transformasi Fourier dari spectrum Fourier yang baru untuk mendapatkan informasi citra kembali, dengan perintah: hasil = uint8(abs(ifft2(g))); Digunakannya uint8 adalah supaya informasi citra yang diperoleh memiliki tipe data pixel 8-bit atau 256 graylevel, sehingga sama dengan citra asalnya.