BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum hukum kekekalan massa yang efektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum penentuan koefisien reaksi yang efektif

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian efektifitas

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

Bab 3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni SMA Negeri 1 Ujungbatu, dan SMA Negeri 2 Ujungbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan kerja untuk masing-masing

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Tempat, dan Waktu Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

ABSTRAK. yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan. sebesar 46,14 volt.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan eksperimen di laboratorium dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Menentukan alat-alat yang sesuai dengan kondisi di sekolah. 2. Menentukan bahan kimia yang aman bagi siswa, mudah diperoleh dan harganya relatif murah. 3. Melakukan optimasi pada berbagai variabel yang ditentukan diantaranya: konsentrasi larutan elektrolit, jarak elektroda, luas permukaan elektroda dan panjang kabel dengan alat ukur yang sesuai dengan kondisi di sekolah. 4. Menentukan beda potensial yang optimum ditinjau dari besaran terkecil pada variabel-variabel yang dioptimasi tetapi hasilnya masih dapat teramati dan terukur secara akurat. 5. Mengembangkan prosedur praktikum dari rangkaian alat sel volta yang menghasilkan beda potensial yang optimum dan efektif. Untuk mengetahui kelayakan dari prosedur praktikum yang dikembangkan, maka dilakukan verifikasi ketersediaan bahan kimia di sekolah serta ketersediaan dan ketelitian alat-alat yang ada di sekolah, kemudian dilakukan uji coba terbatas kepada siswa SMA yang telah belajar reaksi redoks dan sel volta secara prosedural. Aspekaspek yang diujicobakan kepada siswa adalah keterbacaan prosedur praktikum, 20

21 kemudahan operasional alat yang digunakan atau yang dikembangkan, keakuratan hasil pengukuran dari percobaan, serta alokasi waktu yang tersedia. Secara skematik, alur penelitian ditunjukkan pada gambar 3.1 Identifikasi Silabus Kimia SMA Identifikasi praktikum Sel Volta di SMA Analisis Prosedur Praktikum Sel Volta Identifikasi alat-alat praktikum Pembuatan alat sel volta Identifikasi bahan kimia sesuai kriteria Kajian pasangan anoda dan katoda sesuai dengan deret keaktifan logam (deret volta) Pemilihan pasangan anoda dan katoda yang layak dikembangkan Identifikasi keakuratan beda potensial sel standar Variabel yang dioptimasi: 1. Konsentrasi larutan elektrolit 2. Jarak elektroda 3. Luas permukaan elektroda 4. Panjang kabel Penyusunan prosedur praktikum sel volta Validasi prosedur praktikum oleh pembimbing Prosedur praktikum hasil revisi Uji coba kelayakan prosedur praktikum Penyusunan instrumen ujicoba (angket dan lembar observasi) Validasi angket dan lembar observasi oleh pembimbing Angket dan lembar observasi hasil revisi Perbaikan Pengolahan dan Analisis data Kesimpulan Gambar 3.1 Alur penelitian

22 Langkah-Langkah Penelitian 1. Identifikasi Silabus Kimia SMA Pada tahap ini dilakukan kajian sumber-sumber yang berkaitan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam hal ini peneliti melakukan analisis relevansi kerangka konsep Sel Volta dengan kurikulum yang belaku yaitu KTSP. Analisis ini dilakukan dengan mengkaji silabus kimia SMA yaitu, Standar Isi (SI) yang meliputi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat pada KTSP. 2. Identifikasi Praktikum Sel Volta di SMA Pada tahap ini dilakukan identifikasi berbagai prosedur praktikum sel volta baik itu dari buku kimia, buku petunjuk praktikum maupun LKS siswa sebagai bahan acuan untuk tahap selanjutnya. 3. Analisis Prosedur Praktikum Sel Volta Pada tahap analisis prosedur praktikum ini peneliti melakukan berbagai identifikasi terhadap alat dan bahan yang akan dipakai selama penelitian yang mengacu pada hasil identifikasi dari berbagai prosedur praktikum yang peneliti dapatkan, kemudian dilakukan pengembangan alat sel volta, berikut rinciannya: a. Identifikasi bahan kimia sesuai kriteria Sebelum melakukan tahap optimasi di laboratorium peneliti melakukan identifikasi terhadap bahan yang akan digunakan selama penelitian, bahan tersebut harus memiliki syarat aman bagi siswa, mudah diperoleh, dan harganya relatif murah. Bahan-bahan utama yang dipakai diantaranya sebagai berikut: lempeng

23 logam Zn, Cu, Fe dan Al; Larutan ZnSO 4 1 M; Larutan CuSO 4 1 M; Larutan FeSO 4 1 M; Larutan Al(NO 3 ) 3 1 M; Larutan H 2 SO 4 pekat; Garam KNO 3 dan serbuk Agaragar. Larutan yang memiliki konsentrasi sebesar 1 M, digunakan sebagai larutan induk, yang selanjutnya akan dilakukan pengenceran sesuai dengan konsentrasi yang akan digunakan. Tabel 3.1 Pembuatan Larutan Induk dengan konsentrasi sebesar 1 M No Nama Zat Konsentrasi Volume Massa zat yang Aquades ditimbang 1 CuSO 4.5H 2 O 1M 250 ml 62. 4219 gram 2 ZnSO 4.7H 2 O 1M 250 ml 71.8648 gram 3 FeSO 4. 7H 2 O 1M 250 ml 69.4830 gram 4 Al(NO 3 ) 3. 9H 2 O 1M 250 ml 93.8086 gram b. Identifikasi alat-alat praktikum Alat yang dibutuhkan selama praktikum dibagi menjadi dua bagian, diantaranya: 1) Jembatan garam Neraca analitik, kassa+kakitiga, pembakar Bunsen, kaca arloji, gelas kimia 50 ml, gelas ukur 25 ml, batang pengaduk, spatula, botol semprot. 2) Rangkaian alat sel volta Alat penguji sel volta (pengembangan alat), multimeter, kabel merah, kabel hitam, penjepit buaya, gelas ukur 50 ml, stopwatch.

24 c. Pembuatan alat sel volta Untuk alat sel volta dibuat suatu alat yang terbuat dari bahan acrylic yang dibentuk kotak memanjang dan ditengahnya terdapat sekat yang kedua sisi sekat di lubangi dengan ukuran dan posisi yang sama. Sekat yang telah dilubangi ini berfungsi sebagai jembatan garam. Untuk lebih jelasnya gambar alat sel volta bisa dilihat pada gambar 3.2 berikut ini: Gambar 3.2 alat Sel Volta 4. Kajian Pasangan Anoda dan Katoda sesuai dengan Deret Keaktifan logam (Deret Volta) Pada sel volta tersebut cenderung pasangan elektroda memiliki deret keaktifan logam yang berbeda, apakah logam tereduksi atau teroksidasi. Maka terlebih dahulu ditentukan kemudian ditentukan pula mana yang bertindak sebagai anoda dan sebagai katoda. Pasangan elektroda tersebut bisa dilihat padaa tabel 3.2

25 Tabel. 3.2 pasangan elektroda pada rangkaian Sel Volta No Anoda Katoda 1 Zn Cu 2 Fe Cu 3 Al Cu 4 Al Fe 5 Al Zn a. Identifikasi Keakuratan Beda Potensial Sel Standar Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keakuratan hasil optimasi yang dilakukan maka harus diketahui terlebih dahulu beda potensial sel hasil hitungan berdasarkan potensial elektroda standar. Perhitungan beda potensial sel standar tersebut sesuai dengan pasangan elektroda yang telah ditentukan. b. Variabel yang Dioptimasi Ada empat variabel yang akan dioptimasi pada penelitian mengenai sel volta, diantaranya: 1) Konsentrasi larutan elektrolit 2) Jarak elektroda 3) Luas permukaan elektroda 4) Panjang kabel c. Pemilihan Pasangan Anoda dan Katoda yang Layak Dikembangkan Tahap selanjutnya adalah menentukan pasangan anoda dan katoda yang layak untuk dikembangkan yaitu dengan kriteria hasil optimasi yang paling efektif serta ketersediaan alat dan bahan di sekolah.

26 5. Penyusunan Prosedur Praktikum Sel Volta yang Efektif Uji coba di laboratorium dilaksanakan sebanyak tiga kali sehingga keempat variabel yang dioptimasi teruji keakuratannya. Setelah didapatkan data yang optimal dan telah dipilih pasangan anoda dan katoda yang layak dikembangkan maka setelah itu dituangkan atau disusun kedalam bentuk prosedur praktikum sel volta yang efektif Prosedur praktikum berfungsi sebagai pedoman siswa untuk melakukan suatu praktikum. Dalam prosedur praktikum berisi judul percobaan, tujuan percobaan, dasar teori, alat dan bahan, prosedur kerja, tabel pengamatan dan kesimpulan. 6. Penyusunan Instrumen Uji Coba Pada saat uji coba terbatas digunakan 2 instrumen uji coba sebagai alat pengumpul data, yaitu: a. Angket atau Kuesioner Angket dalam penelitian ini termasuk ke dalam angket langsung dan tertutup, digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui respon siswa terhadap prosedur praktikum selama percobaan berlangsung. Angket yang dibuat yaitu angket respon siswa terhadap prosedur praktikum hasil optimasi dan dari segi kelayakan sebagai prosedur praktikum. b. Lembar Observasi Dalam uji coba ini dibuat lembar observasi yang telah divalidasi oleh dosen pembimbing. Lembar observasi yang digunakan untuk uji coba disusun dengan

27 format yang berisi pernyataan-pernyataan tentang kejadian atau tingkah laku yang seharusnya dilakukan oleh siswa. Tingkah laku yang seharusnya dilakukan tersebut kemudian diuraikan secara spesifik dalam rubrik penilaian dan ketika observasi dilakukan, observer membubuhkan tanda checklist ( ) pada tempat yang sudah disediakan. 7. Uji Kelayakan alat/bahan dan Uji Coba Prosedur Praktikum Uji kelayakan merupakan uji keterlaksanaan prosedur praktikum yang efektif hasil optimasi. Uji keterlaksanaan ini dilakukan secara terbatas pada beberapa orang siswa, dengan menggunakan instrumen uji coba berupa angket, hal ini siswa diminta untuk mengisi angket tanggapan siswa terhadap keterlaksanaan prosedur praktikum sel volta kemudian instrumen yang kedua berupa lembar observasi yang disusun dengan format yang berisi penilaian tentang tingkah laku yang seharusnya dilakukan siswa. Uji coba ini dilakukan oleh siswa kelas XII IPA di SMA Negeri. Dalam hal ini siswa melakukan praktikum sesuai dengan prosedur yang sudah dirancang. Dari uji keterlaksanaan ini dihasilkan data berupa harga beda potensial sel hasil percobaan dari tiap kelompok siswa untuk kemudian dianalisis lebih lanjut tingkat keakuratannya jika dibandingkan dengan harga beda potensial sel standar.

28 8. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data yang dilakukan yaitu menganalisis data hasil optimasi sel volta serta pengolahan terhadap data angket respon siswa dan lembar observasi adalah sebagai berikut: 1. Pemberian Skor a. Angket Respon Siswa Butir-butir angket respon siswa yang disusun oleh peneliti adalah berbentuk skala Likert. Pernyataan yang digunakan adalah berupa pernyataan positif. Jawaban siswa terhadap pernyataan positif tersebut dikategorikan dengan skala sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Cara memberi skor dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Skor Kategori Skala Likert Skor Pernyataan SS S R TS STS Positif 5 4 3 2 1 Pernyataan skala Likert yang digunakan dalam ujicoba terbatas adalah pernyataan positif. Setelah dilakukan penyekoran maka langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor angket respon setiap siswa sehingga diperoleh skor total setiap siswa.

29 b. Lembar Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan ketika pelaksanaan ujicoba. Pernyataan yang disusun dalam lembar observasi berupa tindakan yang harus dilakukan oleh siswa, dengan kategori siswa melakukan dengan baik, siswa melakukan dengan tidak baik, dan siswa tidak melakukan. Cara pemberian skornya adalah seperti pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 skor kategori lembar observasi Aspek Penilaian Siswa Melakukan Dengan Baik Tindakan Siswa Siswa Melakukan Dengan Kurang Baik Siswa Tidak Melakukan Pernyataan 2 1 0 Setelah dilakukan penyekoran maka langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor hasil observasi sehingga diperoleh skor total untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh siswa. 2. Pengolahan Skor Angket Setelah ditentukan skor angket dari tiap siswa sesuai dengan bobot tiap kategori. Selanjutnya skor-skor tersebut diolah dengan tahapan-tahapan berikut: a. Menentukan skor maksima b. Menentukan minimal c. Menentukan nilai median, yaitu hasil penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal lalu dibagi dua

30 d. Menentukan nilai kuartil 1, yaitu hasil penjumlahan skor minimal dengan median lalu dibagi dua e. Menentukan nilai kuartil 3, yaitu hasil penjumlahan skor maksimal dengan median lalu dibagi dua f. Membuat skala yang menggambarkan skor minimal, nilai kuartil kesatu, nilai median, nilai kuartil ketiga dan skor maksimal Minimal kuartil Median Kuartil 3 Maksimal Gambar 3.3 Rentang Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert g. Mencari batas-batas skor untuk masing-masing kategori sikap, berdasarkan skala yang telah dibuat h. Membuat tabel distribusi frekuensi sikap tiap responden terhadap kualitas produk Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Respon Siswa Kategori Sikap Kategori Skor Sikap sangat positif Kuartil3 x skor maksimal Sikap positif Median x < kuartil 3 Sikap negatif Kuartil 1 x < median Sikap sangat negatif Skor minimal x < kuartil 1 3. Menafsirkan persentase respon siswa

31 Untuk menyatakan banyaknya siswa yang memberikan respon, maka akan digunakan tafsiran persentase siswa seperti yang terlihat pada tabel 3.6 (Koentjaraningrat, 1997) Tabel 3.6 Tafsiran Persentase Respon Siswa Rentang Persentase Kategori 0% Tidak ada 1% - 25% Sebagian kecil 26% - 49% Hampir setengahnya 50% Setengahnya 51% - 75% Sebagian besar 76% - 99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN 1. Penelitian di lakukan sejak bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kimia Dasar (LKD) Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Uji keterlaksanaan prosedur praktikum dilaksanakan di SMA Negeri 13 Garut pada bulan Juni 2011.