BAB V KESIMPULAN. penting. Dalam periode ini Partai Fretilin tumbuh menjadi kekuatan utama di

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN PARTAI FRETILIN DALAM KEMERDEKAAN TIMOR TIMUR TAHUN Oleh: Aan Andrianto Pembimbing: 1. Zulkarnaen, M.pd ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. gerakannya lebih bergeser ke paham Marxisme. Partai Fretilin menolak prinsip

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebelum Timor Timur berintegarasi dengan Indonesia, Timor Timur

BAB V KESIMPULAN. udara dan laut oleh pasukan Lintas Udara dan Marinir. Satu per satu kota-kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Megi Ginanjar Rahmat, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah perjuangan rakyat Timor Leste adalah sejarah perjuangan

JURNAL HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI (THE RIGHT OF SELF- DETERMINATION) RAKYAT TIMOR LESTE DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Sejak deklarasi Integrasi di Balibo pada 30 November 1975, Indonesia

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam

BAB IV PERTIMBANGAN INDONESIA DALAM MEMBERIKAN REFERENDUM TIMOR TIMUR BERDASARKAN FAKTOR EKSTERNAL

BAB III PERANAN PARTAI FRETILIN DALAM MEWUJUDKAN KEMERDEKAAN TIMOR TIMUR. 1. Kedatangan Pemerintahan MFA di Timor Timur November 1974

BAB IV PENYELESAIAN MASALAH TIMOR TIMUR. Sejak Tahun 1975, pemerintah negara-negara industri maju terus

BAB I PENDAHULUAN. Portugal hingga Pada tahun 1975, proses penjajahan yang dilakukan oleh Portugal

KEMERDEKAAN TIMOR LESTE TAHUN 1999

2016 PERISTIWA SANTA CRUZ 12 NOVEMBER 1991: DINAMIKA SEJARAH TIMOR TIMUR PASCA INTEGRASI KE DALAM WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB IV DAMPAK OPERASI SEROJA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

Pendahuluan. Utama, Jakarta, 2000, p Hadi, dkk., pp

BAB V MASALAH YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN AUSTRALIA- INDONESIA PADA MASA MALCOLM FRASER. A. Masalah yang menjadi Motif Hubungan Australia-Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. daerah ini merupakan wilayah jajahan Portugis (sekarang Portugal).

Pengadilan Internasional bagi Timor-Leste: ide yang tak mau pergi

BAB II TIMOR TIMUR SEBAGAI SALAH SATU PROVINSI DI INDONESIA. mulai dari sejarah Timor-Timur, meliputi luas wilayah, letak geografis, agama,

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

BAB I PENDAHULUAN. ganda, sementara itu terdapat juga negara-negara yang menerapkan sistem

BAB V KESIMPULAN. Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Australia. Sebagai

SURAT KABAR DI TIMOR LESTE D. Dwikori Sitaresmi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PROSES INTEGRASI TIMOR TIMUR KE WILAYAH INDONESIA. memakai nama Portugis Timor Leste sebagai nama resmi negara mereka.

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

BAB I PENDAHULUAN. komputer dalam suatu pekerjaan. Teknologi komputer sangat membantu user dalam

PERAN AKTIVIS DUNIA MAYA PRO-KEMERDEKAAN DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KEMERDEKAAN TIMOR TIMUR DARI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Timor Leste Negara Termuda Dunia Tetap Dibawah Pengawasan internasional

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Niar Riska Agustriani, 2014 Peranan komisi nasional hak asasi manusia Tahun

TIMOR LOROSAE: TANTANGAN KEBIJAKAN BAGI SUATU BANGSA BARU. Pendahuluan

MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

Komunisme dan Pan-Islamisme

TYAS SUARTIKA Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pemerintahan sendiri kepada Timtim. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih merasa mempunyai kekuasaan atas Hindia Belanda yaitu negara bekas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Politik luar negeri yang dijalankan Indonesia pada hakekatnya diabdikan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dari Negara kesatuan Republik indonesia melalui jajak pendapat yang. dilakukan pada Agustus 1999 dan merdeka pada 20 Mei 2002 akan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

1.1 Latar Belakang Masalah

Bung Karno dan Pembebasan Papua Barat

BAB I PENDAHULUAN. Timor Leste atau Timor Timur (sebelum merdeka) yang bernama resmi Republik

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Kata Pengantar. Pidato * oleh Aniceto Guterres Lopes, Ketua CAVR. Guna sejarah

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini

PERTIMBANGAN INDONESIA DALAM MEMBERIKAN REFERENDUM KEPADA TIMOR TIMUR PADA TAHUN 1999 DI ERA B.J HABIBIE

BAB II DISINTEGRASI TIMOR-TIMUR DARI INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

DIPLOMASI TIMOR LESTE - INDONESIA DALAM PERMASALAHAN PENYELESAIAN HAK ASASI MANUSIA: DARI MULTILATERAL KE BILATERAL

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi. pernyataan berdirinya negara Republik Indonesia. Negara yang bebas dari

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

Bagian 1- Pendahuluan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

PROKLAMASI TEHERAN. Diproklamasikan oleh Konferensi Internasional tentang Hak-hak Asasi Manusia di Teheran pada tanggal 13 Mei 1968

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi.

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Antara April 1974 dan Desember 1975 rakyat Timor Timur mengalami perubahan sosial dan politik yang sangat besar dan pergolakan militer yang sangat penting. Dalam periode ini Partai Fretilin tumbuh menjadi kekuatan utama di wilayah ini. Kelangsungan hidup Fretilin sebagai kekuatan militer dan Politik yang mampu mencegah Indonesia untuk menguasai seluruh wilayah ini jelas mencerminkan sejumlah aspek kekuatan gerakan ini dan popularitasnya yang mampu berkkembang sebelum Desember 1975. Tidak lama setelah kup Lisbon April 1974 ASDT muncul sebagai kelompok yang sebagaian dibangun oleh kelompok diskusi anti kolonial yang sebelumnya bergerak dibawah tanah. Meskipun ASDT juga menghimpun orang-orang yang bukan kelompok bawah tanah ini, kenyataan bahwa organisasi ini berideologi anti kolonialisme. Banyak sebab keberhasilan Fretilin dibandingkan UDT itu terletak pada kemampuannya untuk pada tahap yang paling awal menjadikan dirinya alat sejati nasionalisme Timor Timur. Berbeda dengan UDT yang ketika itu mengubah tujuannya menjadi kemerdekaan, kehilangan kesempatan untuk menampilkan dirinya sebagai gerakan nasionalis utama Timor Timur. Seperti yang saya bahas dalam BAB 2, pimpinan ASDT/Fretilin terdiri atas orang-orang dari berbagai daerah yang berusia sebaya, dengan persamaan latar belakang dan pengalaman. Banyak dari mereka yang sudah salaing mengenal satu sama yang lain ketika sama-sama duduk di bangku sekolah dan telah lama mempunyai pandangan yang sama mengenai kekuasaan Portugis. sebagian kuliah 128

di Portugal dan pengalaman mereka di Lisboa beberapa bulan setelah kup MFA telah menyumbang pada nasionalisme mereka dan keinginan mereka untuk pulang ke Timor Timur serta terlibat dalam berbagai macam kerja revolusioner. Partai Fretilin adalah satu-satunya partai orang Timor yang menarik banyak mahasiswa yang belajar di Lisboa. Kebersatuan para pemimpin Fretilin pada tahun-tahun awal membuahkan besarnya kekuatan gerakan ini, khususnya karena terjadi berbagai upaya oleh UDT untuk menyingkirkan anggota yang dari radikal dari kepemimpinannya. Selama bulan-bulan awal tahun 1975, Fretilin adalah partai yang mampu meraih keuntungan dari ketidakpastian Portugis mengenai bagaimana menciptakan lembaga-lembaga perwakilan. Seringnya melakukan kunjungan dan membentuk komite-komite daerah, para pemimpin Fretilin melangkah lebih jauh daripada partai-partai lainnya. Dimulai pada awal 1975 ketakutan akan serbuan invasi Indonesia membuat kerja Fretilin menjadi semakin mendesak dan juga mendorong para pemimpin untuk mengambil perspektif jangka panjang. Ketika memperkenalkan slogan Merdeka atau Mati pada bulan Maret 1975 mereka mempersiapkan orang berfikir bahwa untuk merdeka mereka harus bertempur. Meskipun secara tidak terbuka menuduh Indonesia berencana melakukan invasi. Program pemberantasan buta huruf Fretilin dan pengembangan menjadi brigade revolusioner menjalankan berbagai tujuan. Awalnya pemberantasan buta huruf dan pelajaran-pelajaran pengelolaan pertanian menarik penduduk desa pada Fretilin. Partisipasi dalam kegiatan-kegiatan ini kemudian punya kandungan politisasi atau penyadaran. Akhirnya dengan pembentukan brigade 129

revolusioner, Fretilin bisa membangun struktur organisasi yang sementara didasarkan pada partisipasi dalam proyek-proyek perbaikan desa, juga bisa digunakan sebagai organisasi pertahanan pada saat invasi. Kepentinagn saat itu yang dilakukan oleh partai Fretilin adalah kemandirian dalam penyediaan bahan makanan, memberi rakyat pendidikan medis, dan dengan demikian menegakkan gerakan pada kedudukan yang kuat kalau invasi terjadi. Pemerintahan Fretilin selama tiga bulan setelah perang sipil tahun 1975 jelas menumbuhkan kepercayaan mayoritas rakyat Timor Timur kepada pimpinan Fretilin sebagai kelompok orang Timor yang mampu menjalankan pemerintahan negeri. Ini penting artinya untuk memperoleh kesetiaan orang-orang yang sebelumnya mendukung UDT ketika UDT mendukung kemerdekaan, dalam masa setelah para pemimpin UDT melarikan diri memasuki Indonesia dan UDT mengubah kebijakannya. Keberhasilan militer Falintil menghadapi tentara Indonesia pada minggu-minggu pertama operasi rahasia didekat perbatasan juga meyakinkan para bekas pendukung UDT bahwa partai Fretilin adalah satusatunya partai yang mampu melawan Indonesia. Sikap pemimpin UDT yang kebingungan apakah akan tetap bersama portugal, mendukung kemerdekaan atau bekerja sama dengan Jakarta yang membuat mereka kehilangan dukungan. Pada tingkat internasional, Fretilin juga lebih berhasil memperoleh pengakuan sebagai partai pro-kemerdekaan yang sah di Timor Timur. Hubungan mereka dengan gerakan-gerakan pembebasan koloni koloni Portugis di Afrika sangat membantu mereka. Terutama ketika gerakangerakan pembebasan ini menjadi pemerintah yang mempunyai pengaruh besar 130

dalam Organisasi Persatuan Afrika, Majelis Umum PBB, dan Konferensi Non Blok. Pemimpin-pemimpin UDT menggunakan pengaruhnya pada Indonesia untuk kepentingan pribadi dan tidak mampu mencegah pembubaran partai mereka, setelah invasi pemerintah Indonesia menyatakan bahwa di Timor Timur tidak ada lagi partai-partai politik. Umumnya para bekas pemimpin UDT kurang berhasil memperoleh kedudukan dalam Pemerintah Sementara Timor Timur yang disponsori Indonesia dibandingkan para pemimpin Apodeti. Hingga akhirnya Fretilin dan Apodeti bergabung demi tujuan memerdekakan Timor Timur. Semenjak pecahnya Revolusi Bunga 25 April 1974 di Portugal dan setelah tersiar kabar tentang aakan diselenggarakannya proses dekolonisasi di seluruh daerah jajahan pemerintah Portugal, saat itulah munculnya masalah di Timor Timur. Dalam perjalanan sejarah sepanjang dua dasawarsa, semenjak integrasi, proses penyelesaian masalah Timor Timur ternyata tidak semmudah yang dipikirkan. Dalam arti usaha serta upaya untuk menuntaskan masalah Timor Timur tidak berjalan dengan mulus sebagaimana yang dipikirkan oleh orangorang saat itu. 131

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Andrey Sutjatmoko. 2005. Tanggung Jawab Negara atas Pelanggaran Berat HAM : Indonesia, Timor Leste dan Lainnya. Jakarta: Grasindo. Ankersmith. F. R. 1985. Refleksi Tentang Sejarah, Jakarta: Gramedia. Gregor Neonbasu. 1997. Peta Politik Dan Dinamika Pembangunan Timor Timur : Kajian Peta Timor Timur Sejak Proses Dekolonisasi Hingga Dua Dasawarsa Integrasi Ke Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, Dan Jawaaban Penyelesaian Masalah Timor Timur. Jakarta: Yahnense Mitra Sejati. Gery Van Klinken. 1996. Akar Perlawanan Rakyat Timor Timur dan Prospek Perdamaiannya. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat ELSAM. Helius Syamsudin. 2007. Metodologi Sejarah, Yogyakarta:Ombak. Helen Mary Hill. 2000. Gerakan Pembebasan Nasional Timor Lorosae, Dili: Yayasan HAK dan Sahe Institute For Liberation. Hendro Subroto. 1996. Saksi Mata Perjuangan Integrasi Timor Timur. Jakarta: Pustaka Sinar. Jolliffe Jill. 1978. East Timor: nationalism & colonialsm, St.Lucia, Univ.of Queensland Press. Kuntowijoyo. 2005 Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta:Benteng. Kristiadi. J. 1986. Dekolonisasi Timor Timur. Jakarta: CSIS. Lopez da Cruz. F. X. 1999. Kesaksian Aku dan Timor Timur. Jakarta: Yayasan Harapan Timor Lorosae. Louis Gottschalk. 1958. Understanding History; A Primer of Historical Method, terj.nugroho Notosusanto, Mengerti Sejarah, Jakarta: UI Press. Lela E.Madjiah. 2002. Timor Timur Perginya Si Anak Hilang. Jakarta: Antara Pustaka Utama. Muhammad Hatta. 1957. Pengantar ke Jalan Ekonomi Sosiologi, Jakarta: Fasco. 132

Martinho G. da Silva Gusmao. 2003. Timor Lorosae Perjalanan Menuju Dekolonisasi Hati Diri. Malang: Dioma. Monica Schlicher. 2006. Timor Timur Menghadapi Masa Lalunya. Kerja Komisi Penerimaan. Kebenaran dan Rekonsiliasi. Aachen: Missio. Rien Kuntari. 2008. Timor Timur Satu Menit Terakhir : Catatan Seorang Wartawan. Bandung: Mizan. Suhartono W.Pranoto. 2010. Teori dan MetodologiSejarah,Yogyakarta: Graha Ilmu. Sartono Kartodirdjo. 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia, Jakarta: Gramedia Utama Soekanto. Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu, 1976. Tono Suratman. 2002. Untuk Negaraku. Sebuah Potret Perjuangan di Timor Timur, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Zakcky Anwar Makarim. 2003. Hari-hari Terakhir Timor Timur Sebuah Kesaksian. Jakarta: Sportif Media Informasindo. Sumber Koran Sinar Harapan, Timor Portugis (Pelaksanaa Proses Dekolonisasi Ditentukan Juni di Makao). 22 Mei 1975 Sinar Harapan, Petisi Partai Apodeti Gabung dengan RI. 11 Juni 1975. Sinar Harapan, Pembicaraan Masa Depan Timor Timur di Tangguhkan. 16 Juni 1975. Sinar Harapan, Pertemuan Makao Mulai Bahas Soal Pemerintahan Peralihan di Timport. 28 Juni 1975. Sinar Harapan, RI diluar Pertikaian Timport (Malik: Tugas Kita Atur Perundingan). 6 November 1975. Sinar Harapan, Rakyat Timor Portugis yang ingin bergabung, Tak Boleh Dianggap Sepi Harus Ditanggapi. 12 November 1975. 133

Sinar Harapan, Ketua Majelis Konstituante Portugal, Timor Tak Dimasukkan Lagi dalam Naskah UUD. 15 November 1975. Sinar Harapan, Menlu Adam Malik (Portugal Belum Terima Jawaban dari Ketiga Partai di Timport). 19 November 1975. Sinar Harapan, Adam Malik Terima Kawat dari Dili, Fretilin Bersedia Berunding dengan RI. 20 November 1975. Sinar Harapan, Menurut Jose Ramos Horta,Pembicaraan 3 Parpol Timport pasti 24 November di Darwin. 21 November 1975. Sinar Harapan, Bangkok Tempat Perundingan Wakil Partai-Partai dari Timor Portugis. 28 November 1975. Sinar Harapan, Tindakan Sepihak Fretilin, RI Sesalkan Pemerintah Portugal. 1 Desember 1975. Sinar Harapan, Portugal Kecam dan Australia tidak Akui Tindakan Fretilin. 1 Desember 1975. Sinar Harapan, Penduduk NTT Minta Dipersenjatai, Pengungsi Desak Masuk ke Timport. 2 Desember 1975. Sinar Harapan, Perpecahan dalam Tubuh AB Sebagai Penyebab Kekacauan. 2 Desember 1975. Sinar Harpan, Terhadap Proklamasi Parpol, RI Umumkan Sikap dalam Waktu Dekat. 3 Desember 1975. Sinar Harapan, Malaysia dan Inggris Tolak Proklamasi Sepihak Fretilin. 4 Desember 1975. Sinar Harapan, Resolusi PBB: Hak-hak Rakyat Timport untuk Merdeka Ditegaskan Kembali. 5 Desember 1975. Sinar Harapan, Pernyataan Pemerintah Mengenai Perkembangan Terakhir Timport: RI Wajib Melindungi Rakyat Wilayah Timor. 5 Desember 1975. Sinar Harapan, Wakil-wakil UDT/Apodeti Menuju New York Ikuti Sidang PBB. 6 Desember 1975. Kompas, Dialog Segitiga RI-Portugal-PBB: RI-Portugal Sepakat Paket Otonomi khusus di Timor Timur. 25 April 1999. Kompas, Australia Desak Indonesia Lepaskan Xanana Gusmao. 7 Mei 1999. 134

Kompas, PBB Prihatinkan keamanan Tim Tim. 8 Mei 1999. Kompas, Pejabat Politisi PBB Tiba di Dili. 10 Mei 1999. Kompas, UNAMET Tiba di Tim Tim Pertengahan Juni. 25 Mei 1999. 135

LAMPIRAN 136

Lampiran 1 Suasana Perundingan Masa Depan Timor Portugis Sinar Harapan, Pertemuan Makao Mulai Bahas Soal Pemerintahan Peralihan di Timport. 28 Juni 1975. 137

Lampiran 2 Ramos Horta Sinar Harapan, menurut Jose Ramos Horta, Pembicaraan 3 Parpol Timport Pasti 24 November di Darwin. 21 November 1975. 138

Lampiran 3 Proklamasi Parpol yang dilakukan oleh UDT, Apodeti, Trabhalista, dan KOTA. Lewat pemancar radio yang diberi nama radio nusantara. Sinar Harapan, Terhadap Proklamasi Parpol, RI Umumkan Sikap dalam Waktu Dekat. 3 Desember 1975. 139

Lampiran 4: Suasana penyerahan naskah proklamasi integrasi dengan Indonesia Sinar Harapan, Terhadap Proklamasi Parpol, RI Umumkan Sikap dalam Waktu Dekat. 3 Desember 1975. 140

Lampiran 5: Kunjungan pemimpin UDT ke Jakarta, bertemu dengan Jenderal Ali Murtopo Soekanto. Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu., hlm. 89. 1976. 141

Lampiran 6: Dua orang pimpinan partai UDT sewaktu mengadakan kunjungan ke Indonesia. Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu., hlm. 89. 1976. 142

Lampiran 7 Suasana kunjungan pimpinan partai UDT ke Jakarta. Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu., hlm. 90. 1976. 143

Lampiran 8 Suasana kunjungan pemimpin Apodeti saat mengadakan kunjungan kehormatan ke Jakarta. Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu., hlm. 90. 1976. 144

Lampiran 9 Fransisco Xavier do Amaral (berkacamata). Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu., hlm. 91. 1976. 145

Lampiran 10 Suasana kunjungan pimpinan partai Fretilin ke Jakarta. Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu., hlm. 93. 1976. 146

Lampiran 11 Abilio Abrantas de Araujo dan Francisco Borgesi da Costa. Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu., hlm. 93. 1976. 147

Lampiran 12 Ramos Horta saat mengadakan rapat untuk membicarakan peningkatan partai. Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu., hlm. 94. 1976. 148

Lampiran 13 Vinancio Gomes dan Yustino Mota, salah satu tokoh Fretilin. Integrasi kebulatan tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu., hlm. 94. 1976. 149