JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
KAIFA, CLARA, FATIMAH, DAN GENTINA Gladiol merah balithi

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Asal yang Digunakan. : Pita : 5.85 kurang lebih 1.36 cm. : 227 kurang lebih helai

PENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

KERAGAMAN GENETIK, HERITABILITAS, DAN RESPON SELEKSI SEPULUH GENOTIPE KEDELAI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT

HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN POPULASI F2 PADA TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.)

Keragaan dan Keragaman Tanaman Bunga Kertas (Zinnia elegans Jacq) Generasi M5 Hasil Irradiasi Sinar X

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) PADA TIGA KETINGGIAN TEMPAT

APLIKASI PACLOBUTRAZOL PADA TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L. cv. Teddy Bear) SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN TANAMAN HIAS POT

KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN PENAMPILAN BUNGA BEBERAPA VARIETAS DAN GENOTIP SEDAP MALAM DI DATARAN MEDIUM

KERAGAMAN GENETIK PADA GENERASI F3 CABAI (Capsicum annuum L.) THE GENETIC VARIABILITY OF GNERATION F3 CHILLI (Capsicum annuum L.)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai

Vegetalika (3): Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada 2)

Hajroon Jameela *), Arifin Noor Sugiharto dan Andy Soegianto

Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian AGRIKA, Volume 10, Nomor 1, Mei EVALUASI KERAGAMAN DAN POTENSI GENETIK 7 GENOTIPA TERUNG (Solanum melongena L.

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

KERAGAMAN KARAKTER TANAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PUPUK SP36 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GLADIOL (Gladiolus hybridus. L)

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

EVALUASI POTENSI GENETIK 8 GALUR INTRODUKSI KACANG BAMBARA (Vigna Subterranea (L.) Verdcourt) 1

KERAGAAN GALUR KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS TANGGAMUS x ANJASMORO DAN TANGGAMUS x BURANGRANG DI TANAH ENTISOL DAN INCEPTISOL TESIS

KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPE TANAMANROSELLA(Hibiscus SabdariffaL.). GENERASI M2 HASIL IRIDIASI SINAR GAMMA SKRIPSI OLEH:

HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN 7 FAMILI POPULASI F3 HASIL PERSILANGAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) TW 2 X PBC 473

KERAGAAN FENOTIPE BERDASARKAN KARAKTER AGRONOMI PADA GENERASI F 2 BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril.) S K R I P S I OLEH :

EVALUASI KARAKTERISTIK BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) HASIL MUTASI KOLKISIN PADA KONDISI NAUNGAN

EFEKTIFITAS METODE SELEKSI MASSA PADA POPULASI BERSARI BEBAS JAGUNG MANIS

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

KERAGAAN KEMBANG KERTAS (Zinnia elegans Jacq) GENERASI M5 DAN M6 HASIL IRRADIASI SINAR X

POLA PEWARISAN SIFAT-SIFAT AGRONOMIS DAN MUTU BIJI PADA POPULASI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

KAJIAN GENETIK DAN SELEKSI GENOTIPE S5 KACANG HIJAU (Vigna radiata) MENUJU KULTIVAR BERDAYA HASIL TINGGI DAN SEREMPAK PANEN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica oleracea L.)

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

THE EFFECT OF SEEDS GENERATION ON GROWTH AND FLOWERING OF CHRYSANTHEMUM (Chrysanthemum) RHINO VARIETIES

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

KEMAMPUAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) DI LAHAN GAMBUT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

I. PENDAHULUAN. Gladiol (Gladiolus hybridus L.) merupakan salah satu bunga potong yang sudah

SKRIPSI OLEH : MUTIA RAHMAH AET-PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KERAGAAN 8 GENOTIPE TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DI DATARAN RENDAH

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

THE PERFORMANCES FROM FIRST GENERATION LINES OF SELECTED CHILI PEPPER (Capsicum frutescens L.) LOCAL VARIETY

ADAPTASI KLON-KLON BAWANG MERAH (Allium ascollonicum L.) DI PABEDILAN LOSARI CIREBON ABSTRACT

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

EVALUASI KARAKTER TANAMAN KEDELAI HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 2

Agrivet (2015) 19: 30-35

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kuadrat Nilai Tengah Gabungan untuk Variabel Vegetatif dan Generatif

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

INFLUENCE THE NUMBER OF PLANTS PER POLYBAG AND COMPOSITION OF PLANT MEDIA ON GROWTH AND YIELD OF CUCUMBER (Cucumis sativus L.) VAR.

PELAKSANAAN PENELITIAN

304. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

PENDUGAAN VARIABILITAS DAN HERITABILITAS 18 FAMILI F5 CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)

Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi. Characterization of Germplasm Collection in Local and Introduction of Tomato

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

Bunga lili termasuk bunga potong yang memiliki nilai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

Evaluasi Karakter Kualitatif Cabai Hias Generasi F1 Hasil Persilangan Capsicum annuum Capsicum frutescens

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GENOTIPE TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI DATARAN RENDAH Debby Ester

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

VARIABILITAS DAN HERITABILITAS BERBAGAI KARAKTER TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) HASIL SELFING PADA GENERASI F2 SKRIPSI. Oleh: ABDILLAH

Prof..Dr. Ir. Kuswanto, MS Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing NIP NIP Mengetahui : Ketua Program Studi Agroekoteknologi

Karakterisasi dan Seleksi 139 Galur Kentang

VARIABILITAS GENETIK DAN HERITABILITAS KARAKTER MORFOLOGIS BEBERAPA GENOTIPE KENTANG

EVALUASI KARAKTER BERBAGAI VARIETAS KEDELAI BIJI HITAM (Glycine max (L.) Merr.) AZRISYAH FUTRA

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DI DATARAN RENDAH

EVALUASI KARAKTER FENOTIP, GENOTIP DAN HERITABILITAS KETURUNAN KEDUA DARI HASIL SELFING BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.)

PENGARUH PENCACAHAN BERBAGAI MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN dan HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicuml.) MENGGUNAKAN MEDIA DAN BAHAN TANAM BERBEDA

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

Transkripsi:

JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN : 2338-3976 KERAGAMAN GENETIK DAN HERITABILITAS ENAM GENOTIP GLADIOL (Gladiolus hybridus L.) GENETIC VARIABILITY AND HERITABILITY OF SIX GLADIOLUS GENOTYPES (Gladiolus hybridus L.) Septi Wulan Sari 1*), Sri Lestari Purmaningsih, Respatijarti *) Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia 71 ABSTRAK Peningkatan produksi gladiol perlu dilakukan seiring dengan kebutuhan gladiol yang terus meningkat yaitu dengan menyediakan kultivar-kultivar unggul berdaya hasil tinggi. Keragaman merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi genetik pada suatu karakter. Besarnya variasi genetik dalam populasi menunjukkan keragaman individu dalam populasi sehingga besar peluang untuk mendapatkan genotip yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik dan heritabilitas enam genotip gladiol (Gladiolus hybridus L.). Penelitian disusun menurut Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 6 perlakuan genotip gladiol lokal Batu yaitu: gladiol lokal merah cerah (GL01), gladiol lokal orange (GL02), gladiol lokal merah hati (GL03), gladiol lokal kuning (GL04), gladiol lokal putih kombinasi ungu (GL05), gladiol lokal putih polos (GL06) dengan 3 kali ulangan. Hasil menunjukkan bahwa nilain heritabilitas berkisar 16,7% to 94,0%. Nilai heritabilitas tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, panjang karangan bunga, panjang daun, diameter bunga, jumlah bunga, umur berbunga, umur panen, dan vase life. Sedangkan nilai heritabilitas rendah terdapat pada panjang tabung bunga. Genotipe GL02 memiliki panjang karangan bunga lebih panjang, genotipe GL03 memiliki rata-rata diameter bunga paling besar dan vase life lebih lama. Genotip GL02 dan GL03 dapat dijadikan sebagai tetua atau dievaluasi lebih lanjut. Kata kunci: Gladiolus hybridus L., genotip, keragaman, heritabilitas ABSTRACT The production of gladiolus needs to be increased as well as the increasing demands of this flower by providing superior gladiolus cultivars. Diversity is a way to obtain genetic information on the character. The high genetic variation means a diversity of individuals in the populations and big opportunity to get genotypes expected. The purpose of this research is to determine the genetic variability and heritability of six gladiolus genotype (Gladiolus hybridus L.). The experiment used Randomized Block Design, with six treatments of gladiolus local genotypes: bright red gladiolus (GL01), orange gladiolus (GL02), maroon gladiolus (GL03), yellowish gladiolus (GL04), white and purple combination gladiolus (GL05) and plain white gladiolus (GL06) with 3 replications. The result showed that heritability values ranging from 16,7% to 94,0%. The high heritability values were found at plant height, length of leaf, number of flowers, length of spike, diameter of flower, flowering time, harvest time and vase life. In contrast, the low heritability values were found at the length of tube. Genotypes that have longer spike is GL02 (99,28 cm), genotype that have the biggest average of flower diameter and longer vase life is GL03. Based on these results, we can conclude that the genotype GL02 which have a longer spike and GL03 which have a diameter of greatest interest and a longer vase life may serve as elders or evaluated.

72 Septi Wulan Sari: Keragaman Genetik dan Herabilitas Enam Genotip Gladiol... Keywords: Gladiolus hybridus L., genotype, variability, heritability PENDAHULUAN Gladiol (Gladiolus hybridus L.) merupakan salah satu komoditas tanaman hias yang mempunyai potensi untuk dikembangkan secara luas, karena mempunyai nilai estetika dan ekonomi yang cukup tinggi serta mampu menunjang peningkatan pendapatan petani. Beberapa kelebihan usaha tani gladiol yaitu tanaman gladiol akan berbunga relatif singkat yaitu 60-90 hst, ukuran bunganya yang relatif besar membuatnya eye catching dan pantas dibeli, di dataran tinggi dapat ditanam di lahan terbuka tanpa menggunakan naungan atau rumah plastik, serta memberi keuntungan usahatani yang memadai. Kesegaran bunga potong gladiol juga dapat bertahan lama yaitu 5-10 hari (Amirullah dan Andi, 2012). Namun budidaya tanaman gladiol di Indonesia masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kultivar gladiol yang dibudidayakan oleh petani awalnya merupakan kultivar-kultivar introduksi dari Belanda yang sudah berlangsung puluhan tahun sehingga beberapa kultivar disebut kultivar lokal (Badriah, 1995 dan 2012). produksi bunga potong gladiol di Indonesia juga mengalami penurunan, berikut produksi gladiol 5 tahun terakhir; 2007 (11,271,385 tangkai), 2008 (8,524,252 tangkai), 2009 (9,775,500 tangkai), 2010 (10,064,082 tangkai), dan 2011 (5,448,740 tangkai) (Badan Pusat Statistik, 2012). Volume pemasaran di kota-kota besar telah mencapai 127.200 tangkai per minggu, dan akhir-akhir ini permintaan bunga potong meningkat rata-rata 10 % per tahun (Ameriana dan Rahmat, 1991). Kebutuhan pasar yang meningkat dan harga yang tinggi merupakan faktor yang dapat merangsang petani untuk dapat mengembangkan usaha tani gladiol. Namun, masalah dalam pengembangan gladiol di Indonesia adalah terbatasnya kultivar yang digunakan oleh petani (Badriah dan Permadi, 2000). Keragaman merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi genetik pada karakter yang diamati. Apabila variasi genetik dalam populasi besar, hal ini menunjukkan individu dalam populasi beragam sehingga peluang untuk mendapatkan genotip yang diharapkan akan besar (Bahar dan Zein, 1993). Hal ini sangat membantu pemulia untuk mengembangkan kultivar baru dengan karakteristik bunga yang berbeda-beda yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber plasma nutfah. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2012. Penelitian dilaksanakan di lahan petani yang berlokasi di Desa Junggo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Bahan yang digunakan dalam yaitu 6 genotip gladiol lokal Batu yang terdiri dari: gladiol lokal merah cerah (GL01), gladiol lokal orange (GL02), gladiol lokal merah hati (GL03), gladiol lokal kuning (GL04), gladiol lokal putih kombinasi ungu (GL05), gladiol lokal putih polos (GL06) dan bahan-bahan lain seperti papan nama untuk label setiap ulangan, air, pupuk (SP-36, KCL, dan Urea), pupuk kandang ayam, dan pestisida (Curacorn). Penelitian ini disusun menurut Rancangan Acak Kelompok. Terdiri atas 6 perlakuan genotip gladiol lokal Batu yang terdiri dari: gladiol lokal merah cerah (GL01), gladiol lokal orange (GL02), gladiol lokal merah hati (GL03), gladiol lokal kuning (GL04), gladiol lokal putih kombinasi ungu (GL05), gladiol lokal putih polos (GL06). Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali. Peletakan masing-masing percobaan dilakukan secara acak dengan menggunakan metode RAK. Setiap satu plot dalam ulangan terdiri dari 12 tanaman dan diambil 10 sampel yang diamati. Parameter pengamatan meliputi: karakter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang daun, jumlah bunga, panjang karangan bunga, diameter bunga, saat munculnya bunga, panjang tabung bunga, umur panen, vase life) dan karakter kualitatif (warna utama bunga, bentuk bunga, warna daun, bentuk karangan bunga, warna sepal, penampakan tepi sepal, susunan floret, pola warna petal).

Septi Wulan Sari : Keragaman Genetik dan Herabilitas Enam Genotip Gladiol... 73 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil 1.1 Karakter Kuantitatif Analisis ragam pada karakter kuantitatif menunjukan hasil yang berbeda nyata pada semua karakter yang diamati kecuali panjang tabung bunga. Nilai rerata dari semua karakter disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Pada karakter tinggi tanaman genotip GL02 memiliki tinggi tanaman lebih tinggi tetapi tidak berbeda dengan GL03 namun berbeda dengan genotip lainnya. Tinggi tanaman lebih rendah pada GL01. Pada karakter panjang daun, genotip GL03 memiliki ukuran daun lebih panjang namun tidak berbeda dengan rata-rata panjang daun GL04 dan berbeda dengan ukuran panjang daun genotip lainnya. GL02 lebih cepat umur berbunganya dibanding genotip lainnya, untuk umur berbunga paling lama pada GL06 dan berbeda dengan genotip lainnya. Sedangkan untuk umur panen, GL02 memiliki umur panen lebih cepat namun tidak berbeda dengan GL01-GL05 dan berbeda dengan GL06 yang memiliki umur panen paling lama. Pada karakter panjang karangan bunga, genotip GL02 memiliki panjang karangan bunga lebih panjang tetapi tidak berbeda dengan GL03 dan berbeda dengan genotip lainnya. Karakter diameter bunga, GL03 memiliki diameter bunga paling besar dan berbeda dengan genotip lainnya, sedangkan diameter bunga yang lebih rendah pada GL06 namun tidak berbeda dengan GL05. Untuk panjang tabung bunga, hasil analisis karakter panjang tabung bunga memberikan hasil yang tidak berbeda nyata. Pada karakter jumlah bunga, GL05 memiliki jumlah bunga lebih banyak dan tidak berbeda dengan GL06 dan GL02 namun, berbeda dengan genotip lainnya. Jumlah bunga yang lebih sedikit terdapat pada pada GL01 dan tidak berbeda dengan GL04. Sedangkan untuk Vase life, Genotip yang memiliki Vase life lebih lama yaitu GL03 yang tidak berbeda dengan GL02, dan genotip GL05 memiliki vase life lebih cepat yang tidak berbeda dengan GL06 dan berbeda dengan genotip lainnya. 1.2 Heritabilitas Masing-masing Karakter Nilai heritabiltas pada 6 genotip gladiol berkisar rendah hingga tinggi. Nilai heritabilitas berkisar antara 16,7% - 94,0%. Nilai heritabilitas tinggi terdapat pada karakter yaitu, tinggi tanaman, panjang karangan bunga, panjang daun, diameter bunga, jumlah bunga, umur berbunga, umur panen, dan Vase life. Sedangkan karakter panjang tabung bunga memiliki nilai heritabilitas rendah (16,7%). Nilai heritabilitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Sedangkan untuk hasil pengamatan karakter kualitatif (warna daun, bentuk bunga, warna utama bunga, penampakan tepi sepal) dapat dilihat pada Tabel 4. dan hasil pengamatan kualitatif (sususnan floret, warna sepal, bentuk karangan bunga, pola warna petal) dapat dilihat pada Tabel 5. Nilai heritabilitas berkisar antara 16,7% - 94,0%. Nilai heritabilitas tinggi terdapat pada karakter yaitu, tinggi tanaman, panjang karangan bunga, panjang daun, diameter bunga, jumlah bunga, umur berbunga, umur panen, dan Vase life. Sedangkan karakter panjang tabung bunga memiliki nilai heritabilitas rendah (16,7%). Warna daun disesuaikan dengan kartu RHS Colour Chart, warna daun Moderat Yellowish Green (137D) yang dimiliki GL03, Strong Yellowish Green (143A) pada GL02, GL04, dan GL06, sedangan pada GL01 dan GL05 memiliki warna daun Strong Yellowish Green (143B).

74 Septi Wulan Sari: Keragaman Genetik dan Herabilitas Enam Genotip Gladiol... Tabel 1 Rerata tinggi tanaman, panjang daun, umur berbunga, dan umur panen Perlakuan Karakter Pengamatan Tt (cm) Pd (cm) Ub (hst) Up (hst) GL 01 92,34 a 37,56 b 83,75 a 90,63 a GL 02 114,28 d 40,62 c 81,17 a 88, 03 a GL 03 109,52 cd 43,61 d 81,72 a 88,93 a GL 04 105,54 bc 42,50 cd 83,68 a 90,53 a GL 05 94,11 a 40,56 c 82,00 a 88,62 a GL 06 102,49 b 33,35 a 88,78 b 95,62 b BNT 5% 6,75 2,77 3,54 3,12 Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, n=3. Tt (tinggi tanaman), Pd (panjang daun), Ub (umur berbunga), Up (umur panen). Tabel 2 Rerata panjang karangan bunga, diameter bunga, panjang tabung bunga, jumlah bunga, dan Vase life Perlakuan Karakter Pengamatan Pkb (cm) Db (cm) Ptb (cm) Jb (kuntum) Vl (hari) GL 01 77,34 a 10,23 bc 2,98 8,95 a 6,56 b GL 02 99,28 d 10,49 c 2,89 10,87 bc 8,33 c GL 03 94,52 cd 11,80 d 3,16 10,67 b 8,56 c GL 04 90,54 bc 9,85 b 2,95 9,73 a 7,00 b GL 05 79,11 a 8,47 a 2,96 11,65 c 5,56 a GL 06 87,49 b 8,44 a 3,00 11,00 bc 6,33 ab BNT 5% 6,75 0,59 tn 0,83 0,81 Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, n=3. Pkb (panjang karangan bunga), Db (diameter bunga), Ptb (panjang tabung bunga), Jb (jumlah bunga), Vl (Vase life). Tabel 3 Nilai Heritabilitas dalam Arti Luas (h 2 ) karakter yang diamati dari 6 genotip gladiol lokal Batu Karakter σ 2 e σ 2 p h 2 (%) Kriteria Tinggi tanaman 69,24 13,76 83,00 83,0 Tinggi Panjang karangan bunga 69,24 13,76 83,00 83,0 Tinggi Panjang daun 13,17 2,31 15,48 85,0 Tinggi Diameter bunga 1,62 0,10 1,72 94,0 Tinggi Panjang tabung bunga 0,0033 0,01 0,02 16,7 Rendah Jumlah bunga 0,88 0,21 1,08 81,0 Tinggi Umur berbunga 6,51 3,79 10,30 63,0 Tinggi Umur panen 6,68 2,93 9,61 69,0 Tinggi Vase life 1,32 0,20 1,51 87,0 Tinggi

Septi Wulan Sari : Keragaman Genetik dan Herabilitas Enam Genotip Gladiol... Tabel 4 Hasil pengamatan karakter kualitatif (warna daun, bentuk bunga, warna utama bunga, penampakan tepi sepal) Genotip Warna daun Bentuk Warna utama Penampakan bunga bunga tepi sepal GL 01 Strong Yellowish Green (143B) Segitiga Merah cerah Berkerut GL 02 Strong Yellowish Green (143A) Segitiga Orange Berkerut GL 03 Moderat Yellowish Green (137D) Segitiga Merah hati Rata GL 04 Strong Yellowish Green (143A) Segitiga Kuning Berkerut GL 05 Strong Yellowish Green (143B) Segitiga Putih kombinasi ungu Berkerut GL 06 Strong Yellowish Green (143A) Bintang Putih Bergelombang 75 Gambar 1 Warna dan bentuk bunga Pada pengamatan bentuk bunga, genotip Gl01, GL02, GL03, GL04, GL05 memiliki bentuk bunga segitiga, sedangakan GL 06 memiliki bentuk bunga bintang. Untuk warna utama bunga, genotip GL01 (merah cerah), GL02 (orange), GL03 (merah hati), GL04 (kuning), GL05 (putih kombinasi ungu), dan GL06 (putih polos). Sedangkan untuk penampakan tepi sepal, genotip GL01, GL02, GL04, GL05 memiliki penampilan sepal berkerut, sedangan genotip GL03 memiliki penampilan sepal rata, dan GL06 memiliki penampilan sepal bergelombang. Untuk warna dan bentuk bunga bias dilihat pada Gambar 1. Pada karakter susunan floret, semua genotip memiliki susunan floret selangseling. Untuk warna sepal, dilihat berdasarkan kartu RHS Colour Chart. Genotip GL01 memiliki warna sepal Strong Reddish Orange (42B), GL02 Strong Reddish Orange (34C), GL03 Strong Red (53D), GL04 Pale Yellow (8D), sedangakan GL06 dengan Pale Yellowish Pink (159D) dan GL05 yang berbeda dengan yang lainnya tidak dapat dilihat dikartu RHS karena memiliki warna bunga putih kombinasi ungu. Untuk bentuk karangan bunga, Pada gladiol yang diamati semua genotip GL01 sampai GL06 memunculkan bentuk karangan bunga zig-zag, sehingga tidak menunjukkan adanya keragaman. Bentuk karangan bunga yang tidak menunjukan adanya keragaman dapat dilihat pada Gambar 2. Sedangkan untuk pola warna petal, genotip GL01 dan GL05 memiliki pola warna petal bergaris, genotip GL02, GL03, dan GL04 memiliki pola warna petal bergaris dan meculet, sedangkan genotip GL06 memiliki pola warna petal warna tunggal.

76 Septi Wulan Sari: Keragaman Genetik dan Herabilitas Enam Genotip Gladiol... Tabel 5 Hasil pengamatan karakter kualitatif (susunan floret, warna sepal, bentuk karangan bunga, pola warna petal) Genotip Susunan floret Warna sepal Bentuk karangan bunga Pola warna petal GL 01 Selang-seling Strong Reddish Orange (42B) Zig-zag Bergaris GL 02 Selang-seling Strong Reddish Orange (34C) Zig-zag Bergaris dan meculet GL 03 Selang-seling Strong Red (53D) Zig-zag Bergaris dan meculet GL 04 Selang-seling Pale yellow (8D) Zig-zag Bergaris dan meculet GL 05 Selang-seling kombinasi ungu Zig-zag Bergaris GL 06 Selang-seling Pale Yellowish Pink (159D) Zig-zag Warna tunggal Gambar 2 Bentuk karangan bunga 2. Pembahasan 2.1 Hasil Dari 6 genotip Gladiol yang diamati diketahui bahwa genotip GL05 dan GL06 memiliki jumlah bunga lebih banyak dibanding genotip lainnya. Namun memiliki diameter bunga lebih kecil dibanding genotip lain. Sedangkan untuk genotip GL01 dan GL04 memiliki jumlah bunga lebih sedikit dibanding GL05 dan GL06 tetapi memiliki diameter bunga lebih besar. Genotip GL02 (11,80 cm) dan GL03 (10,49 cm) memiliki diameter bunga lebih besar dibanding genotip lainnya dan memiliki jumlah bunga lebih sedikit dibanding genotip GL05 dan GL06, namun lebih banyak dibanding genotip GL01 dan GL04. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa besar kecilnya diameter bunga gladiol salah satunya dipengaruhi oleh jumlah bunga pada tanaman gladiol. Sehingga menunjukkan hasil yang berbeda nyata dari genotip tersebut. Pada karakter kualitatif karakter utama yang dilihat oleh konsumen yaitu warna utama bunga. Warna - warna polos paling banyak diminati konsumen terutama warna merah dan orange yaitu pada genotip GL03 dan GL02. Namun, warna utama bunga tidak cukup untuk melihat kualitas bunga. Kualitas bunga dilihat juga dari karakter kuantitatif yaitu besarnya diameter bunga. Bunga yang memiliki ukuran diameter lebih besar dibanding lainnya yang banyak diminati dan dianggap paling baik kualitasnya. Berdasarkan standart The North American Gladiolus Council (Wilfret, 1980), gladiol yang memiliki diameter bunga 6,4 - < 8,9 termasuk dalam kelas kecil yang terdapat pada genotip GL05 dan GL06, untuk diameter bunga 8,9-11,4 cm termasuk dalam kelas dekoratif yang

Septi Wulan Sari : Keragaman Genetik dan Herabilitas Enam Genotip Gladiol... 77 terdapat pada genotip GL01, GL02, dan GL04, sedangkan untuk ukuran diameter bunga 11,4 14 cm termasuk dalam kelas standart atau besar yaitu pada GL03 saja. Kelas tertinggi yaitu kelas special atau raksaan ( 14 cm) namun, pada genotip yang diamati tidak ada yang termasuk dalam kelas spesial. Selain itu karakter kuantitatif lain yang dilihat yaitu panjang karangan bunga. Gladiol yang memiliki karangan bunga dengan ukuran >95 cm termasuk dalam bunga potong gladiol kelas super. Genotip GL02 memiliki karakter panjang karangan bunga lebih panjang dibanding 5 genotip lainnya. Berdasarkan standar mutu bunga gladiol potong di Indonesia (menurut SNI 01-4479-1998), urutan kualitas gladiol yang diamati di lahan percobaan yaitu; 1) kelas super : >95 cm pada genotip GL02, 2) kelas panjang : 76-94 cm pada genotip GL03, GL04, GL06, GL05, dan GL01. Untuk kelas berikutnya yaitu kelas medium, pendek, dan mini. Pada 6 genotip yang diamati tidak ada yang termasuk dalam kelas-kelas tersebut. Dari karakter panjang karangan bunga yang diamati menunjukkan bahwa 6 genotip gladiol memiliki kualitas panjang karangan bunga yang baik. Gladiol yang memiliki Vase life lama, juga paling banyak diminati oleh konsumen. Dari 6 genotip yang ada di lahan percobaan, genotip GL03 yang memiliki rata-rata Vase life 8,56 hari, kemudian GL02 dengan Vase life 8,33 hari merupakan Vase life yang lebih lama dibanding genotip yang lain. Untuk Vase life terendah terdapat pada GL05 (5,56 hari). Sehingga jika dilihat dari hasil karakter panjang karangan bunga, diameter bunga, dan Vase life genotip GL02 dan GL03 merupakan dua genotip yang memiliki kualitas lebih baik dibanding 4 genotip lainnya. 2. Heritabilitas Pada karakter yang diamati dari 6 genotip, terlihat bahwa nilai heritabilitas berada pada kisaran rendah hingga tinggi yaitu antara 16,7% - 94,0% yaitu pada karakter tinggi tanaman, panjang karangan bunga, panjang daun, diameter bunga, jumlah bunga, umur berbunga, umur panen, dan Vase life. Menurut Basuki (2005), Jika besarnya nilai heritabilitas tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa keragaman suatu karakter lebih disebabkan oleh faktor genetik. Begitu juga dengan pernyataan Crowder (1993), bahwa kriteria heritabilitas yang tinggi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor genetik daripada faktor lingkungan. Namun, dari enam genotip yang di uji di lahan percobaan dengan lingkungan yang hampir sama, nilai heritabilitas yang tinggi tidak disebabkan oleh faktor genetik saja, tetapi memang ada perbedaan yang jelas pada karakter tersebut. Demikian juga dengan heritabilitas yang rendah yang hanya terdapat pada karakter panjang tabung bunga tidak dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi karena tidak ada perbedaan antar genotipnya dengan ratarata yang tidak berbeda jauh setiap ulangan. Berdasarkan penilaian kualitas gladiol karakter yang diutamakan yaitu panjang karangan bunga, diameter bunga, dan Vase life, dimana semua karakter tersebut memiliki penilaian yang tinggi. KESIMPULAN Nilai heritabilitas inter genotipe berkisar rendah hingga tinggi (16,7% - 94,0%). Karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, panjang karangan bunga, panjang daun, diameter bunga, jumlah bunga, umur berbunga, umur panen, dan Vase life. Karakter yang memiliki nilai heritabilitas rendah terdapat pada panjang tabung bunga. Genotip yang memiliki panjang karangan bunga lebih panjang yaitu GL02 (99,28 cm), genotip yang memiliki rata-rata diameter bunga paling besar yaitu genotip GL03 (11,80 cm), dan genotip yang memiliki Vase life (lama kesegaran bunga) lebih lama yaitu pada genotip GL03 (8,56 hari). Genotip GL02 yang memiliki karangan bunga lebih panjang dan GL03 yang memiliki diameter bunga terbesar dan vase life lebih lama dapat dijadikan sebagai tetua.

78 Septi Wulan Sari: Keragaman Genetik dan Herabilitas Enam Genotip Gladiol... DAFTAR PUSTAKA Ameriana, M, Rahmat M., T. Sutater dan D. Komar. 1991. Analisis Usahatani Bunga Potong Gladiol. Pros. Sem. Tan. Hias. Amirullah, Andi. 2012. http://gladiol/budidaya Gladiolus hybridus.htm. Diakses 17 Februari 2012. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2012. Produksi Tanaman Hias di Indonesia, 1997-2011. Jakarta. Badriah, D.S., A.H. Permadi, T. Sutater, D. Herlina dan I. Djatnika. 2000. Gladiol Dayang Sumbi (Gladiolus cv. Dayang Sumbi) J. Hortikultura 9(4): 385-389. Bahar, H., S. Zen. 1993. Parameter genetik pertumbuhan tanaman, hasil dan komponen hasil jagung. Zuriat 4(1):4-7. Bappenas. Standar mutu bunga gladiol potong di Indonesia. www.bappenas.co.id. Diakses pada 20 Februari 2012. Basuki, N. 2005. Genetika Kuantitatif. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Wilfret,G. J. 1992. Gladiolus. Dalam: Larson, R.A.,(Ed). Introduction of Floriculture. New York-London: Acad Press. Inc.