BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI IHSG

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. hindia belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya, sehingga nilai perusahaan lebih mudah untuk diukur. Laporan. investor dalam membuat keputusan investasi.

BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Kurs Rupiah/ USD

BAB I PENDAHULUAN. paling diminati oleh investor adalah return asset yaitu pengembalian atas

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SKRIPSI. Disusun oleh :

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pasar modal juga diatur dalam undang undang dan diartikan. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. yang pertama sub sektor properti dan real estate dan yang kedua sub sektor building

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

BUKU PANDUAN INDEKS HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya maka dari itu diperlukan penambahan sumber dana yang dapat. dilakukan dengan cara berinvestasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kekuatan lebih dari masing-masing perusahaan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. lokal maupun asing. Berdasarkan data World Federation Of Exchange,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

I. PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana

Emiten perbankan yang digunakan dalam penelitian adalah bank yang telah go public di Bursa Efek Indonesia, bank tersebut yaitu sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, dan instrumen

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Peringkat Global Competitive Index

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB I PENDAHULUAN. investasi pasar modal yang dikenal saat ini cukup beragam diantaranya saham,

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

BAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa

I. PENDAHULUAN. industri industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dipasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Abstrak. Kata kunci: underpricing, reputasi underwriter, ukuran perusahaan, jenis industri.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia menunjukkan perkembangan yang luar biasa beberapa tahun

Pasar Modal Statistik Mingguan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

Pasar Modal Statistik Mingguan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi secara struktural mendorong perekonomian nasional

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis

BAB I Pendahuluan. sehingga penelitian ini menjadi layak dan perlu untuk diteliti dan dianalisa.

Statistik Pasar Modal Februari, Minggu ke Februari Statistik Mingguan. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia

Bagaimana Menjadi Investor Saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Walaupun ruang linkupnya

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB II LANDASAN TEORI

Pasar Modal Statistik Mingguan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

STATISTIK PASAR MODAL

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. (Bersambung)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi


BAB I PENDAHULUAN. cukup besar baik ditinjau dari sudut supply maupun demand. Potensi dari

STATISTIK PASAR MODAL

III. METODOLOGI PENELITIAN

STATISTIK PASAR MODAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dananya pada suatu perusahaan, hal ini berarti investor memiliki harapan untuk

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia Visi Bursa Efek Indonesia yaitu Menjadi bursa Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Misi Bursa Efek Indonesia yaitu Menciptakan daya saing untuk menarik Investor dan Emiten, melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya, serta penerapan good governance. 2.2. Indeks Harga Saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa. Seiring dengan perkembangan dan dinamika pasar, IHSG mengalami periode naik dan turun. Index harga saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga saham dalam suatu periode. Gambar 2.1 menunjukkan pergerakan kapitalisasi pasar dan IHSG dari tahun 2009 hingga tahun 2013. Tren kapitalisasi pasar terus naik, rata-rata kenaikan sebesar 22%. Terjadi kenaikan drastis di tahun 2010 sebesar 61%, sedangkan rata-rata tahun 2011 hingga 2013 sebesar 9%. Tahun 2013 kapitalisasi pasar naik sebesar 2%, lebih rendah dibandingkan tahun 2012 sebesar 17%. Tren IHSG sedikit fluktuatif, rata-rata kenaikan sebesar 15%. Terjadi kenaikan drastis di tahun 2010 yaitu 46%, sedangkan rata-rata tahun 2011 hingga 2013 berkisar 5%. Terjadi penurunan IHSG di tahun 2013 sebesar -1%, sebelumnya terdapat kenaikan 13% dari tahun 2011. 13

14 Kapitalisasi Pasar dan IHSG 2534 Kapitalisasi Pasar (Rp. Trilyun) 3704 3822 3,247 3,537 IHSG 4,317 4,274 4,127 4,219 2,019 2009 2010 2011 2012 2013 (Sumber: Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan) Gambar 2.1 Kapitalisasi Pasar dan IHSG Bursa Efek Indonesia Tabel 2.1 menunjukkan data tertinggi, terendah dan IHSG pada akhir tahun 2009 hingga 2013. Nilai tertinggi maupun terendah dari tahun ketahun menunjukkan tren positif, walaupun pada akhir tahun 2013 IHSG masih lebih rendah dibandingkan tahun 2012. Tabel 2.1. Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia 2009-20131 IHSG 2009 2010 2011 2012 2013 Tertinggi 2,534.36 3,786.10 4,193.44 4,375.17 5,214.98 Terendah 1,256.11 2,475.57 3,269.45 3,654.58 3,967.84 Akhir Tahun 2,534.36 3,703.51 3,821.99 4,316.69 4,274.18 Sumber: Statistik Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan, 2013 Para investor dapat mengetahui tren yang sedang terjadi di pasar dengan membaca indeks saham, apakah sedang naik, turun, atau stabil sehingga dapat menentukan kapan untuk menjual, menahan atau membeli saham. Bursa efek Indonesia memiliki 14 Jenis Indeks saham, yaitu : 14

15 1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Saat ini beberapa emiten tidak dimasukkan dalam perhitungan IHSG, misalnya emiten-emiten eks Bursa Efek Surabaya karena alasan tidak (atau belum ada) aktivitas transaksi sehingga belum tercipta harga di pasar. 2) Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang ada pada masing-masing sektor. 3) Indeks Individual, yaitu indeks harga saham masing-masing emiten. 4) Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. 5) Indeks IDX30, terdiri dari 30 saham emiten terpilih, setelah melalui seleksi. 6) Indeks Kompas100, menggunakan 100 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. 7) Indonesia Sharia Stock Index (ISSI), yang menggunakan semua saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh OJK. 8) Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 emiten yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbikan oleh OJK) dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi. 9) Indeks BISNIS-27, menggunakan 27 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia. 15

16 10) Indeks PEFINDO25, menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO. 11) Indeks SRI-KEHATI, menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan KEHATI. 12) Indeks INFOBANK, komponen adalah 15 saham yang dipilih dari subsektor Bank yang terdapat di sektor Keuangan. Faktor-faktor fundamental yang menjadi kriteria dasar pemilihan adalah rating bank dan ukuran Good Corporate Governance yang keduanya dinilai oleh Majalah Infobank. Selain itu, aktivitas transaksi seperti nilai transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi, kapitalisasi pasar, serta rasio free float saham. BEI dan Majalah Infobank akan melakukan peninjauan berkala atas komponen Indeks infobank15 setiap 6 bulan, yaitu pada bulan Mei dan November setiap tahunnya sehingga komponen Indeks infobank15 akan diperbaharui setiap awal bulan Juni dan Desember. 13) Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria masing-masing papan, papan utama dan papan pengembangan. 14) Indeks SMinfra18, menggunakan 18 saham terpilih yang bergerak dalam bidang infrastruktur dan penunjangnya, bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). 16

17 Seluruh indeks yang terdapat di BEI menggunakan metode perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat. Perbedaan utama pada masing-masing indeks adalah jumlah emiten dan nilai dasar yang digunakan untuk penghitungan indeks. 2.3. Klasifikasi Industri dan Sektor Indeks sektoral Bursa Efek Indonesia BEI adalah sub indeks dari IHSG. Semua emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI, yang diberi nama JASICA (Jakarta Industrial Classification). Kesembilan sektor tersebut adalah: A. Sektor-sektor Primer (Industri Penghasil Bahan Baku) Sektor 1 : Pertanian Sektor 2 : Pertambangan B. Sektor-sektor Sekunder (Industri Pengolahan / Manufaktur) Sektor 3 : Industri Dasar dan Kimia Sektor 4 : Aneka Industri Sektor 5 : Industri Barang Konsumsi C. Sektor-sektor Tersier (Industri Jasa / Non-manufaktur) Sektor 6 : Properti dan Real Estate Sektor 7 : Transportasi dan Infrastruktur Sektor 8 : Keuangan Sektor 9 : Perdagangan, Jasa dan Investasi Selain sembilan sektor tersebut di atas, BEI juga menghitung Indeks Industri Manufaktur (Industri Pengolahan) yang merupakan gabungan dari emiten-emiten yang terklasifikasikan dalam sektor 3, sektor 4 dan sektor 5. 17

18 2.4. Daya Saing Pasar Modal Indonesia Menurut Setiawan (2012) daya saing sektor pasar modal terdiri dari beberapa indikator. Indikator-indikator tersebut adalah (1) turnover velocity dan stock market turnover; (2) stock traded to GDP; (3) jumlah perusahaan tercatat; (4) indeks bursa; (5) nilai kapitalisasi pasar; dan (6) kapitalisasi pasar terhadap GDP. Daya saing sektor pasar modal Indonesia berada pada kategori level menengah. Posisi daya saing Indonesia mengungguli Filipina dan Vietnam, namun masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand yang berada pada level daya saing yang tinggi dan pasar modal yang maju. 18