BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori dan Komunikasi. A. Desain Komunikasi Visual Salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual itu sendiri seperti yang pernah dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org) Desain Komunikasi Visual adalah proses kreatif yang menggabungkan antara seni dan teknologi untuk menyampaikan suatu gagasan. Desainer berkerja dengan berbagai macam alat komunikasi agar pesan dapat diterima oleh klien dan masyarakat luas, salah satunya melalui media film. B. Film Dokumenter Film merupakan salah satu media komunikasi yang sangat efektif, selain menggunakan media gambar, film menggunakan media suara. Kedua hal tersebut sangatlah mempercepat penyampaian pesan kepada masyarakat karena di nilai lebih menarik. Pada mulanya, hanya ada dua tipe film non fiksi, yaitu film faktual dan film dokumentasi. Sampai saat ini kita dapat menyimak film faktual ketika kita sedang menonton siaran berita di televisi. Sedangkan film dokumentasi dapat kita lihat ketika kita sedang menyaksikan video rekaman pernikahan ataupun upacara lainnya. 45
Film Dokumenter merupakan perkembangan dari konsep film non fiksi. Namun di dalam film dokumenter lebih mengandung fakta dan subyektivitas pembuatnya. Artinya apa yang kita rekam memang berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya, di masukkan pemikiran, ide dan sudut pandang idealis dari sang pembuat. C. Warna Warna merupakan salah satu unsur yang realtif diantara unsur-unsur seni rupa. Warna tidak mungkin berdiri sendiri (Yusuf Affendi. 1997, Pengantar Kuliah Estetika Bentuk, hal, 1-6). Kehadiran suatu warna selalu ditentukan oleh warna-warna lainya. Penampilan intensitas warna, redup dan terangnya, ditentukan pula oleh nada atau warna yang ada disekitarnya. Seperti merah, akan terlihat lebih merah apabila diletakan diatas lataryang berlawanan. Dan warna merah akan terlihat lebih redup atau turun intensitasnya, apabila diletakkan yang hampir sama merahnya. Intensitas suatu warna dapat dinaikkan atau diturunkan dengan cara: a. Meletakkan diatas latar yang kontras-insensitas naik. b. Meletakkan diatas latar yang analog-intensitas turun. c. Mencampur dengan abu-abu intensitas turun. Warna tidak dapat beridiri sendiri. Suatu warna tampak senantiasa dipengaruhi oleh warna disekitarnya. Bahkan warna dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan atau cuaca. Apabila terang benderang maka waktu dirasakan lebih cepat, sebaliknya apabila cuaca mencung redup, waktu seolah-olah bergerak lambat. Serasa waktu merayap sekali. 46
Demikianlah, susuanan warna yang cerah dapat dirasakan mirip suasana hari terang benderang. Lincah gerah cepat. Sedangkan bila kita melihat susunan warna gelap redup, serasa ada sesuatu yang menekan. Berat, lambat serta lamban. Pertimbangan untuk menggunakan susunan warna dalam membangun suatu ruang atau lingkungan yang cerah ceria, lingkungan yang bersuasana berat dan kaku dan resmi, perlu memperhatikan kemungkinan susunan warna tersebut diatas. Perancangan yang bijaksana dalam gubahannya, tidak hanya menampilkan warna sebagai unsur fisik, teteapi pun untuk psikis (kejiwaan). Memberikan pesan susunan warna, dibalik gubahan itu sendiri. Berusaha menampilkan makna atau perlambangan lingkungan selain bentuk luar. D. Tipografi Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki beberapa organ berbeda. (Danton Sihombing, 2001, Tipografi Dalam Desain Grafis, hal 12, 68, 80). Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Memilih jenis huruf dapat di analogikan seperti memilih sepasang sepatu pesta. Pertimbangannya adalah apakah tampilannya sesuai dengan pakaian yang akan dikenakan, bagaimana kenyamanannya, dan mungkin juga dengan trend-nya. Melihat dari fungsi dang penampilannya, sebuah sepatu pesta tidaklah layak digunakan untuk mendaki gunung, bermain sepak bola, atau pun untuk bertamasya. Perwajahan huruf adalah sebuah konsep yang abstrak, seperti halnya musik. Dengan mendengarkan sebuah lagu kita dapat merangkum karakteristik kesan, suasana hati, 47
ataupun atmosfir-atmosfir di dalamnya, seperti perasaan gembira, sedih, optimis, tentram, ataupun romantis. Interprestasi tersebut adalah sebuah bentuk asosiasi terhadap suatu realita yang di dapat dari berbagai macam referensi serta berbagai pengalaman. Proses perancangan dengan menggunakan huruf merupakan tahapan yang paling menentukan dalam solusi masalah tipografi. Pada tahap vital dalam proses kreatif dari sebuah perancangan tipografi, seorang desainer akan bertindak sebagai komunikator visual yang memiliki berbagai peluang mengontrol setiap keputusan kreatif yang kelak dapat memoerkuat efetifitas dan efesiensi dari sebuah pesan yang di sampaikan pada khalayak penerima. E. Pendekatan visual Saat ini remaja sangat kurang mengetahui tentang nilai budaya bangsa sendiri, Bahkan mereka sudah mulai melupakannya. Sifat remaja yang selalu ingin cepat dan unik membuat film ini mengikuti sifat mereka. Dengan gaya tampilan film yang menyerupai layar lebar di bioskop membuat target lebih tertarik. Penggunaan Warna yang sesuai dengan karakter remajapun di tonjolkan agar tidak terlalu membosankan dan penggunaan element gravis yang membuat target semakin tertarik untuk menikmati film ini. 4.2 Strategi Kreatif 4.2.a. Strategi Komunikasi 48
4.2.a.1 Fakta Kunci Selama ini banyak anak muda yang bila mendengar kata wayang, mereka akan menyebutnya sebagai sesuatu hal yang kuno, basi, atau ketinggalan zaman. Namun dengan kekreatifan dalang wayang cenkblonk, I Wayang Nardayana, wayang bukanlah menjadi sesuatu hal yang membosankan melainkan sesuatu hal yang jenaka yang masih memeberikan tuntunan kepada penontonnya. 4.2.a.2. Masalah yang akan dikomunikasikan Wayang merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia yang menggunakan beberapa kesenian, yaitu: senit lukis, seni tari,seni vokal, seni pahat, dan lainnya. Untuk itu sebagai generasi penerus bangsa kita wajib melestarikannya. 4.2.b. Strategi Desain 4.2.b.1. Tone and Manner Dalam berkomunikasi, nuansa yang akan ditampilkan adalah realistis dengan penggunaan beberapa elemen grafis dan karakter wayang. Selain itu penggunaan tone colour hijau di beberapa shot untuk memberikan kesan yang alami dan fresh. 4.2.b.2. Strategi Verbal Gaya bahasa yang digunakan adalah santai agar dapat membuat target menikmati film dan mencerna film ini dengan baik. 49
4.2.b.3. Strategi Visual Kecepatan medium fast : agar informasi yang disampaikan cepat namun dapat ditangkap oleh target Frame : 16 : 9 : agar menarik target menonton, karen seperti menonton bioskop Karakter : karena merupakan inti dari film ini elemen gravis : sebagai pemanis di dalam film 4.2.c Pemilihan Item Logo Type : sebagai identitas dari wayang cenkblonk Film Dokumenter : sebagai media penyampaian informasi Karakter : sebagai tokoh utama DVD label : sebagai media pelengkap film Cover DVD : sebagai media pelengkap film Poster : sebagai media promosi Y banner : sebagai media promosi Sticker : sebagai item pendukung Pin : sebagai item pendukung 50