SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH () 1 Wahyu Nurjaya WK, 2 Try Setyo Utomo 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 1 wahyunwk@lpkia.ac.id, 2 try35u@gmail.com Abstrak adalah tulang punggung ekonomi di Kabupaten Bandung. Dalam melakukan promosi, rata rata menggunakan cara konvensional seperti memasang iklan di spanduk atau di tiang, sehingga tidak banyak masyarakat dapat mengetahui mengenai keberadaan, selain itu pelayanan informasi yang disajikan dalam iklan berbasis konvensional tidak maksimal karena keterbatasan ruang dan tempat sehingga dapat mengurangi minat konsumen dalam menghubungi. Sehingga diperlukan sebuah media informasi berbasis teknologi sebagai wadah bagi setiap pengusaha menyimpan seluruh informasinya, salah satunya poin terpenting adalah lokasi dari pelaku tersebut, pada penerapanya digunakan sebuah teknologi Geographic Infomation System (GIS) dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Pada saat ini perkembangan smartphone Android sangatlah cepat, hampir setiap tingkatan elemen masyarakat dari tingkat bawah hingga menengah, masing - masing telah memiliki smartphone Android. Oleh karena itu perlu dikembangkan sebuah Sistem Informasi Pemetaan berbasis Android. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui mengenai manfaat dari Sistem Informasi Geografis Pemetaan yaitu masyarakat dapat mengetahui berbagai macam jenis yang ada di sekitarnya, beserta informasi yang rinci seperti produk, kontak, pemilik, jam operasional, dan lowongan kerja, dengan demikian hal tersebut dapat membantu meningkatkan promosi dan pelayanan dari setiap yang terdaftar di Kabupaten Bandung Kata kunci : Promosi, Teknologi, Pelayanan 1. Pendahuluan adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah, istilah mengacu kepada jenis usaha mikro yang memiliki omzet maksimal Rp. 300.000.000,-/tahun tidak termasuk tanah, dan bangunan tempat usaha. Serta usaha yang berdiri sendiri tanpa ada keterkaitan dengan usaha lain. merupakan tulang punggung ekonomi di Kabupaten Bandung,. Dalam meningkatkan promosi dibutuhkan sebuah cara baru yaitu menggunakan teknologi informasi, kendala yang dihadapi oleh pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah () adalah kurangnya media promosi berbasis teknologi informasi dalam mendukung pelayanan untuk konsumen agar mudah melakukan pengaksesan lokasi dan mengetahui produk produk yang dihasilkan. Perkembangan mobile technology tidak hanya digunakan untuk komunikasi namun dapat digunakan untuk internet, memproses dokumen, serta berfungsi sebagai peta. Dengan berkembangnya teknologi mobile saat ini perangkat mobile menawarkan kemampuan komputasi canggih yang disebut sebagai smartphone. Salah satu smartphone yang sedang trend saat ini adalah smartphone berbasis sistem operasi Android. Oleh karena itu perlu dikembangkan sebuah Sistem informasi Geografis Pemetaan berbasis Android untuk menunjang pemasaran produk-produk dan informasi tentang letak. Berdasarkan latar belakang diatas, maka telah diidentifikasi permasalahan yang ada yaitu: 1. kuranganya media promosi berbasis teknologi informasi dalam mendukung promosi. 2. Kurangnya pelayanan informasi untuk konsumen. Dalam penulisan skripsi dan pembuatan Sistem informasi, maka tujuannya yaitu : 1. Meningkatkan media promosi berbasis teknologi informasi untuk. 1
2. Meningkatkan pelayanan untuk konsumen berupa informasi yang lengkap seperti informasi lokasi, produk, waktu operasional dan kontak. 1.1 Landasan Teori 1.1.1 Sistem Informasi Geografis SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data. (Bernhardsen, 2002) 1.1.2 Pemetaan Pemetaan merupakan Sebuah tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan peta. Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan data, dilanjutkan dengan pengolahan data, dan penyajian dalam bentuk peta. (Liesnoor, 2001) kemampuan masing-masing perangkat seperti sensor, data, status jaringan, dll. "(Cordova, 2017). 1.1.5 Google MAP API "Google Maps API adalah salah satu dari sedikit teknologi Google yang pintar yang membantu Anda memanfaatkan Google Maps dan meletakkannya langsung di situs Anda sendiri. Ini memungkinkan Anda menambahkan konten yang relevan yang berguna bagi pengunjung Anda dan menyesuaikan tampilan dan nuansa peta agar sesuai dengan gaya situs Anda. "(Google Maps, 2009) 2. Gambaran Perangkat Lunak 2.1 Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem dan merepersentasikan interaksi antara actor dengan sistem. 1.1.3 Berdasarkan Undang Undang nomor 20 tahun 2008, tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UU 20 2008, 2008) 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang - Undang ini. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang - Undang ini. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang - Undang ini. 1.1.4 Cordova Apache Cordova adalah kerangka kerja pengembangan sumber terbuka. Ini memungkinkan Anda menggunakan teknologi web standar - HTML5, CSS3, dan JavaScript untuk pengembangan lintas platform. dijalankan dalam bungkus yang ditargetkan ke setiap platform, dan bergantung pada bindings API yang sesuai standar untuk mengakses 2 Gambar 1. Usecase Diagram Gambar diatas merupakan gambaran umum sistem yang ditampilkan dalam bentuk usecase diagram, menjelaskan mengenai akses pada setiap actor. Tabel 1 Use Case Skenario Login IDENTIFIKASI Nama Use Case Login Deskripsi Berfungsi untuk membuka akses pengguna dan membedakan antara akses Admin dan Pengguna Umum. Aktor yang Admin, Pengguna umum. berpartisipasi Kondisi Awal Aktor sudah masuk ke tampilan utama sebelum login Kondisi Akhir Aktor dapat masuk kedalam sistem AKTOR REAKSI SISTEM SKENARIO NORMAL 1.Aktor menekan tombol dengan icon user 2.Sistem menampilkan Modal Form Login 4. Sistem memeriksa Username dan Password
3. Aktor Mengisi Username dan Password. Lalu menekan tombol masuk. yang tersimpan dalam database, 5.Menutup Modal Form Login. Tabel 2 Use Case Skenario Login IDENTIFIKASI Nama Use Case Pencarian Lokasi Fungsi ini digunakan Deskripsi untuk mencari lokasi berdasarkan kata kunci. Aktor yang Pengguna. berpartisipasi Kondisi Awal Pengguna telah membuka aplikasi. Pengguna dapat menemukan lokasi Kondisi Akhir sesuai dengan kata kunci yang dimasukan. AKTOR REAKSI SISTEM SKENARIO NORMAL 1.Pengguna menekan tombol Cari. 3.Mengisi Form Pencarian 4.Tekan tombol Cari 2.Sistem menampilkan Form Pencarian. 5.Proses Pencarian 6. Menampilkan Hasil Pencarian 2.3 Class Diagram 2.2 Activity Diagram Pada sub bab berikut ini akan dimodelkan aliran kegiatan yang terjadi dalam perangkat lunak kompresi data yang digambarkan dalam Activity Diagram dan secara garis besar adalah untuk memodelkan aliran kerja (workflow) atau aktivitas dan operasi dari perangkat lunak kompresi data. Gambar 4. Class Diagram 2.4 Perancangan Antar Muka Perancangan antarmuka ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk antarmuka dari perangkat lunak yang akan digunakan oleh user untuk berinteraksi dengan perangkat lunak. Rancangan antarmuka ini mempertimbangkan berbagai kemudahan dan fungsionalitas dari perangkat lunak itu sendiri. Gambar 2. Activitiy Diagram Login Gambar 3. Activitiy Pencarian 3
2.4.1 Antar Muka Login 2.4.3 Antar Muka Pencarian Gambar 5. Class Diagram Halaman yang berfungsi sebagai gerbang masuk menuju Sistem baik masuk sebagai Admin atau sebagai Pengguna Umum. Berisi elemen User Interface(UI) input = username dan password, Button = Masuk dan Daftar. 2.4.2 Antar Muka Halaman Utama Gambar 6. Class Diagram Halaman yang ditampilkan pada saat pengguna membuka aplikasi, terdapat label Map, bagian tersebut akan disi dengan map yang langsung diambil API Google Map. Terdapat beberapa menu di footer dan di header. Menu di header berfungsi untuk keluar dari aplikasi, melihat daftar, dan logout,, serta melihat status pengguna saat ini. Halaman berisi elemen UI Icon Button = rekomendasi, pencarian pengajuan,logout, keluar. Gambar 7. Pencarian Halaman untuk melakukan pencarian. Pencarian dilakukan dengan mengisi kata kunci jenis usaha, dan pemilihan lokasi. Halman berisi elemen UI : Input untuk mengisi isian data, checbox untuk ceklis pencarian terdekat, dan button untuk melakukan proses pencarian. 2.5 Pseudocode Login Nama Modul Kegunaan Input Output Login Untuk melakukan login sistem Username dan Password Status Akun. Algoritma MULAI DEKLARASI username, password = String Sql = String Data = array Status = String ALGORITMA Input (username, password) Sql = select * from pengguna where username = username and password = password Data = Eksekusi query (Sql) Jika Jumlah Data > 0 Status = Berhasil Selain itu Status = Gagal Output(Status) SELESAI 3. Implementasi Sub bab ini akan menjelaskan langkah-langkah serta rencana jadwal dalam rangka mengimplementasikan kompresi data text menggunakan algoritma Huffman yang telah dirancang pada bab sebelumnya. 4
3.1 Daftar Aktifitas Dalam perancangan perangkat lunak ini terdapat rangkaian peristiwa / kejadian sequential Berikut ini jadwal pembangunan perangkat lunak : NO K O D E Tabel 3 Daftar Aktifitas AKTIVIT AS 1 A Observasi 2 B 3 C 4 D 5 E Rancangan Antar Muka Perancang an Database Membuat Pengujian PENJELASAN Melakukan observasi mengenai masalah yang sedang terjadi lapangan. Membuat rancangan antar muka aplikasi. Membuat rancangan database aplikasi. Membangun aplikasi dengan metode OOP. Menguji aplikasi dengan metode Blackbox Gambar 8. Implementasi Antar Muka Login Sebagai Gerbang masuk pengguna untuk membedakan pengguna admin atau pengguna umum. 3.4.2 Implementasi Antar Muka Halaman Utama 3.2 Gantt Chart Tabel 4 Gantt Chart Implementasi 3.3 Lingkup dan Batasan Implementasi Penjelasan mengenai ruang lingkup dan batasan implementasi, termasuk modul aplikasi yang akan diimplementasikan, fungsional sistem dan lain sebagainya termasuk lingkungan implementasi. Pembatasan implementasi dimaksudkan agar ruang lingkup implementasi menjadi lebih jelas. Batasan implementasi dari Sistem informasi Geografis Pemetaan adalah sebagai berikut: 1. Sistem berfokus pada yang memiliki tempat yang tetap. 2. Sistem bisa digunakan oleh masyarakat Kabupaten Bandung dan Admin. 3.4 Implementasi Antar Muka 3.4.1 Implementasi Antar Muka Login Gambar 9. Implementasi Antar Muka Halaman Utama Berfungsi untuk menampilkan list yang berada disekitar, diambil berdasarkan lokasi pengguna saat ini. 5
3.4.3 Implementasi Antar Muka Pencarian Sistem Informasi Geografis Pemetaan dengan fitur fiturnya dapat, 1. Meningkatkan promosi berbasis teknologi informasi bagi setiap yang terdaftar pada aplikasi. 2. Meningkatkan pelayanan informasi dari seperti lokasi, produk, waktu operasional dan kontak, sehingga masyarakat dapat langsung mengentahui informasi secara rinci. Sistem informasi Geografis Pemetaan yang dirancang masih jauh dari sempurna, Untuk mengembangkan Sistem ini menjadi sebuah Sistem informasi yang paling tidak mendekati sempurna, diberikan saran yaitu : Gambar 10. Implementasi Antar Muka Pencarian Berfungsi untuk mencari berdasarkan kata kunci, jenis usaha, dan lokasi terdekat. 4. Hasil Pengujian Tabel 5 Hasil Pengujian Fungsi Cara Harapan Hasil Aplikas i Fitur GPS Navigas i menggu nakan Navgig asi Google Navigas i menggu nakan Navigas i Lokal Akses melalui menu aplikasi di Android. Akses Fitur GPS. Memilih yang dituju, kemudian tekan icon navigasi Google. Memilih yang dituju, kemudian tekan icon navigasi utama pada aplikasi pengaktifan GPS Map Google dengan mengirim lat lng Melakukan Navigasi secara langsung dalam aplikasi. utama. Berhasil masuk ke pengaktifa n GPS. Berhasil masuk ke Google Map. Berhasi melakukan Navigasi. Setelah melakukan penelitian, penganalisaan perangkat lunak di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung dapat disimpulkan bahwa 6 1. Penambahan Fitur Tracking, dimana setiap keliling dapat dideteksi oleh masyarakat. 2. Penambahan Fitur Masuk (Login) menggunakan Akun Google agar lebih mempermudah pengguna untuk masuk ke sistem. DAFTAR PUSTAKA 2017, Agustus 18). Retrieved from http://ali.misri07.alumni.ipb.ac.id: http://ali.misri07.alumni.ipb.ac.id/modelpengembangan-perangkat-lunakprototyping/ Alexander FK, S. (2013). Web Programming Power Pack. Yogyakarta: Mediakom. Arifin, V. (2011). Rekayasa balik (reverse) Engineering) aplikasi perpustakaan. perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 26-27. Bandung, P. K. (2017, Agustus 18). Data UKM. Diambil kembali dari Situs Koperasi dan Usaha Kecil Menengah: http://koperasi.bandungkab.go.id/index.php?pil=mn&sid=informasi&bag=ukm Bernhardsen. (2002). Geographic Information Systems: An Introduction. Canada: 3rd Edition. Betha, S. (2012). Pemrograman Web Dengan PHP Edisi Revisi. Yogyakarta: Publish Informatika. Bowden, J. (2014, Mei 11). Digital-Wariors. Retrieved from http://www.digitalwarriors.com: http://www.digitalwarriors.com/using-google-api-digitalmarketing-advancements/