BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1968:2) mengungkapkan keempat keterampilan berbahasa, yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Winda Widyanti, 2013

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia semakin banyak masyarakat yang mempelajari bahasa Jepang

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi serta tumbuh dan berkembangnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu melalui media lisan dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bhirawa Widya Putranti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, yakni: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Begitu pula ketika

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

Bab 1. Pendahuluan. tersebut dituangkan melalui bahasa. (Sutedi, 2003: 2). pada masyarakat untuk belajar bahasa Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan secara mendasar (Taringan, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN WRITE ON BACK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya, tidak ada masyarakat negara lain yang memakai bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I P E N D A H U L U A N. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mega Sari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik tertentu seperti huruf yang dipakainya, kosakata, sistem pengucapan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

2015 HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UPI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi sebagian orang mempelajari bahasa asing terasa susah dan sangat membebani otak. Namun menurut penelitian, belajar bahasa asing justru bagus untuk otak karena jadi lebih terbiasa untuk melihat sesuatu dari sisi yang berbeda. Tarigan (1968:2) mengungkapkan keempat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis merupakan satu kesatuan atau catur tunggal yang saling berkaitan. Setiap keterampilan tersebut berkaitan erat dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa. Di berbagai belahan dunia, Bahasa Jepang yang dinilai paling sulit dalam hal penulisan huruf ini memiliki peminat yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai bahasa kedua, dibutuhkan strategi belajar yang efektif demi penguasaan bahasa asing tersebut. Dengan atau tanpa didampingi pengajar, peserta didik harus mampu memilih strategi belajar yang tepat mengingat pembelajaran bahasa asing dinilai sulit karena dalam proses pembelajarannya terkadang masih dipengaruhi bahasa ibu, serta tingkat kesulitan dari bahasa asing itu sendiri. Strategi belajar berkaitan dengan pemrosesan, penyimpanan, dan pengambilan (retrieval) masukan pemerolehan bahasa. Strategi belajar sifatnya sangat personal. Berbeda antara personal satu dan yang lainnya karena prosesnya tidak tampak. Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2008:10) strategi belajar

2 memiliki dua dimensi, pertama strategi mengajar pada dimensi perancangan, yang melibatkan semua aspek dan komponen persiapan pengajaran. Kedua, strategi pembelajaran pada dimensi pelaksanaan, yang meliputi semua teknis penyelenggaraan pengajaran. Menurut Satata (2010), dosen Universitas Mercu Buana dalam modulnya Pusat Pengembangan Bahan Ajar menyatakan bahwa menulis dianggap sebagai kemampuan yang paling sulit karena keterampilan menulis termasuk ke dalam jenis keterampilan aktif, dan penulis aktif mengolah pesan (informasi) yang ingin disampaikan kepada pembaca. Menulis merupakan kemampuan yang bersifat fungsional, karena dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pendapat dan lain-lain secara efektif. Menulis sebenarnya bukan hal yang sulit dilakukan. Menulis bisa dilakukan oleh siapa saja, namun kualitas tulisan masing-masing siswa tentu berbeda. Dalam Bahasa Jepang terdapat tiga jenis keterampilan menulis, diantaranya adalah menulis huruf kana dan kanji (hyouki), menulis kalimat (bunsaku) dan menulis karangan (sakubun). Dalam penelitian ini penulis lebih menonjolkan pada kemampuan menulis sakubun mahasiswa. Sakubun dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai karangan. Bagi sebagian orang membuat sakubun cukup sulit karena merupakan aplikasi dari pola kalimat dan kosakata hingga membentuk karangan dengan tata bahasa yang tepat. Selain itu pembelajar juga harus memiliki kemampuan menuangkan ide dalam bentuk tulisan.

3 Seperti penelitian-penelitian terdahulu yang membahas bidang strategi pembelajaran bahasa yang menjelaskan bahwa peranan strategi terhadap pembelajaran sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan siswa dalam kegiatan belajarnya secara mandiri dibandingkan mereka yang hanya melakukan kegiatan belajar berdasarkan tugas dari pengajar (Widianti, 2007). Dengan dilakukannya penelitian tentang strategi belajar sakubun diharapkan dapat mengetahui kesulitan yang dialami pembelajar sakubun, strategi belajar yang digunakan mahasiswa dalam mata kuliah sakubun, serta sejauh mana mereka mampu menulis sakubun dengan baik. Karena itu penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi pembelajaran sakubun serta strategi belajar apa yang telah digunakan oleh mahasiswa UPI dalam belajar menulis. Sehingga ke depannya pengajar bisa menciptakan berbagai metode atau media yang baik untuk mengatasi kendala tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengangkat judul Strategi Belajar Menulis Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2011/2012. B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Bagaimana kepercayaan diri mahasiswa terhadap kemampuan menulis dalam Bahasa Jepang? 2. Kesulitan apa yang dihadapi mahasiswa dalam pembelajaran menulis dalam Bahasa Jepang?

4 3. Strategi belajar apa yang digunakan oleh mahasiswa dalam pembelajaran menulis dalam Bahasa Jepang? Agar permasalahan yang diteliti tidak meluas maka penulis membatasi masalah sebagai berikut. 1. Peneliti hanya akan meneliti tentang sejauh mana kepercayaan diri mahasiswa terhadap kemampuan menulis bahasa Jepang. 2. Peneliti hanya akan meneliti tentang kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam menulis bahasa Jepang. 3. Peneliti hanya akan meneliti strategi belajar yang digunakan oleh mahasiswa unggul dan non-unggul dalam menulis bahasa Jepang. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuannya adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan sejauh mana kepercayaan diri mahasiswa terhadap kemampuan menulis bahasa Jepang. 2. Untuk mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam menulis bahasa Jepang. 3. Untuk mendeskripsikan strategi belajar yang digunakan oleh mahasiswa dalam menulis bahasa Jepang. Manfaatnya adalah sebagai berikut. 1. Bagi Mahasiswa Mahasiswa diharapkan termotivasi dan lebih terampil dalam menulis bahasa Jepang.

5 2. Bagi Pengajar Pengajar diharapkan mampu memacu dirinya untuk menciptakan strategi mengajar sakubun yang inovatif dan efektif agar siswa tidak merasa bosan. 3. Bagi lembaga Penelitian ini diharapkan dapat membantu lembaga dalam menciptakan strategi yang tepat pada pembelajaran Bahasa Jepang. Terutama memberikan pengarahan dan pemantauan untuk mewujudkan Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif. 4. Bagi peneliti Melalui penelitian ini penulis berharap dapat menemukan dan membuktikan penggunaan strategi yang tepat dalam pembelajaran Bahasa Jepang khususnya pembelajaran keterampilan menulis sakubun. D. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan makna dari katakata atau istilah yang digunakan dalam penelitian ini penulis mencoba mendefinisikan istilah sebagai berikut : 1. Strategi Belajar Oxford dalam Iskandarwassid dan Sunendar (2008:7) menjelaskan bahwa definisi strategi belajar adalah tingkah laku atau tindakan yang dipakai oleh pembelajar agar pembelajaran bahasa lebih berhasil, terarah, dan menyenangkan. Definisi strategi belajar dalam penelitian ini adalah

6 tindakan atau upaya yang dilakukan mahasiswa dalam belajar Bahasa Jepang. 2. Menulis Menurut Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989: 18) menyebutkan writing is a creative act, the act of writing is creative because its requires to interpret or make sense of something: a experience, a text, an event ( Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku menulis kreatif karena membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah pengalaman, tulisan, peristiwa ). Yang dimaksud menulis dalam penelitian ini adalah menulis dalam Bahasa Jepang atau yang dikenal dengan menulis sakubun (karangan). 3. Sakubun Menurut Sudjianto dalam Dewi (2010) menyatakan bahwa sakubun adalah keterampilan membuat karangan-karangan tertentu dari menulis kalimat pendek yang sangat sederhana sampai pada penulisan, karya ilmiah dan sebagainya. Definisi sakubun pada penelitian ini adalah karangan dalam Bahasa Jepang. E. Sistematika Penulisan 1. BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan dan batasan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesis dan sistematika penulisan.

7 2. BAB II LANDASAN TEORITIS Menguraikan tentang pengertian strategi belajar, tentang menulis, serta hal-hal yang berhubungan dengan sakubun. 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian dan teknik pengolahan data. 4. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan tentang analisis data hasil penelitian dan pembahasan. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V terdiri atas dua sub bab yaitu kesimpulan hasil penelitian serta rekomendasi penulis.