Peranan asam lemak omega-3 (n-3), yakni EPA (Eicosapentaenoic acid) Banyak hasil penelitian telah membuktikan adanya pengaruh EPA dan DHA

dokumen-dokumen yang mirip
KESIMPULAN DAN SARAN

STUD1 INKORPORASI ENZIMATIK EICOSAPENTAENOIC ACID (EPA) DAN DOCOSAHEXAENOIC PADA TRIGLISEFUDA MINYAK IKAN TUNA DAN CRUDE PALM OIL (CPO)

BAB I PENDAHULUAN. lapisan terluar beras yaitu bagian antara butir beras dan kulit padi berwarna

tercermin oleh besarnya potensi lestari sumberdaya perikanan Indonesia Dari tingkat produksi perikanan yang telah dicapai atau telah

KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA

BAB I PENDAHULUAN. Margarin merupakan salah satu produk berbasis lemak yang luas

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang

PENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. Dewasa ini, ada kecenderungan penambahan asam lemak essensial

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN...

Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil) Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

Prarancangan Pabrik Margarin dari Palm Oil Minyak Sawit dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

KAJlAN SIFAT SPESlFlTAS BEBERAPA JE NS t lpase TEHADAP ASAM LEMAK OMEGA-3

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

BAB I PENDAHULUAN. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi lemak yang berlebih dapat membentuk plak yang mampu. merapuhkan pembuluh darah dan menghambat aliran dalam pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 11,4 juta ton dan 8 juta ton sehingga memiliki kontribusi dalam

BAB I PENDAHULUAN. rasa bahan pangan. Produk ini berbentuk lemak setengah padat berupa emulsi

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN (Ditjen Perkebunan, 2012). Harga minyak sawit mentah (Crude Palm

BAB I PENDAHULUAN. (Theobroma cacao) dan biasa digunakan sebagai komponen utama dari coklat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

DHA dalam plasma sapi dengan pemberian ransum dengan CGKK (RK-45) lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian ransum dengan CMEK (RM-45).

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

SEPARASI FRAKSI KAYA VITAMIN E DARI BIODIESEL CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN DESTILASI MOLEKULER. Hendrix Yulis Setyawan (F )

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pangan yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng, shortening,

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

PENDAHULUAN BABI. bio-diesel.

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fase lemak (O Brien, 2009). Banyak minyak nabati yang telah dimodifikasi untuk

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun tahun 1997

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Pengamatan Ekstraksi dengan Metode Maserasi. Rendemen (%) 1. Volume Pelarut n-heksana (ml)

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

BAB I. Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri dunia menganalisa peningkatan pasar emulsifier. Penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Sifat Fisik Kimia Produk

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

PENGANTAR. Latar Belakang. Konsumsi daging telah dikenal dan menjadi pola hidup masyarakat sejak

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN

PRODUKSI BIODIESEL DARI CRUDE PALM OIL MELALUI REAKSI DUA TAHAP

sidang tugas akhir kondisi penggorengan terbaik pada proses deep frying Oleh : 1. Septin Ayu Hapsari Arina Nurlaili R

DEFINISI. lipids are those substances which are

Agrium, April 2011 Volume 16 No 3

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

lebih ramah lingkungan, dapat diperbarui (renewable), dapat terurai

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

I. PENDAHULUAN. hanya bisa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari (Rasyid, 2003;

sawit sebagai bahan makanan adalah kandungan y-p-karoten yang tinggi ( ppm), paling tinggi dibandingkan dengan sumber minyak nabati lain di

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan khususnya sebagai bahan oleopangan dan oleokimia. bahan oleopangan, minyak kelapa digunakan untuk minyak goreng dan

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENELITIAN PEMBUATAN MONO DAN DIACYLGLYCEROL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN PROSES GLISEROLISIS

JENIS LIPID. 1. Lemak / Minyak 2. Lilin 3. Fosfolipid 4 Glikolipid 5 Terpenoid Lipid ( Sterol )

MINYAK IKAN Teknologi & Penerapannya untuk Pangan dan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari lemak hewan. Minyak goreng tersusun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

Prarancangan Pabrik Metil Ester Sulfonat dari Crude Palm Oil berkapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

I. PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

tepat untuk mengganti pakan alami dengan pakan buatan setelah larva berumur 15 hari. Penggunaan pakan alami yang terlalu lama dalam usaha pembenihan

DiponegoroJl Prof Sudhatho SH,Tembalang,Semarang 3 Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan,PSD III Teknik Kimia,Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN. Sintesis Biodiesel (Metil Ester) Dari Minyak Biji Ketapang (Terminalia Catappa L)

BAB I PENDAHULUAN. baku baru yang potensial. Salah satu bahan yang potensial untuk pembuatan surfaktan adalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan asam lemak omega-3 (n-3), yakni EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Dmsahexaenoic acid) terhadap kesehatan telah banyak diketahui. Banyak hasil penelitian telah membuktikan adanya pengaruh EPA dan DHA dalam mencegah penyakit kardiovaskuler (aterosklerosis dan jantung kor~ner), kanker dan tumor, serta pengaruhnya pada fungsi kekebalan tubuh, inflamasi, dan kadar lipid darah (Harold dan Kinsella, 1986; Hunter, 1987; Simopoulos, 1989; ZAk et al., 1990; dan Sinclair, 1993). Beberapa penelitian terakhir juga menunjukkan bahwa asam lemak DHA terdapat dalam jumlah yang tinggi dalam jaringan otak dan retina manusia (Neuringer et al., 1988; Connor et al., 1992; dan Nettleton, 1993). Karena tumbuh kembang otak dan retina manusia tejadi selama dalam kandungan (periode fetal akhir) dan pada saat bayi (periode neonatal awal), maka dapat dikatakan bahwa DHA merupakan nutrien esensial pada pertumbuhan awl manusia. Kebutuhan bayi akan asam lemak n-3 untuk perkembangan otak dan retinanya dapat dipenuhi oleh air susu ibu (ASI). Hal ini merupakan salah satu kelebihan AS1 dibandingkan susu sapi ataupun susu formula bayi, dimana hanya

2 AS1 yang mengandung asam lemak n-3 jenis EPA, DPA (Docosapentaenoic acid), dan DHA (Nettleton, 1993). Sampai sejauh ini, sumber asam lemak n-3 EPA dan DHA yang potensial dan ekonomis adalah minyak ikan. Beberapa jenis mikroorganisme dan alga dilaporkan dapat memproduksi asam-asam lemak tersebut, tetapi belum dapat digunakan sebagai sumber altematif yang komersil. Salah satu kendala penggunaan minyak ikan sebagai sumber asam lemak n-3 adalah flavornya yang amis. Dalam bentuk konsentrat asam lemak n-3 kendala ini dapat sedikit teratasi karena jumlah minyak ikan yang dikonsumsi akan lebih sedikit. Produk konsentrat asam lemak n-3 komersial yang ada di pasaran saat ini umumnya bmpa minyak esensial dalam bentuk ester etil atau asam lemak bebas yang dikemas dalam bentuk kapsul lunak dan dikonsumsi sebagai suplemen makanan. Namun Lawson dan Hughes (1988) melaporkan bahwa ketersediaan hayati asam lemak n-3 yang terbaik adalah dalam bentuk asam lemak bebas ( > 95%), diikuti dengan bentuk trigliserida (68% untuk EPA dan 57% untuk DHA) dan hanya sedikit yang dapat diserap dalam bentuk ester etil (20% untuk EPA dan 21% untuk DHA). Ester etil EPA dan DHA juga tidak mudah bergabung dalam pembentukan trigliserida plasma seperti halnya EPA dan DHA dalam bentuk trigliserida. Di sisi lain, asam lemak n-3 sangat mudah rusak oleh oksidasi sehingga

dikembangkan konsentrat EPA dan DHA dalam bentuk trigliserida sehingga asam lemak n-3 tidak hanya dikonsumsi sebagai suplemen makanan tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan nutrifikan produk pangan seperti susu formula dan makanan bayi, susu formula dan makanan ibu hamil dan menyusui, margarin, mentega, mayonnaise, makanan dietetik, dan sebagainya. Hingga saat ini masih belum ditemukan metode sintesis trigliserida kaya asam lemak n-3 yang efisien dan ekonomis. Dari semua metode yang telah dikenal, Yamane et al. (1992) menyatakan bahwa metode transesterifikasi asidolisis merupakan teknik yang lebih menjanjikan untuk diterapkan secara industrial, karena separasi dan pemurnian produk gliserida kaya asam lemak n-3 dari campuran reaksi yang lebih mudah dilakukan. Dengan teknik ini digunakan enzim lipase sebagai biokatalisator untuk mengkatalisis inkorporasi asam lemak n-3 ke dalam substrat sumber molekul trigliserida. Reaksi transesterifikasi enzimatik ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan reaksi transesterifikasi kimiawi, yakni: (i) sifat spesifisitas enzim lipase yang dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan tujuan reaksi, (ii) kondisi proses yang ringan, serta (iii) biaya pengolahan limbah yang rendah (Iwai dan Tsujisaka, 1984). Di Indonesia, minyak ikan diproduksi dalam bentuk minyak hati ikan dan minyak badan ikan. Umumnya minyak ikan ini merupakan produk samping dari

dimanfaatkan adalah p m k oil dari industri pengalengan ikan tuna dan caka- lang, yakni minyak dari limbah cair yang dihasilkan pada tahap prapemasakan (pmlu'ng) ikan tuna. Tuna p m k oil ini biasanya hanya dijual dengan harga murah untuk industri cat, vemis, pakan temak atau bahkan tidak dimanfaatkan sama sekali. Berdasarkan hal-ha1 yang telah dipaparkan sebelumnya maka tuna p m k oil ini dapat dimanfaatkan untuk mensintesis trigliserida kaya EPA dan DHA, sehingga asam lemak n-3 yang terkandung didalamnya tidak ter- buang sia-sia. Penggunaan minyak nabati sebagai substrat sumber molekul trigliserida merupakan suatu altematif lain untuk rnemproduksi trigliserida kaya asam lemak n-3 dengan proses asidolisis enzimatik. Salah satu jenis minyak nabati yang dapat digunakan adalah minyak kelapa sawit kasar (Crude Palm Oil / CPO), yangsangatluaspenggunaannyadiindustriyangbe~ubungandenganpangan maupun nonpangan. CPO merupakan jenis minyak nabati yang unik diban- dingkan dengan minyak-minyak nabati lainnya dalam perbandingan asam lemak tidak jenuh dan asam lemak jenuhnya, yakni dengan kandungan asam oleat 30% (monounsaturated), asam linoleat 10.5% (polyunsaturated), asam palmitat 44% (jenuh) dan asam stearat 4.5% (jenuh). Disamping itu CPO juga mengan- dung komponen-komponen minor yang wkup tinggi seperti karotenoid (sebagai sumber vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (sebagai sumber vitamin E) (Law

Dengan menggunakan CPO sebagai sumber molekul trigliserida dalam proses asidolisis enzimatik, maka tidak hanya dapat dihasilkan suatu produk CPO yang kaya EPA dan DHA tetapi juga kaya akan vitamin A dan E. Hal ini disebabkan karena proses reaksi enzimatik yang relatif ringan umumnya tidak akan merusak kandungan vitamin A dan E yang terkandung di dalamnya. 5 1.2. Tujuan PenelMan Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari inkorporasi EPA dan DHA pada minyak ikan tuna (tuna pmcmk oil) dan minyak kelapa sawit kasar (CPO) dengan teknik asidolisis enzimatik. Dengan demikian diharapkan dapat dihasilkan jenis produk trigliserida kaya EPA dan DHA yang dapat digunakan sebagai bahan nutrifikan produk pangan, tenrtama untuk produk pangan kebutuhan bayi serta ibu hamil dan menyusui. Adapun tujuan penelitian ini sqra rinci adalah: (i). Mengetahui pengaruh beberapa faktor proses asidotisis enzimatik yakni jenis dan jumlah enzim lipase, rasio konsentrat asam lemak n-3 dan minyak ikan tuna serta kontrol kadar air dalam campuran reaksi terhadap tingkat inkorporasi EPA dan DHA pada minyak ikan tuna dan komposisi gliserida dalam produk yang dihasilkan. (ii). Mengetahui pengaruh jenis enzim lipase serta rasio konsentrat asam

6 (iii). Mempelajari sifat spesifisitas enzim lipase mikrobial yang digunakan pada proses asidolisis enzimatik untuk sintesis trigliserida kaya asam lemak n-3. 1.3. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat : (i). Memberikan informasi tentang metode sintesis trigliserida kaya EPA dan DHA yang optimal dengan menggunakan minyak ikan tuna dan minyak kelapa sawit, yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan nutrifikan makanan. (ii). Memberikan inforrnasi tentang sifat spesifisitas enzim lipase mikrobial yang digunakan dalam penelitian, serta beberapa faktor proses yang mempenganrhinya dalam memodifikasi komposisi asam lemak dalam minyak ikan tuna dan minyak kelapa sawit. (iii). Memberikan nilai tambah bagi minyak ikan sebagai produk samping industri perikanan, tenrtama tuna p m k oil dari industri pengalengan ikan tuna, juga pada minyak kelapa sawit kasar (CPO). 1.4. Hipotesis (i). Berdasarkan sifat spesifisitas enzim lipase maka jenis enzim lipase dalam

minyak kelapa sawit kasar (CPO), serta terhadap komposisi gliserida dalarn produk yang dihasilkan. 7 (ii). Jumlah enzim, rasio konsentrat asam lemak n-3 dan minyak ikan tuna serta kontrol kadar air pada campuran reaksi akan berpengaruh terhadap tingkat inkorporasi EPA dan DHA pada minyak ikan tuna dan komposisi gliserida dalam produk yang dihasilkan. (iii). Rasio konsentrat asam lemak n-3 dan CPO akan berpengaruh terhadap tingkat inkorporasi EPA dan DHA pada CPO dan komposisi gliserida dalam produk yang dihasil kan.