BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu fenomena baru dalam masyarakat, akan media massa baik media massa cetak seperti majalah atau tabloid, koran, dan media massa elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah siaran itu sendiri. Radio adalah media atau alat komunikasi dan informasi yang disampaikan pada khalayak melalui gelombang udara. Kehadiran pesawat radio membantu masyarakat dalam memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak, ruang dan waktu. Selain itu, sebagai media masa yang bersifat audio, yakni mengutamakan pendengaran, radio harus mampu menyajikan informasi yang singkat, jelas dan tepat agar lebih mudah dicerna dan dipahami. Setiap stasiun radio, menentukan kelompok-kelompok sasarannya masing-masing. Mereka membuat program khusus, misalnya untuk masyarakat kelas menengah atau dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, untuk orang-orang yang tertarik dengan berita olah raga, berbagai jenis hiburan, berita-berita politik dan sebagainya. Para pendengarlah yang akan menentukan pilihan acara 1
dari antara suguhan program-program acara yang disediakan oleh sebuah stasiun radio. Acara hiburan adalah salah satu bagian pelayanan siaran radio. Acara hiburan di radio menjadi perhatian masyarakat karena dapat menghibur dan meningkatkan daya imajinasi khalayak pendengar melalui suguhan lagu-lagu atau musik yang sesuai dengan pendengar. Industri musik bertambah penting bagi radio. Sebagai salah satu media elektronik, Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Ruteng dengan frekuensi gelombang 101,3 meter atau 2,96 MHz, setiap hari. Waktu siaran radio dibagi dua tahap yaitu pada pagi hari pukul 06.00-10.00 WITA. Adapun program acaranya antara lain Bisikan Fajar, Informasi Daerah, Radiogram Pemerintah, Radiogram Swasta, Berita 68 H Jakarta, Berita Duka. Sedangkan pada sore hari RSPD Ruteng pada pukul 16.00 WITA sampai pukul 23.00 WITA dengan program acaranya yakni hiburan Kontak Pendengar, Informasi Daerah, Radiogram Pemerintah, Radiogram Swasta, Berita 68 H Jakarta, dan Pilihan Pendengar. Salah satu program acara hiburan yang yang terdapat pada RSPD Ruteng adalah Acara Kontak Pendengar, On Air-nya mulai dari pukul 17.00 WITA sampai Off Air-nya pukul 18.00 WITA. Dalam acara Kontak Pendengar pada RSPD Kabupaten Manggarai, segmentasi pendengar umumnya lebih banyak diminati oleh remaja yang ada di Kota Ruteng. Tetapi pada penelitian awal 2
penulis menemukan bahwa yang lebih banyak berpartisipasi dalam acara tersebut adalah remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong. Adanya acara Kontak Pendengar ini tentunya menimbulkan reaksi berupa tanggapan dari para remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai, ditemukan bahwa acara Kontak Pendengar ini disukai karena jam siaran pada sore hari, yaitu pada pukul 16.00 sore. apalagi pendengar saling berinteraksi langsung dengan penyiarnya. Namun di sisi lain, lagu-lagu yang diputar kebanyakan tidak sesuai dengan selera remaja. Para remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu lebih tertarik dengan jenis musik dan lagu yang lagi trend, seperti lagunya Peterpan, Nidji, Ungu, Letto, serta grup musik lainnya. Berdasarkan fenomena yang ada, maka peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang TANGGAPAN REMAJA TERHADAP ACARA HIBURAN KONTAK PENDENGAR PADA RADIO SIARAN PEMERINTAH DAERAH MANGGARAI (RSPD). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana tanggapan remaja terhadap acara hiburan Kontak Pendengar pada Radio Siaran 3
Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD) (Studi kasus pada RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai). 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk : Mengetahui tanggapan remaja RT 013 RW 004 Kelurahan Watu terhadap acara hiburan Kontak Pendengar pada Radio Siaran Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD). 1.3.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu : Untuk menemukan tanggapan positif dan negatif terhadap acara hiburan Kontak Pendengar pada Radio Siaran Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD). Untuk memperoleh pengetahuan bagaimana tanggapan remaja terhadap acara hiburan kontak pendengar pada Radio Siaran Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD). 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 KegunaanTeoritis Mengembangkan studi tentang radio siaran khususnya acara hiburan. 4
Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang acara hiburan radio bagi Almamater FISIP Unwira Kupang khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi. 1.4.2 Kegunaan Praksis Memberi tambahan pengetahuan bagi penulis dan pembaca menyangkut perkembangan khalayak pendengar pada RSPD di Kota Ruteng Kabupaten Manggarai. Bagi institusi RSPD Kabupaten Manggarai di Ruteng, menjadi rujukan terhadap kebijakan serta manajemen lembaganya dalam mengembangkan dan mempertahankan acara Kontak Pendengar. 1.5 Kerangka Berpikir, Asumsi dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Berpikir Penelitian Kerangka berpikir penelitian adalah penalaran yang dikembangkan dalam pemecahan masalah penelitian ini. Kerangka pikiran pada dasarnya menggambarkan jalan pikiran dan landasan rasional dari pelaksanaan penelitian tentang tanggapan remaja terhadap acara hiburan Kontak Pendengar pada Radio Siaran Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD). Sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini media massa, Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Kabupaten Manggarai dengan frekuensi gelombang 101,3 5
meter atau 2,96 MHz, mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dengan media lainnya. Jelas berbeda dengan surat kabar (cetak) juga televisi. Kalau pun ada persamaan (elektronika) dan televisi dalam sifatnya namun masih terdapat perbedaan yakni audio visualnya. Radio Siaran Pemerintah Daerah dalam menyampaikan pesan dilakukan dengan bahasa lisan, kalau pun ada lambang-lambang non verbal yang digunakan jumlahnya sangat sedikit, misalnya, tanda waktu untuk memulai sebuah program acara baik itu news maupun non news dalam bentuk bunyi telegrafi atau salah satu alat musik. Sebagai salah satu media elektronik, Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Ruteng, memancarkan siarannya setiap hari. Waktu siaran radio dibagi dua tahap yaitu pada pagi hari pukul 06.00-10.00 WITA dan pada sore hari RSPD Ruteng pukul 17.00 WITA sampai pukul 23.00 WITA. Salah satu program acara hiburan (non news) yang yang terdapat pada RSPD Ruteng adalah Acara Kontak Pendengar, On Air-nya mulai dari pukul 17.00 WITA sampai Off Air-nya pukul 18.00 WITA. Acara hiburan adalah salah satu bagian pelayanan siaran radio. Acara hiburan di radio menjadi perhatian masyarakat karena dapat menghibur dan meningkatkan daya 6
imajinasi khalayak pendengar melalui suguhan lagu-lagu atau musik yang sesuai dengan pendengar. Di sini industri musik semakin bertambah penting bagi radio. Apalagi bentuk siarannya yang interaktif. Siaran interaktif adalah keterampilan memadukan dua atau lebih pengisi suara dari lokasi yang berbeda dalam kesempatan siaran bersama. Siaran interaktif merupakan siaran yang melibatkan pendengar sebagai penyiar tamu melaui telepon kabel secara langsung. Bentuk siaran interaktif yang popular adalah acara pelayanan permintaan (reguest). Umumnya siaran interaktif jenis ini berisi permintaan lagu dan ucapan selamat. Permintaan dari pendengar disampaikan dengan cara menelpon, mengirim SMS, e-mail, atau menulis permintan di kertas yang dicetak khusus oleh pihak radio. Isi permintaan umumnya pemutaran lagu, penyampain pesan kepada seseorang, juga ucapan selamat ulang tahun, wisuda, perkawinan, kelahiran, prestasi sosial, dan sebagainya. Materi permintaan lagu (Song Reguest) biasanya berupa nama, alamat pengirim, judul lagu dan penyanyi dan tujuan-alamat serta pesan-pesan. Program permintaan (request program) merupakan acara popular di radio. Umumnya radio menyediakan waktu untuk acara permintaan lagu oleh pendengar dengan berbagai cara yang dapat 7
diakses pendengar dari semua lapisan sosial. Pengertian reguest sebetulnya tidak hanya untuk lagu, tetapi juga kritik, saran bagi perkembangan acara di radio, pertukaran pesan antar pendengar, hingga konsultasi interaktif. Acara Kontak Pendengar ini umumnya lebih banyak diminati oleh remaja yang ada di Kota Ruteng. Dan remaja yang berdomisili di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong yang lebih banyak turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Hal inilah yang menjadikan khalayak pendengar sebagai salah satu unsur yang tak kalah pentingnya dari komunikasi massa. Pendengar radio terbagi menurut beberapa segmen. Segmen pendengar dari sebuah radio siaran dapat dibedakan dari segi umur, profesi, tingkat pendidikan dan lainnya. Dari segi umur misalnya, para orang tua usia 30 tahun ke atas lebih memilih program berita radio. Sedangkan dari segi profesi, misalnya para pedagang/ penjual lebih tertarik dengan program berita ekonomi/ komposisi harga pasar di daerah. Lain lagi jika di lihat dari segi tingkat pendidikan, para remaja pada tingkat SLTP dan SLTA lebih menyukai program musik dari radio. Dalam kaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini, penulis mengusung pendapat Gunarso & 8
Gunarsa, (2003 : 11-13). Dia mengatakan Remaja atau generasi muda adalah konsep-konsep yang sering diberi oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan oleh karena keduanya bukanlah semata-mata istilah ilmiah tetapi sering lebih merupakan pengertian idiologis atau cultural. Sebab itu aspek objektif dari hal-hal tersebut, perubahan berdasarkan patokan yang bisa diperhitungkan seperti kesamaan umur dan aspek subyektif, lebih ditekankan pula pembagian umur 15 dan 20 tahun sering dihitung sebagai remaja. Adanya acara Kontak Pendengar ini tentunya menimbulkan reaksi berupa tanggapan dari para remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu tersebut. Tanggapan adalah persepsi seseorang atau individu terhadap sesuatu hal misalnya mengenai informasi dan berita dimana informasi dan berita tersebut diterima dan diolah oleh individu tersebut. Informasi yang diterima oleh individu tersebut akan menimbulkan reaksi pada dirinya, baik reaksi itu ditanggap secara positif ataupun secara negatif. Tanggapan atau persepsi timbul karena adanya dua faktor yakni internal dan eksternal. Faktor internal tergantung pada proses pemahaman sesuatu termaksud didalamnya sistem nilai, tujuan, kepercayaan dan tanggapannya terhadap 9
hasil yang dicapai, sedangkan faktor eksternal berupa lingkungan. (Jalaludin, 2003 : 27). Ietiar Ban Hoeven (dalam Agoes, 2004 : 12), menegaskan tanggapan adalah proses mentah yang menghasilkan bayangan pada diri individu sehinga dapat mengenal suatu obyek dengan jalan asosiasi pad asuatu ingatan tertentu baik secara indera penglihatan maupun indera peraba dan sebagainya sehingga akhirnya bayangan itu dapat disadarinya. Jadi dapat dikatakan bahwa tanggapan adalah suatu proses dimana seseorang lewat pancainderanya menerima pesan dan penafsiran tersebut terhadap obyek. Perkembangan media massa khususnya media elektronik yaitu radio dapat memberikan reaksi atau tanggapan dari pendengarnya khususnya pada remaja, salah satunya adalah acara hiburan Kontak Pendengar pada RSPD Manggarai. Bentuk komunikasi dalam acara ini adalah komunikasi timbal balik antara penyiar dan pendengar, interaksinya menggunakan telepon. Setelah penyiar memberi kesempatan penelpon untuk berbicara, maka ia langsung menyapa pendengar lain misalnya teman sekolah, keluarga, dan pendengar setia RSPD Ruteng. Namun di sisi lain juga kebanyakan lagu-lagu yang diputar tidak sesuai selera remaja. 10
Dalam penelitian awal penulis menemukan, bahwa remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai, dalam memberi tanggapan terhadap program acara Kontak Pendengar, ada yang menanggapinya secara positif dan ada pula yang menanggapi secara negatif. Pemberian tanggapan positif negatif ini dapat dilihat dari jenis musik dan lagu, penggunaan bahasa oleh penyiar, jam siaran, Interaksi antara penyiar dengan pendengar. Sesuai dengan pemahaman konseptual yang telah diuraikan di atas, maka alur kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: RSPD Manggarai Gambar. 1 Kerangka Berpikir Penelitian Acara hiburan Kontak Pendengar Remaja Pendengar Tanggapan Remaja Tanggapan Positif Tanggapan Negatif 1.5.2 Asumsi dan Hipotesis a. Asumsi Penelitian Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar yang digunakan untuk menggambarkan secara tepat fenomena 11
yang hendak diteliti. Dalam ilmu sosial, realitas sosial biasanya diabstraksikan sebagai hubungan antara dua konsep. Hubungan antara dua konsep ini disebut proposisi, (Masri Sangarimbun, 1994 : 33-37). Proposisi-proposisi dalam penalaran yang tersirat dalam kerangka pemikiran ini dijadikan sebagai pegangan peneliti untuk sampai pada kesimpulan penelitian. Adapun asumsi yang dipegang oleh peneliti sebelum melakukan penelitian ini yaitu para remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong mendengar acara hiburan Kontak Pendengar pada RSPD Kabupaten Manggarai. b. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian kualitatif, dengan varian studi kasus, bukanlah hipotesis yang akan diuji melalui statistik inferensial, melainkan hanya hipotesis kerja yang dijadikan sebagai pegangan dalam penelitian ini. Adapun hipotesis yang menjadi pegangan dalam penelitian ini adalah: Acara hiburan Kontak Pendengar di RSPD Manggarai mendapatkan tanggapan positif dan negatif dari para remaja RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai. 12