BAB I PENDAHULUAN. elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah. memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan yang dibuat agar diketahui masyarakat. Misalnya ; kampanye, seminar,

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya The Wireless Telegraph Company yang didirikan oleh seorang

TANGGAPAN REMAJA PENDENGAR TERHADAP ACARA HIBURAN KONTAK PENDENGAR PADA RADIO SIARAN PEMERINTAH DAERAH (RSPD) MANGGARAI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan canggih membuat lahirnya berbagai cara komunikasi baru antar sesama manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu. Seiring dengan perkembangnya jaman dan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dipermudah dalam segala hal, termasuk melakukan kegiatan sehari-hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB V PENUTUP. 1. Program Dakwah Radio HIZ FM Surakarta. kajian keislaman yang disiarkan melalui siaran program acara radio HIZ

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hiburan, musik dapat juga digunakan sebagai sarana untuk membangkitkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, media masa tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. dari media cetak, media elektektronik dan media internet. media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari berbagai aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh

BAB I PENDAHULUAN. wadah penghububung informasi kepada khalayak luas, dirasa sangat tepat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat baik secara lisan maupun tertulis. Manusia akan mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. jauh (SLJJ). Konteks ini dimaksudkan bagi setiap pribadi yang. Jika tak bisa percaya pada pasangan akan berdampak pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

Disusun Oleh: Dwi Agusetyarini Daraningrum F Info di Info RRI Pro I FM Surakarta) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu fenomena baru dalam masyarakat, akan media massa baik media massa cetak seperti majalah atau tabloid, koran, dan media massa elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah siaran itu sendiri. Radio adalah media atau alat komunikasi dan informasi yang disampaikan pada khalayak melalui gelombang udara. Kehadiran pesawat radio membantu masyarakat dalam memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak, ruang dan waktu. Selain itu, sebagai media masa yang bersifat audio, yakni mengutamakan pendengaran, radio harus mampu menyajikan informasi yang singkat, jelas dan tepat agar lebih mudah dicerna dan dipahami. Setiap stasiun radio, menentukan kelompok-kelompok sasarannya masing-masing. Mereka membuat program khusus, misalnya untuk masyarakat kelas menengah atau dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, untuk orang-orang yang tertarik dengan berita olah raga, berbagai jenis hiburan, berita-berita politik dan sebagainya. Para pendengarlah yang akan menentukan pilihan acara 1

dari antara suguhan program-program acara yang disediakan oleh sebuah stasiun radio. Acara hiburan adalah salah satu bagian pelayanan siaran radio. Acara hiburan di radio menjadi perhatian masyarakat karena dapat menghibur dan meningkatkan daya imajinasi khalayak pendengar melalui suguhan lagu-lagu atau musik yang sesuai dengan pendengar. Industri musik bertambah penting bagi radio. Sebagai salah satu media elektronik, Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Ruteng dengan frekuensi gelombang 101,3 meter atau 2,96 MHz, setiap hari. Waktu siaran radio dibagi dua tahap yaitu pada pagi hari pukul 06.00-10.00 WITA. Adapun program acaranya antara lain Bisikan Fajar, Informasi Daerah, Radiogram Pemerintah, Radiogram Swasta, Berita 68 H Jakarta, Berita Duka. Sedangkan pada sore hari RSPD Ruteng pada pukul 16.00 WITA sampai pukul 23.00 WITA dengan program acaranya yakni hiburan Kontak Pendengar, Informasi Daerah, Radiogram Pemerintah, Radiogram Swasta, Berita 68 H Jakarta, dan Pilihan Pendengar. Salah satu program acara hiburan yang yang terdapat pada RSPD Ruteng adalah Acara Kontak Pendengar, On Air-nya mulai dari pukul 17.00 WITA sampai Off Air-nya pukul 18.00 WITA. Dalam acara Kontak Pendengar pada RSPD Kabupaten Manggarai, segmentasi pendengar umumnya lebih banyak diminati oleh remaja yang ada di Kota Ruteng. Tetapi pada penelitian awal 2

penulis menemukan bahwa yang lebih banyak berpartisipasi dalam acara tersebut adalah remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong. Adanya acara Kontak Pendengar ini tentunya menimbulkan reaksi berupa tanggapan dari para remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai, ditemukan bahwa acara Kontak Pendengar ini disukai karena jam siaran pada sore hari, yaitu pada pukul 16.00 sore. apalagi pendengar saling berinteraksi langsung dengan penyiarnya. Namun di sisi lain, lagu-lagu yang diputar kebanyakan tidak sesuai dengan selera remaja. Para remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu lebih tertarik dengan jenis musik dan lagu yang lagi trend, seperti lagunya Peterpan, Nidji, Ungu, Letto, serta grup musik lainnya. Berdasarkan fenomena yang ada, maka peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang TANGGAPAN REMAJA TERHADAP ACARA HIBURAN KONTAK PENDENGAR PADA RADIO SIARAN PEMERINTAH DAERAH MANGGARAI (RSPD). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana tanggapan remaja terhadap acara hiburan Kontak Pendengar pada Radio Siaran 3

Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD) (Studi kasus pada RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai). 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk : Mengetahui tanggapan remaja RT 013 RW 004 Kelurahan Watu terhadap acara hiburan Kontak Pendengar pada Radio Siaran Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD). 1.3.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu : Untuk menemukan tanggapan positif dan negatif terhadap acara hiburan Kontak Pendengar pada Radio Siaran Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD). Untuk memperoleh pengetahuan bagaimana tanggapan remaja terhadap acara hiburan kontak pendengar pada Radio Siaran Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD). 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 KegunaanTeoritis Mengembangkan studi tentang radio siaran khususnya acara hiburan. 4

Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang acara hiburan radio bagi Almamater FISIP Unwira Kupang khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi. 1.4.2 Kegunaan Praksis Memberi tambahan pengetahuan bagi penulis dan pembaca menyangkut perkembangan khalayak pendengar pada RSPD di Kota Ruteng Kabupaten Manggarai. Bagi institusi RSPD Kabupaten Manggarai di Ruteng, menjadi rujukan terhadap kebijakan serta manajemen lembaganya dalam mengembangkan dan mempertahankan acara Kontak Pendengar. 1.5 Kerangka Berpikir, Asumsi dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Berpikir Penelitian Kerangka berpikir penelitian adalah penalaran yang dikembangkan dalam pemecahan masalah penelitian ini. Kerangka pikiran pada dasarnya menggambarkan jalan pikiran dan landasan rasional dari pelaksanaan penelitian tentang tanggapan remaja terhadap acara hiburan Kontak Pendengar pada Radio Siaran Pemerintah Daerah Manggarai (RSPD). Sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini media massa, Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Kabupaten Manggarai dengan frekuensi gelombang 101,3 5

meter atau 2,96 MHz, mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dengan media lainnya. Jelas berbeda dengan surat kabar (cetak) juga televisi. Kalau pun ada persamaan (elektronika) dan televisi dalam sifatnya namun masih terdapat perbedaan yakni audio visualnya. Radio Siaran Pemerintah Daerah dalam menyampaikan pesan dilakukan dengan bahasa lisan, kalau pun ada lambang-lambang non verbal yang digunakan jumlahnya sangat sedikit, misalnya, tanda waktu untuk memulai sebuah program acara baik itu news maupun non news dalam bentuk bunyi telegrafi atau salah satu alat musik. Sebagai salah satu media elektronik, Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Ruteng, memancarkan siarannya setiap hari. Waktu siaran radio dibagi dua tahap yaitu pada pagi hari pukul 06.00-10.00 WITA dan pada sore hari RSPD Ruteng pukul 17.00 WITA sampai pukul 23.00 WITA. Salah satu program acara hiburan (non news) yang yang terdapat pada RSPD Ruteng adalah Acara Kontak Pendengar, On Air-nya mulai dari pukul 17.00 WITA sampai Off Air-nya pukul 18.00 WITA. Acara hiburan adalah salah satu bagian pelayanan siaran radio. Acara hiburan di radio menjadi perhatian masyarakat karena dapat menghibur dan meningkatkan daya 6

imajinasi khalayak pendengar melalui suguhan lagu-lagu atau musik yang sesuai dengan pendengar. Di sini industri musik semakin bertambah penting bagi radio. Apalagi bentuk siarannya yang interaktif. Siaran interaktif adalah keterampilan memadukan dua atau lebih pengisi suara dari lokasi yang berbeda dalam kesempatan siaran bersama. Siaran interaktif merupakan siaran yang melibatkan pendengar sebagai penyiar tamu melaui telepon kabel secara langsung. Bentuk siaran interaktif yang popular adalah acara pelayanan permintaan (reguest). Umumnya siaran interaktif jenis ini berisi permintaan lagu dan ucapan selamat. Permintaan dari pendengar disampaikan dengan cara menelpon, mengirim SMS, e-mail, atau menulis permintan di kertas yang dicetak khusus oleh pihak radio. Isi permintaan umumnya pemutaran lagu, penyampain pesan kepada seseorang, juga ucapan selamat ulang tahun, wisuda, perkawinan, kelahiran, prestasi sosial, dan sebagainya. Materi permintaan lagu (Song Reguest) biasanya berupa nama, alamat pengirim, judul lagu dan penyanyi dan tujuan-alamat serta pesan-pesan. Program permintaan (request program) merupakan acara popular di radio. Umumnya radio menyediakan waktu untuk acara permintaan lagu oleh pendengar dengan berbagai cara yang dapat 7

diakses pendengar dari semua lapisan sosial. Pengertian reguest sebetulnya tidak hanya untuk lagu, tetapi juga kritik, saran bagi perkembangan acara di radio, pertukaran pesan antar pendengar, hingga konsultasi interaktif. Acara Kontak Pendengar ini umumnya lebih banyak diminati oleh remaja yang ada di Kota Ruteng. Dan remaja yang berdomisili di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong yang lebih banyak turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Hal inilah yang menjadikan khalayak pendengar sebagai salah satu unsur yang tak kalah pentingnya dari komunikasi massa. Pendengar radio terbagi menurut beberapa segmen. Segmen pendengar dari sebuah radio siaran dapat dibedakan dari segi umur, profesi, tingkat pendidikan dan lainnya. Dari segi umur misalnya, para orang tua usia 30 tahun ke atas lebih memilih program berita radio. Sedangkan dari segi profesi, misalnya para pedagang/ penjual lebih tertarik dengan program berita ekonomi/ komposisi harga pasar di daerah. Lain lagi jika di lihat dari segi tingkat pendidikan, para remaja pada tingkat SLTP dan SLTA lebih menyukai program musik dari radio. Dalam kaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini, penulis mengusung pendapat Gunarso & 8

Gunarsa, (2003 : 11-13). Dia mengatakan Remaja atau generasi muda adalah konsep-konsep yang sering diberi oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan oleh karena keduanya bukanlah semata-mata istilah ilmiah tetapi sering lebih merupakan pengertian idiologis atau cultural. Sebab itu aspek objektif dari hal-hal tersebut, perubahan berdasarkan patokan yang bisa diperhitungkan seperti kesamaan umur dan aspek subyektif, lebih ditekankan pula pembagian umur 15 dan 20 tahun sering dihitung sebagai remaja. Adanya acara Kontak Pendengar ini tentunya menimbulkan reaksi berupa tanggapan dari para remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu tersebut. Tanggapan adalah persepsi seseorang atau individu terhadap sesuatu hal misalnya mengenai informasi dan berita dimana informasi dan berita tersebut diterima dan diolah oleh individu tersebut. Informasi yang diterima oleh individu tersebut akan menimbulkan reaksi pada dirinya, baik reaksi itu ditanggap secara positif ataupun secara negatif. Tanggapan atau persepsi timbul karena adanya dua faktor yakni internal dan eksternal. Faktor internal tergantung pada proses pemahaman sesuatu termaksud didalamnya sistem nilai, tujuan, kepercayaan dan tanggapannya terhadap 9

hasil yang dicapai, sedangkan faktor eksternal berupa lingkungan. (Jalaludin, 2003 : 27). Ietiar Ban Hoeven (dalam Agoes, 2004 : 12), menegaskan tanggapan adalah proses mentah yang menghasilkan bayangan pada diri individu sehinga dapat mengenal suatu obyek dengan jalan asosiasi pad asuatu ingatan tertentu baik secara indera penglihatan maupun indera peraba dan sebagainya sehingga akhirnya bayangan itu dapat disadarinya. Jadi dapat dikatakan bahwa tanggapan adalah suatu proses dimana seseorang lewat pancainderanya menerima pesan dan penafsiran tersebut terhadap obyek. Perkembangan media massa khususnya media elektronik yaitu radio dapat memberikan reaksi atau tanggapan dari pendengarnya khususnya pada remaja, salah satunya adalah acara hiburan Kontak Pendengar pada RSPD Manggarai. Bentuk komunikasi dalam acara ini adalah komunikasi timbal balik antara penyiar dan pendengar, interaksinya menggunakan telepon. Setelah penyiar memberi kesempatan penelpon untuk berbicara, maka ia langsung menyapa pendengar lain misalnya teman sekolah, keluarga, dan pendengar setia RSPD Ruteng. Namun di sisi lain juga kebanyakan lagu-lagu yang diputar tidak sesuai selera remaja. 10

Dalam penelitian awal penulis menemukan, bahwa remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai, dalam memberi tanggapan terhadap program acara Kontak Pendengar, ada yang menanggapinya secara positif dan ada pula yang menanggapi secara negatif. Pemberian tanggapan positif negatif ini dapat dilihat dari jenis musik dan lagu, penggunaan bahasa oleh penyiar, jam siaran, Interaksi antara penyiar dengan pendengar. Sesuai dengan pemahaman konseptual yang telah diuraikan di atas, maka alur kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: RSPD Manggarai Gambar. 1 Kerangka Berpikir Penelitian Acara hiburan Kontak Pendengar Remaja Pendengar Tanggapan Remaja Tanggapan Positif Tanggapan Negatif 1.5.2 Asumsi dan Hipotesis a. Asumsi Penelitian Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar yang digunakan untuk menggambarkan secara tepat fenomena 11

yang hendak diteliti. Dalam ilmu sosial, realitas sosial biasanya diabstraksikan sebagai hubungan antara dua konsep. Hubungan antara dua konsep ini disebut proposisi, (Masri Sangarimbun, 1994 : 33-37). Proposisi-proposisi dalam penalaran yang tersirat dalam kerangka pemikiran ini dijadikan sebagai pegangan peneliti untuk sampai pada kesimpulan penelitian. Adapun asumsi yang dipegang oleh peneliti sebelum melakukan penelitian ini yaitu para remaja di RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong mendengar acara hiburan Kontak Pendengar pada RSPD Kabupaten Manggarai. b. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian kualitatif, dengan varian studi kasus, bukanlah hipotesis yang akan diuji melalui statistik inferensial, melainkan hanya hipotesis kerja yang dijadikan sebagai pegangan dalam penelitian ini. Adapun hipotesis yang menjadi pegangan dalam penelitian ini adalah: Acara hiburan Kontak Pendengar di RSPD Manggarai mendapatkan tanggapan positif dan negatif dari para remaja RT 013 RW 004 Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai. 12