BAB I PENDAHULUAN. cabai. Berdasarkan dari sisi produsen, akhir-akhir ini usaha tani cabai mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran bagi produk pertanian khususnya komoditi bawang merah sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan


BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dapat meminta bantuan kepada helpdesk. Ada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2015 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE FORWARD

BAB I PENDAHULUAN. Produksi Minyak Sawit Dunia, Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Sawit Dunia, (FAO, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membawa manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih modern.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan padimenghasilkan beras yang merupakan makanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR

Pangan merupakan salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia, dan ketersediaan pangan yang cukup adalah masalah yang kompleks yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keunggulan manusia dibanding makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya.

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengolah bahan limbah pertanian untuk pakan ini diperlukan peralatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk sistem yang dibuat olehpeneliti.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENYAKIT PARU-PARU MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS PADA RUMAH SAKIT ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEKS (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni) terjadi

BAB I PENDAHULUAN. legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin

UKDW. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

BAB I PENDAHULUAN. SLB-BC Sukapura merupakan lembaga pendidikan khusus bagi anak

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Dari waktu ke waktu pengetahuan dan teknologi semakin mengalami

ALMAN JUDUL SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. komputasi dan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi sehingga arus

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEGUH HERLAMBANG

BAB I PENDAHULUAN. pendukung keputusan atau Decision Support System merupakan suatu sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ilmu Biologi adalah Fitopatologi, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1-1

Abstrak. Kata Kunci : Medical Expert System, Mycin PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat

BAB I PENDAHULUAN. atau memberi beberapa alternatif solusi untuk pemecahan masalah. Diantara

BAB I PENDAHULUAN. lama, negara Indonesia merupakan Negara berkembang. Sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah melakukannya. Banyak tersedia jasa pengantar wisata di Indonesia,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh para ahli. Salah satu permasalahan yangd isentuh oleh sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi ini Perkembangan Teknologi mengalami. perkembangan yang cukup besar. Dalam dunia bisnis pun pasti juga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Social network (Media Sosial) adalah layanan media informasi di internet maka dari

BAB 1 PENDAHULUAN. transaksi merupakan nilai ukur dari tingkat kemajuan suatu perusahaan. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Berdasarkan dari sisi produsen, akhir-akhir ini usaha tani cabai mengalami permasalahan yang cukup serius dalam hal budidaya. Permasalahan tersebut mengakibatkan menurunnya produktivitas tanaman cabai. Menurunnya produktivitas tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang terus menerus, menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas cabai. Hal ini tidak diimbangi dengan permintaan pasar akan cabai merah yang semakin meningkat setiap tahunnya. Produksi cabai tahun 2014 sebesar 36.715 ton dengan luas panen cabai tahun 2014 sebesar 4.738 hektar dan rata-rata produktivitas 7,75 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebesar 2.340 ton (5,99 persen). Penurunan ini disebabkan penurunan produktivitas sebesar 3,48 ton per hektar (31,01 persen). Kurang sadarnya petani akan bahaya penggunaan pupuk kimia, mengakibatkan permintaan pupuk kimia berkembang pesat, sehingga petani makin ketergantungan akan penggunaan pupuk kimia pada lahan budidayanya [1]. Pengetahuan tentang jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman cabai merupakan langkah awal untuk menjalankan program pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai. Setelah di ketahui jenis hama dan penyakitnya, maka langkah pengendalian dan pemusnahan akan lebih mudah dijalankan. Pemanenan

2 cabai sebaiknya dilakukan secara serentak dalam satu hamparan dan dilakukan pada kondisi buah cabai sudah tidak basah karena embun. Untuk menjaga kualitas buah, tempat hasil panen buah sehat harus dipisahkan dengan tempat untuk buah sakit [2]. Sistem Pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem Pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar, seperti memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya. Contohnya seperti sistem pakar tanaman cabai. Sistem Pakar tanaman cabai adalah membuat sistem untuk mengidentifikasi hama dan penyakit pada tanaman cabai dari gejala-gejala yang ada serta memberikan solusi berdasarkan jenis penyakit layaknya seorang pakar. Dalam sistem pakar banyak di gunakan metode metode seperti Certainty Factor, K-Nearest Neighbour, Analitycal Hierarchy Process (AHP), Breadth First Search. Certainty factor adalah suatu metode untuk membuktikan apakah suatu fakta itu pasti ataukah tidak pasti yang berbentuk metric yang biasanya digunakan dalam sistem pakar. Sedangkan K-Nearest neighbour adalah suatu pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot dari sejumlah fitur yang ada [3]. Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah metode untuk memecahkan suatu situasi yang komplek tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam

3 susunan hirarki, dengan memberi nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara relatif, dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi tersebut [9]. Breadth First Search adalah metode pencarian dimulai dari simpul akar yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ketingkat selanjutnya. Penentuan untuk lanjut dan tidaknya tergantung dari variabel pertama yang terdeteksi sehingga apabila variabel pertama ditemukan dan sudah mengidentifikasi suatu masalah, maka pencarian selanjutnya akan dihentikan [9]. Pada aplikasi ini penyusun menggunakan metode Certainty factor dan algoritma K-Nearest neighbour untuk mempermudah proses diagnosa suatu kasus karena certanty factor dapat mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti sebagai salah satu contohnya dalam mendiagnosa penyakit kemudian perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat mengolah dua data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga sedangkan algoritma K-Nearest Neighbour yaitu lebih efektif di data training yang besar dan dapat menghasilkan data yang lebih akurat. Ketepatan Algoritma KNN oleh ada atau tidaknya fiturfitur yang tidak relevan, atau jika bobot fitur tersebut setara dengan relevansinya terhadap klasifikasi [3]. Adapun dari penggunaan certainty factor dalam perancangan sistem pakar adalah seorang user tidak perlu mengisikan semua data gejala yang membentuk sebuah hipotesa, user hanya mengisikan sebuah gejala saja kemudian akan dihasilkan semua kemungkinan penyakit berdasarkan gejala yang diisi tersebut dan tujuan dari algoritma k-nearest neighbor adalah mengklasifikasikan obyek

4 baru berdasarkan atribut dan training sample. Diberikan suatu titik query, selanjutnya akan ditemukan sejumlah K obyek atau (titik training) yang paling dekat dengan titik query. Nilai prediksi dari query instance akan ditentukan berdasarkan klasifikasi ketetanggaan [9]. Di harapkan aplikasi ini dapat membantu masyarakat yang banyak mengeluh tentang kegagalan panen tanaman cabai mereka. Kehadiran penyuluh dari dinas pertanian tidak cukup membantu untuk menemukan solusi kegagalan panen mereka. Di tambah penyuluh yang kurang berpengalamanlah yang turun ke lapangan menangani para petani cabai membuat mereka sulit memahami masalah yang ada di lahan tanaman cabai mereka. Serta dapat menjadi acuan bagi petani atau orang yang ingin belajar bertani tahu bagaimana cara mengidentifikasi hama dan penyakit cabai beserta solusinya tanpa harus bertanya pada seorang pakar agar memperoleh produksi secara maksimal. Berdasarkan permasalahan di atas, maka judul skripsi ini adalah Penerapan Metode Certainty Factor dan Algoritma Nearest Neighbour untuk Diagnosa Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai 1.2 Rumusan Masalah Ruang lingkup permasalahan dalam Tugas Akhir ini dibatasi pada bagaimana membuat program aplikasi dalam bentuk perangkat lunak bantu yang dipergunakan untuk mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman cabai beserta solusi penanganannya, dalam usaha memberikan masukan bagi petani maupun pihak-pihak terkait maka permasalahan pada Tugas Akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

5 1. Bagaimana membangun sistem untuk mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman cabai dengan menggunakan metode Certainty Factor dan algoritma Nearest Neighbour? 2. Bagaimana cara menerapkan metode Certanty Factor kedalam aplikasi diagnosa penyakit dan hama pada tanaman cabai? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam tugas akhir di uraikan sebagai berikut: 1. Membahas bagaimana perancangan pembuatan program aplikasi untuk mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman cabai dengan menggunakan Certainty Factor dan Nearest Neighbour. 2. Aplikasi hanya mendiagnosa cabai merah. 3. Hama dan penyakit pada aplikasi ini hanya dibatasi menjadi 13 jenis saja. 4. Solusi yang dihasilkan bersifat rekomendasi, tidak merupakan solusi mutlak. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman cabai dengan menggunakan Certainty Factor dan algoritma Nearest Neighbour. 2. Membuat program aplikasi sebagai pengganti pakar dengan mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk aplikasi

6 sehingga dapat dipakai orang banyak untuk menangani hama dan penyakit tanaman cabai. 3. Memberikan solusi bagaimana cara menanggulangi hama dan penyakit tanaman cabai. 1.5 Metodologi Penelitian Dalam Pembuatan Penerapan Metode Certainty Factor dan Algoritma Nearest Neighbour untuk Diagnosa Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai terdapat tahapan-tahapan yaitu: 1.5.1 Teknik Pengumpulan Data Pencarian informasi dan melalui berbagai media, referensi dari majalah, buku, internet yang berupa artikel, jurnal ilmiah dan forum yang berkaitan dengan tugas akhir ini. 1.5.2 Metode Pengembangan Sistem Sistem perangkat lunak akan dibangun menggunakan metode pengembangan Prototype, hal tersebut dimaksudkan untuk menjalin komunikasi yang baik antara pengembang perangkat lunak dengan calon pengguna, dengan demikian akan menghasilkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan calon pengguna. Seperti pada gambar 1, prototyping dimulai dengan komunikasi antara pengembang dan pelanggan bertemu untuk mendefinisikan keseluruhan objek untuk software dan mengenali apa saja kebutuhannya.

7 Gambar 1.1 Tahapan Prototyping [4]. Tahapan dalam metode prototyping sesuai pada gambar 1.1 yaitu: 1. Listen to customer Dalam tahap ini akan dilakukan interview dengan seorang pakar untuk mengumpulkan materi yang dibutuhkan untuk membangun sistem diagnosa pada tanaman cabai. Setelah materi terkumpul maka akan dilakukan penentuan format sistem yang akan dibangun, yang kemudian akan dilakukan perancangan sistem dan desain sebagai gambaran awal secara visual untuk user. 2. Build mockup/revise mockup Dalam tahap ini akan dibuat perancangan database, pengkodean dan desain tampilan yang akan diterapkan pada sistem diagnosa pada tanaman cabai. Selain itu akan dilakukan evaluasi terhadap sistem yang akan dibangun karena dapat mengurangi resiko kesalah pada sistem. 3. Customer test drives mockup Dalam tahap ini akan dilakukan evaluasi dan pengetesan terhadap sistem diagnosa tanaman cabai yang dibangun, pengetesan sistem akan dilakukan

8 oleh pengembang dan pakar guna mengetahui keefektifan sistem ini dalam mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman cabai. 1.5.3 Penyusunan Tugas Akhir Penyusunan tugas akhir dilakukan setelah semua proses diatas selasai. 1.6 Sistematika Penulisan Agar lebih memahami materi, laporan ini dibagi menjadi lima bab yang dilengkapi dengan penjelasan pada tiap bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya Aktivitas sehat, dan Perumusan masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, dan metode penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan disajikan landasan teori yang akan digunakan sebagai penyelesaian permasalahan pada Penerapan Metode Certainty Factor dan Algoritma Nearest Neighbour untuk Diagnosa Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan rancangan alur dari program Penerapan Metode Certainty Factor dan Algoritma Nearest Neighbour untuk Diagnosa Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai

9 BAB IV IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan pembahasan perangkat yang menunjang dan hasil dari program Penerapan Metode Certainty Factor dan Algoritma Nearest Neighbour untuk Diagnosa Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bagian terakhir dari Penerapan Metode Certainty Factor dan Algoritma Nearest Neighbour untuk Diagnosa Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai yang berisi kesimpulan dan saransaran penulis. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN