GEDUNG BNI DI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
RUMAH SAKIT HEWAN DI JAKARTA

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. telah memberikan kontribusi yang besar terhadap menurunnya laju inflasi dan

KANTOR PEMERINTAH KABUPATEN DAN DPRD BEKASI (Penekanan Desain Arsitektur Regionalisme)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RELOKASI PASAR BINTORO DEMAK PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER

BAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi

PUSAT PERBELANJAAN DENGAN KONSEP MAL DI KOTA KUDUS

BANGUNAN PINTAR KANTOR BESAR BNI 1946 DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan. Krisis ekonomi tersebut membuat pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang begitu pesat perkembangannya menyebabkan dampak terhadap muncul

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR DENGAN TINGKAT BUNGA SBI DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki

BANGUNAN PINTAR KANTOR BESAR BNI 1946 DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. uang Vietnam. Vietnam mencetak pecahan Dong sebagai pecahan mata

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia melakukan penyehatan perbankan dilanjutkan dengan pengawasan dan

INTERNASIONAL SCHOOL DI SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN RICHARD MEIER

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian itu sendiri. Terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997

PUSAT INFORMASI PROMOSI DAN PERDAGANGAN INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI CIREBON

FORD SEMARANG SUPERSTORE

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sektor perbankan mendapatkan perhatian yang sangat besar dari

REDESAIN KOMPLEKS KANTOR PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH DI SEMARANG

GEDUNG KANTOR SEWA MEDI GROUP DI SEMARANG

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PABRIK MEBEL EKSPOR DI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SEKOLAH TINGGI DESAIN DI SEMARANG

GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK KLASIK DI JAKARTA

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia pembangunan ekonomi tetap merupakan sentral dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha semakin lama semakin pesat. Persaingan dan perkembangan

BAB I PNDAHULUAN. lembaga intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dibidang keuangan oleh lembaga-lembaga keuangan dan lembaga-lembaga

RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

LEISURE CENTER DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSE

RELOKASI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PUSAT PROMOSI DAN INFORMASI BISNIS KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

SHOPPING MALL DI KOTA TEMANGUNG

PASAR TANGGA ARUNG TENGGARONG

PENDAHULUAN. Industri Perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut, dimulai pada tahun 1983 ketika berbagai macam deregulasi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

HOTEL WISATA BINTANG TIGA DI KABUPATEN MAGELANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN PASAR INDUK WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KANTOR SEWA DAN SHOPPING MALL SEBAGAI MIXED USE BUILDING TAHUN 2014 DI SOLO BARU

SEMARANG CONVENTION CENTER

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor penyebab dan mempunyai dampak negatif yang sangat parah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BOOK HOUSE DI KOTA DEMAK

REDESAIN KANTOR PEMERINTAHA KABUPATEN GROBOGAN Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB 1 PENDAHULUAN APARTEMEN DI SEMARANG 1

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Uang merupakan alat yang digunakan untuk membayar barang atau jasa

SEMINARI MENENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian adalah indikator Produk Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. menurut pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

KANTOR PUSAT KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA DI KAWASAN KEMAYORAN JAKARTA ( dengan penekanan desain konsep arsitektur Renzo Piano)

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

SEMARANG CONVENTION HALL

BAB I PENDAHULUAN. seperti dalam lalu lintas pembayaran maupun jasa keuangan lainnya.

PENGEMBANGAN PASAR ULAR SEBAGAI PUSAT REKREASI BERBELANJA DI JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SELASAR SENI INSTALASI SUNARYO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan produk perbankan seperti kartu kredit, kartu debit dan ATM membuat

BAB I PENDAHULUAN. dan pengeluaran dalam satu periode. Kinerja keuangan bank merupakan salah satu kondisi keuangan bank pada

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG BNI DI SEMARANG (DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR POST MODERN) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik DIAJUKAN OLEH : OKI YUDISTIRA WISAKSONO L201 95 8922 PERIODE 71 JULI - OKTOBER 2000 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2000

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi yang diawali oleh krisis nilai tukar, telah berkembang menjadi krisis yang berkepanjangan di berbagai bidang. Krisis kemudian berkembang semakin parah karena berbagai kelemahan mendasar di dalam perekonomian, antara lain kurang efisien pengolahanperekonomian dan sektor usaha serta rentanya sektor keuangan, khususnya perbankan. Pertumbuhan ekonomi telah merosot tajam dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan negative yang cukup besar. Laju inflasi meningkat cepat dan jauh melampaui dari yang biasa dialami pada tahun tahun sebelum krisis. Selain itu, jumlah pengangguran juga terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengurangi atau menghentikan kegiatan usahanya. Kondisi perbankan semakin rawan dan kepercayaan masyarakat semakin merosot, khususnya sejak pencabutan ijin usaha 16 bank pada bulan Nopember 1997 lalu. Perkembangan ini mengakibatkan proses perbankan terganggu, sehingga memberikan dampak yang tidak menguntungkan bagi perekonomian secara keseluruhan. Upaya memperbaiki dan memperkuat sektor perbankan menjadi sangat penting. Sektor perbankan dituntut untuk mampu beroperasi secara sehat karena di samping berperan dalam penyelenggaraan transaksi pembayaran nasional dan menjalankan fungsi intermediasi, sektor perbankan juga berfungsi sebagai alat transmisi kebijakan moneter. Bank BNI sebagai bank komersial ditengah tengah krisis ekonomi, juga mengalami kondisi yang sama dengan bank bank lainnya. Dalam menghadapi keadaan tersebut Bank BNI melakukan restrukturisasi keuangan sebagai upaya untuk mengatasi dampak dari krisis yang mendalam dan berkepanjangan. Hal ini dilakukan melalui injeksi pemerintah kepada Bank BNI yang baru diajukan kepada pemerintah dan DPR (dalam rapat konsultasi dengan Komisi VIII DPR RI pada tanggal 30 Maret 2000). Melalui rekapitasisasi keuangan diharapkan Bank BNI kembali akan menjadi bank yang sehat, dan dengan restrurisasi operasional Bank BNI akan menjadi bank yang

efisien, lebih fokus dan kokoh untuk menghadapi persaingan bisnis, apalagi hamper semua perbankan di Indonesia menyusun strategi bisnisnya guna menghadapi pesaing seperti ABN AMRO Bank, HSBC, Citibank dan lain lain yang notabene lebih siap untuk memasuki segmen ini baik dari sisi produk, layanan maupun teknologinya. Bank Negara Indonesia sebagai bank milik pemerintah memiliki dwi fungsi, yaitu sebagai agent of development yang membantu pemerintah dalam pembangunan perekonomian dengan penekanannya pada sektor industri, juga sebagai lembaga keuangan yang erfungsi sebagaimana halnya bank bank lain yang melayani masyarakat luas dalam berbagai bentuk pelayanan produk jasa. Bank Negara Indonesia terus mengadakan pengembangan usaha dalam menjangkau masyarakat luas, baik dengan penambahan sarana maupun dengan peningjkatan mutu pelayanannya. Seiring dengan kebutuhan diatas maka Bank Negara Indonesia bermaksud mendirikan gedung baru yang menggantikan serta dapat menampung kegiatan BNI Semarang yang diraskan perlu adanya peningkatan sarana fisik (bangunan) mengingat pesatnya kemajuan perekonomian di kota Semarang. Penambahan sarana fisik tersebut untuk menampung aktivitas Kantor Wilayah dan Kantor Cabang. Gedung BNI dirasakan perlu untuk dapat menampung kegiatan operasional dan non operasional BNI yang semakin meningkat. B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan pembahasan ini adalah untuk menggali dan mengetahui lebih dalam permasalahan yang berkaitan dengan Bank Negara Indonesia sehingga dapat menampung aktivitas Kantor Wilayah dan Kantor Cabang. Sedangkan sasaranya adala untuk merumuskan Landasan Pedoman Perencanaan dan Perancangan Arsitektur bagi perancangan fisik Gedung Bank Negara Indonesia. C. LINGKUP PEMBAHASAN Pembahasan menitik beratkan pada hal hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur serrta masalah masalh yang berpengaruh langsung dan tidak langsung dalam perencanaan dan perancangan Gedung BNI.

Perencanaan Gedung Bank Negara Indonesia yang aktivitas utamanya adalah Kantor Wilayah kelas A, dan Kantor Cabang kelas I dan dilakukan dengan memperhatikan berbagai faktor dalam jangkau waktu 10 tahun mendatang, dan arahan kebijaksanaan perencanaan kota Semarang. D. METODE PEMBAHASAN Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah analisa deskriptif dan komparatif yang dilakukan dengan melihat perkembangan BNI dan kota Semarang, mengumpulkan data data primer dan sekunder dengan melakukan srvey lapangan dan studi literature, merumuskan masalah untuk kemudian dengan batasan dan anggapan dilakukan pendekatan masalah, selanjutnya dianalisa dan diambil kesimpulannya guna memperoleh landasan konsep dan program dasar perancangan. Pengumpulan data data diperoleh dari instansi instansi terkait, studi literature, wawancara, dan observasi lapangan. E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika yang digunakan dalam pembahasan laporan ini adalah : Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran lingkup pembahasan, serta sistematika pembahasan. Bab II Tinjauan Umum berisi tentang pengertian, sejarah perkembangan, tugas dan jenis jenis bank di Indonesia pada umumnya dan Bank Negara Indonesia pada khususnya. Bab III Tinjauan Khusus BNI di Semarangberisi tentang tinjauan kota Semarang, organisasi gedung BNI, kegiatan/aktivitas dan BNI di Semarang serta studi kasus. Bab IV Kesimpulan, Batasan, dan Anggapan berisi tentang kesimpulan batasan dan anggapan dalam Pendekatan dan Perancangan Gedung BNI di Semarang. Bab V Pedekatan Program Dasar Perencanaan dan Perancangan berisi tentang dasar pendekatan, personalia, analisa arsitektur dan analisa penentuan lokasi dan tapak.

Bab VI Konsep dan Program Dasar Perencanaan dan Perancangan berisi tentang pendekatan aspek penampilan arsitektur, konsep dasar perancangan, faktor faktor penentu perancangan, persyaratan perancangan dan program perancangan yang meliputi program ruang.