BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Daerah Air Minum sebagai suatu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan sekarang bekerja sama dengan pihak swasta memiliki tujuan. Tujuan tersebut dirinci ke dalam sasaran sasaran berjangka waktu tertentu yaitu jangka pendek, jangka menengah ataupun jangka panjang. Didalam mencapai tujuannya perusahaan tersebut memerlukan sumber daya, misalnya sumber air yang secara ekonomi jumlahnya terbatas. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk menggunakan sumber daya yang sifatnya terbatas tersebut secara efektif dan efisien. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) didirikan dengan tujuan untuk menyalurkan air minum untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok masyarakat, memupuk pendapatan untuk biaya administrasi, perawatan dan perluasan sistem serta memberi kontribusi pada kas pemerintah daerah berupa pembagian laba. Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat untuk dinikmati secara merata dan masih merupakan sumber yang sifatnya terbatas tidak lebih menghadapi perkembangan penduduk yang semakin tinggi. Perusahaan Daerah Air Minum bertujuan untuk menyediakan kebutuhan air minum kepada masyarakat, maka perlu dikelola sesuai dengan prinsip ekonomi yang dipadukan fungsi sosial. Namun dalam kenyataannya sumber daya dan sumber dana belum dikelola secara efektif dan efisien, hal ini berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan yang mengakibatkan kerugian timbul karena pendapatan tidak bisa menutup biaya operasional. Maka dari itu, agar tidak terjadi kerugian dan kecurangan dibutuhkan pengendalian internal maupun pengendalian eksternal di perusahaan. Melakukan pengendalian internal salah satunya dengan cara membuat laporan audit dengan tepat waktu. Informasi yang disajikan dalam laporan audit didapatkan dari laporan keuangan perusahaan yang didalamnya haruslah wajar, dapat dipercaya, dan tidak menyesatkan bagi pemakainya, sehingga kebutuhan masing-masing pihak yang berkepentingan dapat terpenuhi. Guna menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan dan untuk mengetahui kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan audit, perlu adanya suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh seseorang yang independen. Hal ini dimaksudkan agar hasil pemeriksaan tersebut merupakan hasil yang tidak memihak. Disini akuntan publik mendapat kepercayaan baik dari perusahaan yang diauditnya atau klien yang membayar fee, maupun dari pihak ketiga yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut guna melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan dan memberikan opini ( pendapat ) apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik. Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) disusun dan disajikan dengan standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. SAP merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi yang terdapat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah harus bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai Huang et al. (1999) dalam Xu et al. (2003) menyatakan bahwa informasi akan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai. Laporan keuangan adalah laporan yang disajikan oleh klien, auditor bertanggung jawab dalam penentuan kecermatan pencatatan data yang menjadi dasar laporan keuangan tersebut, ia bertanggung jawab atas terjadinya ketidakcermatan di dalam laporan keuangan itu. Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berlawanan dalam situasi yang diuraikan seperti yang diatas. Disatu pihak, manajemen perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggung jawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar, sedangkan pihak luar perusahaan ingin memperoleh informasi yang andal dari manajemen perusahaan mengenai pertanggung jawaban dana yang mereka investasikan (Mulyadi, 2002: 1). Ada pendapat yang mengatakan bahwa independensi, pengetahuan, dan kompetensi adalah faktor-faktor yang mendasari tingkat kemampuan auditor
dalam melakukan pemeriksaan. Karena masih sedikit sekali penelitian yang dilakukan guna membuktikan pendapat tersebut mengakibatkan belum dapat dipastikannya kebenaran pendapat tersebut. Padahal kemampuan-kemampuan tersebut merupakan salah satu syarat mutlak yang harus ada pada diri seorang auditor guna membantu tugasnya melakukan pemeriksaan untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan yang telah dibuat oleh klien ( Rizky, 2009 ). Penyusunan informasi keuangan yang baik tentunya harus dilakukan oleh seluruh organisasi perangkat daerah secara keseluruhan. Namun pada kenyataannya posisi pengelola keuangan masih banyak dipegang oleh orang yang tidak memiliki kompetensi yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Alimbudiono dan Fidelis (2004) yang memberikan temuan empiris bahwa pegawai berlatar pendidikan akuntansi di subbagian akuntansi Pemerintah XYZ masih minim, job description nya belum jelas, dan pelatihan-pelatihan untuk menjamin fungsi akuntansi berjalan dengan baik belum dilaksanakan juga penelitian yang dilakukan oleh King dalam Effendi (2005) tentang penempatan pegawai negeri sipil (PNS) di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia menyimpulkan bahwa: penempatan PNS sering tidak sesuai dengan kapasitas pegawai yang bersangkutan. Selain itu Menpan (2006) menyebutkan bahwa, tingkat pendidikan birokrasi Negara Indonesia sebagian besar berpendidikan SLTA ke bawah dan rendahnya tingkat pendidikan ini sangat mempengaruhi kreatifitas dan inovasi dalam mengambil keputusan.
Selain itu terdapat beberapa hal yang dianggap kurang memperhatikan etika sebagai auditor, yatu : 1. Memberikan jasa lain pada klien yang diperiksa. 2. Menerima pemberian diluar fasilitas audit. 3. Menyuruh karyawan perusahaan mengirim data-data kekurangan ke kantor pemeriksa. 4. Menerbitkan laporan audit terlalu lama. 5. Melakukan audit secara terus menerus. 6. Mengeluarkan opini, yang seharusnya memberikan saran perbaikan atas kinerja perusahaan. Satu hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah ataupun organisasi dalam mengelola fungsi-fungsi manajemennya adalah, bagaimana mengelola sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja serta meningkatkan kualitas organisasi tersebut agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dukungan manajemen sangat diperlukan dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kompetensi staf. Dukungan manajemen disini berfungsi untuk mendorong atau menimbulkan rasa percaya diri bagi staf untuk dapat melaksanakan pekerjaan ataupun tanggung jawabnya dengan baik khususnya staf akuntansi dalam kaitannya dengan kualitas informasi keuangan daerah. Selain itu dukungan manajemen sangat diperlukan dalam kaitannya dengan melakukan berbagai fungsi diantaranya fungsi penentu arah, fungsi juru bicara, fungsi komunikator, fungsi integrator dan fungsi memberikan dukungan dan semangat kerja karyawan.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Kompetensi Dan Dukungan Manajemen Terhadap Percepatan Laporan Audit (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Rangga Kabupaten Subang) 1.2 Identifikasi Masalah Seperti yang sudah dijelaskan pada bab pendahuluan, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang akan menjadi pokok pembahasan skripsi ini, yaitu: 1. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap percepatan laporan audit pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Rangga Kabupaten Subang? 2. Bagaimana pengaruh dukungan manajemen terhadap percepatan laporan audit pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Rangga Kabupaten Subang? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tujuan Umum Mengetahui Pengaruh Kompetensi Dan Dukungan Manajemen Terhadap Percepatan Laporan Audit Di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Rangga Kabupaten Subang. b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi terhadap percepatan laporan audit. 2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh dukungan manajemen terhadap percepatan laporan audit. 3. Mengetahui ada tidaknya seberapa besar kompetensi terhadap percepatan laporan audit. 4. Mengetahui ada tidaknya seberapa besar pengaruh dukungan manajemen terhadap percepatan laporan audit. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini, penulis berharap bahwa hasil penelitian dapat berguna dan juga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik dari aspek ilmu maupun aspek praktis. 1.4.1 Aspek Pengembangan Ilmu Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan juga pengetahuan dalam bidang audit, serta arti penting penyelenggaraan fungsi dan komite audit terutama dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomis dalam suatu organisasi.
1.4.2 Pengembangan Praktis a. Bagi Penulis 1. Menambah wawasan serta memahami akan pentingnya memenuhi pencapaian kompetensi dalam bekerja. 2. Memberi sarana penulis untuk melatih kemampuan teknis dalam membandingkan ilmu pengetahuan teori dengan pelaksanaan yang sebenarnya. 3. Melatih penulis dalam membuat karya ilmiah serta menerapkan ilmu pengetahuan yang sebelumnya telah diperoleh di bangku kuliah. b. Bagi Organisasi yang Diteliti Hasil dari pada penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi untuk: 1) Upaya untuk melakukan pengembangan proses audit dalam rangka mendukung penyediaan pendidikan yang berkualitas. 2) Memberikan bukti empiris mengenai komitmen organisasi terhadap fungsi dan komite audit, yang nantinya dapat ditinjak lanjuti untuk kepentingan pengembangan organisasi. 3) Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan khususnya PDAM untuk mengadakan perbaikan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
c. Bagi Peneliti lain Penelitian ini dapat dijadikan pembanding bagi tulisan lain yang sama-sama membahas hal sejenis, dan dapat juga berguna bagi pihak yang hanya ingin tahu, maupun bagi mereka yang berminat menelaah hasil penelitian ini. 1.5 Metodologi Penelitian Dalam menulis skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu pengumpulan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti. Penelitian yang penulis lakukan merupakan studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu objek penelitian saja. 1.6 Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Data primer diperoleh dari kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada para responden yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. b. Data sekunder yang diperoleh dengan cara melakukan studi kepustakaan (library research), yaitu penelitian dilakukan dengan cara penelahaan
terhadap literatur-literatur baik dari buku-buku ekonomi maupun jurnal-jurnal ilmiah yang dimaksudkan untuk mendukung kebenaran data primer. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Guna memperoleh data yang objektif sebagaimana yang diperlukan dalam menvusun skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Rangga Kabupaten Subang. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2013.