BAB I PENDAHULUAN. Pudjiwati (1985 : 28 ) menyatakan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Sejarah pembangunan di wilayah pedesaan di Indonesia memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

I. PENDAHULUAN. dalam keluarga dibanding pria. Wanita di mana-mana mencurahkan tenaganya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa antara lain ditentukan oleh

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA

Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. akses, bersifat privat dan tergantung kepada pihak lain (laki-laki). Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Abstrak. Kata kunci: perempuan, bekerja, sektor publik, adat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada umumnya yang bertanggungjawab dalam pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Nilai sosial budaya dan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ( kekuatan posisi tawar (Bargaining Power) yang sejajar dengan pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sudah jadi kodrat alam bahwa manusia sejak dilahirkan ke dunia selalu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. gagasan anti poligami (Lucia Juningsih, 2012: 2-3). keterbelakangan dan tuntutan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maha Esa kepada setiap makhluknya. Kelahiran, perkawinan, serta kematian

sosial kaitannya dengan individu lain dalam masyarakat. Manusia sebagai masyarakat tersebut. Layaknya peribahasa di mana bumi dipijak, di situ

Masalah ketenagakerjaan di negara berkembang khususnya Indonesia yang jumlah penduduknya banyak sangatlah kompleks. Hal tersebut dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pihak laki-laki. Ideologi Patriakat tumbuh subur dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan bagian yang peranannya sangat penting di. masyarakat untuk menumbuh kembangkan proses pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, generasi muda khususnya remaja, telah diberikan berbagai disiplin ilmu sebagai persiapan

PENDAHULUAN Latar Belakang

GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST

Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ).

BAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan

2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan serta dididik sampai menjadi dewasa. Kewajiban suami selain menafkahi ekonomi keluarga, juga diharapkan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga karena setiap manusia besar dan dididik di dalamnya. Tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Orde Baru jatuh dikarenakan reformasi maka istilah Good

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian

I. PENDAHULUAN. nasional dan dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah sekelompok individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan dan sebagai syarat terbentuknya suatu keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan baik fisik maupun mental untuk mencapai pemenuhan hak-hak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Urbanisasi merupakan salah satu gejala yang banyak menarik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berharga bagi setiap bangsa. Penduduk dengan demikian menjadi modal

PENGARUSUTAMAAN GENDER DI INDONESIA

PEREMPUAN DALAM BIROKRASI Hambatan Kepemimpinan Perempuan dalam Birokrasi Pemerintah Provinsi DIY

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesawaran

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam sektor bisnis adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pembangunan pedesaan sangat diperlukan untuk Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran, perkawinan serta kematian merupakan suatu estafet kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab utama atas sosialisasi anak anaknya dan pemenuhan kebutuhan pokok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang melangkah maju kezaman baru seperti zaman kita antara lain mengalami masa emansipasi perempuan, yaitu usaha untuk melepaskan diri dari peranan perempuan yang terbatas dari sistem kekerabatan untuk mendapatkan status baru, sesuai dengan zaman baru, dalam keluarga dan dalam masyarakat besar. Perubahan pada sistem perekonomian dalam masyarakat tersebut membawa perubahan pada alokasi ekonomi keluarga.dalamhal ini perempuan berubah karena peranan perempuan dalam bidang ekonomi berubah pula. ( Sujarwati: 1 ) Pudjiwati (1985 : 28 ) menyatakan sebagai berikut : Partisipasi perempuan dalam dunia kerja, telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan keluarga, khususnya bidang ekonomi, angka perempuan pekerja di indonesia dan juga di negara lain masih akan terus meningkat, karena beberapa faktor seperti meningkatnya kesempatan belajar bagi wanita, keberhasilan program keluarga berencana, banyaknya tempat penitipan anak dan kemajuan teknologi yang memungkinkan wanita dapat menghandel masalah keluarga dan masalah kerja sekaligus. Peningkatan partisipasi kerja tersebut bukan hanya mempengaruhi kontelasi pasar kerja, akan tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan perempuan itu sendiri dan hjgkesejahteraan keluarga nya. Perempuan yanghg bekerja akan menambah penghasilan 1

keluarga, yang secara otomatis mampu meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan seluruh anggota sangat membantu. Keadaan yang demikian membuat para perempuan memiliki dua peran sekaligus, yakni peran domestik yang bertugas mengurus rumah tangga dan peran publik yang bertugas di luar rumah atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga. Bagi keluarga kelas bawah keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat membantu.seperti halnya Durkheim yang membicarakan perempuan dalam dua konteks yang sempit. Pertama, dalam konteks positif perkawinan dan keluarga. Kedua, dalam konteks negatif bunuh diri/ perceraian. Di dalam keluarga, perempuan kehilangan otoritas terhadap laki laki, dalam arti laki laki yang memegang otoritas karena keluarga membutuhkan seorang Pemimpin. Otoritas ini meliputi kontrol atas sumber sumber ekonomi dan pembagian kerja secara seksual di dalam keluarga yang menurunkan derajat perempuan menjadi interior, anak buah serta peran peran sosial yang berlandaskan pada perbedaan inheren dalam kemampuan dan moralitas sosial (Jane, 1996 : 7 ). Pada dasarnya bagi perempuan indonesia, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah tertinggal dan berekonomi miskin peran ganda bukanlah suatu hal yang baru. Para perempuan, khususnya para keluarga miskin tidak terlalu memperdulikan pekerjaan apa yang akan mereka kerjakan. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani yang secara gaji tidak terlalu mencukupi kebutuhan keluarga mereka sehari hari seperti bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang upah nya kecil dan pengasuh anak dengan upah yang minimum. 2

Di Nagori Purwosari Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun ini juga tidak sedikit para perempuan yang bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya. Sebagian dari mereka bekerja sebagai petani. Dan ada juga sebagai wirausaha.selain untuk kebutuhan rumah tangga perempuan di nagori purwosari bekerja untuya sekolah anak nya, karena pendidikan itu sangat penting. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak bias dipisahkan dari kehidupan.pendidikan bagi umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia (dalam hal ini keluarga petani) dapat hidup berkembang sejalan aspirasi (citacita) untuk maju, sejahtera dan bahagia. Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup, salah satu fungsi sosial, sebagai bimbingan, dan sebagai sarana pertumbuhan yang mempersiapkan diri membentuk disiplin hidup. Dari hasil observasi di lapangan yang dilakukan oleh peneliti di Nagori Purwosari Kecamatan Pematang Bandar Kab. Simalungun. Berdasarkan uraian tersebut, dalam hal ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Sejarah Peran Petani Perempuan Terhadap Pendidikan Anak di Purwosari Kecamatan Pematang Bandar Kab. Simalungun Tahun 2016. 3

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang terbentuknya Petani Perempuan di Kec.Pematang Bandar, Kab.Simalungun tersebut? 2. Adakah pengaruh petani perempuan dalam mensejahterakan rumah tangganya di Kec.Pematang Bandar, Kab.Simalungun tersebut? 3. Bagaimanakah cara petani perempuan membagi waktu dalam bekerja dan mengurus rumah tangganya? 1.3 Pembatasan Masalah Dari identifikasi yang telah diuraikan, maka pembatasan masalahnya adalah : Sejarah Peran Petani Perempuan Terhadap Pendidikan Anak di Purwosari Kec.Pematang Bandar, Kab. Simalungun Tahun 2016 1.4 Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah Sejarah Peran Petani Perempuan di Purwosari Kec.Pematang Bandar, Kab.Simalungun? 2. Bagaimanakah Peran Petani Perempuan Terhadap Pendidikan anak di Purwosari Kec.Pematang Bandar, Kab.Simalungun? 4

1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Sejarah Peran Petani Perempuan dalam Pengaruh Ekonomi Keluarga di Purwosari Kec.Pematang Bandar, Kab.Simalungun. 2. Untuk mengetahui Sejarah Peran Petani Perempuan Terhadap Pendidikan Anak di Purwosari Kec.Pematang Bandar, Kab.Simalungun. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Secara Praktis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pihak-pihak yang terkait langsung dalam hal ini Peran Petani Perempuan terhadap pendidikan anak. 2. Secara Akademis bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan kemampuan berfikir serta kemampuan menganalisis setiap persoalan yang berhubungan dengan peran petani perempuan terhadap pendidikan anak. 3. Secara Teoritis, sebagai bahan acuan dalam memperkaya referensi khususnya tentang Sejarah Peran Petani Perempuan di Purwosari Kecamatan Pematang Bandar Kab. Simalungun Tahun 2016. 5