POTENSI NYAMUK Aeries albopictus (DLE'TERA : CULICIDAE) SEBAGAI VEKTOR DirojiZaria inzmitis (NEMATODA : FILARIIDAE) PADA ANJING HAMNY B01497046 PAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2001
RINGKASAN Hamny. Potensi Nyamuk Aedes albopicrzis (Diptera : Culicidae) Sebagai Vektor Dirofilaria inl~nitis (Nenlatoda : Filariidae) Pada Anjing. (Di bawah bimbingan Upik Kesumalvati Hadi dan T. Fadrial Karmil). Dirofilaria i~nnli/is (Nematoda : Filariidae) merupakan penyebab penyakit cacing jantung pada anjing dan hewan peka lainnya. Caciny ini memerlukan nya~nuk sebagai tempat untuk melanjutkan siklus hidupnya sanlpai mencapai stadium infektif (L3) dan sekaligus sebagai vektor penyakit dirofilariasis. Salah satu jenis nyamuk yang dapat berperan sebagai vektor adalah Aedes albopicttis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat gigit Ae. albopicrus adalah 48.9% (pada anjing reservoar dengall angka mikroiilaremia 42.000/m1) dan 62.3% (pada anjing reservoar denpan angka mikrofilarernia 16.100/1111). Tingkat ~llortaliras nyamuk adalah 42% (42.000/ml) dan 52.8% (16.100lml). Indeks efisiensi vektor (perbandingan antara jumlah larva infektif dengan mikrofilaria di dalam tubuh nyamuk) adalah 7.46%. Perkembangan mikrofilaria menjadi larva infektif (L3) terjadi dalam waktu 10-15 hari. ABSTRACT Dirofilaria i~n~nifis fi~en7atodrr : Filariidae) is a causcrrh~e age171 of ccrnine 17ear11.1,or1n m7d orher stisceptible rir~imals. This species needs a ~nosquiro as ri host,for conrinzfing its /!fe CJJC/C lo become infecrii~e slage (L3) or lo beco~ne a 1x?cfor. One of rhe ~nosquito vecror is Aedes albopictlts. This srudj) sholi~ed tliar the hiring preference ofae. albopictus iijere 48,9% (a reserijoir dog with a ~nicrofilarial densio~ of 42.000/1771) and 62.3% (a reseriloir dog 11,i//7 N n?icrofilnrio/ densip of 16.100/n7l). The morfaiip rates of r71osqui/oes w ~ e 42% (42.000/1i?l) and j2,8% (16.100/1711). The l~ector efficiencj~ index (conlyarison betl,l~ee nunlber of infective stage with nulnber of nticrofiluriae in n~osqziiloes bob) 11'~s 7.46%. T17e del~elop~nent duration of n~icrofilariae to becott7e infecfh~e stage (L3) II~NS beh~~een 10 lo 13 days.
POTENSI NYAiMUK Aedes albopictus (DIPTERA : CULICIDAE) SEBAGAI VEKTOR Dirojiiaria imnlitis (NEMATODA : FILARIIDAE) PADA ANJING Oleh : HAMNY B01497046 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelnr Sarjma Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2001
Nama NRP : Potensi Nyamuk Aedes albopictzrs (Diptera : Culicidae) Sebagai Vektor Dirofilaria immitis (Nematoda : Filariidae) Pada Anjing. : Hamny Menyetujui, Dr. drh. Uuik Kesumawati Hadi. MS Pembimbing I Mengetahui, Plh. Pembantu Dekan I Dr. drh Srihadi Asungprivono NIP. 131 664 403 Tanggal Lulus
Penulis lahir di Banda Aceh, Daerah Istimewa Aceh dari Ayahanda Sofyan Muchtar dan Ibunda Nursyidah Ibrahim. Pada tahun 1991 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD YK Bhayangkari Banda Aceh, kemudian pada tahun 1994 menyelesaikan pendidikan menengah di SMPN 1 Banda Aceh dan tahun 1997 menyelesaikan pendidikan lanjutan atas di SMAN 1 Banda Aceh. Penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada tahun 1997 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk PB (USMI). Dan setahun kemudian tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Beberapa daerah yang positif terhadap penyakit dirofilariasis antara lain Aceh dan Bali (Karmil, 1996). Peningkatan populasi nyamuk Aedes albopictus sebagai vektor di suatu daerah akan meningkatkan tingkat infeksi inang terhadap Dirofilaria immitis. Kepadatan jumlah mikrofilaria dan larva dalam tubuh nyamuk juga ikut mempengaruhi frekuensi kejadian penyakit yaitu semakin padat atau banyak mikrofilaria dan larva dalam tubuh nyamuk semakin tinggi tingkat penularan kepada inang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi nyamuk Aedes albopictus sebagai vektor penyakit cacing jantung (Canine Heartworm Disease) pada anjing. 2
Tabel 1. Perbedaan morfologis dan ciri-ciri dari D.immitis dan Dipetalonema reconditum yan~ ditemukan eada anlin~ di USA Karakteristik D.immilis Dipetalonema reconditulil...,..... Mikrofilaria : -Bentuk badan -Panjang badan -Lebar badan -Bentuk ujung depan -Bentuk ekor -Pertumbuhan dalam : Lalat Anopheles quadrimaculatus -Pergerakan Cacing dewasa -Panjang betina -Panjangjantan -Habitat Biasanya lurns 295-325 JlllI 5-7,5 JlllI Runcing Lurus Tidak sempuma Sempuma Dari sisi ke sisi 25-30 em 15-20 em Ventrikel kanan pulmonalis Sumber : Whitlock, 1960; Soulsby, 1982 Kurva (melengkung) 250-288 JlllI 4.5-5,5!lin Tumpul Kurva atau berkait Sempuma Tidak sempuma Ke depan 3,0-3,2 em 1,7 em dan arteri Daerah subkutan di seluruh tubuli Larva stadium pertama terbentuk pada 24 jam setelah nyamuk terinfeksi mikrofilaria. Pada hari keempat setelah infeksi, larva telah berubah menjadi 11 yang dikenal dengan nama sausage stage (sosis) dengan panjang larva 220-240 11m dan diameter 20-25 11m, sedangkan pertumbuhan dari mikrofilaria sampai terbentuk 13 memerlukan waktu 15-17 hari untuk daerah subtropis dan 8-10 hari untuk daerah tropis (Karmil, 1996). Cacing dewasa D. immitis berbentuk bulat, langsing dan berwarna putih (Gambar I). Cacing jantan memiliki panjang tubuh sekitar 120-200 mm dengan diameter 0,7-0,9 mm, sedangkan cacing betina memiliki panjang tubuh 250-310 mm dengan diameter 1,0-1,3 mm. Ujung posterior cacing jantan dewasa memiliki spiral spikulum yang langsing dan terdiri atas spikulum kiri dengan panjang 300-375 11m 5