BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

Strategi Komunikasi Publik Jelas, Akurat dan Terpercaya Johan Budi SP Staf Khusus/ Juru Bicara Presiden

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

Publik Eksternal. Pertemuan 8-9

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

Strategi Komunikasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan Johan Budi SP Staf Khusus/ Juru Bicara Presiden

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

Analisis Isi Media Judul: MCA No.33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, peran dan fungsi Public Relations (PR) mulai disadari

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. suatu barang yang cukup signifikan antar pelaku usaha, praktik monopoli atau

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

2016, No Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi tentang Audit Penyadapan Informasi yang Sah (Lawful Interception) pada Komisi Pemberantasan Ko

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. adalah masyarakat luas, bukan segmen terbatas atau public tertentu.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

Menjadi Humas yang Bernas

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah Kementerian Sekretariat Negara

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna

BAB I PENDAHULUAN. salah pengertian dalam penyampaian komunikasi tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Memasuki era keterbukaan informasi yang diiringi dengan pesatnya

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Suatu perusahaan akan menjadi maju bila didalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang Public Relations menjadi sangat penting bagi

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

Komite Advokasi Nasional & Daerah

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document

PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

COVER MAGANG. Judul. Logo UMS. Nama Mahasiswa NIM. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan Informatika

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

Peran Humas di Era Digitalisasi Informasi. Yuyuk Andriati Iskak Kepala Bagian PIKP, Biro Humas KPK

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

SAMBUTAN KEPALA DINAS KOMINFO PROVINSI JAWA TIMUR PADA SEMINAR PERS SE-JAWA TIMUR TAHUN 2015

Standard Operating Procedure INFO PUBLIK

-1- BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN sampai dengan Desember peneliti untuk melakukan pengumpulan data.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan pemberantasan korupsi secara profesional, intensif, dan berkesinambungan. KPK merupakan lembaga negara yang bersifat independen yang artinya dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. Transparansi menjadi salah satu tolak ukur dari suatu penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Masyarakat berhak mengetahui informasi apapun dari pembuat dan pelaku kebijakan, tidak terkecuali KPK, sebagai salah satu lembaga penegak hukum yang menjalankan peran kehumasannya memanfaatkan media massa sebagai jembatan penyampaian informasi ke publik. Dalam wawancara awal dengan perwakilan dari Biro Humas KPK, diketahui bahwa media massa sebagai mitra strategis KPK dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) memiliki peran sentral sebagaimana tiga fungsi utamanya, yakni fungsi informasi, fungsi edukasi dan fungsi kontrol. Karenanya, pembinaan hubungan dengan media massa menjadi aspek penting bagi KPK. Melalui media, kewajiban KPK untuk memberikan informasi dan data berkaitan dengan upaya dan kinerja pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK sebagaimana amanat UU No 30 tahun 2002, dapat dikomunikasikan dengan baik 13

kepada segenap masyarakat. Pembinaan hubungan dengan media, dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan dan forum. KPK telah memanfaatkan berbagai kegiatan dan forum dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi, seperti di antaranya pemberian keterangan pers, media visit, diskusi media, konferensi pers dan penyebaran rilis. Melalui kegiatankegiatan tersebut aspek informasi dan narasumber kredibel yang mutlak dibutuhkan dalam menyusun berita oleh media, dapat dipenuhi. Namun, hubungan baik yang harus terus dibina dengan media sebagai mitra tidak hanya melalui forum-forum resmi. Misalnya melalui kegiatan santai seperti kegiatan outbond dengan suasana dan lingkungan yang berbeda dari keseharian di kantor dapat memberikan efek dan manfaat bagi kedekatan dengan insan media dalam membangun hubungan yang lebih harmonis. Selain itu, kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga dukungan media terhadap upaya-upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK melalui acara diskusi atau pemberian materi oleh narasumber KPK. Pada salah satu kegiatan Diskusi Media yang diadakan di Gedung KPK, 19 April lalu, salah satu wartawan media cetak berpendapat bahwa kegiatan media relations yang dilakukan oleh KPK untuk mengembangkan hubungan baik dengan wartawan sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Hal ini disebabkan karena sifat berita yang ada di KPK cenderung selalu menarik dan menjual. Ia berpendapat, bahwa tanpa adanya kegiatan media relations pun, wartawan akan selalu menantikan dan mencari berita tentang lembaga ini. 14

Menurut penelitian awal yang telah dilakukan, pihak yang diberikan wewenang untuk berbicara kepada media massa dan menyampaikan informasi mengenai situasi KPK terkini adalah ke lima pimpinan dan satu juru bicara. Juru bicara rutin menyampaikan informasi terbaru mengenai kegiatan penindakan dan pencegahan korupsi yang dilakukan oleh KPK. Kegiatan media relations yang dilakukan pun cukup beragam dan rutin dilakukan untuk memberikan asupan informasi kepada media massa sehingga hubungan baik senantiasa terjalin. Namun, hal yang kemudian menjadi perhatian adalah ketika pada Februari 2015 terdapat tiga kursi kosong pada pucuk pimpinan KPK (dua pimpinan mengundurkan diri dan satu pimpinan telah selesai masa jabatan). Kemudian Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menunjuk tiga orang pelaksana tugas (Plt) pimpinan untuk mengisi kekosongan pimpinan di KPK, salah satunya diisi oleh Johan Budi, yang awalnya menjabat sebagai Deputi Pencegahan dan Juru bicara KPK. Tentunya hal ini membuat posisi juru bicara menjadi kosong dan mengakibatkan asupan informasi kepada media massa menjadi berkurang. Secara tidak langsung, hubungan yang telah dibina baik dengan pihak media massa menjadi berubah dikarenakan sulitnya media massa mendapatkan informasi situasi terkini KPK. Hubungan Masyarakat (Public Relations atau humas) saat ini sudah semakin berkembang, karena semakin banyak perusahaan maupun institusi pemerintah yang menempatkan keberadaan humas dalam struktur organisasinya. Eksistensi sebuah organisasi akan sangat tergantung pada humas dalam menciptakan citra positif dan pengertian antara organisasi dan publiknya, karena 15

ketika pengertian tersebut dicapai, maka apa yang menjadi tujuan organisasi akan dapat dicapai secara optimal. Humas diharapkan dapat mengambil dan merencanakan tindakan-tindakan dalam upaya mempertahankan dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakat. Institusi pemerintah senantiasa mengharapkan institusi berjalan sesuai dengan rencana awal, sesuai dengan visi dan misi yang dibentuk oleh institusi tersebut. Salah satu peran humas adalah bekerja dengan media, dengan pemahaman dasar tentang hubungan yang kompleks antara praktisi humas dengan wartawan. Salah satu diantaranya adalah pengelolaan isu publik melalui media massa. Kedua mitra ini mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling membutuhkan. Media membutuhkan informasi dari humas untuk disampaikan kepada publik mengenai kinerja, hasil kerja, program serta kebijakan yang dimiliki institusi. Melalui peran humas yang mendistribusikan informasi melalui media massa, kemudian publik akan mengetahui informasi terkait kinerja, hasil kerja, program, serta kebijakan yang dimiliki organisasi. Dengan demikian media diharapkan dapat menyampaikan kepada masyarakat. Lainnya, dalam menjalankan kegiatan media relations, salah satu tugas yang harus dikerjakan adalah menjalin hubungan baik dengan wartawan, yang merupakan bagian penting dari organisasi media. Namun, mengingat media tidak dapat disederhanakan hanya sebatas wartawan belaka, maka menjalin hubungan baik dengan organisasi media, asosiasi profesi wartawan, atau asosiasi media, juga tak kalah pentingnya. Disinilah humas menjalankan peran media relations sebagai sarana penyambung lidah penyampaian informasi kepada masyarakat. 16

Berdasarkan hal yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk mencermati lebih jauh tentang pentingnya posisi media dalam program dan kegiatan di KPK. Selanjutnya, penelitian ini ditujukan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana aktivitas KPK dalam menjalankan media relations dalam kaitannya dengan mengembangkan hubungan baik dengan wartawan, serta pada akhirnya mengkaji apakah aktivitas humas dimaksud telah sesuai dengan konsep kehumasan yang berlaku atau tidak. 1.2. Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus pada, bagaimana aktivitas media relations Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mengembangkan hubungan dengan wartawan? 1.3. Identifikasi dan Rumusan Masalah Karena pentingnya media dalam siklus kehidupan instansi pemerintah seperti KPK, maka KPK harus mampu mewujudkan hubungan yang harmonis dengan media. Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan untuk menjaga dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pihak media adalah dengan menjalankan aktivitas media relations. Ada sejumlah prinsip umum yang perlu diperhatikan oleh setiap praktisi humas dalam menciptakan dan membina hubungan pers yang baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut 1 : 1 Frank Jeffkins, Public Relations edisi ke- 5 (Erlangga 2002) Hal 116 17

1. Memahami dan melayani media. 2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya. 3. Menyediakan salinan yang baik 4. Bekerjasama dalam penyediaan materi. 5. Menyediakan fasilitas verifikasi. 6. Membangun hubungan personal yang kokoh. Informasi pemberitaan mengenai KPK bisa dibilang tidak sedikit. Dari sisi eksternal, bahkan KPK dianugrahi penghargaan Media Relations Awards & Summit 2016 sebagai media exposure terbanyak di tahun 2015. Dari sinilah peneliti bergerak untuk meneliti lebih dalam, apa saja aktivitas media relations yang dilakukan oleh KPK, apakah sudah memenuhi membina hubungan pers yang baik serta bagaimana upaya KPK dalam mengatasi hambatan yang yang muncul dari kegiatankegiatan tersebut. 1.4. Tujuan Penelitian Mengetahui aktivitas media relations Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mengembangkan hubungan dengan wartawan. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan Ilmu Komunikasi b. Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan tentang Public Relations dan kegiatannya. 18

2. Manfaat Praktis a. Memberi wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam menerapkan teori ke dalam praktek sebenarnya. b. Sebagai kontribusi bagi Biro Humas KPK untuk dapat lebih meningkatkan aktivitas Public Relations-nya. 3. Manfaat Sosial Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memahami bagaimana upaya yang dilakukan oleh KPK dalam membina hubungan baik dengan pihak media massa. 19