MODUL KEWIRAUSAHAAN (3 SKS) Oleh: Dadan Anugrah, M.Si POKOK BAHASAN : KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERSAINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan dan memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan.

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Genap 2104/2015. EMA503 - Manajemen Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan sehingga secara

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era yang mengglobalisasi ini persaingan menjadi semakin. semarak dan meningkat khususnya dalam dunia bisnis.

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Nila Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. manajemen mutu terpadu seperti Total Quality Management (TQM) agar dapat

PENGARUH TATA LETAK PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET ALFAMART A. YANI WONOGIRI TAHUN 2009/2010

Quality Management. D Rizal Riadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, pemberlakuan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. adalah meningkatnya kinerja perusahaan yang dapat diukur dari peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

Pengertian Kepuasan Konsumen

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR

PENGARUH KUALITAS PRODUK FRUTANG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TANG MAS TBK. Indra Jaya Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGANTAR BISNIS MKK.2.08

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, membuat perusahaan penyedia alat telekomuniasi (handphone)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis di semua sektor menjadi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB II LANDASAN TEORI. Pembahasan kinerja dengan konsep balanced scorecard telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pelanggan. Para penyedia produk berupaya memenangkan. persaingan dari para kompetitornya dengan mengimplementasikan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memelihara dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi informasi dan. komunikasi telah membawa dan akan terus membawa perubahan yang sangat

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. pasar menempatkan konsumennya sebagai perhatian utama dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi semakin meningkat, baik di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

PENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PELANGGAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pertumbuhan dan perekonomian serta teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini bisnis jasa pengiriman barang merupakan salah

Kewirausahaan. Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

Pengantar Bisnis. Dosen : Agus Arijanto,SE,MM. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dalam era

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini pertama-tama bertujuan untuk mengetahui pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tantangan globalisasi yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : Ilmu Komputer PROGRAM STUDI : Sistem Informasi

Transkripsi:

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 10 MODUL (3 SKS) Oleh: POKOK BAHASAN : KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERSAINGAN DESKRIPSI Materi perkuliahan ini akan memberikan gambaran mengenai pentingnya kualitas dan produktivitas dalam persaingan kewirausahaan. Perhatian usaha dalam kondisi persaingan yang semakin kuat saat ini, telah banyak terpusat pada kualitas dan produksi serta efisien untuk meningkatkan produktivitas. Peningkatan kualitas dan produktifitas mempunyai efek jangka pajang pada sukses perusahaan. TUJUAN INTRUKSIONAL Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang arti kualitas dengan produktivitas, tantangan kualitas dan produktivitas, menjelaskan konsep dan alat-alat TQM (Total Quality Management) serta bagaimana kualitas dan produktivitas menjadi alat untuk bersaing dalam bisnis (wirausaha) saat ini. KEPUSTAKAAN 1. Thomas W Zimmerer & Norman M. Scarborough, Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, 2004, PT Indeks, Jakarta. 2. Griffin, W Ricky dan Ronald J Ebert, Business, 1996, Prentice Hall Inc 3. Jeff Madura, Pengantar Bisnis, 2001, Salemba Empat 4..Gugup Kismono, Pengantar Bisnis, 2001, BPFE Yogyakarta.

Bagian 10 KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERSAINGAN A. PENGANTAR Kualitas merupakan standar umum, yang masuk akal bagi siapapun, dimanapun dia berada. Kualitas dapat mengikat dan membentuk suatu inti nilai-nilai korporasi di seluruh dunia (Franzis Lorentz) Persaingan yang ketat yang kadangkala menghalalkan segala cara sudah menjadi bagian dari bisnis,paling tidak itulah yang serigkali terjadi. Seiring dengan tuntutan konsumen yang semakin kritis, setiap pengusaha atau perusahaan memiliki cara-cara tertentu dalam memenagkan persaingan bisnis. Dua di antara beberapa cara memenangkan persangan yaitu dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Pada ranah ini, telah terjadi pergesran paradigma persaingan ke arah yang lebih positif, dimana persaingan tidak lagi dilakukan secara membabi buta melainkan dengan cara-cara yang rasional dan bermoral. Logikanya sederhana, barang atau jasa yang berkuaitas tinggi senantiasa dicari konsumen, sedangkan barang atau jasa yang kualitasnya rendah pelan namun pasti akan ditinggkan oleh konsumen. Konsumen acapkali berpikiran lebih baik membeli barang atau jasa yang berkualitas meskipun sedikit mahal harganya, daripada membeli barang atau jasa yang tidak berkualitas meskipun murah harganya. Di sisi lain, persaingan dalam uasaha (bisnis) terkait dengan produktivitas. Produktivitas yang tinggi meniscayakan menghasilkan barang atau jasa lebih banyak sehingga mampu memenangkan persaingan. Produktivitas juga seringkali berbanding lurus dengan efisiensi. Semakin produktif dan efisien suatu lembaga usaha, maka semakin kuat dalam memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahan sejenis. Untuk usaha kecil, mungkin persaingannya relatif agak terbatas, masih dalam skala kedaerahan atau nasional. Tapi coba bayangkan, perusahaan besar harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari mancanegara yang sudah barang tentu memiliki sejumlah keunggulan. Ketahanan suatu bisnis akan

bertumpu pada keunggulan tersebut, di samping sekali lagi terkait dengan kualitas dan produktivitas perusahaan. Pada mulanya, persaingan dalam dunia usaha berada pada level komparatif (ketersediaan bahan baku yang melimpah). Namun saat ini hal itu mulai bergeser ke level kompetitif, yaitu dengan menekankan kepada inovasi, mutu atau kualitas produk yang ditawarkan. Hal ini dapat dimengerti sepenuhnya, sebab inovasi akan memberikan keunggulan terus menerus tanpa bergantung kepada ketersediaan bahan baku yang ada batasnya (habis). B TANTANGAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS Kualitas dari sudut pandang konsumen merupakan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dapat diberikan oleh barang dan jasa kepada konsumen. Dari sudut pandang perusahaan kualitas merupakan tingkat dimana produk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan harapan dan keinginan konsumen. Dengan demikian kualitas berarti menciptakan kemampuan untuk menggunakan menawarkan bentuk-bentuk yang dinginkan oleh konsumen. Manfaat yang didapat dari mengejar produk, jasa dan proses berkualitas tidak hanya dalam bentuk semakin sedikitnya kerusakan, tetapi juga semakin rendahnya biaya, semakin tingginya produktifitas, pengurangan waktu daur, semakin besarnya pangsa pasar, meningkatnya kepuasan pelanggan, dan semakin tinggi tingkat kepemilikan pelanggan. Menurut W. Edward Deming, salah satu bapak pendiri gerakan kualitas modern, selalu menyatakan bahwa menghasilkan kualitas yang lebih rendah lebih mahal daripada menghasilkan kualitas yang lebih tinggi. Kualitas dalam kewirausahaan atau dunia usaha secara umum berhubungan dengan kualitas pada produk harga, ditribusi atau kemudahan produk diperoleh konsumen dan kualitas bagi masyarakat dan lingkungan. Dalam melakukan penilaian kualitas produk, konsumen akan mempertimbangkan berbagai dimensi kualitas sebagai berikut : 1. Performance atau kinerja, yaitu karakteristik pengoperasian produk yang utama (kejelasan gambar dan kejernihan suara TV Sony) 2. Features, karakterisitk tambahan bagi produk (service purna jual)

3. Reliability, konsistensi prestasi produk selama periode tertentu (daya tahan lampu philips periode satu tahun) 4. Conformance, kemampuan produk memenuhi standar tertentu (Komputer PB cocok menggunakan software IBM) 5. Durability, tingkat keawetan produk (penggunaan lebih lam dibanding pesaing) 6. Servicebility, kemudahan produk direparasi (ketersediaan suku cadang) 7. Aesthetics, dimensi keindahan, rasa, bau. 8. Perceived quality, image kualitas yang diciptakan melalui pemasaran. (brand name dan reputasi). Untuk membuat keputusan membeli suatu produk konsumen akan membandingkan dimensi-dimensi kualitas tersebut, artinya keberhasilan bisnis ditentukan oleh kemampuan perusahaan memberikan berbagai dimensi kualitas yang sesuai harapan konsumen. Meskipun demikian pentingnya kualitas tidak dapat terlalu ditekankan. Produktivitas sebagai suatu ukuran kinerja ekonomi; yaitu membandingkan jumlah yang perusahaan produksi dengan sumber-sumber yang digunakan untuk memproduksinya, telah menjadi bagian yang penting pula untuk mendapat perhatian dari perusahaan. Semakin banyak perusahaan dapat memproduksi dengan menggunakan semakin sedikit sumber-sumber daya, semakin besar tingkat produktivitasnya. Ini berarti semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh orang-orang yang memiliki kepentingan (konsumen, pemegang saham dan karyawan). Konsumen akan memperoleh harga yang relatif rendah, pemegang saham akan memperoleh tambahan keuntungan dari setiap unit produk yang terjual dan karyawan akan memperoleh tambahan penghasilan. Demikian juga bila perusahaan hanya lebih menekankan pada kepentingan produktivitas, hanya akan membuat perusahaan menjadi kalah bersaing ketika pesaing memperhatikan arti pentingnya kualitas dan produktivitas secara berimbang. Produktivitas yang tinggi dengan tingkat kualitas yang terus menerus diperbaiki adalah kunci keberhasilan perusahaan.

C. MENGUKUR PRODUKTIVITAS Produktivitas memiliki kaitan yang saling berhubungan antara produktivitas domestik dengan produktivitas internasional di semua negara. Era globalisasi menuntut perhatian yang penting terhadap produktivitas sektor bisnis di dalam negeri untuk bisa mendorong produktivitas di tingkat internasional. Keberhasilan suatu negara mendorong produktivitas yang minimal menyamai produktivitas negara pesaingnya, berarti akan menaikkan standar hidup masyarakat negara yang bersangkutan. Produktivitas yang tinggi memberikan tingkat persaingan kepada suatu negara karena biaya produksi menjadi lebih rendah dibanding dengan negaranegara dengan tingkat produktivitas dibawah pesaing. Dengan demikian perusahaan di negara dengan produktivitas tinggi dapat memilih untuk menawarkan produk pada harga yang lebih rendah atau membuat laba yang lebih besar pada setiap unit yang terjual. Memahami pengukuran produktivitas perlu untuk mengetahui tingkat produktivitas yang telah dicapai dan yang harus ditingkatkan. Tingkat produksi menunjukkan nilai moneter dari barang dan jasa relatif terhadap sumber daya yang digunakan untuk memproduksinya. Tingkat pertumbuhan produktivitas merupakan peningkatan keluaran tahunan suatu negara dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa ukuran produktivitas yang sering digunakan adalah sebagai berikut: 1. Ukuran Produktivitas Total dan Parsial. Ukuran produktivitas total merupakan ukuran produktivitas yang mempertimbangkan seluruh jenis sumber daya masukan-tenaga kerja, modal, bahan produksi, energi dan jasa bisnis yang dibeli. PTF = O/5M ; PTF=Produktivitas Total Faktor, O = Output. Ukuran produktivitas parsial merupakan ukuran produktivitas yang mempertimbangkan hanya sumber daya tertentu saja. PP = O/F tertentu ; PP=Produktivitas Parsial. 2. Ukuran Produktivitas Tenaga Kerja.