Gambar 1. Ilustrasi Cloud Computing

dokumen-dokumen yang mirip
Tren Cloud Computing

Mengenal Cloud Computing

Journal of Information System & Technology

Pengantar Cloud Computing

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

Cloud Computing Windows Azure

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

Komputasi Awan (Cloud Computing)

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

CLOUD COMPUTING, TEKNOLOGI KOMPUTASI MASA DEPAN

Cloud Computing Perangkat Lunak Cloud Computing

BAB 2 LANDASAN TEORI

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

Definisi Cloud Computing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

PENERAPAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SISWA

Oleh: Moh. Idris Mar atul Karimah

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

INTRO TO CLOUD COMPUTING

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB EYEOS DI UNIVERSITAS MUSI RAWAS

TOPIK. Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change

MAKALAH CLOUD KOMPUTING. Disusun Oleh : Villy Thias. Semester 4 POLITEKNIK PAJAJARAN TEKNIK KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile

BAB III LANDASAN TEORI. menjadi sebuah utilitas umum. Cloud computing yang terdapat sekarang

Miyarso Dwi Ajie Otomasi Perpustakaan Pertemuan #7

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012

2012 Pengantar Cloud Computing

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Sistem Terdistribusi. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Kusuma Wardani

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

Analisis dan Perancangan Infrastruktur Jaringan Cloud Computing. Pada PT Indonusa System Integrator Prima. Anthonius Bernadh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH. Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

M. Choirul Amri

IMPLEMENTASI SISTEM KOMPUTASI AWAN PRIVATE BERBASIS OPENNEBULA BERKEMAMPUAN LIVE MIGRATION

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

PEMBUATAN APLIKASI CLOUD COMPUTING PADA SHOWROOM MOBIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah

Beberapa tahun terakhir ini, Teknologi Informasi (TI) berkembang dengan sangat cepat. Baik disisi hardware maupun software.

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat

2012 Pengantar Cloud Computing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN VPS BERBASIS KOMPUTASI AWAN PADA CLOUD SERVER DI JOGJA DIGITAL VALLEY NASKAH PUBLIKASI. DIAJUKAN OLEH ERWIN

Ahmad Fauzi

Security Issues in Cloud Computing : The Potentials of Homomorphic Encryption

Analisis dan Desain Sistem Jaringan

Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

Sementara itu, model mencakup formula, logika, dan cara menampilkan data.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Media penyimpanan digunakan untuk menyimpan file. File yang disimpan dapat

APA ITU CLOUD COMPUTING? Aulia Farah Diba. Abstrak.

Infrastruktur Server. By. Nyoman Suryadipta Rev 0.0

PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Teknologi Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing

ANALISIS DAN PERANCANGAN VPS BERBASIS KOMPUTASI AWAN PADA CLOUD SERVER di JOGJA DIGITAL VALLEY NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Erwin

Tugas Teknologi Open Source

Desain Open University Menggunakan Arsitektur Cloud

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan jaringan cloud computing Implementasi dan pengembangan Cloud Computing di BPPT dimulai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rizki Mandala Pratama

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Modul ke: Aplikasi Komputer. Sistem Operasi Komputer. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Nursidhi, SPd, MDs. Program Studi MANAJEMEN

Transkripsi:

NAMA : BAYU JANUARDI YASA NIM : 09091001044 KELAS : SKPIL TREND KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING) Penggunaan komputer saat ini sudah semakin canggih, jika dulu pada tahun 80an kita masih menggunakan komputer berbasis DOS yang layarnya hitam putih (tanpa tampilan GUI), menggunakan disket yang berukuran besar untuk instalasi software atau media penyimpanan dan pertengahan 90an mulai muncul OS yang sudah bisa menampilkan GUI dan terus mengalami perkembangannya dan saat ini telah ada istilah Cloud Computing yang menggambarkan penggunaan komputer melalui akses internet dan dapat digunakan secara mobile karena dapat diakses dimanapun. Cloud Computing adalah teknologi komputer yang menggunakan internet sebagai medianya, dengan penggunaan Cloud Computing maka komputer tidak perlu menggunakan suatu sistem operasi tertentu (Linux, Mac OS, Windows, dan lainnya), tidak membutuhkan hardisk dan tidak perlu instalasi software pada komputernya karena penggunaan semua hal ini telah ada pada layanan Cloud Computing. Penyimpanan data dilakukan di server hardisk dari penyedia layanan Cloud Computing, yang diperlukan untuk menggunakan Cloud Computing ini adalah sebuah komputer dan koneksi internet. Teknologi Cloud Computing menggunakan internet dan central remote server untuk mengatur data dan aplikasi. Cloud Computing memungkinkan konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melalui proses instalasi dan dapat mengakses file personal di komputer melalui akses internet. Dengan menerapkan Cloud Computing, kita serasa memiliki komputer pribadi di dunia maya dan personal komputer kita berpindah ke dunia maya. Karena Cloud Computing berbasis internet maka komputer tersebut dapat diakases dari manapun asalkan ada koneksi internet (mobile), misalkan kita sedang berlibur ke luar kota, maka tidak perlu membawa komputer atau notebook, cukup ke warnet yang ada koneksi internet dan web browser maka komputer tersebut akan menjadi komputer kita atau bisa saja kita meminjam komputer teman untuk membuka komputer kita yang berbasis Cloud Computing. Untuk masalah aplikasi dan data tidak perlu khawatir karena semuanya ini disimpan secara online pada server penyedia layanan Cloud Computing jadi walaupun kita menggunakan komputer orang lain, kita dapat mengakases data pribadi kita. Beberapa contoh sistem operasi berbasis Cloud Computing diantaranya Microsoft Azure (Dari Microsoft Corp.), Chromonium OS (dari Google), eyeos. Istilah Cloud Computing ini mengacu pada internet yang dianggap sebagai awan besar yang berisi komputer yang saling terhubung. Penggambaran dari Cloud Computing dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 1. Ilustrasi Cloud Computing Dengan adanya Cloud Computing ini kita tidak perlu lagi harus menginstall OS, Software pada komputer, dan yang paling penting adalah tidak perlu melakukan upgrade terhadap komputer.

Hal ini mengguntungkan bagi perusahaan yang mengharuskan melakukan upgrade terhadap komputernya setiap tahunnya, ini membutuhkan dana yang sangat besar untuk mengupgrade komputer beserta hardwarenya serta membeli software beserta OS nya dan mempekerjakan admin IT yang bertugas untuk melakukan monitoring terhadap server, komputer, hardware, jaringan, aplikasi, dan storage. Perusahaan yang menyediakan layanan semacam ini adalah Google, Microsoft, Zoho, Amazon, dan SalesForce. Topologi Jaringan Cloud Computing Secara teoritis, sebuah sistem cloud computing mencakup semua program komputer yang dapat anda bayangkan dari data processing hingga video game. Biasanya setiap aplikasi dijalankan dan memiliki server sendiri ( dedicated server ). Sebuah server pusat mengatur jalannya sistem seperti memonitor lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Bila sebuah perusahaan cloud computing memiliki banyak client, maka kebutuhan akan ruang penyimpanan data ( storage space ) pun akan membengkak. Sistem cloud computing paling tidak membutuhkan ruang penyimpanan data dua kali lebih besar daripada kebutuhan rill untuk membuat salinan ( copy ) semua data client. Ini dimaksudkan mencegah kehilangan data bila terjadi gangguan pada media penyimpanan utama. Gambar 2. Gambaran umum topologi cloud computing Keuntungan dari penggunaan Cloud Computing : 1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware Karena dengan menggunakan Cloud Computing, kita tidak perlu membeli hardware komputer, media penyimpanan (hardisk), komputer server, dan membeli software karena semua hal ini telah ada dan terinstall secara online pada saat menggunakan Cloud Computing. Menurut studi yang dilakukan Centre for Economics and Business Research (Cebr) yang disponsori oleh EMC yang dilakukan di Perancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris. Penerapan Cloud Computing menghasilkan penghematan untuk layanan TI lebih dari 763 miliar Euro dalam kurun waktu antara 2010 sampai 2015, sama dengan sekitar 1.57% dari total GDP lima negara bersangkutan secara akumulatif. 2. Back up dan Recovery data Data yang ada akan disimpan pada server penyedia layanan Cloud Computing secara online dan penyedia layanan Cloud Computing memiliki banyak server untuk menghandle usernya sehingga dimungkinkan untuk melakukan back up pada server yang lain. 3. Dapat Diakses Dimana Saja Hal ini yang menurut penulis kelebihan dari Cloud Computing, karena Cloud Computing berbasis internet maka personal komputer kita dapat diakses diamanapun dengan

menggunakan komputer atau notebook orang lain. Jadi tidak perlu pusing membawa notebook kemana mana. 4. Tidak Terbatasnya Penyimpanan Selain telah menyediakan hardisk secara online yang dapat kita gunakan untuk menyimpan data, hardisk ini juga dapat diatur kapasitasnya (ditambah atau dikurangi) sesuai dengan kebutuhan kita. Tentu saja untuk dapat menikmati layanan ini harus membayar harga sewa yang lebih tinggi. 5. Tidak Perlu Khawatir Terhadap Software Sistem Operasi yang berbasis Cloud Computing secara default telah memberikan beberapa software yang telah memenuhi kebutuhan kita terhadap penggunaan komputer seperti word prosessor, presentation, video, image, PDF, RSS Reader, musik, dan lainnya. Selain itu kita juga tidak dipusingkan lagi terhadap masalah lisensi software karena pastinya software yang akan kita gunakan asli. Untuk masalah update software sendiri telah dilakukan oleh pihak penyedia layanan Cloud Computing sehingga kita hanya menggunakan software tersebut. Cloud Computing memiliki 3 layanan yang ditawarkan kepada usernya, diantaranya: 1. Software as a Service (SaaS). SaaS ini merupakan layanan Cloud Computing yang paling dahulu populer. Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan. Hanya saja dengan konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa. Hanya fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan. Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang bersifat multi tenant, memaksa penyedia untuk hanya menyediakan fitur yang bersifat umum, tidak spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu. Meskipun demikian, kustomisasi tidak serta-merta diharamkan, meskipun hanya untuk skala dan fungsi yang terbatas. Tapi dengan berkembangnya pasar dan kemajuan teknologi pemrograman, keterbatasanketerbatasan itu pasti akan berkurang dalam waktu tidak terlalu lama. Untuk contoh layanan SaaS, tentu saja kita harus menyebut layanan CRM online Salesforce.com yang dikomandai Marc Benioff dan telah menjadi ikon SaaS ini. Selain itu Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, dari mulai layanan word processor seperti Google Docs, project management, hingga invoicing online. Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified communication. Perusahaan-Perusahaan di bawah ini merupakan perusahaan yang sudah ditetapkan sebagai perusahaan yang menyediakan SaaS sebagai bisnis mereka. Perusahaan dikenakan biaya pelanggan dan biaya berlangganan. Salesforce.com (CRM) Google (GOOG) Netsuite (N) Cordys

Sedangkan perusahaan-perusahaan berikut sudah membenttuk diri sebagai penyedia perangkat tradisional. Perusahaan-perusahaan ini menjual lisensi kepada penguna mereka, yang kemudian menjalankan perangkat lunak dari server premis. SAP AG (SAP) Oracle (ORCL) Blackbaud (BLKB) Lawson Software (LSWN) Blackboard (BBBB) 2. Platform as a Service (PaaS) Seperti namanya, PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut. PaaS memfokuskan aplikasi dimana developer tidak usah memikirkan tentang hardware dan tetap fokus pada application development-nya tanpa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainnya. Pengembang membuat aplikasi pada platform penyedia melalui Internet. Penyedia PaaS dapat menggunakan API, portal situs web atau perangkat lunak gateway diinstal pada komputer pelanggan. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django. Kemudian Salesforce juga menyediakan layanan PaaS melalui Force.com, menyediakan modul-modul untuk mengembangkan aplikasi diatas platform Salesforce yang menggunakan bahasa Apex. Dan mungkin yang jarang sekali kita ketahui, bahwa Facebook juga bisa dianggap menyediakan layanan PaaS, yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi diatasnya. Salah satu yang berhasil menangguk untung besar dari layanan PaaS Facebook adalah perusahaan bernama Zynga, yang tahun lalu saja berhasil meraup keuntungan bersih lebih dari US$ 100 juta, lebih besar dari keuntungan yang didapat oleh Facebook sendiri. Aplikasi ini adalah Farmville yang cukup popular di Facebook. Berikut ini merupakan nama perusahaan dan platform mereka; Google (GOOG) Apps Engine Amazon.com (AMZN) EC2 Microsoft (MSFT) Windows Azure SAVVIS (SVVS) VPDC Symphony Terremark Worldwide (TMRK) The Cloud Enterprise Salesforce.com (CRM) Force.com NetSuite (N) Suiteflex Rackspace Cloud cloudservers, cloudsites, cloudfiles Metrisoft Metrisoft Platform SaaS Oracle SUN link langsung Cordys Proses Pabrik Platform Enterprise Cloud 3. Infrastructure as a Service (IaaS). IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. Ini adalah sebuah layanan yang menyewakan sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting, permintaan mereka atas sumberdaya dasar teknologi informasi itu dapat dipenuhi.

Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat ini adalah IaaS memungkinkan pelanggan melakukan penambahan/pengurangan kapasitas secara fleksibel dan otomatis. Salah satu pionir dalam penyediaan IaaS ini adalah Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Computing Cloud). Layanan Amazon EC2 ini menyediakan berbagai pilihan persewaan mulai CPU, media penyimpanan, dilengkapi dengan sistem operasi dan juga platform pengembangan aplikasi yang bisa disewa dengan perhitungan jam-jaman. Untuk di dalam negeri sendiri, rencananya ada beberapa provider yang akan menyediakan layanan sejenis mulai pertengahan tahun ini. Contoh lain dari IaaS adalah : Google (GOOG) Manage Hosting. International Business Machine (IBM) Managed Hosting. SAVVIS (SVVS) Managed Hosting dan Cloud Computing. Terremark Worlwide (TMRK) Managed Hosting. Rackspace Hosting (rax) Managed Hosting dan Cloud Computing. Tipe-tipe penerapan (deployment) dari layanan Cloud Computing, yang terbagi menjadi empat jenis penerapan, yaitu: 1. Private cloud Di mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh si organisasi itu atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Bisaanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini. 2. Community cloud Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya. Jadi, community cloud ini merupakan pengembangan terbatas dari private cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa di-manage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga. 3. Public cloud Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya. Layanan-layanan yang sudah saya sebutkan sebelumnya dapat dijadikan contoh dari public cloud ini. 4. Hybrid cloud Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal. Kekhawatiran penerapan Cloud Computing Walaupun demikian masih ada kekhawatiran bagi administrator IT dan perusahaan/organisasi untuk menerapkan Cloud Computing pada perusahaan mereka, hal ini dikarenakan karena takutnya akan kehilangan kontrol atas data perusahaan mereka. Ini terjadi karena jika telah menerapkan Cloud Computing maka hardisk komputer/server lokal yang bisaanya digunakan untuk penyimpanan data perusahaan akan beralih ke penyimpanan hardisk penyedia layanan Cloud Computing. Selain itu untuk menggunkan Cloud Computing dibutuhkan bandwith internet yang cepat dan stabil, hal ini masih sulit ditemukan di Indoensia.

Masalah interoperabilitas (kemampuan komunikasi antar sistem) perlu diperhatikan juga dalam penerapan Cloud Computing seperti jika misalnya menggunakan Microsoft Azure (Cloud Computing milik Miscrosoft), bagaimana format penyimpanan data yang digunakan dan apakah format data ini bisa dibuka jika menggunakan Cloud Computing lainnya (misal Chromium OS) dan apakah semua aplikasi yang ada sudah mewakili penggunaan komputer user? Masalah lain adalah dalam hal penanganan kegagalan dalam segi jaringan internet, misalnya internet yang kita gunakan sedang down atau internet server Cloud Computing yang down maka kita tidak bisa menggunakan komputer sama sekali karena Cloud Computing ini berbasis internet, mungkin bagi perusahaan besar hal ini bisa ditangani dengan menggunakan internet service provider lain sehingga jika terjadi error pada internet service provider yang digunakan dapat dialihkan ke internet service provider lain tapi bagaimana dengan masyarakat personal yang hanya menggunakan satu internet service provider?? Pada dunia maya kerap kali terjadi tindak kejahatan (cyber crime) seperti misalnya pencurian data. Pada saat menggunakan Cloud Computing maka data pengguna akan tersimpan di hardisk Cloud Computing secara online, ini memungkinkan terjadinya pencurian data sehingga perlu dipertanyakan bagaimana tingkat kemanan dari sistem jaringan Cloud Computing?? Bagi perusahaan besar mungkin saja penerapan Cloud Computing cocok diterapkan karena dapat menghemat dana perusahaan di bidang IT untuk penggadaan komputer, server, OS, software, staff IT, dan lainnya karena dengan Cloud Computing kita hanya membayar apa yang telah kita gunakan (software dan penyimpanan yang digunakan) dan hal ini sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut jadi dimungkinkan perusahan untuk membayar lebih murah jika menggunakan Cloud Computing. Hal ini berbeda jika Cloud Computing digunakan secara personal pada masyarakat kebanyakan karena penerapan Cloud Computing bisa saja menjadi lebih mahal dibandingkan dengan membeli dan menggunakan OS, software, dan membeli hardware komputer, selain itu saat ini sudah mulai banyak OS dan software yang bersifat opensource yang dapat menjadi alternative. Perangkat Lunak Cloud Computing OpenStack, Perangkat Lunak Cloud Computing Open Source OpenStack merupakan open source cloud computing software untuk membangun infrastruktur cloud yang reliable. Dipublikasikan pada tanggal 19 Juli 2010. Tujuan OpenStack adalah memungkinkan setiap organisasi perusahaan membuat dan menyediakan layanan cloud computing dengan menggunakan perangkat lunak open source yang berjalan di atas perangkat keras yang standar. Terdapat dua jenis OpenStack, yaitu OpenStack Compute dan OpenStack Storage. OpenStack Compute adalah perangkat lunak untuk melakukan otomasi saat membuat ataupun mengelola virtual private server ( VPS ) dalam jumlah besar. Sedangkan OpenStack Storage adalah perangkat lunak untuk membuat object storage yang bersifat scalable serta redundant dengan menggunakan cluster untuk menyimpan data data dalam ukuran terabytes atau bahkan petabytes. Seluruh kode OpenStack berada dibawah lisensi Apache 2.0. sehingga memungkinkan siapapun untuk menjalankan, membangun perangkat lunak lain diatas perangkat lunak OpenStack atau mengirimkan perubahan kode entah sebagai patch atau fitur baru. OpenStack telah digunakan perusahaan besar hosting seperti Rackspace Hosting dan NASA. Mereka menggunakan teknologi OpenStack untuk mengelola puluhan ribu compute instance dan storage dalam ukuran petabytes. GoGrid

GoGrid memiliki karakteristik umum dengan Amazon di area klasik komputasi awan. Go Grid menyediakan pelanggan dengan antarmuka web yang user-friendly service, mudah dimengerti demontrasi video dan sistem penagihan yang ketat tapi murah. GoGrid juga menyediakan Hybrid Hosting yang merupakan fitur pembeda. Banyak aplikasi namun tidak dapat berjalan dengan baik di lingkungan server yang murni multitenant. Performance database lebih baik pada dedicated server, dimana GoGrid tidak perlu bersaing untuk input/output sumber daya, situasi ini mirip dengan aplikasi web server. GoGrid menyediakan aplikasi aplikasi khusus dengan dedicated server yang memiliki jaminan keamanan yang tinggi. Google App Engine Tujuan utama Google App Engine ( GAE ) adalah mengefisienkan pengguna menjalankan aplikasi web. Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 3. Arsitektur dari Google App Engine Google App Engine mempertahankan Python dan lingkungan runtime Java pada server aplikasi, bersana dengan beberapa Application Programming Interface sederhana untuk mengakses layanan google. Selanjutnya menyebar permintaan http dengan loud balancing dan routing strategi yang didasarkan pada contents ( isi ). Runtime sistem yang berjalan pada aplikasi server yang ideal dengan pengolahan logika aplikasi dan menyediakan konten web dinamis, sedangkan halaman statis dilayani bersama oleh infrastruktur Google. Untuk memisahkan data dari server aplikasi, Google App Engine ( GAE ) menempatkan data ke dalam Datastore dari sistem file local. Aplikasi mengintegrasikan layanan data dan Google App layanan lainnya, seperti email, penympanan foto dan sebagainya melalui Application Programming Interface ( API ) yang disediakan oleh Google App Engine ( GAE ). Selain layanan, google menyediakan beberapa tools untuk pengembang, dalam hal ini membantu pengembang membangun aplikasi web dengan mudah di GAE. Selanjutnya menyebar permintaan http dengan loud balancing dan routing strategi yang didasarkan pada contents ( isi ). Runtime sistem yang berjalan pada aplikasi server yang ideal dengan pengolahan logika aplikasi dan menyediakan konten web dinamis, sedangkan halaman statis dilayani bersama oleh infrastruktur Google. Untuk memisahkan data dari server aplikasi, Google App Engine ( GAE ) menempatkan data ke dalam Datastore dari sistem file local. Aplikasi mengintegrasikan layanan data dan Google App layanan lainnya, seperti email, penympanan foto dan sebagainya melalui Application Programming Interface ( API ) yang disediakan oleh Google App Engine ( GAE ). Selain layanan, google menyediakan beberapa tools untuk pengembang, dalam hal ini membantu pengembang membangun aplikasi web dengan mudah di GAE. Berikut ini ada 11 top open source cloud application yang diambil dari GigaOm untuk keperluan pelayanan, pendidikan, support, general item of interest, dan lainnya.

1). Eucalyptus. Dikeluarkan sebagai open source dengan menggunakan lisensi FreeBSD-style. Eucalyptus dapat digunakan sebagai infrastruktur cloud computing dalam cluster yang dapat menduplikasi fungsionalitas Amazon EC2. Eucalyptus menggunakan command line tool dari Amazon. Sebagai langkah awal Eucalyptus System terlebih dahulu membuat venture funding, untuk membiayai staff termasuk arsitek dari Eucalyptus project. Mereka mengeluarkan update software framework-nya. Dilengkapi dengan fitur cloud computing yang akan digunakan pada Linux Ubuntu versi terbaru. 2). Red Hat Cloud. Red Hat membuka open source cloud computing forum, yang berisi banyak presentasi mengenai ide perpindahan dari open source untuk mengikuti teknologi cloud. 3). Traffic Server adalah sebuat sistem yang digunakan secara in house oleh Yahoo untuk mengatur traffic mereka sendiri. Mereka bisa mengatur session management, authentication, configuration manahement, load balancing, dan routing untuk semua cloud computing software stack. Traffic server memberikan kemudahan bagi para IT administrator untuk mengalikasikan sumber daya. 4). Cloudera adalah open source Hadoop software framework yang mulai digunakan pada cloud computing deployment karena fleksibilitasnya yang tinggi dan menggunakan cluster-based. Dataintensive queries tools ini jadi banyak diminati. Hal ini terlewatkan oleh Apache Software Foundation. Yahoo memiliki time-tested Hadoop distribution sendiri. Cloudera sangat menjanjikan. 5). Puppet adalah teknologi virtual server yang dapat diimplementasikan pada cloud computing. Dapat digunakan sebagai reductive lab open source software. Software dibangun dengan menggunakan Cfengine system. Hebatnya, banyak sistem administrator yang memanfaatkan software ini. 6). Enomaly adalah Elastic Computing Platform ( ECP ) yang merupakan akar dari enomalism open source provisioning and management software. Teknologi ini didesain untuk mengatur kompleksitas implementasi infrastruktur cloud. ECP adalah sebuah programmanle virtual cloud computing infrastructure untuk ukuran kecil. 7). Joyent adalah sebuah software yang memulai open source cloud dengan memanfaatkan Javascript dan Git. Infrastruktur Joyent cloud hosting dan cloud management software membuka banyak open source tools untuk public dan private cloud. Perusahaan ini membantu mengoptimasi kecepatan implementasi dari open source MySQL database untuk penggunaan cloud use. 8). Zoho. Banyak orang mengenal Zoho sebagai freeware, online application. Ia menjadi pesaing dari Google Docs. Zoho core adalah open source & mdash ; sebuah contoh bagaimana solusi SaaS dapat bekerja secara harmonis dengan open source. 9). Reservoir adalah sebuah inisiatif dari European Research untuk mengembangkan virtualized infrastructure and cloud computing. Mereka mengembangkan teknologi open source untuk cloud computing dan membantu pengguna bisnis menghemat biaya IT. 10). OpenNebula. OpenNebula VM Manager adalah sebuah komponen dasar dari Reservoir. Ia merupakan sebuah jawaban open source untuk berbagai macam jenis virtual machine management yang banyak digunakan secara proprietary, interfacenya dapat dengan mudah dipahami dengan cloud infrastructure tools and services. OpenNebula adalah open source virtual infrastructure engine yang memberikan implementasi dan replacement virtual machines pada physical resources.