PROFIL DAERAH PENELITIAN. Aspek Fisik

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI. 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR. 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan :

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Nama Kecamatan : Haharu Jumlah Desa / Kelurahan : 7 Desa Nama Desa atau kelurahan yang sekretarisnya PNS: Rambangaru,kadahang,Wunga,Napu

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

PROFIL KECAMATAN DALAM PENGEMBANGAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak dan Luas Wilayah


IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

ABSTRAK. Kata kunci : Simantri, Subak Renon, Dampak.

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2012

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

Gambar 22. Peta Kabupaten Kutai Timur

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Katalog BPS :

Profil Kabupaten Aceh Singkil

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

KATA PENGANTAR. Amlapura, Nopember 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem Kepala,

(Monografi Desa Ngijo 2011). 6,5 Sedangkan horizon B21 dalam cm: warna 5YR 3/3

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB I PENDAHULUAN. yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya pertanian. Pemanfaatan dan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMPANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2013

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil


V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN


Profil Kabupaten Aceh Tamiang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

III. KEADAAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Transkripsi:

PROFIL DAERAH PENELITIAN Aspek Fisik Secara geografis, Kabupaten Gianyar terletak antara 80'38'48'' dan 80'38'58" Lintang Selatan, 115'22'29'' dan 115'22'23'' Bujur Timur dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut. Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat :Kabupaten Bangli :Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli :Kota Denpasar dan Selat Badung :Kabupaten Badung Luas wilayah Kabupaten Gianyar 368 km2 atau 36.800 ha yang meliputi tujuh kecamatan, 69 desa/kelurahan, 529 banjarldusun, 262 desa adat, dan 518 subak. Luas masing-masing kecarnatan yaitu: Sukawati (55,02 km2); Blahbatuh (39'70 krn2); Gianyar (50'59 krn2); Tampaksiring (42,63 km2); Ubud (42'38 km2); Tegallalang (61,80 km2); dan Payangan (75,88 krnz). Luas Kabupaten Gianyar hanya 6'53% dari luas wilayah Provinsi Bali dan merupakan wilayah terluas ketujuh dari sembilan kabupatenlkota yang ada di Provinsi Bali. Kondisi topografi Kabupaten Gianyar terbagi menjadi dua karakteristik. Kawasan Utara merupakan wilayah bergelombang dan berbukit, sedangkan Kawasan Selatan berupa dataran rendah. Terletak pada ketinggian 0-950 meter di atas permukaan laut, dimana 45,70% luas wilayah berada pada ketinggian 100-500 meter di atas permukaan laut. Tata guna lahan meliputi: lahan sawah 15.202,93 ha; lahan kering 16.537,42 ha; peruntukan lain seperti tambak, kolam, dan fasilitas lain

seluas 5.059,60 ha. Dalam lima tahun terakhir sejak tahun 1995 hingga tahun 1999 telah terjadi peralihan fungsi lahan dari pertanian ke nonpertanian seluas 159,78 ha. Iklim di Kabupaten Gianyar termasuk iklim laut tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan hujan. Curah hujan rata-rata dalam lima tahun terakhir (1996 s.d.2000) sebesar 1.786 mm. Suhu udara rata-rata 26 C di mana suhu udara terendah 23 C dan tertinggi 2g C, sedangkan kelembaban rata-rata 82%. Aspek Sosial Jumlah penduduk Kabupaten Gianyar berdasarkan hasil sensus tahun 1980 sebanyalc 306.129 jiwa. Meningkat menjadi 336.738 jiwa pada tahun 1990 dan pada tahun 2000 berjumlah 391.293 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk periode 1980 sampai dengan 1990 mencapai 0,96%, sedangkan pada dekade berikutnya 1990 sampai dengan 2000 meningkat menj adi 1,5 l0/o. Sementara itu, kepadatan penduduk pada tahun 1999 mencapai 964 jiwa per kmz angka tersebut meningkat pada tahun 2000 menjadi 1.063 jiwa per km2. Tingkat penyebaran penduduk di Kabupaten Gianyar tidak merata baik antar kecamatan maupun antar perdesaan dan perkotaan. Pada tahun 2000 penduduk yang tinggal di perdesaan sebanyak 162.812 jiwa, sedangkan yang tinggal di perkotaan sebanyak 228.481 jiwa. Berdasarkan hasil Susenas tahun 1999, penduduk usia produktif (10-65 tahun) sebanyak 301.BOO orang atau 85,13% dari jumlah penduduk,

sedangkan angkatan kerja berjumlah 225.500 orang (63,61%). Mata pencaharian yang umum ditekuni penduduk Kabupaten Gianyar adalah sektor industri khususnya kerajinan, sektor pertanian dalam arti luas, dan perdagangan, yang masing-masing digeluti oleh 80.240 orang (36,06%), 56.110 orang (25,22%), dan 38.990 orang (17,52%). Pembinaan kehidupan umat beragama dilaksanakan sama dengan sektor-sektor pembangunan lainnya. Pada tahun 2000 tercatat jumlah penduduk yang beragama Hindu sebanyak 363.913 orang, Islam 1.830 orang, Kristen Katolik/Protestan 1.127 orang, dan Budha 682 orang. Pada bidang kesejahteraan rakyat dan kesehatan, Pemkab Gianyar telah membangun berbagai fasilitas antara lain: sebuah rumah sehat dengan kapasitas tempat tidur 116 buah, 13 buah poli klinik (umum, gigi, bedah, jiwa, KB, kebidanan, radiologi, penyakit dalam, UGD, anak, mata, THT, dan rehabilitasi anak). Disamping itu, di tiap kecamatan telah didirikan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Sejalan dengan itu pada tahun 1999 telah ditambah tenaga medis sebanyak lima orang, tenaga para medis sebanyak 16 orang, dan paramedis non perawatan sebanyak empat orang. Pada tahun 2000 hanya diangkat tenaga SPPH sebanyak empat orang, akademi fisioterapi satu orang, dan pekerja kesehatan atas dua orang. Lembaga pendidikan yang ada di Ikbupaten Gianyar meliputi TK sarnpai SMU. Julnlah TK yang ada 71 buah, SD sebanyak 322 buah, SLTP sebanyak 40 buah, SMU sebanyak 19 buah, dan SMK sebanyak 12 buah. Perbandingan antara jumlah seluruh siswa dan penduduk usia tujuh

hingga 12 tahun (enrolment ratio) pada tahun 1997, 1998, dan 1999 masing-masing 109,30%; 1 15,80%, dan 1 17,14%. Aspek Ekonomi Pada periode tahun 1994 sampai dengan 1996 rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gianyar sebesar 8,06%, dan pada awal krisis (1997) angka pertumbuhan masih 6,03%, sedangkan pada saat puncak krisis ekonomi nasional (1998) pertumbuhan melorot ke angka minus 2,62%. Pada tahun 1999 kondisi mulai pulih dan terjadi pertumbuhan sebesar 1,76%, kemudian situasi semakin kondusif sehingga pertumbuhan mencapai angka 4,70% pada tahun 2000. Angka tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi Bali secara umum yang hanya mencapai 3,05O/0. Sejalan dengan hal tersebut, struktur perekonomian Kabupaten Gianyar semakin berimbang mengarah ke struktur ekonomi maju yang tidak semata-mata tergantung pada sektor primer (pertanian), namun semakin bertumpu pada sektor sekunder dan tersier. Perkembangan perekonomian Kabupaten Gianyar dapat dicermati dari laju pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh indikator Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) atas dasar harga konstan. Nilai absulut PDRB Kabupaten Gianyar tahun 1999 atas dasar harga konstan (tahun 1993) sebesar Rp 847.845,09 juta meningkat 1,76% dari tahun sebelumnya, sedangkan atas dasar harga berlaku sebesar Rp 1.777.980,80 juta meningkat 7,15% dari tahun sebelumnya.

Sektor yang memberikan kontribusi terhadap PDRB yang besar adalah perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 529.074,24 juta (29,76%), industri sebesar Rp 391.488,24 juta (22,02%), dan pertanian sebesar Rp 349.905,71 juta (19,68%). Pada saat ini laju pertumbuhan sektor pertanian mencapai minus 6,18%. Potensi pertanian di Kabupaten Gianyar meliputi pertanian dalam arti luas, yaitu Tanaman Pangan, Perkebunan, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan. Sektor pertanian menduduki peringkat kedua dalam penyediaan lapangan kerja setelah sektor industri. Disarnping diharapkan dapat meningkatkan produksi komoditas pertanian dan meningkatkan pendapatan petani, potensi sektor pertanian juga diharapkan sebagai aset berharga dalam pengembangan kepariwisataan khususnya Agrowisata. Berdasarkan data dari Pemkab Gianyar (200 I), produktivitas komoditas pertanian tanaman pangan yang diusahakan petani di Kabupaten Gianyar meliputi: padi sawah (58,55 kw/ha); jagung (49,03 kw/ha); ubi kayu (204,39 kw/ha); ubi jalar (736,36 kw/ha); kedelai (14,20 kw/ha); kacang tanah (18,97 kw/ha); dan kacang hijau (13,59 kw/ha). Komoditas Subsektor Perkebunan yang memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Gianyar yaitu: kelapa dalam dan hibrida, kopi robusta, kopi arabika, cengkeh, vanili, tembakau rakyat, jahe, dan kakao. Kontribusi yang diberikan terhadap PDRB (tahun 2000) sebesar 0,44% atau Rp 7.830,84 juta. Untuk subsektor peternakan, jenis serta populasi ternak dan unggas yang umumnya dipelihara masyarakat di Kabupeten Gianyar (tahun 2000) meliputi: sapi (50.452); babi (102.700);

kambing (609); ayam kampung (434.220); ayam ras petelur (8.993); ayam ras pedaging (215.325), dan itik (100.538). Potensi Subsektor Perikanan di Kabupaten Gianyar terdiri atas perikanan laut, perairan umum, tambak, sawah, kolam, saluran irigasl, dan budidaya laut. Produksi perikanan pada tahun 2000 mencapai 521,88 ton, yang meliputi: budidaya ikan perairan umum (70,60 ton); budidaya ikan di sawah (48,20 ton), budidaya ikan di kolam (96,OO ton); dan budidaya ikan di laut (307,08 ton). Subsektor Icehutanan yang hanya berupa hutan rakyat seluas 150 ha, pada tahun 1999 memberikan hasil sebesar Rp 51.010.000,OO. Daerah Gianyar yang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Bali, ltaya raya altan anclta objelt dan atraksi wisata, sehingga sektor pariwisata dijadiltan sebagai salah satu sektor prioritas ddam pembangunan daerah. Pengembangan pariwisata di Kabupaten Gianyar berlandaskan kebudayaan daerah yang dijiwai oleh Agama Hindu. Potensi yang menunjang pengembangan pariwisata di Kabupaten Gianyar yaitu: (a) Kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang bersumber pada kebudayaan dan dijiwai oleh Agama Hindu yang merupakan daya tarik utama. (b) Keindahan dam, peninggdan sejarah, dan purbakala. (c) Aksessibilitas sangat baik, dimana sarana transportasi darat, pos dan telekomunikasi memadai, mudah dan cepat dijangkau dari Kota Denpasar.

(d) Tersedia fasilitas lain seperti hotel (berbintang dan melati), restoran, dan sebagainya. Dalam pengembangan pariwisata dikembangkan lima model identifikasi atau rona wisata utama, yaitu: wisata budaya, wisata purbakala, wisata remaja, wisata bahari, dan wisata wana. Salah satu sarana yang mendukung pengembangan pariwisata berupa tersedianya hotel. Sarnpai akhir tahun 2000, di Kabupaten Gianyar terdapat 405 buah hotel yang terdiri atas tujuh hotel berbintang dan 398 hotel nonbintang, dengan jumlah kamar sebanyak 3.182, yang tersebar di hotel berbintang 262 kamar dan di hotel nonbintang 2.920 kamar. Wisatawan yang berkunjung sebanyak 140.930 orang yang terdiri atas wisatawan mancanegara (Wisman) sebanyak 133.349 orang dan wisatawan nusantara (Wisnu) sebanyak 7.581 orang. Sektor pariwisata ini memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten Gianyar melalui Pajak Hotel dan Restoran sebesar Rp 16.345.732.785,OO atau 61,97% dari total PAD yang terkumpul pada Tahun Anggaran 1999/2000. Disarnping itu, dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 4.191 orang, dimana 1.252 terserap di hotel berbintang dan sebagian besar (2.939 orang) terserap di hotel nonbintang. Aapek Bradaya Faktor rohmi clan mental, yakni lteimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tidak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi dan mendorong motivasi masyarakat

untuk membangun. Hal ini diperkuat oleh faktor kepercayaan dan.,.'.. keyakinan bangsa akan kebenarah falsafah Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang merupakan modal sikap mental yang dapat membawa masyarakat menuju kearah cita-cita. Kebudayaan daerah yang berakar kuat pada desa adat yang dilandasi oleh falsafah Tri Hita Karana telah mampu menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Disamping itu, kebudayaan daerah juga telah mampu menjaga keserasian hubungan manusia dengan hasil karyanya, serta mempunyai sifat-sifat yang terbuka, selektif, luwes, dan adaptif dalam menghadapi perkembangan modernisasi. Wujud kebudayaan daerah merupakan perpaduan sangat harmonis wujud budaya etnik dan agama yang tidak bertentangan dengan Pancasila, ternyata cukup mampu menangkal dampak negatif kebudayaan asing, karena akar budaya daerah pada lembaga-lembaga adat (subak, desa adat, banjar adat, seka) yang masih kokoh yang dijiwai Agama Hindu. Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yarlg sangat menonjol dan berkembang di Kabupaten Gianyar serta merupakan sentral kesenian Provinsi Bali. Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Gianyar relatif berhasil, hal ini terlihat dari terpeliharanya kesenian-kesenian tradisional yang tumbuh dimasyarakat. Pemerintah juga sangat konsisten memelihara serta menumbuhkembangkan kebudayaan, termasuk didalamnya kesenian.

Pembinaan kesenian diarahkan untuk menumbuhkan inovasi dan kreativitas dalarn upaya memperkaya khasanah kebudayaan daerah. Upaya riil yang telah dilakukan yaitu memberikan insentif bantuan sarana, penghargaan, menyelenggarakan festival dan pesta kesenian daerah. Jenis dan jumlah kesenian daerah yang ada di Kabupaten Gianyar telah diidentifikasi keberadaannya, dan tercatat sebanyak 35 jenis tersebar di seluruh kecarnatan (Pemkab Gianyar, 200 1).