BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IJARAH MULTIJASA

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB III APLIKASI HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISITEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB IV ANALISIS BESARAN UJRAH DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS TAKE OVER KPR DARI BMI KE BRI SYARIAH

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin. meningkat pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis terhadap penggunaan

PEMBIAYAAN IJARAH MULTIJASA PADA JASA KEUANGAN DI KSU SYARIAH USAHA MULIA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukanlah sebuah pabrik atau produsen yang menghasilkan uang

BAB V PEMBAHASAN. A. Skema Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah di Bank Muamalat. Indonesia Kantor Cabang Pembantu Ponorogo

MUSYARAKAH MUTANAQISAH SEBAGAI ALTERNATIF PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH. Kajian LiSEnSi, Selasa, 23 Maret 2010

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengalihkan dana yang tersedia dari penabung kepada pengguna dana, kemudian

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

SESI : 07 ACHMAD ZAKY

Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia. Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad. Jakarta, 19 Juli 2011

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURĀBAḤAH DALAM BENTUK PERJANJIAN PIUTANG MURĀBAḤAH

BAB I PENDAHULUAN. Bank pembiayaan rakyat syari ah atau yang lebih dikenal dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD DI BMT MUDA SURABAYA. keuntungannya sudah diperjanjikan diawal akad. Artinya pihak BMT tidak dapat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG DANA ZAKAT MA L DI YAYASAN NURUL HUDA SURABAYA. A. Analisis Mekanisme Hutang Piutang Dana Zakat

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DALAM MEKANISME TALANGAN HAJI

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

BAB IV DI BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA. A. Analisis tentang Prosedur-Prosedur Pemberian Pembiayaan Mura>bah}ah di

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

I. PENDAHULUAN. Rumah merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar manusia untuk

Dealin Mahaputri Leonika

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

Sriono ISSN Nomor TELAAH TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA (AL IJARAH) DALAM PERBANKAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENENTUAN UJRAH PADA PELAKSANAAN PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARI AH. CABANG SEMARANGs

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Foto foto penelitian. Wawancara di Bank Muamalat. Wawancara di Bank Muamalat. Cabang Malang tanggal 08 Mei 2012

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

No. 15/22/DPbS Jakarta, 27 Juni 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

BAB V PENUTUP. praktik akuntansi pembiayaan murabahah pada Bank BRI Syariah telah

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Syariah. Dana Jasa. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4896)

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO A. Analisis Terhadap Praktek Hutang-Piutang Transaksi Multijasa Di PT. BPRS Lantabur Tebuireng Kantor Cabang Mojokerto. Pembiayaan ija>rah merupakan perjanjian untuk membiayai kegiatan sewa menyewa yang dilakukan oleh bank syari ah atau Lembaga Keuangan Syari ah. Prinsip ini digunakan sebagai salah satu dasar dalam penyaluran dananya. Demikian pula Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah (BPRS) Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto yang menerapkan prinsip ini kedalam salah satu produk pembiayaannya, yaitu untuk renovasi rumah, pendidikan, kesehatan, pernikahan dan kepemilikan barang. Ija>rah merupakan akad atau perjanjian untuk kegiatan sewa menyewa, Prinsip ini digunakan sebagai salah satu dasar dalam penyaluran dana yang dilaksanakan oleh bank syari ah atau Lembaga Keuangan Syari ah. Mayoritas produk pembiayaan Bank Syari ah saat ini masih terfokus pada produkproduk mura>bahah (prinsip jual beli). Pembiayaan mura>bahah sebenarnya memiliki kesamaan dengan pembiayaan ija>rah, yang membedakan keduanya hanyalah obyek transaksi yang diperjualbelikan tersebut. Dalam pembiayaan mura>bah}ah yang menjadi obyek transaksi adalah barang, sedangkan dalam pembiayaan ija>rah obyek transaksinya adalah jasa. 57

58 Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto langkah-langkah untuk melakukan hutang-piutang multijasa yang harus dilakukan adalah: 1. Nasabah mengajukan hutang-piutang multijasa ke pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng. 2. Pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng membebaskan nasabah untuk memilih ingin melakukan multijasa dimana, dan nasabah menanyakan ke instansi terkait seperti sekolah, rumah sakit dan penyedia jasa lainnya berapa biaya yang dibutuhkan dan meminta kwitansi pembayaran sementara. 3. Kemudian nasabah datang kembali ke PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto untuk membawa kuitansi sementara tersebut dan membawa persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. 4. Setelah semua persyaratan sudah dilengkapi oleh nasabah pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng melakukan survey lapangan oleh marketing terhadap nasabah. 5. Setelah survey lapangan pihak marketing menyerahkan semua keputusan ke bagaian legal diterima atau ditolaknya pinjaman yang akan dilakukan. 6. Setelah disetujui oleh pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng dana pinjaman diberikan kepada nasabah menggunakan akad ija>rah multijasa dan pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng mendapatkan ujrah terkait pembiayaan multijasa tersebut.

59 Didalam multijasa yang ada di PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto akad yang digunakan adalah akad ija>rah. Sebagaimana yang diketahui ija>rah adalah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu baramg dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah). disamping itu ija>rah juga dapat digunakan sebagai akad untuk melakukan pekerjaan tertentu dengan pembayaran upah (ujrah/fee). Dalam pembiayaan multijasa telah diketahui biaya rumah sakit yang dibutuhkan ibu Ruqoyyah sebesar Rp. 5.000.000. namun dikarenakan ibu Ruqoyyah tidak dapat membayar tunai ke pada pihak rumah sakit. Maka ibu Ruqoyyah datang ke PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto untuk mengajukan hutang-piutang multijasa. Setelah pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto menilai kelayakannya, pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto menerimah ujrah yang telah disepakati diawal yaitu Rp. 900.000,- selama 12 bulan. Adapun cara pembayaran pihak musta ji>r menyicil dengan ketentuan Rp. 497.000/ angsuran selama 12 bulan. Adapun perhitungannya sebagai berikut : Pembayaran rumah sakit : Rp. 5.000.000 Ujrah bank : Rp. 900.000 Cicilan selama 12 bulan : Rp. 497.000/ angsuran. Kalau dilihat prakteknya, hutang-piutang multijasa di PT. BPRS Lantabur Tebuireng tidak menggunakan akad ija>rah. Dalam penggunaan akad ija>rah di PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto itu tidak dikategorikan ija>rah karena bukan sewa-menyewa ataupun upah-mengupah.

60 Disebabkan pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto tidak berkerjasama dengan lembaga penyedia jasa. Didalam surat perjanjian pembiayaan multijasa di PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto ada beberapa hal yang kurang sesuai dengan ketentuan fatwa DSN-MUI No. 44/DSN MUI/VII/2004 pasal 3 tentang pembiayaan multijasa yakni objek ija>rah mengenai objeknya bank harus berkerjasama dengan pihak ketiga sebagai tempat persewaan jasa yang dimaksud. B. Analisis Hukum Islam Terhadap Hutang Piutang Transaksi Multijasa Di PT. BPRS Lantabur Tebuireng Kantor Cabang Mojokerto Sebagaimana yang dijelaskan dalam fiqih mua>malah ija>rah dibagi menjadi 2 yaitu sewa-menyewa dan upah-mengupah kedua pengertian ini dalam fiqih sama-sama menggunakan ija>rah. 1 Akad ija>rah dalam pengertian sewa-menyewa digunakan untuk diambil manfaatnya umpamanya adalah sewa menyewa rumah, toko dan kendaraan. Sedangkan akad ija>rah dalam pengertian upah-mengupah digunakan untuk objek pekerjaan seperti buruh bangunan, tukang jahit, buruh pabrik dan tukang sepatu. Dilihat dari mekanisme hutang-piutang multijasa yang terjadi di PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto maka akad yang digunakan bukanlah akad ija>rah melainkan akad qard}. Sebab ija>rah dalam pengertian upah-mengupah jika pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto melakukan pekerjaan tertentu atas permintaan nasabah dengan pembayaran ujrah/fee. Pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor 1 Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Radar Jaya Pratama, 2000), 236.

61 cabang Mojokerto berhak mendapatkan ujrah apabila melakukan kerjasama dengan pihak ketiga sebagai penyedia jasa, seperti rumah sakit, sekolah dan penyedia jasa pernikahan sehingga pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto bisa mendapatkan ujrah. Disisi lain beberapa ulama fiqih berpendapat diantaranya adalah ulama Malikiyyah qard} adalah menyerahkan sesuatu yang bernilai harta kepada orang lain untuk mendapatkan manfaatnya dimana harta yang diserahkan tadi tidak boleh dihutangkan lagi dengan cara tidak halal dengan ketentuan barang itu harus diganti pada waktu akan datang, dengan syarat gantinya tidak beda dengan yang diterima. Menurut ulama Hanafiyah qard} adalah harta yang diserahkan kepada orang lain untuk diganti dengan harta yang sama, jadi dalam qard} harus berupa harta yang sama. Batas kesamaan yang dimaksud hendaklah setiap satuannya tidak mengandung selisih yang dapat membedakan bedanya harga. 2 Ulama fiqih memperbolehkan mengambil keuntungan dengan syarat tidak diperjanjikan dimuka. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 245: Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-nya-lah kamu dikembalikan. (Q.S. al-baqarah: 245) 3 2 Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqih Empat Madzhab, (Jakarta: Darul Ulum Press, 2001), 287. 3 Departemen Agama Ri, Al-Quran dan Terjemah, (Surabaya: PT. Sahabat Ilmu, 2001), 40.

62 Sebagaimana ayat diatas, jelaslah bahwa pinjaman yang dimaksud disini berbeda dengan apa yang sering kita lihat dikehidupan bermasyarakat, yang mana seseorang meminjam dari temannya karena didorong adanya suatu kebutuhan. Karena pinjaman yang dimaksud dalam ayat ini sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah. Di dalam dunia perbankan syariah pun telah diterapkan hal demikian hal ini dimaksudkan untuk biaya administrasi, biaya oprasional, dan lain sebagainya. Qard} adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan, nasabah wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang disepakati. Biaya administrasi dibebankan kepada nasabah. Bank syariah dapat meminta jaminan kepada nasabah. Nasabah dapat memberikan tambahan dengan sukarela kepada bank syariah selama tidak diperjanjikan dalam akad. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagaian atau seluruh kewajibannya pada waktu yang telah disepakati dan bank syariah memastikan ketidak mampuannya, maka bank syariah dapat memperpanjang jangka waktu pengembaliannya. 4 Akad qard} merupakan salah satu akad tabarru yaitu akad yang berdasarkan tolong menolong tanpa ada imbalan apapun dalam pengembalian uang pokok pinjaman, nasabah boleh memberi tambahan dalam kembalian akan tetapi tidak ada dalam akad awal antara peminjam dengan yang meminjamkan (PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto). 4 Fatwa Dewan Syariah No. 19/DSN-MUI/IV/2001

63 Bila dikaitkan dengan jasa yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) untuk membantu nasabah yang tidak dapat membayar biaya rumah sakit, biaya pendidikan anaknya, dan biaya pernikahan maka pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto dapat berkerjasama dengan pihak ketiga sebagai tempat persewaan yang dimaksud. Pihak ketiga sebagai tempat persewaan jasa yang akan bekerjasama dengan PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Jadi, segala kebutuhan nasabah untuk memperoleh biaya rumah sakit, biaya pendidikan dan biaya pernikahan bisa dipermudah oleh pihak ketiga sebagai penyedia jasa. Kegiatan tersebut sangatlah membantu bagi orang-orang yang kurang mampu agar bisa memperoleh pendidikan yang layak dan mendapatkan biaya untuk berobat ke rumah sakit. Jadi akad ija>rah yang digunakan dalam hutang-piutang multijasa di PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto ini tidak tepat dan tidak sesuai dengan hukum Islam, dan Fatwa DSN MUI NO. 44/DSN- MUI/VII/2004 tentang ija>rah multijasa hal ini dikarenakan pihak BP PT. BPRS RS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto tidak bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai tempat penyedia jasa. Maka pihak PT. BPRS Lantabur Tebuireng kantor cabang Mojokerto tidak melakukan pekerjaan tertentu sehingga tidak berhak mendapatkan ujrah, ujrah yang dibebankan oleh nasabah selama ini lebih menyerupai tambahan, jadi menurut penulis lebih baik menggunakan akad qard} dan tidak membebankan tambahan kepada nasabah diawal kesepakatan.