BAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari rata-rata nasional (1,4%), yaitu pada urutan tertinggi ke-6 dari 33 provinsi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER TIROID DI BAGIAN BEDAH ONKOLOGI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB 1 PENDAHULUAN. empedu atau di dalam duktus koledokus, atau pada kedua-duanya (Wibowo et al.,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

BAB I PENDAHULUAN. Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

KARAKTERISTIK KLINIS DAN DIAGNOSIS SITOLOGI PASIEN DENGAN NODUL TIROID YANG DILAKUKAN PEMERIKSAAN FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutaan merupakan suatu masalah kesehatan di dunia, dilaporkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. tiroid ditemukan pada 4-8% dari populasi umum dengan pemeriksaan palpasi, 10-

BAB 1 PENDAHULUAN. contohnya wajah dan leher (Wolff et al., 2008). Lesi melasma ditandai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang belum dapat diselesaikan oleh negara-negara maju. dan berkembang di dunia. Studi pada tahun 2013 dari Institute for

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Pola kanker tiroid periode Juli 2013 Juni 2016 di RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado

2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NILAI DIAGNOSTIK KARAKTERISTIK KLINIS DIBANDINGKAN DENGAN BIOPSI PATOLOGI ANATOMI DALAM MENDIAGNOSIS KARSINOMA TIROID JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang abnormal atau

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis akut adalah peradangan dari apendiks vermiformis, merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan salah satu permasalahan kesehatan gigi yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yaitu serviks atau leher

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut World Health Organization (WHO), obesitas adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah normal. The Seventh

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Karsinoma tiroid merupakan keganasan pada kelenjar tiroid dan merupakan keganasan kelenjar endokrin yang paling sering ditemukan. Di Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo, 2006). Di Indonesia pada tahun 2000 karsinoma tiroid menduduki tempat ke sembilan dari kesepuluh kanker tersering (4,3%) dan meliputi 90% dari keseluruhan kanker endokrin (Ramli, 2000). Sedangkan pada tahun 2010 karsinoma tiroid telah menduduki peringkat ke 5 terbanyak setelah karsinoma payudara, serviks, kulit, dan rectum (Riskesdas, 2010). Laporan angka kejadian kanker tiroid bervariasi antara 0,5 sampai 10 tiap 100.000 penduduk, serta merupakan 1% dari seluruh kejadian kanker dan 0,5% dari kematian karena kanker yaitu 0,21% untuk perempuan dan 0,3% untuk laki-laki. (Djokomoeljanto, 2009). Kejadian kanker tiroid berhubungan dengan berbagai faktor resiko yaitu usia, jenis kelamin, tinggi, berat badan, ras, mengalami gangguan pada kelenjar tiroid, pajanan terhadap radiasi, gangguan pencernaan dan makanan (Desen, 2011). Faktor resiko kanker tiroid lainnya yaitu memiliki nodul tiroid dengan konsistensi tertentu pada hasil ultrasonografi (Huang, 2016). Pada tahun 2005 hingga 2009, usia rata-rata saat diagnosis untuk kanker tiroid adalah 50 tahun. Sekitar 1,8% didiagnosis di bawah usia 20 tahun, 15,5% diantara usia 20 tahun dan 34 tahun, 20,4% diantara usia 35 tahun dan 44 tahun; 24,3% diantara usia 45 tahun dan 54 tahun, 19,0% diantara usia 55 tahun dan 64 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1

tahun, 11,7% diantara usia 65 tahun dan 74 tahun, 5,9% diantara usia 75 tahun dan 84 tahun, dan 1,4% di atas 85 tahun (National Cancer Institute, 2016). Sekitar 1,7% dari seluruh kanker pada perempuan adalah kanker tiroid, sedangkan pada laki-laki hanya 0,5% (Djokomoeljanto, 2009). Rasio perempuan dan laki-laki yang mengalami karsinoma tiroid adalah 3:1, sedangkan pada anakanak, distribusinya sama antara anak perempuan dan laki-laki. Kondisi ini secara umum lebih banyak pada perempuan, tetapi mereka mempunyai prognosis yang lebih baik daripada laki-laki (Eric, 2011). Beberapa dekade terakhir prevalensi obesitas terus meningkat di seluruh dunia. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Benjamin (2015) menunjukkan bahwa peningkatan body mass index (BMI) adalah risiko untuk kanker. Berbagai kasus-kontrol dan studi prospektif menunjukkan obesitas menjadi faktor risiko independen untuk kanker tiroid pada pria dan wanita. Selain itu, hubungan positif antara BMI dan risiko kanker tiroid telah terbukti pada orang dewasa dari segala usia, termasuk dewasa muda berusia 18-20 (Benjamin et al, 2015). Menurut statistik estimasi nodul tiroid di AS pada tahun 2013 terdapat hubungan terjadinya kanker tiroid dengan adanya nodul tiroid dimana diperkirakan terdapat 60.220 kasus baru kanker tiroid diantarannya 45.310 wanita dan 14.910 pria serta 1.850 kematian yang disebabkan oleh kanker tiroid yang diantaranya 1.040 wanita dan 810 pria (American Cancer Society, 2013). Para peneliti dari National Cancer Institute (NCI) menganalisis data kanker tiroid yang diambil dari Surveillance Epidemiology and End Results. Hasilnya menunjukkan bahwa diagnosis kanker tiroid tipe folikuler, meduler dan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2

anaplastik tampak meningkat di hampir setiap kelompok usia. Kanker tiroid papiler masih yang paling sering dari berbagai gambaran histopatologi. Asia- Amerika memiliki insiden tertinggi kanker tiroid papiler dengan perkiraan 164 kasus per 100.000 pasien wanita. Diantara pria, ras Kaukasia memiliki insiden yang tinggi dari karsinoma tiroid tipe papiler yaitu 54 kasus per 100.000 pasien laki-laki, sedangkan pada kanker tiroid tipe folikuler yaitu 9 kasus per 100.000 pasien laki-laki. Pada kanker tiroid meduler ras Hispanik memiliki insiden tertinggi kanker tiroid meduler yaitu tiga kasus per 100.000 pasien perempuan dan dua setengah kasus per 100.000 pasien laki-laki. Kanker tiroid anaplastik tertinggi pada wanita Hispanik dan pria Asia-Amerika yaitu dua setengah kasus tumor anaplastik terjadi per 100.000 pasien dengan ras Hispanik perempuan, sedangkan laki-laki Asia-Amerika sekitar satu setengah kasus per 100.000 pasien laki-laki (National Cancer Institute, 2011). Diagnosis pasti karsinoma tiroid adalah dengan pemeriksaan histopatologi jaringan yang diperoleh dari hasil eksisi/operasi (Clark, 2005). Berdasarkan pemeriksaan didapatkan hasil berupa gambaran histopatologi yang dibagi menjadi karsinoma tipe papiler, folikuler, meduler, dan anaplastik. Angka kejadiannya bervariasi, yakni tipe papiler 60-80%, tipe folikuler 10-27,5%, tipe medular 3-10%, dan tipe anaplastik 3-8%. Dari segi agresifitas, karsinoma tipe anaplastik memiliki prognosis paling buruk, dimana angka kematiannya hampir 100%, disusul oleh tipe meduler dengan angka harapan hidup dalam 10 tahun sebesar 65%. Tipe folikuler dan papiler prognosisnya lebih baik, angka kematian dalam 30 tahun pertama pada tipe folikuler sebesar 15% dan papiler 6% (Desen, 2011). Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3

Berdasarkan uraian di atas saya tertarik melihat bagaimana gambaran histopatologi karsinoma tiroid berdasarkan umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, nodul tiroid, konsistensi nodul tiroid, letak geografis dan jenis operasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut umur di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016? 2. Bagaimana karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut jenis kelamin di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016? 3. Bagaimana karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut indeks massa tubuh di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016? 4. Bagaimana karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut jenis nodul tiroid di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016? 5. Bagaimana karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut jenis konsistensi nodul tiroid di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016? 6. Bagaimana karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut letak geografis di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016? 7. Bagaimana karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut jenis operasi di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016? Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4

1.2 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, nodul tiroid, konsistensi nodul tiroid, letak geografis dan jenis operasi di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut umur di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. 2. Untuk mengetahui karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut jenis kelamin di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. 3. Untuk mengetahui karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut indeks massa tubuh di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. 4. Untuk mengetahui karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut jenis nodul tiroid di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. 5. Untuk mengetahui karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut jenis konsistensi nodul tiroid di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. 6. Untuk mengetahui karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut letak geografis di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. 7. Untuk mengetahui karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut jenis operasi di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5

1.3 Manfaat Penelitian 1.3.1 Instansi dan Pelayanan Kesehatan Sumber informasi dan data bagi pelayanan kesehatan tentang hubungan umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan nodul tiroid dengan karakteristik histopatologi karsinoma tiroid di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016 sehingga dapat membantu untuk follow up penyakit dan menentukan faktor prognostik pasien karsinoma tiroid. 1.3.2 Institusi Pendidikan 1. Memberikan konstribusi bagi ilmu pengetahuan mengenai karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, nodul tiroid, konsistensi nodul tiroid, letak geografis dan jenis operasi di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. 2. Memberikan referensi untuk memacu dan menyokong penelitian selanjutnya. 1.4.4 Peneliti 1. Menambah wawasan mengenai karakteristik histopatologi karsinoma tiroid menurut frekuensi umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, nodul tiroid, konsistensi nodul tiroid, letak geografis dan jenis operasi di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2014-2016. 2. Meningkatkan kemampuan berfikir dan analisis dalam mengindentifikasi gambaran Histopatologi karsinoma tiroid menurut umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, nodul tiroid, konsistensi nodul tiroid, letak geografis dan jenis operasi di RSUP Dr. M.Djamil Padang tahun 2014-2016. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6