BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholdernya. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Barlian, 2003). (Orniati, 2009).

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA WS2JB AREA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Perusahaan juga harus mampu beroperasi secra efektis dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya krisis global yang melanda dunia. Walaupun pemerintah telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga listrik merupakan suatu jenis energi yang di sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan ekonomi yang semakin pesat membuat kita harus

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling

EVALUASI KINERJA PT PELNI (PERSERO) PERIODE ABSTRAK. sistem penilaian kinerja yang dalam perekonomian terbuka diharapkan mampu memicu

EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas seperti sekarang ini, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dari tahun lalu ke tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Melakang Masalah. Dampak globalisasi yang terjadi di Indonesia sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang lebih baik demi tercapainya tujuan pembangunan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur baik maka berdampak positif pada perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. menyediakan layanan InfoCom, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang telah go public pasti memiliki informasi yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang besar terhadap perekonomian. Setiap bank memiliki cara untuk

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan industri kecil, menengah dan industri besar memerlukan listrik

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. sekian banyak Negara yang terkena imbasnya.sebagai akibatnya. perkembangan perkonomian Indonesia mengalami gejolak.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan dengan baik, sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya secara

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Gobalisasi ini, perkembangan organisasi organisasi pada

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR REGIONAL III PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) SKRIPSI. Derajat Sarjana Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Keuangan adalah gambaran finansial dari suatu perusahaan. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. piutang dagang perusahaan. Ada dua cara yang dilakukan untuk mengukur kefektifitasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. kas pada akhirnya akan diikhtisarkan ke dalam laporan neraca dan atau

PRAKTIK PENERAPAN PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) TAHUN 2013

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan juga mengambil cara lain yaitu dengan menjual sahamnya kepada para

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR ANALISIS RATIO LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA ( PERSERO ) DIVISI REGIONAL II SUMATERA BARAT. Oleh: SUCI BUNGA WAHYU

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan berkembangnya perusahaan sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin hari semakin ketat. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan merebaknya arus informasi yang turut menunjang

BAB I PENDAHULUAN. sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

ANALISIS MANFAAT PENGGUNAAN APLIKASI

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari kinerjanya. Makin baik kinerja suatu perusahaan, semakin baik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi dan informasi seperti saat ini sangat memungkinkan masyarakat dan pihak eksternal perusahaan lainnya untuk dapat menilai dan membandingkan informasi keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Akuntansi berperan penting dalam penyediaan informasi keuangan perusahaan yang berupa laporan tentang posisi keuangan perusahaan. Pada umumnya setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat berkembang dengan baik. Untuk dapat mengantisipasi ketidakpastian dimasa mendatang, diperlukan suatu penilaian terhadap tingkat kesehatan keuangan. Dalam penilaian keuangan suatu perusahaan sangatlah tergantung pada rasio keuangan yang ada di dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam PSAK No 1 (2015) Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan informasi komparatif mengenai periode sebelumnya. Laporan keuangan haruslah konsisten dalam pembuatannya agar dapat dibandingkan antar periode dan antar perusahaan. Pada laporan keuangan informasi-informasi yang diberikan yaitu aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian masih berupa nilai absolut. Pengguna laporan keuangan baik internal maupun eksternal perusahaan harus menguraikan laporan keuangan menjadi informasi yang mempunyai makna guna melihat hasil dari periode yang telah lalu dan menganalisis prospek dan resiko perusahaan di masa yang akan datang. Dalam hal ini perlu diadakan analisis lebih lanjut terhadap laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan sehingga laporan keuangaan dapat menghasilkan informasi berupa angka yang memberikan gambaran tentang baik atau buruknya kesehatan keuangan perusahaan kepada pihak yang berkepentingan. Agar dapat diketahui penilaian keadaan kesehatan keuangan perusahaan, maka diperlukan suatu teknik analisis laporan keuangan yaitu analisis rasio keuangan yang menghubungkan pos-pos dalam laporan keuangan perusahaan dan membandingkan laporan 1

2 keuangan selama beberapa periode, sehingga akan terlihat tinggi rendahnya nilai dari rasio tersebut. Analisis rasio tersebut akan terlihat lebih jelas jika dibandingkan dengan standar atau rasio perusahaan lain. Tinggi rendahnya nilai dari rasio akan menentukan kondisi kesehatan perusahaan tersebut. Dengan mengetahui kesehatan perusahaan berarti diketahui prestasi yang dicapai dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan swasta tidak diatur secara baku aturan yang menilai kinerja keuangan, sedangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai kesehatannya dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh Menteri BUMN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagaimana yang dimaksud dalam UU RI No. 19 tahun 2003 pasal 1 BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN juga termasuk salah satu institusi pemerintah yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam rangka mengelola aset negara. BUMN sesuai dengan PP Nomor 12 Tahun 1998 adalah Perusahaan Persero (PERSERO) yang seluruh atau paling sedikit 51% saham yang diterbitkan dimiliki oleh Negara melalui penyertaan modal langsung. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) merupakan salah satu BUMN yang dimiliki pemerintah. Pada tahun 2013 berdasarkan informasi dari laman resmi nya yaitu www.pln.co.id kinerja keuangan PT PLN (Persero) tidak cemerlang. Hal ini terlihat dari rugi bersih perusahaan sebesar Rp 29,57 triliun. Kerugian ini sebagai dampak dari perubahan nilai kurs rupiah sebesar Rp 48,10 triliun ditambah dengan beban bunga dan lain-lain sehingga beban diluar usaha menjadi Rp 75,72 triliun. Namun jika dilihat dari laba usaha perusahaan pada tahun 2013 meningkat 23,53% menjadi Rp 36,49 triliun dari Rp 29,54 triliun pada tahun 2012. Meski demikian tingkat kesehatan keuangan PT PLN (Persero) pada tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 termasuk golongan BUMN yang SEHAT, kategori A dengan total skor 77,76. Pada tahun 2014 tingkat kesehatan keuangan PT PLN (Persero) meningkat dengan kategori SEHAT (AA) dengan total skor 88,04. Laba usaha tahun 2014 sebesar Rp 45,82 triliun meningkat 11,91 % dari tahun 2013 sebesar Rp 40,93 triliun. Kenaikan laba usaha mampu menutup beban keuangan

3 sehingga laba bersih perusahaan naik 155,25% menjadi Rp 11,74 triliun dari tahun sebelumnya setelah mengalami kerugian. Pada tahun 2015 perusahaan mengalami laba usaha sebesar Rp 27,6 triliun ditambah pendapatan lain-lain setelah itu dikurangi beban keuangan perusahaan sehingga melaporkan laba tahun berjalan sebesar Rp 15,6 triliun. Tingkat kesehatan PT PLN (Persero) pada tahun 2015 mendapatkan skor 60,80 masuk pada golongan BUMN yang KURANG SEHAT dengan predikat BBB. PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (WS2JB) Area Palembang yang berkedudukan di Jalan Kapt. A. Rivai Palembang Sumatera Selatan merupakan salah satu cabang BUMN PT PLN (Persero) yang kegiatan utamanya menyediakan kebutuhan energi listrik bagi seluruh masyarakat yang berada di area Palembang. Berdasarkan laporan keuangan yang telah dibuat oleh PT PLN WS2JB Area Palembang yaitu laporan laba rugi menunjukkan pada tahun 2013 pendapatan usaha meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 29,4 % menjadi Rp 2.282,6 miliar dari Rp 1.763,8 miliar pada tahun 2012. Laba perusahaan juga meningkat menjadi Rp 1.952,9 miliar atau 47,5 % dari Rp 1.323,4 miliar pada tahun 2012. Laporan posisi keuangan menunjukkan total aset naik menjadi Rp 1.402,9 miliar dari Rp 947 miliar pada tahun 2012. Pada tahun 2014 perusahaan terus mengalami kenaikan yaitu pada total aset menjadi Rp 1.567,2 miliar atau sebesar 11,7 % dari tahun 2013. Pendapatan usaha meningkat 16 % menjadi Rp 2.674,8 miliar dari tahun sebelumnya. Laba perusahaan naik menjadi Rp 2.291,9 miliar atau 17,3 % dari Rp 1.952,9 miliar tahun 2013. Pada tahun 2015 perusahaan terus menunjukkan trend positif terlihat dari total aset perusahaan naik sebesar 9 % menjadi Rp 1.708,6 miliar dari tahun 2014. Pendapatan usaha meningkat dari tahun 2014 sebesar 16,6 % menjadi Rp 3.091,8 miliar. Laba perusahaan meningkat 15,7 % menjadi Rp 2.652,4 miliar. Trend positif yang ditunjukkan PT PLN WS2JB Area Palembang belum tentu menunjukkan kesehatan keuangan yang baik. Untuk itu perlu diadakan evaluasi terhadap tingkat kesehatan keuangan pada PT PLN WS2JB Area Palembang berdasarkan laporan laba rugi, dan laporan posisi keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan. Penilaian tingkat kesehatan BUMN diatur dalam Surat Keputusan Menteri BUMN. Surat Keputusan Menteri BUMN

4 Nomor: KEP-100/MBU/2002 berlaku bagi seluruh BUMN jasa keuangan maupun non jasa keuangan. Aspek dan bobot nilai yang digunakan dalam penilaian tingkat kesehatan BUMN yaitu aspek keuangan, aspek operasional, aspek administrasi. Aspek keuangan menggunakan delapan indikator rasio keuangan untuk menilai kesehatan keuangan pada BUMN yaitu ROE, ROI, rasio kas, rasio lancar, collection period, perputaran persediaan, perputaran total aset, dan rasio modal sendiri terhadap total aset. Peraturan tersebut juga membagi tingkat golongan kesehatan pada BUMN yakni Sehat, Kurang Sehat, Tidak Sehat. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis bertujuan untuk menganalisis kesehatan keuangan PT PLN untuk tahun 2013, 2014 dan 2015. Penulis membahas masalah tersebut dan menyusunnya dalam bentuk laporan akhir yang berjudul Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas terdapat suatu rumusan masalah. Penulis mengambil rumusan masalah untuk laporan akhir ini yaitu : Bagaimana kondisi tingkat kesehatan keuangan pada PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang selama tahun 2013, 2014 dan 2015? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Untuk membuat analisis ini menjadi terarah penulis menggunakan data yang telah didapat penulis dari PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang berupa laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan tahun 2013, 2014 dan 2015. Pedoman penilaian kesehatan keuangan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN. Aspek penilaian hanya menggunakan aspek keuangan yang terdiri dari rasio keuangan yaitu ROE, ROI, rasio kas, rasio lancar, collection period, perputaran persediaan, perputaran total aset, dan rasio modal sendiri terhadap total aset. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut:

5 1. Untuk mengetahui kondisi tingkat kesehatan keuangan menurut kriteria penilaian tingkat kesehatan BUMN yang diatur dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 pada PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang. 2. Untuk membadingkan praktek pada PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang dan teori yang didapat selama bangku kuliah. 1.4.2 Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang, sebagai bahan pertimbangan bagi pihak PT PLN dalam pengelolaaan, pengembangan dan pegambilan kebijakan dimasa yang akan datang. 2. Bagi Penulis menambah wawasan ilmu akuntansi khususnya tentang analisis laporan keuangan. 3. Bagi Lembaga sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan akhir di masa yang akan datang. 1.5 Sistematika Penulisan Sistem penulisan ini bertujuan untuk memberikan garis besar mengenai isi Laporan Akhir secara ringkas dan jelas sehingga terdapat gambaran hubungan antara masing-masing bab, dimana bab tersebut dibagi menjadi beberapa sub-sub secara keseluruhan. Sistematika penulisan terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis mengemukakan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup Pembahasan, Tujuan dan Manfaat Penulisan, dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan menguraikan teori-teori yang terkait dalam melakukan analisa dan pembahasan masalah. Adapun teori-teori

6 BAB III BAB IV tersebut antara lain: pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan, Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan, Metode Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Kesehatan Keuangan, Jenis Rasio Keuangan Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian kesehatan keuangan BUMN. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini penulis akan memberikan gambaran mengenai keadaan PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang antara lain mengenai sejarah singkat perusahaan, visi, misi dan motto perusahaan, struktur organisasi dan pembagian tugas, dan laporan keuangan PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang berupa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi selama tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2013, 2014, dan 2015. PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang diperoleh dari perusahaan. Analisis tersebut meliputi analisis laporan keuangan PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang berupa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi selama tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2013, 2014, dan 2015. Analisis rasio keuangan yang digunakan terdiri dari ROE, ROI, rasio kas, rasio lancar, collection period, perputaran persediaan, perputaran total aset, dan rasio modal sendiri terhadap total aset menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 Penilaian kesehatan keuangan BUMN. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir ini penulis memberikan kesimpulan sebagai pemecahan dari permasalahan yang ada, kemudian penulis akan memberikan

7 masukan yng mungkin dapat membantu PT Perusahaan Listrik Negara WS2JB Area Palembang dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.